Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INOVASI DAN KEWIRAUSAHAAN

Nama: Rahmayani
NIM: 101119001
Hari/tanggal: Rabu. 29 Sep. 21

Perusahaan yang dipilih: PT GOLDEN ENERGY MINES TBK


Marketing Plan Elements
1. Business Mission Statement
 Vision:
- Menjadi perusahaan pertambangan terkemuka di Indonesia dengan
menciptakan nilai tambah bagi para pelanggan dan pemangku kepentingan.
 Mision:
- Membangun budaya korporat yang berpusat pada sumber daya manusia.
- Fokus kepada keunggulan kegiatan operasional.
- Membangun pertumbuhan berkesinambungan melalui standar keselamatan
kerja yang tinggi, pengembangan program kemasyarakatan yang baik dan
pengelolaan lingkungan hidup yang tangguh
2. Situation or SWOT Analysis
Perusahaan bergerak di bidang perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan.
Perusahaan ini memperbesar kegiatan utama di pertambangan pada beberapa wilayah
penambangan baru yang terletak di Sumatera dan Kalimantan.
Strength (S) Weaknesses (W)
1. Membuka banyak lapangan 1. Memerlukan modal yang besar
pekerjaan. untuk membuka cabang.
2. Jumlah tenaga-tenaga professional 2. Pihak perusahaan bergantung kepada
banyak. perjanjian jual beli bersyarat untuk
3. Lokasinya yang strategis dekat peningkatan produksi
dengan pelanggan utama dan
pengguna akhir di Asia.
4. Harga batubara yang diproduksi dan
biaya pengiriman yang lebih rendah
Opportunity (O) Threats (T)
1. Memperluas kapasitas pengolahan 1. Pasar batubara Tiongkok yang tidak
area stockpile konsesi, crusher menentu karena mengurangi
batubara dan fasilitas pemuatan konsumsi, produksi dan impor
tongkang, serta kapasitas batubara demi memerangi polusi.
pemrosesan dua set conveyor belt 2. Kebijakan ESDM yang mewajibkan
batubara. perusahaan batubara menjual
2. Dapat merambah ke sector bisnis minimal 25% dari total hasil
lainnya seperti mendukung produksinya ke pasar dalam negeri.
megaproyek kelistrikan. 3. Kebijakan ESDM terkait penetapan
3. Dapat mengembangkan dan harga batubara dalam negeri untuk
mengubah bisnis menjadi model pasokan listrik untuk kepentingan
yang berkelanjutan. umum.

