Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. S DENGAN ASAM URAT


DIDESA SUMURTAWANG KECAMATAN KRAGAN KABUPATEN REMBANG
TAHUN 2021

Disusun Oleh:

KHOIRENA SHONIA (202103027)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
A. PENGERTIAN

Menurut American College of Rheumatology (2012), gout arthritis adalah suatu


penyakit dan potensi ketidakmampuan akibat radang sendi yang sudah dikenal sejak
lama, gejalanya biasanya terdiri dari episodik berat dari nyeri inflamasi satu sendi.
Gout arthritis adalah bentuk inflamasi artritis kronis, bengkak dan nyeri yang paling
sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout arthritis tidak terbatas pada jempol
kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki, pergelangan kaki, lutut,
lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak dan tendon. Biasanya
hanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa menjadi semakin parah
dan dari waktu ke waktu dapat mempengaruhi beberapa sendi. Gout arthritis
merupakan istilah yang dipakai untuk sekelompok gangguan metabolik yang ditandai
oleh meningkatnya konsentrasi asam urat (hiperurisemia). Penyakit gout arthritis
merupakan penyakit akibat penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh
sehingga menyebabkan nyeri sendi disebut gout artritis.
Asam urat adalah asam berbentuk kristal yang merupakan produk akhir dari
metabolisme atau pemecahan purin (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh. Secara alamiah purin
terdapat dalam tubuh dan dijumpai pada makanan dari sel hidup, yaitu makanan dari
tanaman (sayur,buah, kacang-kacangan) maupun dari hewan (daging, jeroan, ikan
sarden). Setiap orang memiliki asam urat di dalam tubuh, karena pada setiaP
metabolisme normal dihasilkan asam urat (Dhalimarta S, 2008).
Senyawa asam urat memiliki sifat sukar larut dan mudah mengendap jika kadarnya
meningkat beberapa miligram saja. Asam urat diekresi melalui ginjal (sebagian besar)
dan saluran cerna (sebagian kecil). Kadar asam urat seseorang tergantung usia dan
jenis kelamin.
B. ETIOLOGI
Berdasarkan penyebabnya, penyakit asam urat digolongkan menjadi 2, yaitu:
a. Gout primer
Penyebab kebanyakan belum diketahui (idiopatik). Hal ini diduga berkaitan
dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal yang menyebabkan
gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam
urat. Hiperurisemia atau berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh
dikatakan dapat menyebabkan terjadinya gout primer. Hiperurisemia primer
adalah kelainan molekular yang masih belum jelas diketahui. Berdasarkan data
ditemukan bahwa 99% kasus adalah gout dan hiperurisemia primer. Gout arthritis
primer yang merupakan akibat dari hiperurisemia primer, terdiri dari
hiperurisemia karena penurunan ekskresi (80-90%) dan karena produksi yang
berlebih (10-20%).
b. Gout sekunder
Gout sekunder dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu kelainan yang
menyebabkan peningkatan biosintesis de novo, kelainan yang menyebabkan
peningkatan degradasi ATP atau pemecahan asam nukleat dan kelainan yang
menyebabkan sekresi menurun. Hiperurisemia sekunder karena peningkatan
biosintesis de novo terdiri dari kelainan karena kekurangan menyeluruh enzim
HPRT pada syndome Lesh-Nyhan, kekurangan enzim glukosa-6 phosphate pada
glycogen storage disease dan kelainan karena kekurangan enzim fructose-1
phosphate aldolase melalui glikolisis anaerob. Hiperurisemia sekunder karena
produksi berlebih dapat disebabkan karena keadaan yang menyebabkan
peningkatan pemecahan ATP atau pemecahan asam nukleat dari dari intisel.
Peningkatan pemecahan ATP akan membentuk AMP dan berlanjut membentuk
IMP atau purine nucleotide dalam metabolisme purin, sedangkan hiperurisemia
akibat penurunan ekskresi dikelompokkan dalam beberapa kelompok yaitu karena
penurunan masa ginjal, penurunan filtrasi glomerulus, penurunan fractional uric
acid clearence dan pemakaian obat-obatan.
C. PATOFISIOLOGI
Dalam keadaan normal, kadar asam urat di dalam darah pada pria dewasa kurang dari
7 mg/dl, dan pada wanita kurang dari 6 mg/dl. Apabila konsentrasi asam urat dalam
serum lebih besar dari 7 mg/dl dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium
urat. Serangan gout tampaknya berhubungan dengan peningkatan atau penurunan
secara mendadak kadar asam urat dalam serum. Jika kristal asam urat mengendap
dalam sendi, akan terjadi respon inflamasi dan diteruskan dengan terjadinya serangan
gout. Dengan adanya serangan yang berulang – ulang, penumpukan kristal
monosodium urat yang dinamakan thopi akan mengendap dibagian perifer tubuh
seperti ibu jari kaki, tangan dan telinga. Akibat penumpukan Nefrolitiasis urat (batu
ginjal) dengan disertai penyakit ginjal kronis. Penurunan urat serum dapat
mencetuskan pelepasan kristal monosodium urat dari depositnya dalam tofi (crystals
shedding). Pada beberapa pasien gout atau dengan hiperurisemia asimptomatik kristal
urat ditemukan pada sendi metatarsofalangeal dan patella yang sebelumnya tidak
pernah mendapat serangan akut. Dengan demikian, gout dapat timbul pada keadaan
asimptomatik. Terdapat peranan temperatur, pH, dan kelarutan urat untuk timbul
serangan gout. Menurunnya kelarutan sodium urat pada temperatur lebih rendah pada
sendi perifer seperti kaki dan tangan, dapat menjelaskan mengapa kristal monosodium
urat diendapkan pada kedua tempat tersebut. Predileksi untuk pengendapan
kristalmonosodium urat pada metatarsofalangeal-1 (MTP-1) berhubungan juga
dengan trauma ringan yang berulang-ulang pada daerah tersebut.
D. MANIFESTASI KLINIK
Menurut Price & Wilson tahun 2006, dalam Nurarif dan Kusuma (2016) terdapat
empat stadium perjalanan klinis gout yang tidak di obati:

