BANJIR MENGGUNAKAN DATA INSTITUT PANCAWARNA FIRASAT SESEPUH emak@ip.ac.id
Latar Belakang Akurasi sistem deteksi banjir yang telah
Banjir merupakan bencana hidrometeorologi yang dikembangkan dapat terlihat pada gambar berikut. menyebabkan kerugian materi, korban luka, Sistem ini telah diuji pada 10 kasus banjir dari bahkan korban jiwa. Di sisi lain, firasat sesepuh berbagai wilayah di Indonesia. Hasil uji tersebut menjadi aspek penting dalam pengambilan menujukkan bahwa memang sistem memiliki keputusan pada skala lokal di wilayah Indonesia. akurasi yang baik dan layak dioperasionalkan. Oleh karena itu, perlu dibangun sebuah sistem deteksi banjir berdasarkan data firasat sesepuh di Indonesia sehingga potensi dampak banjir dapat diminimalisir.
Metodologi
Terdiri dari 3 tahap.
Pengumpulan data kejadian banjir dan firasat sesepuh. Pembuatan sistem deteksi banjir Penerapan sistem deteksi banjir, verifikasi, dan evaluasi
Gambar 1. Keterangan gambar
Hasil dan Pembahasan
Sistem deteksi banjir yang terbangun memiliki
akurasi mencapai 98,2%. Akurasi terendah rata- rata terdapat di kota-kota besar. Hal ini karena pembangunan yang sangat pesat di kota besar sehingga sesepuh di wilayah tersebut kurang Kesimpulan mengenal kondisi lokal di lingkungannya. Berdasarkan uraian tersebut, perlu ditambahkan faktor kecepatan pembangunan dalam system Telah dikembangkan sistem deteksi banjir tersebut. berbasis data firasat sesepuh. Berdasarkan hasil penerapan di 10 kasus banjir, sistem ini telah terbukti memiliki akurasi yang baik.