Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENGAJAR (SAP)

SENAM HIPERTENSI DI DUSUN SARIMULYO PEKON


WALUYOJATI KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN
PRINGSEWU

Disusun Oleh :

Kelompok 1

HESTI MAEI RINI FAJRI LAILA


DENI ARIYANTO DINI RAHMATUL HUSNA
AGUNG FIRMANSYAH KATIMIN
DELLA MONICA FITRIYANTI NUR AINI
SILVIA FITRI DEWI PUJI LESTARI
DISKA AYOMI ERPIN ANDANI
NURWULANDARI TOPAN PAMUNGKAS ARIESTYA
AZMIA RAHAYU MAULIDDA ADI KUSWANTO
MUHAMMAD AFIF RAFIK AHMADI

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2021/2022
SATUAN ACARA PENGAJAR (SAP)

POKOK BAHASAN : Hipertensi

SUB POKOK BAHASAN : Senam Hipertensi

SASARAN : Masyarakat Dusun Sarimulyo (dewasa, lansia)

HARI/TANGGAL : Minggu, 14 November 2021. 07.00 WIB

TEMPAT : Posyandu Pipit V (kediaman bu asiyah)

A. PENGERTIAN
Senam hipertensi adalah salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani atau
latihan fisik yang dapat dilakukan untuk mengurangi berat badan dan mengelola stress
sehingga dapat meningkatkan aktivitas metabolisma tubuh dan dapat merangsang
aktifitas kerja jantung dan menguatkan otot-otot jantung(Sianipar & Putri, 2018).
Faktanya penderita hipertensi mengendalikan tekanan darah yang tinggi hanya
menggunakan obat/farmakologi namun untuk terapi komplementer seperti senam
hipertensi jarang dilakukan. Apabila hipertensi tidak tertangani maka akan
menimbulkan komplikasi seperti : penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal (Sianipar
& Putri, 2018).
Senam hipertensi akan meningkatkan kebutuhan oksigen dalam sel sehingga
pembuluh darah di fase istirahat/dilatasi dan membuat aliran darah menurun, karena
pembuluh darah menjali melebar/elastis (Sianipar & Putri, 2018).

B. TUJUAN
a. Umum
Setelah diberikan penjelasan mengenai bagaimana senam hipertesi masyarakat
dapat mengatahui dan mampu melakukan senam hipertensi.
b. Khusus
Selama mengikuti senam hipertensi masyarakat dapat :
1. Menjelaskan pengertian senam Hipertensi/Darah Tinggi
2. Menjelaskan Manfaat hipertensi
3. Mampu mempraktikkan cara Senam Hipertensi/Darah tinggi
4. Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi

C. MATERI (terlampir)

D. SUSUNAN PELAKSANA (terlampir)


E. SUSUNAN KEGIATAN

NO. KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN METODE


KOMUNIKATOR PESERTA

1. Pembukaan  Mengucap salam  Menjawab Diskusi


(5 menit) salam
 Validasi keadaan  Memperhatikan
pasien
 Menjelaskan  Mendengarkan
maksud dan tujuan
 Menyebutkan
kegiatan yang  Mendengarkan
akan dilakukan
 Kontrak waktu
 Apersepsi apakah
pernah mengikuti  Menjawab
senam hipertensi

2 Inti (35  Menjelaskan  Mendengarkan Ceramah dan


menit) pengertian Demonstrasi
(15 Hipertensi
 Menjelaskan
pengertian senam  Mendengarkan
hipertensi
 Menjelaskan
Manfaat senam  Mendengarkan
hipertensi
 Mempraktikkan  Mengikuti
cara senam kegiatan
hipertensi
 Menjelaskan Hal
hal yang perlu di  Mendengarkan
perhatikan
 Tanya jawab
 Bertanya

3. Penutup  Menyimpulkan  Mendengarkan Ceramah


(5 menit) hasil kegiatan dan
memperhatika
 Mengadakan  Mendengarkan
evaluasi
 Mengucap salam  Menjawab
penutup salam
F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat kegiatan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di posyandu pipit (rumah bu asiyah)
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap kegiatan yang disampaikan dan di peragakan oleh
instruktur
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat kegiatan sebelum kegiatan selesai
c. Peserta terlibat aktif dalam kegiatan

3. Evaluasi Hasil
a. Mampu Menjelaskan pengertian penyakit hipertensi dengan benar.
b. Mampu Menjelaskan pengertian senam Hipertensi/Darah Tinggi
c. Mampu Menjelaskan Manfaat hipertensi/Darah tinggi
d. Mampu mempraktikkan cara Senam Hipertensi/Darah tinggi
e. Mampu Menjelaskan hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi
LAMPIRAN I :

PEDOMAN SENAM HIPERTENSI

A. Pengertian Senam Hipertensi :


Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah dalam pembuluh darah arteri (nadi) secar terus-menerus lebih dari suatu
periode.hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat
menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. (Astawan Made, 2010)
Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg.
Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 140/90
mmHg, sedangkan tekanan darah ≥ 160/95 mmHg dinyatakan sebagai hipertensi. Tekanan
darah diantara normotensi dan hipertensi disebut sebagai borderline hypertension (Garis
Batas Hipertensi). Batasan WHO tidak membedakan usia dan jenis kelamin.
Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan melakukan senam , karena
dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang
menguntungkan dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini merupakan usaha
preventif/pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen yang
diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu.