a. Stadium pertama adalah hiperurisemia asimtomatik. Pada stadium ini asam


urat serum laki-laki meningkat dan tanpa gejala selain dari peningkatan asam
urat serum.
b. Stadium kedua arthritis gout terjadi awitan mendadak pembengkakan dan
nyeri yang luar biasa, biasanya pada sendi ibu jari kaki dan sendi
metatarsofalengeal.
c. Stadium ketiga setelah serangan gout akut adalah tahap interkritis. Tidak
terdapat gejala-gejala pada tahap ini, yang dapat berlangsung dari beberapa
bulan sampai tahun. Kebanyakan orang mengalami serangan gout berulang
dalam waktu kurang dari 1 tahun jika tidak di diobati
d. Stadium keempat adalah tahap gout kronik dengan timbunan asam urat yang
terus meluas selama beberapa tahun jika pengobatan tidak dimulai peradangan
kronik akibat kristal-kristal asam urat mengakibatkan nyeri, sakit dan kaku
juga pembesaran dan pembesaran dan penonjolan sendi yang bengkak.

E. PENATALAKSANAAN

Penanganan gout biasanya dibagi menjadi penanganan serangan akut dan penanganan
hiperurisemia pada pasien arthritis kronik. Ada 3 tahapan dalam terapi penyakit ini
(Nurarif dan Kusuma, 2016):
a. Mengatasi serangan akut
b. Mengurangi kadar asam urat untuk mencegah penimbunan kristal asam urat
pada jaringan, terutama persendian.
c. Terapi pencegahan menggunakan terapi hiperurisemia
F. KOMPLIKASI
Meskipun penyakit asam urat jarang menimbulkan komplikasi, namun tetap patut di
waspadai. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi diantaranya sebagai berikut:
a. Munculnya benjolan keras (tofi) di sekitar area yang meradang
b. Kerusakan sendi permanen akibat radang yang terus berlangsung serta tofi di
dalam sendi yang merusak tulang rawan dan tulang sendi itu sendiri. Kerusakan
permanen ini biasanya terjadi pada kasus penyakit asam urat yang diabaikan
selama bertahu-tahun.
DAFTAR PUSTAKA

