Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MESIN FLUIDA

PEMELIHARAAN POMPA

OLEH:

NAMA : WIDYA APRILYANTY

NIM : 34219042

KELAS : 2B TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

PRODI TEKNIK KONVERSI ENERGI

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dari
Ir. Laode Musa, M. T. mengenai “pemelihaaan pompa” yang berisi materi terkait penjelasan
materi tata cara pemeliharaan pompa.

Dalam penulisan makala ini, penulis membahas tentang proses pemeliharaan berbagai
macam pompa diantaranya pompa sentrifugal,pompa aliran campuran, pompa aliran aksial, dan
pompa benam.
Dalam penyusunaan makalah ini tentunya terdapat berbagai kekurangan, baik itu dari
penulisan maupun dalam penyusunan materi. Oleh kerena itu penulis mengharapkan kritik serta
saran yang dapat membangun untuk perbaikaan makalah ini.

Makassar, 26 november 2020

Widya Aprilyanty

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG 4
1.2. RUMUSAN MASALAH 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1. POMPA 5
2.2. POMPA SENTRIFUGAL 9
2.3. POMPA ALIRAN CAMPURAN 14
2.4. POMPA ALIRAN AKSIAL 16
2.5. POMPA ALIARA BENAM 19
BAB III PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN 21

DAFTAR PUSTAKA 23

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELANAG


Pompa adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggerakan fluida dengan
memberikan gaya tekan terhadap fluida yang akan dipindahkan. Dengan meggunakan
pompa, fluida dapat dipindahkan baik secara vertikal maupun horizontal.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan pompa?
2. Jelaskan tentang pompa sentrifugal ?
3. Jelaskan tentang pompa campuran?
4. Jelaskan tentang pompa aliaran aksial ?
5. Jelaskan tentang pompa benam?

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 POMPA
Pompa adalah jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida melalui pipa dari
satu tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, pompa mengubah energi
mekanik poros yang menggerakkan sudut-sudut pompa mejadi energi kinetik dan tekanan pada
fluida..
Pompa adalah mesin untuk menggerakan fluida. Pompa menggerakan fluida dari tempat
bertekanan rendah ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan
tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi). Pompa untuk udara biasa disebut kompresor,
kecuali untuk beberapa aplikasi bertekanan rendah, seperti di ventilasi, pemanas, dan pendingin
ruangan maka sebutanya menjadi kipas atau penghembus (blower) .

2.1.1.Prinsip Kerja Pompa


Pompa beroperasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara bagian masuk
(suction) dan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa berfungsi mengubah tanaga
mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi tenaga kinetis (kecepatan), dimana
tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang ada sepanjang
pengaliran.

5
Pada dasarnya, prinsip kerja pompa dalam melakukan pengaliran yakni dengan cara
memberikan gaya tekan terhadap fluida. Tujuan dari gaya tekanan tersebut ialah untuk
mengatasi friksi atau hambatan yang timbul di dalam pipa saluran ketika proses pengaliran
sedang berlangsung. Friksi tersebut umumnya disebabkan oleh adanya beda elevasi
(ketinggian) antara saluran masuk dan saluran keluar, dan juga karena adanya tekanan balik
yang harus dilawan. Tanpa adanya tekanan pada cairan maka cairan tersebut tidak mungkin
untuk dialirkan/dipindahkan.
Perpindahan fluida cair dapat terjadi secara horizontal maupun vertikal, seperti zat cair
yang berpindah secara mendatar akan mendapatkan hambatan berupa gesekan dan
turbulensi Sedangkan zat cair dengan perpindahan ke arah vertikal, hambatan yang timbul
dapat berupa hambatan-hambatan yang diakibatkan karena adanya perbedaan tinggi antara
permukaan isap (suction) dan permukaan tekan/buang (discharge).

Secara umum pompa dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu dynamic pump dan
positive displacement pump.

1.Pompa Dinamik (Dynamic Pump)


Pompa dinamik adalah jenis pompa yang dapat menghasilkan fluida dengan
kecepatan tinggi dan mengubah kecepatan fluida menjadi tekanan melalui perubahan
penampang aliran. Jika dibandingkan dengan pompa tipe positive displacement pump,
pompa ini memiliki efisiensi yang lebih rendah. Meskipun demikian pompa jenis ini
biaya perawatannya lebih murah. Pompa dinamik dapat bekerja pada fluida berkecepatan
tinggi dan debit yang besar.
2.Pompa Perpindahan Positif (Positive Displacement Pump)
Cara kerja pompa ini adalah dengan memberikan gaya tertentu pada volume fluida
tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Pompa jenis ini memiliki kelebihan
memberikan perpindahan fluida yang stabil dan power density (gaya per satuan berat)
yang besar.
2.1.2 Pemeriksaan Pendahuluan Sebelum Pemasangan Pompa

Salah satu hal yang harus diperhatikan pada saat hendak membeli sebuah pompa
air adalah daya pompa air tersebut. Hal ini harus dilakukan apabila pompa tersebut
hendak digunakan untuk wilayah yang memiliki tingkat kedalaman tinggi.
Daya pompa air untuk setiap merk atau jenis pompa air tidak satu sama lain.
Itulah mengapa sebelum memillih untuk membeli pompa air harus mengetahui
karakteristik lokasi dimana pompa air tersebut akan digunakan. Sehingga nantinya
pompa air tersebut bisa digunakan secara optimal tanpa ada gangguan berarti.

Hal yang harus diperhatikan sebelum pemasangan pompa yaitu :

6
 Pasang pompa sedekat mungkin dengan sumur. Tapi jika harus dipasang jauh
dari sumur maka jarak maksimumnya dibatasi
  Periksa kedalaman sumur dan pastikan daya hisap pompa sesuai dengan
kemampuannya
 Pertimbangkan permukaan air sumur pada saat musim kemarau.

2.1.3. Pemeriksaan Pendahuluan Pompa


Pompa yang baru selesai dipasang atau sudah lama dipakai, harus terlebih dahulu
diperiksa sebelum dijalankan. Adapun prosedur pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
1. Pembersihan tadah isap dan pipa isap
Sebelum pompa dioperasikan harus dipastikan kondisi pipa isap atau tadah isap serta
kondisi didalam pompa harus bersih dari segala benda asing. Jika selama pembangunan
instalasi ada benda asing, kotoran atau sampah yang masuk kedalam pipa isap atau tadah
isap, maka pompa akan mengalamai gangguan yang serius. Karena itu pompa harus
diperiksa sebelum uji coba dan benda-benda yang dapat mengganggu atau merusak harus
disingkirkan. Perhatian khusus perlu diberikan kepada pompa yang menggunakakan
perapat mekanis. Dalam kasus tertentu, paking tekan harus dipakai lebih dahulu didalam
kotak paking pompa dan kemudian setelah air didalam pompa benar-benar bersih, perapat
mekanis dipasang.

2.Pemeriksaan sistem listrik


Ketepatan kapasitas pemutusan sirkuit, harga preset relay arus lebih, dan ukuran serta
sambungan kabel harus dipastikan benar. Untuk motor, terutama motor benam, tahanan
isolasinya harus diukur dan dipastikan bahwa harganya sesuai dengan jaminan pabriknya.

3.Pemeriksaan kelurusan (Alignment)


Kelurusan poros pompa dan motor harus diperiksa setelah instalasi selesai dan pompa
akan dioperasikan dengan cara dan standar yang benar. Jika ada penyimpangan harus
dikoreksi lebih dahulu. Toleransi alignment sesuai dengan ukuran kopling dan mengikuti
standar pabrik. Biasanya rata-rata hasil alignment yang baik dibawah 0,05 mm. untuk
pompa yang menggunakan mechanical seal alignment, hasil alignment akan menentukan
umur pakai mechanical seal.

4.Pemeriksaan minyak pelumas bantalan


Kebersihan dan level minyak bantalan harus diperiksa. Gemuk (grease) dan minyak
untuk bantalan harus diperiksa kebersihan dan jumlahnya agar cukup dan sesuai
kebutuhan, tidak kurang dan juga tidak berlebih.

5.Pemeriksaan dengan memutar poros


Perputaran poros yang halus saat diputar dengan tangan, merupakan indikasi keadaan
normal. Jika sebaliknya, maka perlu untuk dilakukan pengecekan pada pompa. Untuk
itu, poros harus dapat diputar dengan halus jika diputar dengan tangan.

7
6.Pemeriksaan pipa alat pembantu
Semua katup pada sistem pipa pembantu seperti pipa pendingin, pipa perapat untuk
mekanis, dan pipa pengimbang harus terbuka penuh. Jumlah dan tekanan air pendingin
dan air pelumas harus sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.

7.Pemeriksaan katup sorong pada pipa isap


Katup sorong yang dipasang di tengah pipa isap (pada sistem isapan dengan
dorongan) harus diperhatikan dalam keadaan terbuka penuh.

8.Memancing
Pompa harus dipancing dengan mengisi penuh pompa dan pipa isap dengan zat cair.
Pompa ini membutuhkan sedikit pancingan pada saat pertama kali dioperasikan yaitu
dengan cara sebagai berikut :
1) Tuangkan air pancingan setelah membuka penutup pada pompa (brass plug)
2) Tutup kembali penutupnya setelah itu bukalah satu keran
3) Nyalakan pompa dan operasikan. Setelah itu akan keluar air beberapa menit
kemudian
4)Jika air tidak keluar kemungkinan air pancingannya kurang sehingga ulangi lagi
pemancingannya.

9.Pemanasan/pendinginan awal
Untuk pompa bertemperatur tinggi (atau pompa bertemperatur rendah), zat cair
dengan temperature tinggi (atau rendah) harus secara berangsur-angsur dimasukkan
kedalm pompa untuk pemanasan (pendinginan) awal sebelum pompa dijalankan. Dalam
hal ini temperature awal pompa tidak boleh berbeda lebih dari 25°C dengan temperature
kerjanya setelah pompa beroperasi normal. Jika pemanasan (atau pendinginan) awal ini
kurang, pompa dapat macet atau bergesek pada celah-celah sempit antara bagian yang
diam dan yang berputar.

10.Pemeriksaan arah putaran


Pemeriksaan arah putaran dapat dilakukan langsung dengan menghidupkan motor
sesaat dan lihat arah putarannya. Pengecekan juga dapat dilakukan dengan
menggunakan alat ukur pada terminal RST. Pemeriksaan arah putaran biasanya
dilakukan dengan terlebih dahulu melepas kopling atau sabuk yang menghubungkan
pompa dan motor penggerak. Motor dihidupkan sendiri dan diperiksa putarannya.
Namun, untuk pompa-pompa kecil pemeriksaan putaran dapat dilakukan dengan
menghidupkan pompa selama satu detik tanpa melepas koplingnya.

2.1.4 PEMELIHARAAN POMPA


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengoperasikan pompa,
yaitu :
1.      Jika pompa dipasang pada sumber air yang mengandung pasir atau kotoran lainnya,
maka diperlukan saringan atau filter. Hal ini akan melindungi impeller dan
pengikisan/aus yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja pompa.

8
2.      Hindari pengoperasian pompa tanpa beban (air) atau pada kondisi kering dalam
waktu yang lama. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada motor pompa dan akan
memperpendek usia pemakaian pompa.
3.      Hindari pengoperasian pompa dalam kondisi suhu ruangan diatas 40°C dan dibawah
suhu -10°C. Karena hal ini akan mengakibatkan dan memperpendek usia pemakaian
pompa.
4.      Jangan menggunakan pompa untuk cairan selain air, kecuali pada industry. Cairan
yang mudah terbakar, bensin atau cairan yang bersifat asam akan merusak pompa atau
mengakibatkan kebakaran.
5.      Hindari pemasangan pompa dari sinar matahari langsung atau air hujan karena akan
memperpendek usia pemakaian pompa dan juga bahaya tersengat oleh cairan listrik
yang disebabkanisolasi kabel yang rapuh/rusak.
6.      Jangan membungkusi atau menyelimuti pompa terutama motornya dengan kain. Hal
ini untuk menghindari kebakaran.
7.      Toleransi tegangan sumber yang bisa diterima oleh motor pompa yaitu +10% dari
tegangan kerja motor.

2.2 POMPA SENTRIFUGAL


Pompa Sentrifugal atau centrifugal pumps adalah pompa yang mempunyai
elemen utama yakni berupa motor penggerak dengan sudu impeller yang berbutar
dengan kecepatan tinggi. Prinsip kerjanya yakni mengubah energi mekanis alat
penggerak menjadi energi kinetis fluida (kecepatan) kemudian fluida di arahkan ke
saluran buang dengan memakai tekanan (energi kinetis sebagian fluida diubah
menjadi energi tekanan) dengan menggunakan impeller yang berputar di dalam
casing. Casing tersebut dihubungkan dengan saluran hisap (suction) dan saluran tekan
(discharge), untuk menjaga agar di dalam casing selalu terisi dengan cairan sehingga
saluran hisap harus dilengkapi dengan katup kaki (foot valve)..

9
Gambar Pompa Sentrifugal
2.2.1 PRINSIP KERJA POMPA SENTRIFUGAL
Prinsip kerja pompa sentrifugal yakni mengubah energi mekanis motor
menjadi energi aliran fluida yang mengakibatkan pertambahan head kecepatan,
head tekanan dan head potensial secara kontinyu.
Cara kerja dari pompa sentrifugal secara kompleks dimulai dari pompa
digerakkan oleh motor. Melalui daya dari motor, poros pompa mampu memutar
impeller yang terpasang pada poros tersebut. Hal ini menyebabkan zat cair yang
berada di dalam impeller ikut berputar karena dorongan sudu-sudu.

Terjadinya gaya sentrifugal membuat zat cair mengalir dari


tengah impeller akan keluar melewati saluran di antara sudu-sudu dan
meninggalkan impeller dengan kecepatan tinggi. Zat cair tersebut akan keluar
melalui saluran yang penampangnya semakin membesar (volute/diffuser),
sehingga terjadi perubahan dari Head kecepatan menjadi Head tekanan.

Oleh karena itu, zat cair yang keluar dari flens pompa mempunyai head total yang
lebih besar. Proses penghisapan terjadi ketika zat cair yang dilemparkan oleh
impeller, ruang di antara sudu-sudu menjadi turun tekanannya sehingga zat cair
akan terhisap masuk.

10
2.2.2 Bagian bagian pompa sentrifugal

A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana poros pompa
menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa melalui
poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.

C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak selama beroperasi dan
tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan pada stuffing
box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage joint, internal bearing dan interstage
atau distance sleever.
E. Vane
Sudu dari impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
H. Impeller

11
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi kecepatan
pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada sisi isap secara terus
menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan yang masuk
sebelumnya.

I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang melewati bagian depan
impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing 
dengan impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing juga memungkinkan
poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian
gesek menjadi kecil.
 K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung elemen yang
berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet dan outlet nozel serta tempat
memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan cairan
menjadi energi dinamis (single stage).
2.2.3 Penggunaan Pompa Sentrifugal

Dengan teknologi yang digunakan, pompa sentrifugal telah terbukti ampuh dan
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.  Ruang lingkup penggunaan
pompa ini cukup luas dengan berbagai kebutuhan kapasitas dan tinggi kenaikan
yang berbeda-beda.

1. Penggunaan di dalam ekonomi air


 Sebagai stasiun pompa air
 Pompa distribusi air
 Instalasi penyedia dan distribusi air ke rumah tangga
 Pompa untuk sumur yang dalam dan pompa lubang bor

12
 Pompa air untuk irigasi
 Pompa sumur air
 Pompa pembuangan air
 Pompa menara air dan pompa air hujan

2. Mesin tenaga dan instalasi pemanas

 Sebagai pompa air pengisi ketel


 Pompa air pendingin
 Pompa untuk memancarkan air
 Pompa reactor
 Pompa air persediaan (reservoir)
 Pompa untuk mengalirkan air panas jarah jauh
 Dan pompa untuk mengedarkan fluida panas

3. Kimia, Petrokimia

 Untuk pompa kimia


 Pompa untuk mengalirkan fluida di dalam pipa
 Pompa proses dan pompa untuk mengedarkan fluida
 Pompa pengisian
 Pompa pencampur
 Pompa jalan baik (untuk mengembalikan fluida)

4. Perkapalan

 Pompa kapal
 Pompa pengisi untuk mengosongkan dan mengisi minyak pada kapal
tanker

13
 Pompa tolak bara
 Pompa lensa
 Dan pompa dok untuk mengisi dan mengosongkan

2.2.4 Keunggulan dan Kekurangan Pompa Sentrifugal

Beberapa keunggulan dan kekurangan yang dimiliki oleh pompa sentrifugal


adalah sebagai berikut :
Keunggulan
 Jenis pompa yang paling umum dan banyak digunakan
 Memiliki konstruksi yang sederhana
 Pengoperasiannya yang mudah dan handal
 Perawatan yang murah
 Memiliki kapasitas yang besar
 Efisiensinya yang bagus
 Dapat digunakan untuk temperature tinggi

