OLEH KELOMPOK 1
1.1 Pengkajian
a. Pengkajian Riwayat Kesehatan Ny.W
Pengkajian diambil tanggal : 30 April 2020 Jam : 10.00
Tanggal masuk : 20 April 2020 No. CM : 126798
Ruang/kelas : Belibis / 1
No. kamar : Ruang 1
1. Identitas/Data Biografis Klien
a. Nama :Ny.W
b. Usia :49 tahun
c. Jenis kelamin :Perempuan
d. Status perkawinan :Menikah
e. Agama :Hindu
f. Suku Bangsa :Indonesia
g. Pendidikan terakhir :SMP
h. Golongan Darah :A
i. Bahasa yang digunakan :Bahasa Bali
j. Pekerjaan :Pedagang
k. Alamat :Jl.Tukad Barito Barat No 12B
l. Diagnosa medis :Stroke
m. Sumber Biaya :BPJS
n. Sumber Informasi :Klien dan keluarga klien
2. Penanggung Jawab
a. Nama :Tn.B
b. Jenis kelamin :Laki-laki
c. Usia :52 tahun
d. Agama :Hindu
e. Suku Bangsa :Indonesia
f. Pendidikan :SMA
g. Bahasa yang digunakan :Bahasa Indonesia dan Bahasa bali
h. Pekerjaan :PNS
i. Alamat : Jl.Tukad Barito Barat No 12B
j. Hubungan dengan klien :Suami
b. Riwayat Kesehatan
1. Alasan masuk Rumah Sakit
Klien ditemukan oleh keluarga dalam kondisi tidak sadar dan terdapat
muntahan di tempat tidur.
2. Keluhan Utama
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami hambatan mobilisasi fisik.
3. Kronologi keluhan
Klien ditemukan oleh keluarga dalam kondisi tidak sadar dan terdapat
muntahan di tempat tidur. Kemudian klien dibawa ke RSUD Wangaya
Denpasar dengan keluhan lemas separuh badan kanan, sulit diajak
berkomunikasi, dan mengalami penurunan kesdaran, GCS : E:2 M5 V afasia.
Sebelum di lakukan pengkajian di ruang Belibis pada tanggal 28 April 2020
pada Ny.S telah di lakukan tindakan di UGD yaitu diberikan infus RL 20 tpm,
terapi Oksigen tambahan 3lpm, pemeriksaan EKG (hasilnya sinus takikardia),
CT-scan, dan fotothoraks. Terapi injeksi dan oral dilanjutkan didalam ruang
Belibis.
5. Riwayat dirawat RS
Keluarga pasien Pasien mengatakan pasien sebelumnya belum pernah di
rawat di rumah sakit.
6. Riwayat Pemakaian Obat
Keluarga mengatakan pasien hanya mengonumsi obat-obatan dari resep
dokter dan membeli obat di Apotek terdekat contohnya obat hipertensi
kaptropil.
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan.
b. Genogram dan Keterangan
Keterangan :
: Garis Keturunan
Penjelasan:
Berdasarkan dari genogram diatas klien adalah anak Pertama dari 3 bersaudara, klien
tinggal dalam satu rumah bersama Suami dan anak –anaknya. Dalam keluarga klien
tidak ada yang memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi ataupun diabetes militus
serta penyaklit lainnya. Ayah klien meninggal karena factor usia.
I. BIO-PSIKO-SOSIO-SPRITUAL
1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
- Sebelum Sakit
Keluarga Pasien mengatakan jika dirinya sakit, ia akan segera menghubungi dokter dan
menjaga kesehatannya dengan baik.
- Saat Pengkajian
Keluarga Pasien mengatakan sakit yang dialami sekarang membuat pasien ingin segera
sembuh
2. Pola Nutrisi / Metabolik
- Sebelum Sakit
Pasien mengatakan makan 2/3x sehari dengan porsi sedang, minum air putih habis ± 7
gelas/hari.
- Saat Pengkajian
Pasien tampak terpasang NGT
3. Pola Eleminasi
BAB
- Sebelum Sakit
Pasien mengatakan BAB 2x sehari dengan konsistensi lembek dan sedikit cair,
berwarna kuning dan bau khas fases.
- Saat Pengkajian
Pasien mengatakan BAB 1x sehari dengan konsistensi lembek dan sedikit cair,
berwarna kuning dan bau khas fases
BAK
- Sebelum Sakit
Pasien mengatakan BAK 3-4 kali sehari dengan warna kuning jenih.
