Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEJADIAN

KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL


(STUDI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CILULUK
PERIODE 2020)

ARTIKEL PENELITIAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas SMF Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Bandung

Disusun oleh :
Nuha Afiifah Parwoko
12100119051

Preseptor :
Eka Nurhayati, dr., M.KM.
Cici Bonatalia Sidabutar, dr.

SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA
PUSKESMAS CILULUK KABUPATEN BANDUNG
2021
Hubungan Tingkat Pendidikan
dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronis
pada Ibu Hamil
(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciluluk Periode
2020)
1Nuha Afiifah Parwoko, 2Eka Nurhayati, 3Cici Bonatalia Sidabutar
1Program Pendidikan Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung
2Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Bandung
3Puskesmas Ciluluk, Kabupaten Bandung

Abstrak
Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang paling rawan terhadap
masalah gizi karena gizi pada ibu hamil memengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin. Kondisi ibu hamil yang mengalami Kekurangan
Energi Kronis (KEK) berisiko menurunkan kekuatan otot saat persalinan
sehingga dapat mengakibatkan terjadinya kematian janin (keguguran),
prematur, lahir cacat, bayi berat lahir rendah (BBLR) bahkan kematian
bayi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara tingkat
pendidikan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Ciluluk Periode 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah
observasional analitik dengan data kuantitatif dan menggunakan desain
cross sectional study. Subjek penelitian yaitu 756 sampel pada ibu hamil
yang dinilai status gizi nya (LILA & IMT). Penelitian dianalisis melalui Uji
chi-square. Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden
tidak mengalami KEK sebanyak 700 orang (93%) dan mengalami KEK
sebanyak 56 orang (7%). Hasil analisis statistik menggunakan Uji chi-
square diperoleh nilai p 0,738 (p>0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tingkat pendidikan ibu tidak memengaruhi kejadian KEK selama
kehamilan.

Kata Kunci: kehamilan, tingkat pendidikan, kekurangan energi kronis

Korespondensi: Nuha Afiifah Parwoko, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Jl.
Hariang Banga No. 2, Bandung, Jawa Barat, E-mail: nuha.afiifahp@gmail.com

1
Educational Level Relationship
with Chronic Energy Deficiency in Pregnant Women
(Study in the Work Area of the Ciluluk Community
Health Center for the Period of 2020)
Abstract
Pregnant women are one of the groups most vulnerable to nutritional
problems because nutrition in pregnant women affects fetal growth and
development. The condition of pregnant women who experience Chronic
Energy Deficiency (CED) is at risk of reducing muscle strength during
childbirth so that it can result in fetal death (miscarriage), prematurity,
birth defects, low birth weight (LBW), and infant mortality. The purpose
of this study was to analyze the relationship between the level of education
and the incidence of KEK in pregnant women in the work area of the
Ciluluk Public Health Center for the 2020 period. The research method
used was observational analytic with quantitative data and used a cross-
sectional study design. The research subjects were 756 samples of
pregnant women whose nutritional status was assessed (LILA & BMI). The
research was analyzed using the chi-square test. The results showed that
most respondents did not experience KEK as many as 700 people (93%)
and had KEK as many as 56 people (7%). The results of statistical analysis
using the chi-square test obtained a p-value of 0.738 (p> 0.05). The results
of this study indicate that the level of education does not affect the incidence
of KEK during pregnancy.

Keywords: pregnancy, level of education, chronic energy deficiency

Korespondensi: Nuha Afiifah Parwoko, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Jl.
Hariang Banga No. 2, Bandung, Jawa Barat, E-mail: nuha.afiifahp@gmail.com

2
Pendahuluan

Kehamilan merupakan suatu permulaan terjadinya kehidupan baru pada

periode pertumbuhan. Kondisi kesehatan ibu dimasa lampau dan saat ini

merupakan landasan suatu kehidupan baru. Ibu hamil merupakan salah

satu kelompok yang paling rawan terhadap masalah gizi karena gizi pada

ibu hamil memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin.1

Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana Wanita Usia

Subur (WUS) berusia 15-49 tahun mengalami kekurangan gizi (kalori dan

protein) yang berlangsung lama atau menahun. Salah satu indikator wanita

hamil disebut mengalami KEK jika memiliki lingkar lengan atas (LILA)

