Disusun oleh:
6511417053
2020
Pokok Bahasan :Gizi Seimbang
Sasaran :An MH
Peran gizi olahraga kini menjadi salah satu perhatian pemerintah Indonesia
dalam menunjang prestasi atlet. Atlet memerlukan asupan gizi yang tepat untuk
รณ์, 2557). Atlet mempunyai aktifitas yang berbeda dengan orang biasa, sehingga
kebutuhan zat gizinya pun berbeda dan diperlukan perhatian khusus dengan
kebugaran dan tempat pelatihan atau sekolah atlet. Pemenuhan asupan gizi
merupakan kebutuhan dasar bagi atlet dalam mencapai prestasi yang maksimal.
Namun demikian sebagian besar asupan gizi atlet tidak sesuai karena kurangnya
tentang pentingnya gizi olahraga bagi prestasi atlet. Diperlukan sistem pelatihan
yang optimal, termasuk ketersediaan dan kecukupan gizi yang sesuai dengan jenis
(เพ็ชราภรณ์, 2557).
Pola makan adalah cara untuk mengatur kegiatan makan dalam memenuhi
kandungan zat gizi di dalamnya sudah dipertimbangkan. Gizi adalah sari makanan
yang berguna untuk kesehatan. Zat gizi dapat ditemukan pada hewan (hewani)
dan tumbuhan (nabati). Karbohidrat, protein dan lemak adalah tiga zat gizi utama
yang diperlukan oleh tubuh (zat gizi makro). Selain itu, ada juga zat gizi yang
tidak kalah penting seperti vitamin dan mineral (zat gizi mikro). Maka dari itu,
Gizi dan pola makan sehat membentuk berat badan ideal. Mempunyai
berat badan ideal adalah keinginan setiap orang dan merupakan tuntutan untuk
para atlet. Maka dari itu memiliki pengetahuan mengenai cara mengatur pola
makan yang baik adalah keharusan bagi atlet. Atlet perlu menjaga berat badannya
agar selalu stabil karena berat badan yang kurang ideal akan berdampak pada
Berat badan atlet tidak hanya diukur berdasarkan hasil timbangannya saja,
tetapi diukur melalui perhitungan Body Mass Index (IMT). Body Mass Index
(IMT) merupakan alat yang sederhana untuk memantau status 3 gizi orang
dewasa. Alat menghitung yang sederhana ini sangat memungkinkan untuk dipakai
pada atlet untuk memantau status gizi, dimana semakin baik hasil perhitungan
Pola makan yang tidak teratur dan kebiasaan memakan makanan cepat saji
dapat mempengaruhi berat badan ideal seorang atlet. Atlet perlu memiliki
pengetahuan mengenai asupan gizi yang baik bagi dirinya serta memiliki
kebiasaan hidup sehat guna menjaga stamina dan berat badan ideal. Pengetahuan
tentang gizi dan motivasi untuk hidup sehat diperlukan seorang atlet untuk selalu
menjaga stamina dan performa dirinya agar selalu tampil prima, karena seringkali
seorang atlet kehilangan berat badan idealnya ketika tidak lagi berada di kamp
pelatihan.
dan sesuai dengan cabang olahraganya akan memiliki kecukupan gizi untuk
berlatih dan meningkatkan performa (M, 2017). Taekwondo adalah seni bela diri
2003). Cabang olahraga beladiri merupakan salah satu cabang olahraga yang
membutuhkan berat badan karena dalam cabang olahraga bela diri beberapa kelas
pertandingan disesuaikan dengan berat badan Atlet maka dari itu seorang atlet
bela diri Taekwondo, Karate dan Pencak Silat harus menjaga berat badannya agar
tetap stabil. Berat badan ideal juga berpengaruh terhadap prestasi Atlet Nasional,
apabila seorang Atlet Nasional memiliki kelebihan berat badan (Over Weight)
Hilangnya berat badan ideal seorang atlet tidak hanya dipengaruhi oleh
kesadaran untuk hidup sehat. Atlet yang tidak memiliki kesadaran untuk hidup
sehat cenderung memiliki pola hidup yang tidak sehat seperti tidak 4
memperdulikan pola makan yang baik ataupun tidak memiliki pola istirahat yang
baik. Kesadaran hidup sehat didasari oleh adanya motivasi dari dalam diri atlet
untuk selalu menjaga stamina dan performa dirinya, baik saat mempersiapkan diri
untuk bertanding atau hanya sekedar menjaga berat badan ideal. Motivasi hidup
sehat adalah dorongan atau kemauan seseorang untuk hidup sehat. Berat badan
yang tidak ideal akan sangat menggangu aktivitas seorang atlet, sehingga
diperlukan serta adanya motivasi untuk hidup sehat guna menjaga menjaga berat
badannya agar tetap ideal sehingga dapat menunjang performa dan prestasi atlet
tersebut.