Khomsum A. S. Helinawati. 2008. Terapi Jus untuk rematik dan asam urat, cetakan V :
Jakarta : Puspa Swara, Anggota IKAPI.
Mansjoer, A. 2004 Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga, Jilid Satu. Jakarta : Media
Aeskulapius.
Saraswati S. 2009. Diet Sehat untuk Penyakit Asam Urat, Diabetes, Hipertensi dan Stroke,
Cetakan 1. Jogjakarta : A Plus Books.
Sari M. 2010. Sehat dan Bugar tanpa Asam Urat, cetakan 1. Nopember, Araska Publisher.
Smeltzer, SC & Bare, BG. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth, Edisi 8 Vol 2. EGC, Jakarta.
LAPORAN KESEHATAN LANJUT USIA

Identitas Penderita
Nama : Ny. s
Umur : 62 tahun
Alamat : desa sumurtawang rt 3 rw 1
Jenis Kelamin : wanita
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Nama Orang Terdekat : Tn. w
Jumlah anak : 1 Laki – laki, 1 wanita, 4 cucu
Genogram Pasien:

tn. w
ny. s
Y

Anak pertama anak ke-2

Ket:
: laki laki

: perempuan
RIWAYAT MEDIS EVALUASI FISIK
A. RIWAYAT MEDIS
1. Keluhan utama pasien

-Ny. s mengeluh kakinya sering kesemutan, dan linu diarea lutut

- Riwayat Penyakit: Ny. s tidak mengetahui bahwa memiliki kadar asam urat tinggi,pasien tau
pada saat dilakukan pemeriksaan ternyata asam urat oleh ppraktikan menunjukan hasil
8,1mg/dl setelah itu praktikan mengarahkan untuk memeriksakan ke dokter untuk
mendapatkan serep obat yang sesuai.

2. Riwayat pembedahan / operasi : Jenis Operasi


Tanggal / tahun
_ _

riwayat opname rumah sakit


Tanggal / tahun Rumah Sakit Diagnosis / Penyakit
- - -
Riwayat kesehatan lain : Ny. s tidak memiliki Riwayat penyakit lain

Pemeriksaan gigi/ gigi palsu : Ny. s tidak memakai gigi palsu, Ny. s rajin gosok gigi
setiap mandi.
3. Riwayat alergi : Ny.T tidak memiliki alergi.
4. Kebiasaan : Ny. T tidak merokok

Minum Alkohol : Ny. T tidak minum alkohol


Makan sehari – hari : Ny. T makan sehari 2 kali
Olah raga (jenis / intensitas ) : Ny. T rutin mengikuti kegiatan senam lansia yang
diadakan oleh posbindu setempat.

Minum kopi: tidak


5. obat – obatan saat ini :
Dengan resep dokter Dosis dan pemakaian
Alopurinol 2mg,
dexametason
Tanpa resep dokter Dosis dan pemakaian
_ _
Ringkasan gejala
a. Penilaian penderita atas kesehatannya sendiri
Bagus sekali ________ Bagus  Lumayan _________ Buruk ___________
b. Ringkasan gejala khas. Beri tanda bila akut A bila kronik K
Berikan penjelasan ringkas pada gejala yang ada

Anoreksia : Tidak

Lelah :Ya

BB turun :bulan september-oktober naik 2kg

Insomania: ya

Nyeri kepala : tidak

Gg. Penglihatan : Ya

Gg. Pendengaran : Tidak

Gg. Gigi palsu : Tidak

Batuk/Mengi : Tidak

Sesak naafas : Tidak

Tak enak pada dada : Tidak

Waktu kerja :-

Sesak nafas waktu tidur : tidak pernah

Sembab di kaki :Ya

Jatuh : Ya

Pingsan : Tidak pernah

Nyeri telan : Ya

Nyeri perut :Tidak

Gg, BAB : tidak, lancar

Kotoran + darah : tidak

Gg. BAK : normal

Kencing malam : tidak

Gg. Kaki : sembab dan sering kesemutan


Lemah/lumpuh setempat : Tidak

/gg- an rasa : Ya

Ggan penglihatan sementara : Ya

Sering lupa : Tidak

Depresi :Tidak

Mengembara/kelakuan aneh : Tidak

Penapisan depresi : Memecahkan masalah dengan bercerita

Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat dengan perasaan yang
anda rasakan bulan lalu ?
GERIATRIC DEPRESSION SCALE

(GDS 15)

Pilihlah jawaban paling tepat yang sesuai dengan perasaan anda dalam dua minggu terakhir !

Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Anda sebenarnya puas dengan kehidupan Anda ? Ya
2. Apakah Anda banyak meninggalkan kegiatan, minat, atau Ya
kesenangan Anda?
3. Apakah Anda merasa hidup Anda kosong? Tidak
4. Apakah Anda sering merasa bosan? Ya
5. Apakah Anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu? Ya
6. Apakah Anda merasa takut bahwa sesuatu yang buruk akan Ya
terjadi pada Anda ?
7. Apakah Anda merasa bahagia untuk sebagian besar hidup Ya
Anda?
8. Apakah Anda sering merasa tidak berdaya? Ya
9. Apakah Anda lebih sering tinggal di kamar daripada pergi Ya
keluar dan mengerjakan sesuatu yang baru?
10. Apakah Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya Tidak
ingat Anda dibandingkan kebanyakan orang?
11. Apakah Anda berpikir sangat menyenangkan hidup sekarang Ya
ini?
12. Apakah Anda merasa tidak berguna dengan keadaan Anda Tidak
sekarang?
13.Apakah Anda merasa penuh semangat? Tidak

14. Apakah Anda berpikir bahwa keadaan Anda tidak ada harapan? Tidak
15. Apakah Anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik Ya
keadaannya daripada Anda?

Nilai:
1-5 = Depresi Ringan
6-10 = Depresi Sedang
11-15 = Depresi berat
2. Satus Fungsional
a. ADL dasar dan instrumental
Bisa sendiri Perlu bantuan Tergantung orang
sepenuhnya seseorang (tmsk lain sepenuhnya
pengawasan saja)


Mandi


Ambulasi


Transfer


Berpakaian


Berdandan


BAB/BAK


Makan


Sediakan makanan


Atur keuangan


Atur minum obat-
obatan


Bertilpun

Apakah penderita
Ngompol Tidak
Sebutkan bila memakai alat Bantu mekanik dan jenisnya

b. Keterbatasan Fungsional
Sudah berapa lamakah ( kalau ada) kesehatan anda membatasi kegiatan anda berikut ini ?

> 3 bulan < 3 bulan Tak terbatasi


- Berbagai
pekerjaan
berat : mis,
angkat barang,
lari, kuli, sport
berat


- Berbagai
pekerjaan
sedang, mis,
menggeser
meja /almari,
angkat barang
belanjaan


- Pekerjaan
ringan di
rumah yang
biasa
dikerjakan


- Mengerjakan
pekerjaan (di
kantor /sehari-
hari)


- Naik bukit
atau turun
tangga


- Membungkuk,
berlutut, sujud


- Berjalan kaki
100 meter


- Makan,
mandi,
berpakaian, ke
WC

A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda Vital
Baring Duduk Berdiri
Tekanan darah TD : 100/70
mmHg
Nadi /menit 105 kali/menit
Laju respirasi /menit 24 kali/menit
Berat badan 52 Kg Tinggi badan 151 cm

(Berat badan pada pemeriksaan yang lalu 50 kg)

Ukur TD setelah 2 menit pada posisi tersebut.

2. Kulit
Biasa tidak terlalu kering

Bercak kemerahan tidak

Lesi kulit lain : Tidak, curiga keganasan : Tidak

Decubitus : Tidak

Lokasi Ukuran (cm) Derajat (I - IV)

_____________ _________________ ________________

3. Pendengaran
Dengar suara normal - Pakai alat Bantu dengar -

Dengar garputala 1024 Hz - Cerumen impaksi -

Ambang freq pada 40 dB

4. Penglihatan
Dapat membaca huruf surat kabar, tanpa kacamata -

dengan kacamata +

Jarak penglihatan :

Membaca Jarak

Kanan dengan kacamata / 2 meter

Kiri dengan kacamata / 1,5 meter

Terdapat katarak / tidak : kanan -

Kiri -

Dapain lusdukopi :

Normal Abnormal (jelaskan) Tak terlihat


Kanan Tidak Menggunakan kacamata Ya
Kiri Tidak Menggunakan kacamata Ya
5. Mulut
Higiene mulut : baik

Gigi palsu : tidak ada,

Lecet di bawah gigi palsu : -

Lesi yang lain : Tidak

6. Leher
Normal Abnormal (jelaskan)
Derajat gerak Normal
Kel. Tiroid Normal
Bekas luka pada tiroid Tidak ada
Massa lain Tidak ada
Kelenjar limfa membesar /
tidak (bila ya jelaskan) Tidak ada

7. Dada
Massa teraba : tidak, Simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat tonjolan abnormal
dapat bergerak seimbang ke atas, nafas 24 x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan,
vesikuler, tidak terdapat suara tambahan.

Kelainan lain

Paru-paru

Kiri Kanan
Perkusi Tidak ada pembersaran Tidak ada pembersaran paru, suara
paru, suara pekak, tidak pekak, tidak ada penumpukan cairan di
ada penumpukan cairan di pleura.
pleura.
Auskut : Suara dasar Tidak ada whezing Tidak ada whezing maupun mengi
Suara tambahan maupun mengi

8. Kardiovaskuler
a. Jantung
Irama :regular

Bising : tidak

Gallop :tidak

Tidak terdapat tonjolan dan massa, interkostae rata, dulness, BJ 1 dan BJ 2 normal, tidak
terdapat mur-mur

b. Bising : Karaotis kiri : tidak kanan : tidak


Femoralis kiri :tidak kanan : tidak

c. Denyut nadi periferr


A dorsalis pedis kiri :ada kanan :ada

A labialis posterior kiri :ada kanan :ada

d. Edema
Tidak ada +1 +2 +3 +4
Pedal __ __ __ __ __
Tibial __ __ _ __ __
Sakral __ _ __ __ __

9. Abdomen
Hati membesar : tidak

Massa abdomen lain :/ tidak


Gerakan peristaltik: normal 30X/menit

Nyeri tekan: tidak ada

Cairan asites: Tidak ada penumpukan cairan

Limpa membesar : tidak

Rektum / Anus : tidak ada kelainan

Tonus spinceter ani -

Pembesaran prostate -

Massa di rectum -

Impaksi fekal -

10. Genital / pelvis


a. Wanita
Normal

Atrofi vaginal - Massa -

Vaginitis atrofocans - Nyeri tekan -

Protaps pelvis - Lain-lain

11. Muskulosketal
Tak Tl. blk Bahu Siku Tanga Pinggu lutut Kaki
ada n l


Defom
itas


Gerak
terbts


Nyeri


Benjol
an/
perada
ngan

Penjelasan dari defomitas / terbatasnya gerakan

12. Neurologik / Psikologik


a. Status Mentalis
Orientasi

Baik Terganggu


Orang


Waktu


Tempat


Situasi

Daya ingat

Baik Terganggu


Sangat lampau


Baru terjadi


Ingat obyek stl 5 menit


Segera (mengulang)

Kwetioner pendel / portable tentang status mental :

Betul Salah


Tanggal berapakah hari ini ?


Hari apakah hari ini ?


Apakah nama tempat ini ?


Berapakah nomor telp/rumah anda ?


Berapa usia anda ?


Kapankah anda lahir (tgl/bln/th)?


Siapa nama gubernur sekarang ?


Nama gubernur sebelum ini ?


Nama ibumu sebelum menikah


20 dikurangi 3 dan seterusnya

Jumlah kesalahan
0-2 kesalahan : baik

3-4 kesalahan : gangguan intelek ringan

5-7 kesalahan : gangguan intelek sedang

7-0 kesalahan : gangguan intelek berat

(bila ada kecurigaan adanya dementia, assesmen lebih lanjut perlu dikerjakan)

b. Perasaan hati / afeksi


Baik

c. Umum
Normal Abnormal (jelaskan)


Syaraf otak

Motorik :


Kekuatan
Tonus
Sensorik :


Tajam
Raba
Getaran


Refleks
Serelebar


Jari ke hidung


Tumit ke ujung
kaki


Romberg


Gerak langkah

Penjelasan tentang dapatan abnormal

d. Tanda - tanda lain


Tremor saat istirahat -

Regeditas cogwheel -

Bardikinesia -

Tremor intensi -

Gerakan tak sadar -

Refleks patologis -
Penjelasan atas dapatan di atas

B. DATA LABORATORIK
Jenis tes Tanggal Hasil

AU 4-11-2021 8,1mg/dl

C. HASIL PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAIN :


-

D. DAFTAR MASALAH
Problem / Diagnostik Tanggal Komentar

-Ny. s mengeluh kakinya sering kesemutan, dan linu diarea lutut

- Riwayat Penyakit: Ny. s tidak mengetahui bahwa memiliki kadar asam urat tinggi,pasien tau
pada saat dilakukan pemeriksaan ternyata asam urat oleh ppraktikan menunjukan hasil 8,1mg/dl
setelah itu praktikan mengarahkan untuk memeriksakan ke dokter untuk mendapatkan serep obat
yang sesuai.

PSIKOSOSIAL

Ya Tidak

Cemas 

Depresi 

Insomania 

Menangis 

Gugup 

Takut 

Masalah dalam mengambil keputusan 

Kesulitan berkosentrasi 
Pernyataan perasaan umum mengenai 
kepuasan/frustasi mekanisme koping yang biasa

Stres saat ini 

Masalah tentang kematian 

Dampak penampakan AKS 

Status fungsional / indeks kats dari AKS 

Mandi 

Berpakaian 

Ke kamar kecil 

Berpindah 

Kontinen 

Makan 
Skor status kognitif / afektif (minimental skor) :

Skor depresi :
ANALISA DATA
DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN
DO : Gangguan rasa nyaman : nyeri pada Ny. s b.d gejala
-Ny. T mengatakan lututnya sering sakit. terkait penyakit (Nyeri lutut)
-P : Nyeri pada lutut
-Q : Nyeri lutut seperti disayat-sayat
-R : Nyeri pada kaki kanan
-S : 4
-T : Rasa nyeri muncul saat bangun dan digunakan
bergerak

DS :
-TD : 120/70 mmHg
-Klien mengalami ansietas sedang (skor HARS : 10)
-Klien merasa tidak nyaman
DO : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan
-Ny. S mengatakan lututnya sering sakit. kekakuan pada sendi
Rasa nyeri muncul saat bangun dan digunakan
bergerak
- Pasien mengatakan kesulitan untuk merubah
posisi dari duduk ke posisi berdiri begitupun
sebaliknya
DS :
-TD : 120/70 mmHg
-Klien mengalami ansietas sedang (skor HARS : 10)
-Klien tampak tidak nyaman

PRIORITAS MASALAH

Sifat masalah Diagnosa Keperawatan Pembenaran


Medium Priority Gangguan rasa nyaman : nyeri Nyeri pada lutut yang dialami
pada Ny. s b.d gejala terkait klien dapat menyebabkan
penyakit (Nyeri lutut) tergantungnya aktivitas klien
sehingga sering terdiam tanpa
aktivitas fisik saat merasa nyeri
pada lututnya
Medium Priority Gangguan mobilitas fisik Nyeri pada lutut yang dialami
berhubungan dengan klien dapat menyebabkan
kekakuan pada sendi tergantungnya aktivitas klien
sehingga sering terdiam tanpa
aktivitas fisik.