<23,5 cm.1,2

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, ibu yang

mengalami kurang gizi (KEK) di Indonesia sebesar 15,1 % dan di Provinsi

Jawa Barat ibu sebesar 12,15%.3,4 Ibu hamil dengan masalah gizi dan

kesehatan akan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan

bayi serta kualitas bayi setelah dilahirkan. Kondisi ibu yang mengalami KEK

berisiko menurunkan kekuatan otot saat persalinan sehingga dapat

mengakibatkan terjadinya kematian janin (keguguran), prematur, lahir

cacat, bayi berat lahir rendah (BBLR) bahkan kematian bayi, ibu hamil KEK

dapat mengganggu tumbuh kembang janin seperti pertumbuhan fisik

(stunting), otak, dan metabolisme yang menyebabkan penyakit menular di

usia muda. Kekurangan gizi pada ibu hamil merupakan kelompok sasaran

yang perlu mendapat perhatian khusus.5

Seiring dengan perkembangan penelitian terbukti bahwa terdapat

faktor-faktor yang memengaruhi kejadian KEK pada ibu hamil. Penelitian

2
Sandjaja membuktikan bahwa terdapat pola hubungan yang signifikan

antara tingkat Pendidikan ibu dengan prevalensi risiko KEK pada Ibu

hamil. Makin tinggi pendidikan ibu, makin rendah prevalensi risiko KEK

ibu hamil.7 Penelitian T.Jahriani membuktikan bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara pendidikan keluarga dengan kejadian KEK, mereka

yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi mempunyai orientasi pada

tindakan preventif atau pencegahan. 8

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara tingkat

pendidikan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Ciluluk Periode 2020.

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan data

kuantitatif dan menggunakan desain penelitian cross sectional. Pemilihan

sampel menggunakan total sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan

Februari 2021 dengan subjek penelitian yaitu 756 sampel pada ibu hamil

yang dinilai status gizi nya (LILA & IMT) di Puskesmas Ciluluk Kecamatan

Cikancung Kabupaten Bandung. Adapun instrument penelitian ini adalah

data tingkat pendidikan ibu dan ibu yang memiliki risiko KEK. Analisis

bivariat untuk menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian

KEK pada Ibu Hamil di Puskesmas Ciluluk menggunakan chi-square test

dengan Program Statistic Product and Service Solution (SPSS) versi 24.0.

3
Hasil

Hasil analisis hubungan antara tingkat pendidikan responden dengan

kejadian KEK pada ibu hamil dapat dilihat pada tabel 1

Tabel 1. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Kejadian


KEK pada Ibu Hamil
Tingkat Proporsi
Pendidikan KEK Tidak KEK Total P Value
N % N % N
Tidak Sekolah 0 0 8 8 8 0,738
SD 17 8,3 190 91,7 207
SMP 26 8 296 91,9 322
SMA 12 5,7 197 94,3 209
Perguruan 1 10 9 90 10
Tinggi
Total 56 7 700 93 756
*Chi-square Test

Pada tabel 1 memperlihatkan bahwa tingkat pendidikan terakhir ibu

terhadap kejadian kekurangan energi kronis paling banyak dengan

pendidikan terakhir sekolah menengah atas dan yang paling rendah pada

ibu yang tidak sekolah. Tingkat pendidikan terakhir SD yang mengalami

KEK berjumlah 17 (8,3%) dan yang tidak mengalami KEK berjumlah 190

(91,7%). Tingkat pendidikan terakhir SMP yang mengalami KEK berjumlah

26 (8%) dan yang tidak mengalami KEK berjumlah 296 (91,9%). Tingkat

Pendidikan Terakhir SMA yang mengalami KEK berjumlah 12 (5,7%) dan

yang tidak mengalami KEK berjumlah 197 (94,3%). Tingkat pendidikan

terakhir Perguruan Tinggi yang mengalami KEK berjumlah 1 (10%) dan

yang tidak mengalami KEK berjumlah 9 (90%).

Berdasarkan tabel 1 diatas, menggunakan Chi-square pada tingkat

pendidikan ibu menunjukkan bahwa nilai p= 0,738, dimana nilai p lebih

besar dari nilai Asymp Sig. 0,05 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

4
tidak terdapat hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian

KEK pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Ciluluk Periode 2020.

