Anda di halaman 1dari 8

Contoh penyusunan definisi operasional untuk penelitian keuangan dan SDM

Contoh 1 _bidang keuangan

Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan ditarik kesimpulannya berdasarkan buku Sugiyono (2015). Variabel dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

a. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Return on Equity (ROE).

Return on Equity (ROE) adalah sebuah rasio yang sering digunakan oleh pemegang

saham untuk menilai kinerja perusahaan dan untuk mengukur besarnya tingkat

pengembalian modal dari perusahaan. (Kasmir, 2015). ROE yang tinggi sering kali

mencerminkan penerimaan perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen

biaya yang efektif. Rumus untuk menghitung ROA adalah sebagai berikut:

Laba Setelah Pajak


ROE= x 100 %
Rata−rata Equity

b. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Adapun

variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1) Non Performing Loan (NPL)

Non performing loan (NPL) adalah salah satu pengukuran dari rasio risiko usaha

bank yang menunjukkan besarnya risiko kredit bermasalah yang ada pada suatu bank.

(Herman Darmawi, 2011). Artinya, semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk

kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar yaitu kerugian yang

diakibatkan tingkat pengembalian kredit macet. Besaran rasio NPL dapat dihitung

dengan rumus:

Kredit Bermasalah
NPL= x 100 %
Total Kreit

2) Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah suatu pengukuran tradisional yang

menunjukkan deposito berjangka, giro, tabungan, dan lain-lain yang digunakan dalam

memenuhi permohonan pinjaman (Loan Request) nasabahnya. (Latumaerissa, 2014).

Semakin tinggi LDR, maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut

mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif), dan dengan meningkatnya laba bank,

maka kinerja bank juga akan meningkat. LDR dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

Jumlah Kredit yang Diberikan


LDR= x 100 %
Total Dana Pihak Ketiga

3) Capital Adequacy Ratio (CAR)


Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio untuk mengukur permodalan dan

cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan terutama resiko yang terjadi

karena bunga gagal ditagih. (Kasmir, 2015). Semakin tinggi CAR maka semakin kuat

kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit atau aktiva

produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi berarti bahwa bank tersebut mampu

membiayai operasi bank, dan keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan

kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas bank (ROE) yang bersangkutan

(Dendawijaya, dalam Syamsuddin, 2013). Adapun rumus untuk menghitung CAR

adalah sebagai berikut:

Modal Bank
CAR= x 100 %
ATMR

Contoh 2 _bidang SDM

3.3. Definisi Operasional, Variabel Penelitiandan Skala Pengukuran

3.3.1. Definisi..definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu tolak ukur dari penyusunan variabel- variabel

penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti (Sugiyono 2016:103). Dalam proses

penyusunan penelitian, Operasional variabel merupakan acuan yang digunakan untuk

memperoleh data melalui kuesioner. Penelitian ini terdiri dari 3 variabel pokok yaitu

Lingkungan Kerja (X1), Pelatihan (X2) dan Kompensasi (X3) sebagai variabel

bebas/independent dan Kinerja Karya wan (Y) sebagai variabel terikat atau variable

dependent. Operasionalisasi variabel berguna untuk menentukan jenis, indikator, serta skala
dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dan alat

bantu statistik dapat dilakukan sesuai dengan judul penelitian.

3.3.2. Variabel Penelitian

Pada sub ini peneliti akan menjelaskan tentang penertian dari variabel yang terdapat

dalam penelitian. Berdasarkan judul penelitian tentang “Pengaruh Lingkungan Kerja,

Pelatihan, dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan’’ maka terdapat masing- masing

variabelnya. Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek dalam pengamatan

penelitian. Variabel penelitian merupakan suatu hal dalam bentuk apapun yang ditetapkan

oleh peneliti kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2016:38). Variabel dalam

penelitian ini, yang dapat diukur terdiri dari variabel bebas (X) maupun variable terikat (Y).

1. Variabel Bebas (independent) (X)

Variabel Bebas (independent) merupakan variabel yang tipe variabelnya bersifat

menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas (Independent) adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen (terikat). (Sugiyono 2016:39) Dalam penelitian ini terdapat variabel

bebas antara lain:

a. Lingkungan Kerja (X1)

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang mempengaruhi diri karyawan

dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang berada

disekitarnya. [ CITATION Ale15 \l 1033 ]. Menurut Sedarmayanti (2014) dalam

lingkungn kerja terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi yaitu:

1) Penerangan

2) Suhu udara
3) Suara bising

4) Penggunakan warna

5) Ruang gerak yang diperlukan

6) Keamanan kerja

7) Hubungan karyawan

b. Pelatihan (X2)

Menurut Mangkunegara dalam (Hendra 2020) Pelatihan adalah proses yang

dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan

pekerjaannya yang sekarang maupun di masa yang akan datang. Menurut Siagian

dalam Hendra (2020) dalam melaksanakan pelatihan terdapat beberapa indikator

antara lain adalah:

1) Instruktur

2) Peserta

3) Materi

4) Metode

5) Tujuan dan sasaran

c. Kompensasi (X3)

Kompensasi adalah setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan

sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi

(Panggabean 2013:176). Menurut Simamora (2014: 445) Indikator- indikator

kompensasi diantaranya:

1) Upah dan gaji

2) Insensif
3) Tunjangan

4) Fasilitas

2. Variabel Terikat (dependent)

Variabel Dependet/Terikat adalah variabel yang tipe variabelnya bersifat di

jelaskan atau di pengaruhi oleh variabel independen. Menurut Sugiyono (2016:39)

variabel devenden/terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat karena adanya variabel independen. Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai

variabel dependen adalah kinerja karyawan (Y).

Kinerja karyawan (Y) merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab

yang diberikan kepadanya (Mangkunegara 2013). Menurut Bangun 2012:233 indikator

kinerja karyawan antara lain:

1) Quantity (jumlah pekerjaan)

2) Quality (kualitas pekerjaan)

3) Precision time (ketepatan waktu)

4) Attendance (kehadiran)

5) Teamwork (kemampuan kerja sama)

Contoh 3 _SDM

1.1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Skala Pengukuran

1.1.1. Variabel Penelitian


Menurut Sugiyono (2012) variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari hingga diperoleh informasi dan menarik

kesimpulan. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini

terdapat tiga variabel bebas yaitu pengembangan karir (X1), motivasi kerja (X2)

dan kompetensi (X3).

2. Variabel Terikat (Dependen)

Menurut Sugiyono (2012) variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat

satu variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y).

1.1.2. Definisi Operasional

Menurut Sugiyono (2012) menjelaskan operasional variabel merupakan suatu atribut

dari sekelompok objek yang diteliti. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini

sebagi berikut:

1). Pengembangan Karir (X1)

2). Motivasi kerja (X2)

3). Kompetensi (X3)

4). Kinerja karyawan (Y)

Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel

Skala
Variabel Definisi Indikator
Pengukuran
Pengembangan Pengembangan karir 1. Prestasi kerja Skal likert
Karir (X1) adalah peningkatan- 2. Jaringan kerja
peningkatan pribadi yang 3. Peluang untuk
dilakukan seseorang tumbuh
untuk mencapai suatu 4. Pembimbing
rencana karir (Handoko, dan sponsor
2011) Rivai (2003) dalam
Rosalina (2016)
Motivasi kerja Motivasi kerja adalah 1. Dorongan untuk
(X2) daya penggerak atau mencapai
kekuatan yang kesuksesan
menyebabkan suatu 2. Dorongan untuk
tindakan atau perbuatan mencapai
(Suwanto dan Priansa, kekuasaan Skala likert
2011 dalam Pertiwi dkk 3. Dorongan untuk
2019) berafiliasi
Mc.Clelland (2007)
dalam Rosalina
(2016)
Kompetensi Kompetensi adalah suatu 1. Pengetahuan
(X3) kemampuan untuk 2. Pemahaman
melaksanakan atau 3. Keterampilan
melakukan suatu 4. Sikap
pekerjaan yang dilandasi Sutrisno (2011)
atas keterampilan dan dalam Pertiwi dkk
Skala likert
pengetahuan serta (2019)
didukung oleh sikap
kerja yang dituntut oleh
pekerjaan tersebut
(Wibowo, 2010 dalam
Pertiwi dkk 2019)
Kinerja Kinerja adalah hasil kerja 1. Kuantitas
karyawan (Y) secara kualitas dan 2. Kualitas kerja
kuantitas yang dicapai 3. Inisiatif
seorang karyawan dalam 4. Kerjasama
melaksanakan tugasnya Mangkunegara
Skala likert
sesuai dengan tanggung (2011) dalam
jawab yang diberikan Pertiwi dkk (2019)
kepadanya
(Mangkunegara, 2011
dalam Pertiwi dkk 2019)
Sumber: Liana (2018), Rosalina (2016) dan Pertiwi dkk (2019)

Anda mungkin juga menyukai