Bagian 4 Kelompok 7
Bagian 4 Kelompok 7
Satu anggaran harus dimonitor secara teratur. Anggaran harus diperbaiki untuk membuat
akurat selama periode karena akibat kesalahan, umpan balik, data baru, perubahan kondisi
(misalnya, ekonomi, politik, perusahaan), atau modifikasi dari rencananya perusahaan.
Kesalahan manusia jadi lebih memungkin ketika anggaran adalah besar dan kompleks.
Perubahan kondisi secara khas akan mempengaruhi ramalan penjualan dan rencana anggaran
yang dihasilkan. Revisi jadi lebih umum dalam industri dan mudah menguap. Revisi anggaran
berlaku bagi sisa dari periode akuntansi.
Anggaran Kas
Anggaran kas (Cash Budget) adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci
tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu selama periode yang
akan datang, baik perubahan yang berupa permintaan kas, maupun perubahan yang berupa
pengeluaran kas.
Anggaran kas juga merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan pengendalian
keuangan perusahaan, karena di dalam nya terdapat estimasi penerimaan dan pengeluaran kas
untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan bisa diketahui kapan perusahaan dalam
keadaan defisit kas atau surplus kas.
Untuk mengetahui keadaan surplus atau defisit kas suatu perusahaan sebagai berikut:
2. Menyesuaikan kas dengan total modal kerja, biaya, pendapatan penjualan dan utang.
3.Memberikan gambaran posisi kas akhir setiap periode dari kegiatan operasionalnya.
4. Menemukan kekurangan dan kelebihan kas, serta menentukan kebutuhan pembiayaan dari
kelebihan kas untuk investasi.
- Penagihan piutang
- Penjualan tunai
Pengeluaran kas yang terjadi dalam perusahaan biasanya berupa pengeluaran biaya-biaya, baik
itu biaya utama (operating) dan biaya-biaya bukan utama (non-operating). Contohnya:
– Pembayaran utang
Setelah menghitung pemasukan dan pengeluaran yang terjadi, selanjutnya kamu dapat
menyusun anggaran kas. Susunlah dengan seimbang antara pengeluaran dan penerimaan kas.
Namun, akan lebih baik lagi jika pengeluaran lebih kecil dibandingkan dengan penerimaan yang
masuk, sehingga kondisi keuangan akan mengalami surplus.
Kelemahan Anggaran
Tanda dari kelemahan anggaran harus disoroti agar tindakan korektif dapat diambil. Tanda yang
demikian meliputi:
4. Penyiapan anggaran tidak familier dengan operasi sepanjang anggaran dan tidak melakukan
pencarian informasi. Preparers anggaran harus mengunjungi operasi aktual.
8. Terdapat sebuah kekurangan komunikasi di antara yang terlibat dalam penganggaran dan
operasi personalia.
9. Anggaran dirumuskan tanpa input dari seluruh yang mempengaruhinya. Ini akan
menghasilkan kesalahan penganggaran. Selanjutnya, preparers anggaran tidak berjalan ke
dalam bidang operasi.
10. Manajer mengabaikan anggaran mereka karena mereka tampak tidak dapat dipakai dan
tidak realistis.
BAB III
Penutup
3.1 KESIMPULAN
Sistem perencanaan dan penganggaran secara potensial menjadi alat manajemen yang sangat
bermanfaat yang memberikan beberapa tujuan. Mereka memberikan cara untuk mengonversi
visi manajer ke dalam serangkaian taktik yang terorganisasi dan dipergunakan di seluruh
organisasi. Mereka memberikan standar yang dapat digunakan untuk menilai keberhasilan
organisasi atau progress. Mereka juga memiliki beberapa implikasi perilaku, seperti terkait
dengan usaha menginvestasikan pemikiran mengenai masa depan dan komitmen untuk
mencapai target kinerja.
Banyak kritik mengenai sistem perencanaan dan penganggaran, seperti yang dibuat khusus
yang disebut dengan pergerakan beyond budgeting berfokus pada kekurangan negoisasi target
kinerja. Memang benar bahwa mengizinkan negoisasi target memiliki kelemahan. Proses
negosiasi membutuhkan biaya yang mahal, khususnya dalam pengelola waktu. Hal itu
disebabkan perusahaan yang ingin untuk terkait dalam proses yang relatif tidak sering, biasanya
bersifat tahunan. Target yang telah ditetapkan lebih jauh dapat mudah menjadi usang, biasanya
dalam lingkungan yang berubah dengan cepat. Lebih lanjut lagi, negoisasi dari target dapat juga
meningkatkan "gameplaying", seperti keengganan untuk membagi informasi pribadi sehingga
dapat menciptakan anggaran yang longgar dan memaksimalkan pembayaran insentif yang
dikaitkan dengan pencapaian target.