Aplikasi Pencarian Jadwal Dokter Dan Fasilitas Rumah Sakit e Doctor Schedule & Hospital Info Berbasis Web Semantik
Aplikasi Pencarian Jadwal Dokter Dan Fasilitas Rumah Sakit e Doctor Schedule & Hospital Info Berbasis Web Semantik
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 5
BAB I. PENDAHULUAN 7
BAB II. LANDASAN TEORI 11
2.1. WEB SEMANTIK 11
2.2. ONTOLOGI 13
2.3. RDF (RESOURCE DESCRIPTION FRAMEWORK) 14
2.4. OWL (ONTOLOGY WEB LANGUAGE) 14
2.5. PEMODELAN DATA SEMANTIK 15
2.6. INTEROPERABILITAS 16
2.7. PROTÉGÉ 17
2.8. SIMPLE HTML DOM PARSER 18
BAB III. METODE, ANALISIS DAN PERANCANGAN 21
3.1. METODE PENELITIAN 21
3.2. ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 22
3.2.1. ANALISIS KEBUTUHAN 22
3.2.2. ANALISIS MASALAH 22
3.2.3. PENDEFINISIAN MASALAH 22
3.2.4. PEMECAHAN MASALAH 23
3.3. PEMODELAN SISTEM 30
3.3.1. DIAGRAM USE CASE 30
3.3.2. DIAGRAM ACTIVITY 30
3.3.3. DIAGRAM SEQUENCE 31
3.4. PENGAMBILAN DATA LIVE 32
3.5. PEMBUATAN DATABASE UNTUK DATA LIVE 37
3.6. STRUKTUR RDF UNTUK DATA DUMMY 38
3.6.1. RDF GRAPH UNTUK JADWAL DOKTER 39
3.6.2. PROPERTY CLASS 39
3.6.3. MODEL DATA GRAPH 40
3.6.4. MODEL DATA RDF 42
3.6.5. REPRESENTASI PEMETAAN PADA RDF/OWL 42
3.6.6. REPRESENTASI QUERY 44
BAB IV. PANDUAN APLIKASI HOSPITALINFO 51
4.1. HALAMAN HOME 51
4.2. HALAMAN KJS 53
4.3. HALAMAN ABOUT 54
4.4. HALAMAN SEARCH UNTUK DATA DUMMY 55
4.5. HALAMAN GRAPH 57
4.6. HALAMAN DATA GRID 57
4.7. HALAMAN KONTAK 58
DAFTAR PUSTAKA 59
6 | Pengembangan e-DoctorSchedule & Hospital Info
BAB I. PENDAHULUAN
Saat ini kesehatan merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat,
salah satu penunjang kesehatan adalah rumah sakit. Sebagai, media
penunjang kesehatan, hal yang paling diutamakan oleh rumah sakit adalah
menyediakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Rumah sakit yang
baik dapat dilihat dari segi pelayanan yang disajikan untuk pasiennya. Jadi,
bila ingin meningkatkan kinerja rumah sakit salah satu caranya dengan
meningkatkan pelayanan yang ada pada rumah sakit tersebut.
Salah satu cara untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama
untuk warga kurang mampu yaitu dengan dikeluarkannya Kartu Jakarta
Sehat (KJS). KJS merupakan salah satu program unggulan Provinsi DKI
Jakarta Tahun 2013 dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama. Tujuan dari Program
KJS ini adalah memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
penduduk Provinsi DKI Jakarta, terutama bagi keluarga miskin dan kurang
mampu dengan sistem rujukan berjenjang. Ada sekitar 77 rumah sakit
yang terdaftar dalam program ini.
Dalam beberapa kasus, terkadang kebutuhan seorang pasien tidak
mungkin dapat terpenuhi dari satu rumah sakit saja. Adakalanya, dokter
yang dibutuhkan saat itu sedang tidak bertugas atau fasilitas rumah sakit
yang disediakan kurang memadai untuk pasien dengan kondisi tertentu.
Selain itu, tidak semua rumah sakit terdaftar dalam program KJS.
