2616 2604 1 PB
2616 2604 1 PB
Abstrak : Latar belakang yang mendorong penelitian ini adalah rendahnya hasil
belajar mata pelajaran matematika khususnya materi perkalian bilangan. Penyebab
rendahnya hasil belajar tersebut adalah metode pembelajaran yang diterapkan
kurang bervariasi dan masih bersifat abstrak sehingga siswa kesulitan memahami
dan menguasai materi pembelajaran yang disampaikan. Rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana keefektifan jarimatika bagi hasil belajar materi
perkalian bilangan pada siswa kelas II, SDN Genting 02 Kecamatan Jambu
Kabupaten Semarang?. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keefektifan
jarimatika bagi hasil belajar materi perkalian bilangan pada siswa kelas II, SDN
Genting 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Jenis Penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif dalam bentuk True Eksperimental Design. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri Genting 02 dan SD Negeri
Genting 01 Tahun Ajaran 2016/2017 yang diambil dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes, dokumentasi,
dan observasi. Berdasarkan Uji-t Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa nilai t
hitung sebesar 2.11 < t tabel (2.00), hal ini menunjukan bahwa tidak ada nilai beda
pada nilai pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen maka dapat
disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yaitu bahwa teknik jarimatika efektif
bagi peningkatan hasil belajar perkalian yang menghasilkan bilangan dua angka.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah teknik jarimatika efektif bagi hasil belajar
matematika materi perkalian bilangan bulat yang menghasilkan dua angka pada
siswa kelas II SD Negeri Genting 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017.
Berdasarkan hasil penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah Guru
hendaknya senantiasa berinovasi dengan mengembangkan teknik-teknik lain yang
membuat siswa dapat memahami konsep pembelajaran.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang memperhatikan guna meningkatkan
kecerdasan bangsa. Hal ini sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yang tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4, bahwa: ”...untuk membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial...”
Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut ialah melalui pendidikan formal
yaitu sekolah. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan sekaligus sebagai
tempat yang tepat bagi pembinaan atau peningkatan kualitas manusia sesuai
perkembangan ilmu dan teknologi.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok di sekolah dasar
yang harus dikuasai anak. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern serta mempunyai peran penting dalam berbagai
disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Menurut Ibrahim dan Suparni (2012;
35-36) tujuan pengajaran matematika yaitu menumbuhkan dan mengembangkan
keterampilan berhitung serta membentuk sikap logis, analitis, sistematis, kritis,
dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar
siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan
informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan
kompetitif.
Pada kenyataannya untuk membuat siswa memahami matematika sangat sulit
sebab konsep matematika disajikan dalam bentuk abstrak, sebagaimana
diungkapkan oleh Adjie (2006: 37) bahwa substansi materi pelajaran matematika
bersifat abstrak, karena sifat abstraknya itu maka guru harus memulai dalam
belajar matematika dari konkret menuju abstrak. Upaya merealisasikan hal di atas,
sangat perlu diperhatikan pada proses pembelajaran.
ISBN : 978-602-5784-13-2
Prosiding Seminar Nasional 592
Himpunan Mahasiswa Program Studi PGSD Bekerjasama Dengan Program Studi PGSD
Semarang, 9 Mei 2018
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang diawali dengan
menentukan populasi dan mengambil sampling dari populasi. Pengambilan
sampel penelitian menggunakan teknik purposive sampling dengan pertimbangan
siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sama, siswa diampu oleh
guru yang sama, siswa yang menjadi objek penelitian duduk pada kelas yang sama
dan pembagian kelas tidak ada kelas yang unggulan, kemudian mengisi materi
dengan model dan media yang telah disiapkan. Kelas eksperimen I dengan teknik
jarimatika, dan kelas kontrol dengan model pembelajaran Konvensional.
ISBN : 978-602-5784-13-2
Prosiding Seminar Nasional 593
Himpunan Mahasiswa Program Studi PGSD Bekerjasama Dengan Program Studi PGSD
Semarang, 9 Mei 2018
Dari hasil diatas diketahui bahwa nilai kelas kontrol memiliki nilai
minimal yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen. Sedangkan
nilai maksimal pada kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen.
Rata-rata pada kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen.
Dengan ketuntasan kelas kontrol 34,62% sedangkan ketuntasan pada kelas
eksperimen memiliki ketuntasan 30,77%. Dari tingkat ketuntasan tersebut kelas
kontrol lebih baik dibanding dengan kelas eksperimen.
a. Data Hasil Belajar Pertemuan I
Data Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen
Nilai minimal 30 40
Nilai maksimal 80 80
Rata-rata kelas 58,46 61,54
% Ketuntasan 38,46% 42,31%
ISBN : 978-602-5784-13-2
Prosiding Seminar Nasional 594
Himpunan Mahasiswa Program Studi PGSD Bekerjasama Dengan Program Studi PGSD
Semarang, 9 Mei 2018
Dari hasil diatas diketahui bahwa nilai kelas kontrol memiliki nilai
minimal yang lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen. Sedangkan
nilai maksimal pada kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai maksimal
yang sama. Rata-rata pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan
kelas eksperimen. Dengan ketuntasan pada kelas kontrol 38,46% sedangkan
ketuntasan pada kelas eksperimen memiliki ketuntasan 42,32%. Dari tingkat
ketuntasan tersebut kelas eksperimen lebih baik dibanding dengan kelas kontrol.