gaya hidup dan pola makan menjadi lebih baik dan sesuai dengan kondisinya saat
ini.
1.3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
mampu:
6. Mengetahui isi dari piring makanku dan anjuran porsi dalam setiap kali
makan
3. Isi piringku
1.5. Metode
Metode yang digunakan dalam konseling ini adalah ceramah dan Tanya
jawab
1.6. Media
Media yang digunakan dalam konseling gizi adalah leaflet gizi seimbang,
1. Konselor
Konselor harus dapat berperan dalam membantu orang lain (klien) mengenali
dihadapi
2. Atlet/Penerima Konseling
tersendiri lalu memiliki pola perilaku dan juga keperibadia tersendiri serta
dirinya. Atlet yang mendapat konseling gizi dengan tujuan untuk menambah
informasi/pengetahuan atlet menganai makanan dan gizi dan atlet juga berhak
Perkenalan
2. Isi 10 menit Gizi seimbang Mendengarakan
konseling gizi
Mengucapkan salam
1.9. Materi
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi
penggunaan makanan oleh tubuh. Status gizi dibedakan menjadi tiga kategori,
yaitu status gizi kurang, status gizi normal, dan status gizi lebih.
Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI) merupakan alat
atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya
I.D.N, 2013). Indeks Massa Tubuh didefinisikan sebagai berat badan seseorang
dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter (kg/m 2 ) (Irianto,
2017). Rumus untuk menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah sebagai
berikut:
Beresiko 23 – 24,9
Obes I 25 – 29,9
Obes II ≥ 30
1.9.3. 4 pilar gizi seimbang
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya
keluar dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur.
a. Selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum
minuman, dan setelah buang air besar dan kecil, akan menghindarkan
c. Selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak menyebarkan
kuman penyakit
d. Selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit
kecacingan.
tubuh. Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga
zat gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.
menunjukkan sajian makanan dan minuman pada setiap kali makan (misal
sarapan, makan siang dan makan malam). Visual Piring Makanku ini
menggambarkan anjuran makan sehat dimana separoh (50%) dari total jumlah
makanan setiap kali makan adalah sayur dan buah, dan separoh (50%) lagi
makan bahwa porsi sayuran harus lebih banyak dari porsi buah, dan porsi
makanan pokok lebih banyak dari porsi lauk-pauk. Piring makanku juga
menganjurkan perlu minum setiap kali makan, bisa sebelum, ketika atau
setelah makan.
persiapan umum. Atlet mengalami koreksi status gizi setelah terlebih dahulu
dilakukan penilaian terhadap status gizi atlet, apakah termasuk gizi kurang atau
gizi lebih atau sudah tergolong normal. Atlet dengan status gizi kurang maka
gizi mencapai normal, sebaliknya bagi atlet yang mengalami kelebihan gizi
berat normal. bagi atlet yang akan menurunkan berat badan perlu diperhatikan
hal-hal berikut:
2. Mengurangi konsumsi energi 25% dari kebutuhan energi atau 500 kalori
BB/mgg
3. Menambah aktifitas
1.10.Hasil
1.11.Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah 7 hari dari konselng gizi yang bertujuan untuk
melihat perkambangan pengetahuan atlet, asupan atlet, dan berat badan atlet setelah
diberi konseling dan intervensi gizi. Untuk asupan makan atlet dilakukan moitorig
setiap hari dengan menggunakan metode food recall 24 jam. Selama 7 hari tersebut
1.12.Daftar Pustaka
Irianto. (2017). Pedoman Gizi Lengkap Keluarga dan Olahragawan. CV. Andi
Offset.
Seimbang, 1–99.
https://drive.google.com/file/d/1oGJT5UwCHnG9ad4cRuIoDckJag8kDKCa/view?
usp=sharing