Karena itu, dibutuhkan suatu sistem informasi yang dapat
menyediakan informasi penting seperti ketersediaan dokter berdasarkan
jadwal prakteknya dan fasilitas yang ada pada seluruh rumah sakit rujukan
2.2. Ontologi
Istilah ontologi sebenarnya berasal dari istilah filosofi “ontology”
yang artinya sesuatu yang sesungguhnya ada dan bagaimana
menggambarkannya. Dalam dunia komputer ontologi digunakan untuk
menspesifikasikan suatu konseptualisasi. Dalam istilah lain ontologi
dijelaskan sebagai suatu representasi dari domain pengetahuan tertentu
yang berisi istilah‐istilah dalam domain tersebut beserta hubungan antara
istilah‐istilah yang ada[7].
Ontologi saat ini banyak digunakan terutama untuk mendukung
web semantik, yaitu teknologi web yang diarahkan dapat memahami
makna suatu kata atau kalimat yang diberikan oleh pengguna. Membuat
komputer mengerti seperti manusia adalah suatu hal yang sepertinya
mustahil, namun visi ini terus diupayakan dengan menyediakan
seperangkat alat sehingga membuat mesin atau komputer dengan mudah
dapat memproses informasi dan mengerti informasi yang diinginkan oleh
pengguna[7].
Tidak ada standar khusus untuk membangun suatu ontologi dan
tidak ada justifikasi bahwa ontologi yang dikembangkan oleh seseorang
2.6. Interoperabilitas
Istilah "interoperabilitas" digunakan berbeda antar komunitas yang
berbeda. Istilah ini digunakan untuk menguraikan kemampuan pertukaran
informasi antar sistem yang dikembangkan secara terpisah, di mana sistem
yang terpisah mampu memahami bentuk, maksud/arti, dan juga mutu
informasi yang sedang dipertukarkan[15].
Interoperabilitas, seperti yang digambarkan oleh Institute of
Electrical and Electronics Engineers (IEEE) (Institute of Electrical and
Electronics Engineers, 1990), adalah “kemampuan dari dua atau lebih
sistem atau komponen untuk pertukaran informasi dan menggunakan
informasi yang telah dipertukarkan”. Suatu sistem (atau komponen) dapat
interoperate dengan sistem yang lain ( atau komponen) sepanjang mereka
dapat memahami informasi yang telah dipertukarkan antar satu sama lain.
Brodie (Brodie, 1992) memberi suatu definisi fungsional tentang
Interoperabilias di dalam sistim informasi sebagai berikut:
“Interoperabilitas: Dua komponen (atau object) X dan Y dapat interoperate
(adalah interoperable) jika X dapat mengirimkan permintaan layanan (atau
pesan) R ke Y berdasarkan pada suatu saling pengertian dari R dengan X dan
2.7. Protégé
Protégé adalah perangkat lunak bantu yang digunakan utnuk
pengembangan sistem berikut Knowledge Base System. Aplikasi yang
dikembangkan oleh Protégé digunakan dalam pemecahan masalah dan
pembuatan keputusan dalam sebuah domain. Protégé dikembangkan oleh
sebuah organisasi yang bernaung di bawah Stanford University, yang
mengambil spesialisasi di bidang ontology[12].
Protégé merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membuat
sebuah domain ontology, menyesuaikan form untuk entry data dan
memasukkan data. Berbagai format penyimpanannya seperti OWL, RDF,
XML dan HTML. Protégé menyediakan kemudahan plug and play yang
membuatnya fleksibel untuk pengembangan prototype. Protégé dibuat
dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Semua alat‐alat dalam
Protégé dapat digunakan melalui Graphical User Interface (GUI) dengan
menyediakan Tab untuk masing‐masing bagian dan fungsi standar. Class
Tab dalam editor ontology berfungsi untuk mendefinisikan class dan
Gambar 3.1. Metode Waterfall (Pressman & Somerfille, 2010)
Gambar 3.2. Bentuk Schema dari Ontology Sumber Data RS Kartika
24 | Pengembangan e-DoctorSchedule & Hospital Info
b) RS Marinir Cilandak gambar local schema
Gambar 3.3. Bentuk Schema dari Ontology Sumber Data RS Marinir
Terminologi yang terdapat pada setiap sumber data akan dijadikan
property dari semua ontology yang akan dibuat yaitu pada local
schema, common ontology, dan user view. Local schema terdiri dari
nama rumah sakit, nama class yang akan digunakan untuk pemetaan
ontology, dan terminologi tiap rumah sakit yang akan digunakan
sebagai data property pada tool Protégé.
Pertama‐tama, pada Protégé akan dibuat local schema untuk
kartika dimana kartika adalah class.
Gambar 3.5. Pembuatan Properties untuk Local Schema RS Kartika
Gambar 3.6. Contoh Hasil Pemetaan Ontology
5. Pemetaan antara Common Ontology dengan Local Schema Sumber
Data
Gambar 3.7. Contoh Alur Proses Pemetaan
Gambar 3.8. Diagram Use Case
Gambar 3.9. Diagram Activity
Tabel 3.1. Spesifikasi Naratif Diagram Activity Input Data
Use Case Activity State
user memilih menu input data navigate to input data
sistem menampilkan form input sesuai
built input form
request
user input data baru sesuai form yang
enter and submit data
disediakan
sistem melakukan validasi data form validation
jika data tidak lengkap sistem
show info failed
menampilkan pesan gagal
jika lengkap sistem menampilkan pesan
show info success
berhasil
Gambar 3.10. Diagram Sequence
Gambar 3.12. Struktur RDF Graph Jadwal Dokter
Gambar 3.13. Model OntoGraf Semantik Jadwal Dokter
Gambar 3.13 di atas adalah model data untuk struktur semantik Jadwal
Dokter yang menggambarkan hubungan antara property dengan domain,
property dengan range, dan suatu kelas dengan kelas yang lain. Gambar 3.3
di atas di deskripsikan pada Tabel 3.3 di bawah ini.
Tabel 3.3. Deskripsi property Jadwal Dokter
Nama Property Domain Range Tipe Property
Has_hari Jadwal Dokter Hari Class
Has_jam Jadwal Dokter Waktu Class
Has_nama Jadwal Dokter Nama Dokter Class
Has_rumah sakit Jadwal Dokter Rumahsakit Class
Has_spesialis Jadwal Dokter Spesialis Class
Has_website Jadwal Dokter Website Class
Gambar 3.15. Struktur Navigasi Campuran
Halaman Home merupakan halaman awal yang akan muncul ketika
pengguna pertama kali mengakses situs dan berisi sedikit penjelasan
mengenai situs HospitalInfo. Selain itu, terdapat search jadwal praktek
dokter berdasarkan data live (data yang diambil secara langsung dari situs
resmi masing‐masing rumah sakit) dan search fasilitas rumah sakit.
Search Fasilitas Rumah Sakit
Untuk pencarian fasilitas, cukup memilih nama rumah sakit yang
diinginkan dan pilih cari untuk menampilkan hasilnya.
Halaman ini berisi informasi mengenai Kartu Jakarta Sehat (KJS).
53 | Pengembangan e-DoctorSchedule & Hospital Info
4.3. Halaman About
Halaman ini berisi informasi tentang aplikasi dan administrator aplikasi.
Halaman ini merupakan pencarian untuk data dummy atau data yang
diinput secara manual dengan script RDF.
Search Jadwal Dokter
Terdapat 3 kategori pencarian :
1. Pencarian berdasarkan nama Rumah Sakit
2. Pencarian berdasarkan Spesialisasi
3. Pencarian berdasarkan Nama Dokter
Untuk melakukan pencarian, pilih terlebih dahulu kategori yang
diinginkan. Kemudian masukkan kata kunci pencarian, lalu pilih cari. Maka
akan muncul hasil sebagai berikut :
Halaman ini untuk menampilkan ontology graph dari script RDF yang telah
dibuat untuk data dummy, user dapat merubah bentuk, ukuran dan label
dari graph tersebut berdasarkan pilihan yang disediakan di atas graph.
57 | Pengembangan e-DoctorSchedule & Hospital Info
Halaman ini untuk menampilkan data grid dari script RDF yang telah
dibuat untuk data dummy.
Halaman ini digunakan apabila user ingin mengirim pertanyaan atau saran
pada administrator. Cukup dengan menuliskan nama, e‐mail dan pesan
yang diinginkan kemudian pilih submit untuk mengirim dan reset untuk
memperbaiki isi form atau membatalkan pengiriman.