Pada pertemuan ke dua diperoleh hasil seperti pada tabel diatas. Dengan
demikian diketahui bahwa nilai kelas kontrol memiliki nilai minimal yang lebih
rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen. Sedangkan nilai maksimal pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki nilai maksimal yang sama. Rata-rata
pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen.
Dengan ketuntasan pada kelas kontrol 50,00% sedangkan ketuntasan pada kelas
eksperimen memiliki ketuntasan 69,23%. Dari tingkat ketuntasan tersebut kelas
eksperimen lebih baik dibanding dengan kelas kontrol.
c. Data Hasil Belajar Tes Formatif
Data Kelas Kelas
Kontrol Eksperimen
Nilai minimal 40 65
Nilai maksimal 90 100
Rata-rata kelas 70,58 82,31
% Ketuntasan 57,69% 84,62%
Dari hasil diatas diketahui bahwa nilai kelas eksperimen memiliki nilai
minimal dan nilai maksimal yang jauh lebih baik dibanding dengan kelas kontrol.
Dengan ketuntasan pada kelas kontrol 57.69% sedangkan ketuntasan pada kelas
eksperimen memiliki ketuntasan 84,62%. Dari tingkat ketuntasan tersebut kelas
eksperimen jauh lebih baik dibanding dengan kelas kontrol.
Adapun uji persyaratan analisis yang didapatkan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Sampel
Pengujian digunakan untuk mengetahui normalitas sampel dari populasi
dilakukan dengan menggunakan uji Liliefor. Dari hasil perhitungan normalitas
data awal yang dapat dilihat dalam Lampiran 16 diperoleh data sebagai berikut:
Kelompok Kelas Ltabel Lo Keterangan
ISBN : 978-602-5784-13-2
Prosiding Seminar Nasional 595
Himpunan Mahasiswa Program Studi PGSD Bekerjasama Dengan Program Studi PGSD
Semarang, 9 Mei 2018
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai signifikansi untuk data kelompok
eksperimen sebesar 0,172761 dan kelompok kontrol 0,0117344. Hal ini berarti Ho
diterima yaitu data dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi
normal karena mempunyai nilai Lo<0.259.
4. Uji Homogenitas Data
Perhitungan uji homogenitas data terdapat pada lampiran 17 diperoleh
data sebagai berikut F hitung 1,302524 dan F Tabel 4,025531, karena xh2 < xt2 ,
maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang homogen.
5. Uji Ketuntasan Belajar
Berdasarkan uji klasikal pada lampiran 18 diperoleh datas sebagai berikut:
Nilai Individu Kelompok
Kelas Eksperimen 22 84,62%
Kelas Kontrol 15 57,69%
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah ketuntasan
individu pada kelas eksperimen sebanyak 22 individu dengan presentase
kelompok 84,62%. Sedangkan pada kelas kontrol dapat diketahui jumlah
ketuntasan individu sebanyak 15 individu dengan presentase ketutuntasan
kelompok kurang dari 60% yakni 57,69%
6. Uji-t
Berdasarkan Uji T pada lampiran 19 diperoleh data sebagai berikut:
ISBN : 978-602-5784-13-2
Prosiding Seminar Nasional 596
Himpunan Mahasiswa Program Studi PGSD Bekerjasama Dengan Program Studi PGSD
Semarang, 9 Mei 2018
Nilai T hitung T
tabel
Kelas Eksperimen 0,005022085
2,000
Kelas Kontrol
Berdasarkan hasil di atas diketahui bahwa nilai t hitung sebesar
0,005022085 < t tabel, hal ini menunjukan bahwa tidak ada nilai beda pada nilai
pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas teknik
jarimatika bagi hasil belajar perkalian bilangan pada siswa kelas II SD Negeri
Genting 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.
Berdasarkan Uji Anova Satu Jalur didapatkan nilai probabilitas 0,02<0,05
artinya terdapat perbedaan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan
teknik jarimatika dibanding dengan teknik lain yang diterapkan pada kelas
kontrol.
Nilai T pada kelas eksperimen 32,726> lebih besar dibanding nilai T pada kelas
kontrol yaitu 27,711 berdasar Uji-t. Maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar
matematika siswa yang menggunakan teknik jarimatika lebih baik dibandingkan
dengan yang teknik lain yang digunakan pada kelas kontrol.
Berdasarkan Uji-t didapatkan nilai signifikansi (2 Tailed) sebesar
0,002<0,05, maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yaitu bahwa
teknik jarimatika efektif bagi peningkatan hasil belajar perkalian yang
menghasilkan bilangan dua angka.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
bahwa teknik jarimatika efektif bagi hasil belajar matematika materi perkalian
bilangan bulat yang menghasilkan dua angka pada siswa kelas II SD Negeri
Genting 02 Semester II Tahun Ajaran 2016/2017.
DAFTAR PUSTAKA
Adjie & Maulana. 2006. Pemecahan Masalah Matematika. Bandung: UPI Press.
BSNP. 2008. KTSP Model Silabus Tematik Kelas II SD. Jakarta : Depdiknas Dik
Menum.
Palupi, Anisa Tri. 2012. Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian pada Siswa.
Kelas IV SD Negeri Combongan 03 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.
Surakarta: UMS.
Salim, Peter dan Yenny Salim. 2002. Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer.
Jakarta:Penerbit Balai Pustaka
Sudjana, Nana. 2002. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya