20331019
S1 farmasi
Resume
ALKOHOL
Alkohol (atau alkanol) adalah istilah yang umum untuk senyawa organik apa pun yang memiliki
gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada atom karbon yang ia sendiri terikat pada atom hidrogen
dan/atau atom karbon lain.
Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol, dan kadang untuk
minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan
sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga
dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol.
Sebenarnya alkohol dalam ilmu kimia memiliki pengertian yang lebih luas lagi. Kelas alkohol yang
penting, dimana metanol dan etanol adalah bagian yang paling sederhana, mencakup semua
senyawa yang memiliki rumus umum CnH2n+1OH.
Gugus fungsional alkohol adalah gugus hidroksil yang terikat pada karbon hibridisasi sp3. Ada tiga
jenis utama alkohol – ‘primer’, ‘sekunder, dan ‘tersier’. Nama-nama ini merujuk pada jumlah karbon
yang terikat pada karbon C-OH. Alkohol primer paling sederhana adalah metanol. Alkohol sekunder
yang paling sederhana adalah 2-propanol, dan alkohol tersier paling sederhana adalah 2-metil-2-
propanol.
Alkohol memiliki berbagai macam penggunaan di seluruh dunia. Alkohol digunakan untuk minuman
beralkohol, bahan bakar, dan kegunaan sains, kedokteran, dan industri.
Minuman beralkohol
Minuman beralkohol biasanya mengandung etanol 5% sampai 40% volume, telah diproduksi dan
dikonsumsi sejak zaman pra-sejarah.
Antibeku
Campuran 50% v (berdasarkan volume) etilen glikol dalam air pada umumnya digunakan untuk
antibeku.
Antiseptik
Etanol dapat digunakan sebagai antiseptik untuk membersihkan kulit sebelum disuntik, terkadang
bersama dengan iodin. Sabun berbasis etanol banyak digunakan di restoran dan tidak membutuhkan
pengering karena amat mudah menguap. Gel berbasis alkohol juga umum digunakan sebagai hand
sanitizer.
Reaksi-reaksi Alkohol
Reaksi Dehidrasi
Pendehidrasi.
H2SO4 180 oC Jika reaksi dipanaskan pada temperatur 140 oC, akan terbentuk eter.
Alkohol primer dapat dioksidasi mula-mula akan menjadi aldehid. Aldehida yang Dihasilkan siap
menjadi asam karboksilat. Jadi, oksidasi alkohol primer dengan zat Oksidator kuat akan
menghasilkan asam karboksilat.Alkohol sekunder dapat dioksidasi menjadi keton saja.Alkohol tersier
tidak dapat mengalami oksidasi.
ETER
Eter adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus R—O—R’, dengan R dapat berupa alkil
maupun aril.[1] Contoh senyawa eter yang paling umum adalah pelarut dan anestetik dietil eter
(etoksietana, CH3-CH2-O-CH2-CH3). Eter sangat umum ditemukan dalam kimia organik dan biokimia,
karena gugus ini merupakan gugus penghubung pada senyawa karbohidrat dan lignin.
Molekul-molekul eter tidak dapat berikatan hidrogen dengan sesamanya, sehingga mengakibatkan
senyawa eter memiliki titik didih yang relatif rendah dibandingkan dengan alkohol.Eter bersifat
sedikit polar karena sudut ikat C-O-C eter adalah 110 derajat, sehingga dipol C-O tidak dapat
meniadakan satu sama lainnya. Eter lebih polar daripada alkena, tetapi tidak sepolar alkohol, ester,
ataupun amida. Walau demikian, keberadaan dua pasangan elektron menyendiri pada atom oksigen
eter, memungkinkan eter berikatan hidrogen dengan molekul air.Eter dapat dipisahkan secara
sempurna melalui destilasi.
Eter siklik mudah larut dalam air daripada eter rantai terbuka,
Kegunaan Eter;
Dalam laboratorium, eter dipakai sebagai pelarut senyawa nonpolar, seperti Lemak dan damar.
Senyawa terpenting dari eter adalah dietil eter yang dikenal sebagai eter.
Reaksi-reaksi Eter
Reaksi dengan HI