- Saat Pengkajian
Pasien tampak menggunakan pampers BAK 2-3 kali sehari.
4. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan / minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilisasi di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi / ROM √
Keterangan : 0 : Mandiri
1 : Dibantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
5. Pola Tidur dan Istirahat
- Sebelum Sakit
Keluarga Pasien mengatakan tidur malam 8 jam dan siang hari tidur 1 jam dengan
nyenyak.
- Saat Pengkajian
Keluarga Pasien mengatakan pasien tidak bisa tidur dengan nyenyak
6. Pola Persepsual
- Sebelum Sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami penurunan pengelihatan,
pendengaran dan sensasi pengecap.
- Saat Pengkajian
Keluarga pasien mengatakan pasien mengalami penurunan pengelihatan, pendengaran,
dan sensasi pengecap.
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
1) Tingkat kesadaran : Somnolen
2) Glasgow Coma Scale (GCS) : E3 M2 V2
3) Tanda-tanda vital : TD : 160/100 mmHg
N : 90 x/menit
S : 37,5 0C
RR : 20 x/menit
4) Berat Badan dan Tinggi badan : 55 kg dan 154 cm
5) Postur tulang belakang klien : tegap
6) Keluhan : gangguan mobilisasi
b. Head to Toe
1) Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris, terdapat ketombe,
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan tidak ada benjolan
2) Mata
Inspeksi :Konjungtiva tidak anemis
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema.
3) Hidung
Inspeksi : Bersih,bentuk simetris
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan
4) Mulut, Tenggorokan dan Telinga
Inspeksi : Mukosa bibir kering, telinga bentuk simetris kanan dan
kiri, tidak ada serumen.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidaka ada benjolan.
5) Leher
Inspeksi :Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tiroid
Palpasi :Tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran tyroid.
6) Dada
Jantung
Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi dan edema.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara sonor
Auskultasi : tidak ada bising
Paru-paru
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = dada kiri
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara sonor
Auskultasi :Suara dasar vesikuler.
7) Abdomen
Inspeksi : Datar, tidak ada jejas, tidak ada asites
Auskultasi : Bising usus normal 5x/menit
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi :Thympani
8) Genetalia
Klien tidak mengalami masalah pada organ genetalia
9) Ekstremitas
Ekstremitas Atas
- Inspeksi : pasien tampak terpasang infus RL @30tpm di tangan kiri, kuku
kedua tangan tampak kotor.
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
Ekstremitas Bawah
- Inspeksi : Tidak terdapat luka dan edema.
- Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
- Kekuatan Otot Ekstremitas
111 111
111 111
5. Untuk
5. Anjurkan pada mencegah
keluarga pasien terjadinya
untuk melatih kekakuan
(ROM aktif pasif) dalam
gerak sendi persendian
minimal 2x dalam
sehari
6. Untuk
mencegah
6. Ajarkan pasien dan
terjadinya
keluarga pasien
diskubitus
bagaiman merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan.
7. Untuk
membantu
7. Kolaborasi dengan
menambah
Ahli Gizi dalam
energi dan
pemeberian diet
pertumbuhan
dan
penggantian
jaringan yang
rusak
8. Untuk
8. Konsultasikan
mempercepat
dengan fisioterapi
dalam
tentang rencana
penyembuhan
ambulasi sesuai
pasien
dengan kebutuhan
No Hari
Jam Implementasi Respon Klien TTD
Dx Tanggal
1 Selasa,30 09.30 Memonitor vital sign Ds : Keluarga pasien **
April 2020 sebelum dan sesudah mengatakan pasien
latihan masih lemah
Do :Pasien tampak
terbaring lemas TTV
pasien :
TD : 160/100 mmHg
N :90 x/ menit
RR :20x/menit
S :37,5 0C
10.00 Menjelaskan pada pasien Ds : Keluarga pasien **
dan keluarga pasien mengatakan mau untuk
manfaat dan tujuan dalam melakukan latihan
melakukan peningkatan peningkatan aktivitas
aktivitas fisik fisik
Do : Keluarga Pasien
tampak kooperatif
Memberikan Pasien
11.00 latihan ROM aktif pasif Ds : Pasien **
P : Lanjutkan intervensi
( Nomor, 1,3,4,5,6,7,8)