Pembahasan

Tingkat pendidikan ibu merupakan salah satu faktor yang berperan penting

bagi status kesehatan baik ibu dan bayi. Pendidikan ibu yang tinggi maka

akan semakin mudah menerima konsep hidup sehat secara mandiri, kreatif,

dan berkesinambungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada

hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kejadian

kekurangan energi kronis dengan nilai p=0,738 (P>0,05). Hasil ini sejalan

dengan penelitian F. Prayitno dimana tidak ada hubungan yang signifikan

antara tingkat pendidikan dengan status gizi ibu hamil pada keluarga

dengan pendapatan rendah di Kota Bandar Lampung, ibu hamil dengan

pendidikan tinggi namun mengalami KEK disebabkan karena pendidikan

tidak hanya didapatkan dari pendidikan formal saja tetapi dapat diperoleh

dari pendidikan non formal seperti penyuluhan perbaikan gizi di posyandu

setempat dan melalui berbagai media lainnya.2 Penelitian Sandjaja

membuktikan terjadi hubungan korelasi negative pada tingkat pendidikan

ibu dan risiko KEK karena terdapat faktor lain selain pendidikan yaitu ibu

hamil usia kurang dari 20 tahun, tidak bekerja atau pekerjaan yang

menuntut aktivitas berat dan ibu yang pendek.7 Penelitian B. Moediarso

juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antar

kelompok berdasarkan pendidikan dan pengetahuan ibu tentang gizi pada

kejadian KEK karena pengetahuan ibu mengenai makanan yang harus

dikonsumsi tidak hanya didapatkan dari pendidikan formal namun, dengan

5
ibu yang memiliki pendidikan tinggi menerima informasi akan menjadi

lebih mudah dan memiliki minat yang lebih tinggi untuk mengetahui sejak

dini jenis zat gizi yang dibutuhkan ibu saat hamil dan mempersiapkan

kehamilan.9 dijelaskan juga dalam penelitian S. Apriliani bahwa pendidikan

ibu yang rendah belum tentu memiliki pengetahuan yang rendah, saat ini

dimasa mencari dan mengetahui informasi lebih mudah didapatkan.10

Simpulan

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan kejadian KEK di Wilayah

Kerja Ciluluk.

Ucapan Terima Kasih

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada seluruh staff Puskesmas

Ciluluk yang telah membantu, memberi masukan dan ilmu kepada penulis

dalam menyelesaikan penelitian ini.

6
Daftar Pustaka

1. Helmyati S. Tingkat sosial ekonomi tidak berhubungan dengan


kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil. 2014;(1):116–25.
2. Prayitno FF, Angraini DI, Himayani R, Hubungan G, Gizi P, Prayitno
FF, et al. Hubungan Pendidikan dan Pengetahuan Gizi Dengan Status
Gizi Ibu Hamil pada Keluarga dengan Pendapatan Rendah di Kota
Bandar Lampung Relationship between Education and Nutrition
Knowledge with Nutritional Status of Pregnant Women in Low
Income Families in. Medula. 2019;8(2):225–9.
3. Kementerian Kesehatan RI. Laporan Provinsi Jawa Barat, Riskesdas
2018. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. 2019.
4. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Nasional
Riskesdas 2018 [Internet]. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. 2019.hlm. 198. Tersedia dari:
http://labdata.litbang.kemkes.go.id/images/download/laporan/RK
D/2018/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf
5. Kemenkes. Laporan Kinerja Ditjen Kesehatan Masyarakat 2019. Vol.
53. 2019.
6. Bandung DKK. Profil Kesehatan Tahun 2019 Kabupaten Bandung.
Kabupaten Bandung; 2020.
7. Sandjaja. Risiko kurang energi kronis Sandjaja. Risiko KEK pada Ibu
Hamil. 2009;32(2):128–38.
8. Sjahriani T. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan
Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Kutabumi Desa Kutabumi Kecamatan Pasar Kemis
Kabupaten Tangerang Tahun 2014. J Ilmu Kedokt Dan Kesehat
[Internet]. 2017;4(3):1–12. Tersedia dari:
file:///C:/Users/FADIAA~1/AppData/Local/Temp/1310-2989-1-
SM.pdf
9. Moediarso BN, Budiono PS, Fatihuddin MF, En TTZ, Rantam BA,
Gunawan AL, et al. Differentiate Factors of Pregnant Women With

7
Chronic Energy Deficiency Occurrence in Bajulmati Village,
Wongsorejo District, Banyuwangi Regency 2019. J Community Med
Public Heal Res. 2020;1(1):24.
10. Apriliani SL, Nikmawati EE, Yulia C. Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Di
Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Media Pendidikan, dan
Gizi. 2019;8(2):67–75.

Anda mungkin juga menyukai