B. Manfaat senam hipertensi


Manfaat senam Hipertensi  adalah sebagai berikut : Untuk meningkatkan daya tahan
jantung dan paru-paru serta membakar lemak yang berlebihan di tubuh karena aktifitas
gerak untuk menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya, seperti:
Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan
koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olah
raga lainnya. Bila seseorang mempunyai motivasi untuk berlatih rutin dapat merupakan
suatu program penurunan berat badan (Dede Kusmana, 2006). 
C. Cara Senam Hipertensi
Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat. Untuk itu,
perlu Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap dan tidak
boleh memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai
kemampuan.Menurut Niniek Soetini SSt Ft, Fisioterapis Siloam Hospitals Surabaya,
contoh latihan yang bisa diterapkan setiap hari adalah sebagai berikut:

Pemanasan:
1. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama dengan arah
kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi lain.
2. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi kedua
kaki dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan tarikan bahu dan
punggung.
Inti:
·         GERAKAN - GERAKAN TANGAN
1. Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, ke belakang
2. Gerakan tangan membuka dan menyilang
3. Mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan ke samping
4. Gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah, dan menyilang
5. Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan
6. Tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan menepuk paha, bahu, dan lain
sebagainya

·        GERAKAN - GERAKAN KAKI


1. Berjalan di tempat
2. Berbaris
3. melangkah satu atau dua langkah
4. Melompat satu kaki atau dua kaki ke samping, ke depan, dan ke belakang
5. Mengangkat lutut
6. Tendangan, ke belakang, ke depan, dan ke samping
7. Geraka cha cha cha
8. Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki, dan lain sebagainya

Pendinginan:
1. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan tahan dengan
tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi lainnya.
2. Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan gerakan setengah
putaran. Tahan 8-10 kali hitungan lalu arahkan tangan ke sisi lainnya dan tahan
dengan hitungan sama.

D. Hal hal yang perlu di perhatikan penderita Hipertensi


Untuk mencapai tekanan darah normal, selain melakukan senam  secara rutin dengan
takaran cukup, beberapa hal di bawah ini juga perlu mendapat perhatian:
1. Jika kelebihan berat badan.
Seseorang yang mengalami kelebihan bobot badan, kemungkinan mengalami
hipertensi meningkat lebih dari tiga kali lipat. Resiko itu akan terus meningkat dengan
bertambahnya bobot badan. Menurunkan bobot badan merupakan strategi sangat
efektif dlam mengatur pola hidup untuk menormalkan tekanan darah. Bila kita
berhasil menurunkan bobot badan 2,5 – 5 kg saja, tekanan darah diastolik dapat
diturunkan sebanyak 5 mmHg. Penurunan bobot badan 10 kg dapat melipatduakan
perbaikan ini.
2. Kurangi asupan natrium (sodium).
Ternyata, bila seseorang mendapat asupan garam secara berlebihan dalam
jangka waktu lama kemungkinannya mengalami tekanan darah tinggi juga lebih
besar. Karena itu, kurangi asupan garam sampai kurang dari 2.300 mg (satu sendok
teh) setiap hari. Dalam banyak penelitian diketahui, pengurangan konsumsi garam
menjadi setengah sendok teh per hari, dapat menurunkan tekanan sistolik sebanyak 5
mmHg dan tekanan darah diastolik sekitar 2,5 mmHg. Pengaruh ini kebanyakan
terjadi pada para lansia.
3. Usahakan cukup asupan kalium (potassium)
Kalium banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayur mayur. Mineral ini
menurunkan tekanan darah dengan meningkatkan jumlah natrium yang terbuang
bersama air kencing.Dengan setidaknya mengonsumsi buah-buahan sebanyak 3 - 5
kali dalam sehari, seseorang bisa mencapai asupan potasium yang cukup.
4. Batasi konsumsi alkohol.
Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah. Para peminum berat
mempunyai resiko mengalami hipertensi empat kali lebih besar ketimbang mereka
yang tidak minum-minuman beralkohol. Jelaslah, kalau mereka menghilangkan
kebiasaan tersebut, tekanan darahnya akan turun.

Lampiran II : Susunan Pelaksana

Pembawa Acara : Dini Ramatul Husna

Pemateri : - Azmia Rahayu Maulidda

- Fajri Laila

Fasilitator : Della Monica Fitriyanti

Observer :- Agung Firmansyah

- Topan Pamungkas
DAFTAR PUSTAKA

Sianipar, S. S., & Putri, D. K. F. (2018). Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Tekanan
Darah Penderita Hipertensi Di Puskesmas Kayon Kota Palangka Raya. dinamika
kesehatan, 9.

Bompa TO. (1994). Theory and Methodology of Training The Key to Athletic


Performance.  2nd Edition, Iowa: Kendall/Hunt Publishing Company.

Dede Kusmana. (2002). Olahraga bagi Kesehatan Jantung. Jakarta: Fakultas Kedokteran


Universitas Indonesia.

Dede Kusmana. (2006). Olahraga Untuk Orang Sehat dan Penderita Penyakit


Jantung.  Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

John MF Adam. (2006). Obesitas dan Sindroma Metabolik. Makassar: Fakultas Kedokteran


Universitas Hasanuddin.

Made Astawan. Cegah Hipertensi dengan Pola Makan

Anda mungkin juga menyukai