3. Objectives
- Meningkatkan Kompetensi SDM
- Peningkatan kualitas pengelolaan risiko untuk menjamin keberhasilan kinerja,
- Menciptakan level kinerja baru yang berkesinambungan jangka Panjang
- Meningkatkan penjualan ekspor untuk mencapai harga jual lebih tinggi
sekaligus memaksimalkan nilai Pemegang Saham.
- Mengutamakan kualitas komoditas yang unggul, pengiriman yang tepat waktu,
serta penyediaan jasa yang berkelanjutan kepada pelanggan.
4. Marketing Strategy
 Target Market Strategy
- Peningkatan kualitas sumber daya manusia
- Peningkatan produksi batubara
- Peningkatan efisiensi biaya penambangan
- Pembinaan dan peningkatan hubungan dengan pelanggan
- Peningkatan kapabilitas perdagangan dan marketing batubara
- Perluasan jaringan distribusi pasar
- Peningkatan jumlah sumber daya dan cadangan batubara
- Operasional berkelanjutan melalui pemeliharaan lingkungan
- Pengembangan hubungan baik dengan komunitas lokal
5. Marketing Mix
 Product
o Pertambangan Batubara: Perseroan memiliki izin usaha pertambangan
batubara untuk wilayah Jambi, Sumatera Selatan, Sumatera Barat,
Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. Total wilayah
pertambangan Perseroan mencapai 42.904 hektar dengan total potensi
sumber daya mencapai 2,5 miliar ton dan total cadangan mencapai
837,9 juta ton.
o Perdagangan Batubara: Produk batubara yang diperdagangkan
Perseroan bervariasi.
 Promotion: melalui Entitas Anak perusahaan.
 Distribution
o Dalam hal penjualan batubara ke pasar internasional baru melalui
hubungan yang kuat dengan perusahaan perdagangan komoditas.
o Mencoba menjual langsung kepada pengguna akhir.
o Ekspor impor dan kegiatan pertambangan melalui Entitas Anak.
o Menjual batu bara ke Tiongkok karena negara tersebut sebagai
konsumen dan produsen batubara mulai mengendalikan produksi dan
harga batubara untuk kebutuhan domestik.
 Price
Harga Batubara Acuan (HBA) yang mencapai US$ 115,35 per ton pada
bulan Juli 2021. Selain naik US$ 15,02 per ton dibanding posisi HBA
bulan Juni 2021, HBA bulan Juli 2021 juga menjadi HBA tertinggi dalam
10 tahun terakhir sejak November 2011. Kenaikan HBA pada bulan Juli
melanjutkan tren perkembangan HBA yang cenderung mengalami
kenaikan pada tahun berjalan 2021. Tercatat, HBA hanya mengalami
penurunan pada Maret 2021 ke posisi US$ 84,47 per ton setelah
sebelumnya mengalami kenaikan dari semula US$ 75,84 per ton di Januari
2021 menjadi US$ 87,79 per ton di Februari.
6. Implementation Evaluation Control:
 Ekonomi
- Tahun 2017 mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun 2016 didorong oleh
pertumbuhan baik negara maju maupun negara berkembang. Pertumbuhan di
negara-negara maju dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan
Tiongkok, serta negara berkembang dipimpin oleh India dan Indonesia.
- Tahun 2017, perekonomian AS membaik ditopang oleh konsumsi yang stabil
dan peningkatan investasi. Konsumsi yang stabil tercermin dari meningkatnya
tingkat keyakinan konsumen yang didukung oleh perbaikan pada pasar tenaga
kerja. Sedangkan dari sisi investasi, peningkatan terjadi pada investasi
nonresidensial, sejalan dengan meningkatnya aktivitas produksi, terutama di
sektor tambang.
- Tahun 2017, Perekonomian Eropa mengalami pemulihan yang didukung oleh
kinerja konsumsi dan ekspor. Kinerja konsumsi didukung oleh meningkatnya
pendapatan berkat pemulihan pasar tenaga kerja karena menurunnya tingkat
penganggurandan pertumbuhan lapangan pekerjaan. Sementara itu, kinerja
ekspor Eropa tumbuh lebih tinggi yang didukung oleh pemulihan perdagangan
dunia dan pelemahan mata uang Euro.
- Di Asia, perekonomian Tiongkok mengalami pemulihan yang didorong oleh
meningkatnya konsumsi dan ekspor berkat kebijakan rebalancing. Konsumsi
menjadi kekuatan utama pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang didukung oleh
kinerja positif pasar tenaga kerja sejalan dengan menurunnya angka
pengangguran dan meningkatnya tingkat penjualan ritel, serta tingginya
pertumbuhan kredit rumah tangga.
- Kinerja ekspor juga mengalami peningkatan signifikan yang didorong oleh
peningkatan permintaan ekspor ke AS.
 Industri
- Peningkatan produksi dan perdagangan domestik, volume ekspor batubara
Indonesia ke pasar ekspor sepanjang Januari-Desember 2017 mencapai sekitar
325 juta ton.
 Product
- Pada tahun 2017, penjualan pertambangan batubara mengalami peningkatan
berasal dari hasil pertambangan untuk penjualan ekspor, khususnya ke
Tiongkok yang naik sebesar USD180,42 juta. Tetapi penjualan pertambangan
batubara di Indonesia mengalami penurunan sebesar USD9,59 juta.
- Peningkatan penjualan pertambangan batubara telah mendorong pertumbuhan
laba bruto. Dengan demikian, tingkat profitabilitas pertambangan batubara
akan naik.
- Perdagangan batubara juga mengalami peningkatan didorong oleh
meningkatnya penjualan ekspor.

Anda mungkin juga menyukai