Mati lampu
seringkali terjadi pada saat cuaca buruk atau pada saat perbaikan jaringan listrik PLN. Pada saat mati
lampu otomatis kegiatan didalam rumah terhenti dan membuat seisi rumah menjadi gelap gulita.
Hal ini tentunya sangat mengganggu kegiatan penghuni rumah,khususnya anak-anak yang sedang
belajar.
Untuk mengatasi kondisi gelap gulita ini, beberapa orang sering memanfaatkan lilin untuk
memberikan penerangan secukupnya pada saat keadaan mati lampu. Hal ini kerap terjadi pada
keluarga dengan penghasilan pas-pasan sehingga mereka tidak mampu untuk membeli genset atau
lampu penerangan emergency.
Bahaya kebakaran akibat pemakaian lilin sebagai alat penerangan sering terjadi khususnya di daerah
kumuh dan padat penduduk dimana bangunan tempat tinggal umumnya terbuat dari bahan yang
mudah terbakar.
Bagaimana cara mengatasi bahaya kebakaran akibat pemakaian lilin pada saat terjadi mati lampu ?
Menggunakan lampu emergency adalah salah satu cara terbaik untuk memberikan penerangan pada
saat mati lampu.
1. Menggunakan lampu LED dengan daya 3 watt dan luminancy sebesar 100 lumens/watt
sehingga memberikan cahaya yang cukup terang untuk kegiatan belajar anak-anak dirumah
pada saat mati lampu,
2. Menggunakan baterai Lithium Ion (Li-Ion) yang bisa di isi ulang dengan menggunakan
tenaga matahari atau charger hape,
3. Bisa di charge ulang hingga 1.000 kali atau setara dengan pemakaian selama 2,5 tahun,
4. Dapat digunakan hingga 6 jam pemakaian pada saat kondisi baterai penuh,
5. Bentuk yang compact sehingga mudah diletakkan,