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Gangguan rasa nyaman : nyeri pada Ny. s b.d gejala terkait penyakit (Nyeri lutut)

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kekakuan pada sendi

INTERVENSI KEPERAWATAN

Tgl/Jam No Tujuan umum Tujuan khusus Kriteria Intervensi


Dx (TUM) (TUM)
05-11- 1 Setelah dilakukan Setelah dilakukan - skala Pain manajemen
2021/08.00 tindakan keperawatan tindakan berkurang dari 4 -kaji apa yang
Wib selama 3 hari, keperawatan selama menjadi 2 dilakukan saat nyeri
diharapkan nyeri 3 X 30 menit, -klien mampu -anjurkan klien
berkurang dengan diharapkan rasa nyeri menerapkan meningkatkan
kriteria hasil: berkurang dengan menejemen nyeri istirahat tidur
-skala berkurang dari 4 kriteria hasil : secara mandiri -jellaskan teknik
menjadi 2 -skala berkurang dari -ekspresi wajah nonfarmakologi
-klien mampu 4 menjadi 2 tidak untuk menurunkan
menerapkan -keluhan nyeri menunjukan tingkat nyeri seperti
menejemen nyeri berkurang nyeri kompres hangat dan
secara mandiri -ekspresi wajah tidak -keluhan nyeri relaksasi napas dalam
menunjukan nyeri berkurang pada saat nyeri.
-Pola tidur menjadi Pola tidur
normal menjadi normal

05-10- 2 Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. Klien Monitoring vital


2021/08.00 tindakan tindakan meningkat sign
Wib keperawatan selama keperawatan dalam sebelum/sesudah
3 hari gangguan selama 1 x 24 jam aktivitas fisik latihan dan lihat
mobilitas fisik gangguan 2. Mengerti respon pasien saat
dengan kriteria mobilitas fisik tujuan dari latihan
hasil: dengan kriteria peningkatan 1. ajarkan pasien
1. Klien meningkat hasil: mobilitas fisik untuk mengatur
dalam aktivitas fisik 1. Klien 3. posisi yang benar
2. Mengerti tujuan meningkat dalam Memverbalisa saat pergantian
dari peningkatan aktivitas fisik sikan perasaan posisi
mobilitas fisik 2. Mengerti tujuan dalam 2. Kaji
3. dari peningkatan meningkataka kemampuan pasien
Memverbalisasikan mobilitas fisik n kekuatan dala mobilisasi
perasaan dalam 3. dan
meningkatakan Memverbalisasika kemampuan
kekuatan dan n perasaan dalam berpindah
kemampuan meningkatakan 4.
berpindah kekuatan dan Memperagaka
4. Memperagakan kemampuan n penggunaan
penggunaan alat berpindah alat bantu
bantu untuk untuk
mobilisasi mobilisasi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Hari ke 1
Hari/Tgl/J No Tuk Implementasi Evaluasi
am Dx
05-11- 1 Setelah dilakukan tindakan Mengkaji pada klien S:Ny. S mengatakan
2021/09.00 keperawatan 7x 30 menit, rasa yang dilakukan ketika saat nyeri dilututnya
Wib nyeri berkurang dengan kriteria nyeri kambuh klien istirahat
hasil : sejenak
-TTV dalam batas normal -P: klien mengatakan
-skala nyeri berkurang dari 4 lutut terasa nyeri saat
menjadi 2 akan duduk dan berdiri
-ekspresi wajah tidak menunjukan -Q: nyeri seperti
nyeri disayat-sayat
-keluhan nyeri berkurang -S: skala 4
-pola tidur kembali normal -T: nyeri terjadi 2-4
menit mulai muncul
saat akan bangun dari
posisi duduk dan
berdiri
O:Klien kooperatif
A: Maslah belum
teratasi
P:Lanjutkan intervensi
-Memberikan anjuran
untuk meghindari
makanan yang tinggi
purin
S:-Ny. S mengatakan
Ajarkan teknik non memahami apay ag
diajarkan
farmakologik:
O: Klien kooperatif
napas dalam, A: Masalah belum
relaksasi dan teratasi
kompres dinggin P: Lanjutkan intervensi
- Ajarkan teknik
non farmakologik:
napas dalam,
relaksasi dan
kompres dinggin

05-11- 2 Setelah dilakukan tindakan mengajarkan S:klien mengatakan


2021/09.30 keperawatan selama 3 hari pasien untuk lebih nyaman saat
Wib gangguan mobilitas fisik mengatur posisi berdiri dan tidak
merasakan ngilu
dengan kriteria hasil: yang benar saat O:Klien kooperatif
1. Klien meningkat dalam pergantian posisi A:Masalah teratasi
aktivitas fisik P:hentikan intervensi
2. Mengerti tujuan dari Menganjurkan S:klien mengatakan
peningkatan mobilitas fisik istirahat yang cukup lebih nyaman saat
3. Memverbalisasikan berdiri dan tidak
merasakan ngilu
perasaan dalam O:Klien kooperatif
meningkatakan kekuatan dan A:Masalah teratasi
kemampuan berpindah P:hentikan intervensi
4. Memperagakan
penggunaan alat bantu untuk
mobilisasi

Hari ke 2
Hari/Tgl/J No Tuk Implementasi Evaluasi
am Dx
06-11- 1 Setelah dilakukan tindakan Mengkaji pada klien S:Ny. s mengatakan
2021/16.00 keperawatan 7x 30 menit, rasa yang dilakukan ketika saat nyeri dilututnya
Wib nyeri berkurang dengan kriteria nyeri kambuh klienn akan
hasil : beristirahat da tidak
-TTV dalam batas normal melakukan apa-apa
-skala nyeri berkurang dari 4 -P: klien mengatakan
menjadi 2 lutut terasa nyeri saat
-ekspresi wajah tidak menunjukan akan duduk dan berdiri
nyeri -Q: nyeri seperti
-keluhan nyeri berkurang disayat-sayat
-pola tidur kembali normal -S: skala 3
-T: nyeri terjadi 2-4
menit mulai muncul
saat akan bangun dari
posisi duduk dan
berdiri
O:Klien kooperatif
A: Masalah belum
teratasi
P:Lanjutkan intervensi
-Memberikan terapi
kompres jahe
Menganjurkan S:klien mengatakan
istirahat yang cukup tidurnya lebih nyenyak
dibandingkan kemarin
kareana nyeri
berkurang
O:Klien kooperatif
A:Masalah belum
teratasi
P:Lanjutkan intervensi
-anjurkan mengurangi
makanan tinggi pirin
dan natrium

Hari ke 3
Hari/Tgl/J No Tuk Implementasi Evaluasi
am Dx
1 Setelah dilakukan tindakan Mengkaji pada klien S:Ny. s mengatakan
keperawatan 7x 30 menit, rasa yang dilakukan ketika saat nyeri dilututnya
nyeri berkurang dengan kriteria nyeri kambuh klien malas
hasil : melakukan aktivitas
-TTV dalam batas normal fisik.
-skala nyeri berkurang dari 4 -P: klien mengatakan
menjadi 2 nyeri lutut saat akan
-ekspresi wajah tidak menunjukan duduk dan berdiri
nyeri -Q: nyeri seperti
-keluhan nyeri berkurang disayat-sayat
-pola tidur kembali normal -S: skala 2
-T:
Nyeri berkurang
O:Klien kooperatif
A: Maslah teratasi
P:Hentikan intervensi

Menganjurkan S:klien mengatakan


istirahat yang cukup pasien sulit tertidur
saatlututnya kambuh
O:Klien kooperatif
A:Masalah belum
teratasi
P:Lanjutkan intervensi
-anjurkan mengurangi
makanan tinggi pirin
dan natrium

Anda mungkin juga menyukai