Kekurangan

 Sangat cocok untuk cairan yang viskositasnya rendah


 Tidak self priming, meskipun dengan desain khusus yang dapat dibuat
menjadi self priming
 Tidak cocok untuk kapasitas yang kecil

2.3 POMPA ALIRAN CAMPURAN


Pompa aliran campuran adalah semacam pompa antara pompa sentrifugal dan pompa
aliran aksial. Kekuatan partikel cair dalam tubuh pompa adalah gaya sentrifugal dan
pengangkatan aksial, dan arah aliran air dari air impeler adalah miring. Menurut ruang tekanan
yang berbeda, dapat dibagi menjadi dua jenis: tipe volute dan tipe baling-baling, yang jenis
volute banyak digunakan. Dalam hal penampilan, pompa aliran campuran volute mirip dengan
pompa sentrifugal hisapan tunggal.

14
Pada pompa ini fluida yang masuk sejajar dengan sumbu poros dan keluar sudu dengan
arah miring ( merupakan perpaduan dari pompa aliran radial da pompa aliran aksial ). Pompa ini
mempunyai head yang lebih rendah namun mempunyai kapasitas lebih besar.

Gambar pompa aliran campuran


Jadi prinsip kerja dari pompa tekan dinamis adalah dengan mengubah energi mekanis dari poros
menjadi energi fluida, dan energi inilah yang menyebabkan pertambahan head tekanan, head
kecepatan, dan head potensial pada fluida yang mengalir secar kontiniu.   
            Pada pompa tekanan dinamis terjadinya aliran fluida adalah akibat dari kenaikan tekanan
di dalam fluida bukan akibat pergeseran volme impeller pemindahannya seperti yang terjadi pada
pompa tekanan statis. Pada pompa tekanan dinamis dijumpai poros putar dengan kurungan sudu
disekelilingnya, dan melalui sudu – sudu inilah fluida mengalir secara kontiniu.

Axial pump atau pompa aksial, sering juga disebut sebagai pompa propeller. Pompa
aksialsebenarnya masih tergolong ke dalam pompa sentrifugal, karena memiliki prinsip kerja
yang tidak jauh berbeda. Hanya saja pompa aksial mengalirkan fluida secara aksial (tegak
lurus) danumumnya ke atas.Pompa ini menghasilkan sebagian besar tekanan dari propeler dan
gaya lifting dari suduterhadap fluida. Pompa ini banyak digunakan di sistem drainase dan
irigasi.          Pompa aksial vertikalsingle-stage 
lebih umum digunakan, akan tetapi kadang pompa aksialtwo-stage (dua stage) lebih
ekonomis penerapannya. Pompa aksial horisontal digunakan untuk debit aliranfluida yang
besar dengan tekanan yang kecil dan biasanya melibatkan efek sifon dalam alirannya.

15
2.4 POMPA ALIRAN AKSIAL

2.4.1 Proses Kerja

Pertama-tama fluida cair masuk, pompa akan dijalankan oleh motor


sebagai penggerak utama.Motor akan memutar poros yang akan
menyebabkan sudu-sudu berputuar. Lalu fluida akandihisap oleh sudu-
sudu pompa (impeller) dan menekannya ke sisi tekan dalam arah
aksial.Pompa aksial biasanya diproduksi untuk memenuhi kebutuhan
head rendah dengan kapasitasaliran yang besar. Dalam aplikasinya
pompa aksial banyak digunakan untuk keperluanpengairan

2.4.2 Komponen-Komponen Axial Piston Pump

Pompa dan motor paket seri goldcup dilengkapi dengan semua


komponen yang diperlukan oleh sebagian besar hydrostatic transmission
circuits. Komponen utama pompa ini antara lain main system rotating
group, servo and replenishing pumps, replenishing check valves, stroking
mechanism, dan valve block assembly yang terdiri dari servo pressure
relief valve, replenishing pressure relief valve dan pressure compensator
override valving. Sedangkan komponen utama dari motor antara lain hot
oil shuttle valve dan low pressure replenishing relief valve bersama
dengan main system motor rotating unit.
Goldcup transmisi pompa hidrostatik dilengkapi dengan standar
fitur berikut ini:
1. rotary servo displacement control
2. pressure compensator override
3. servo and replenishing pump

16
4. servo pressure relief valve
5. replenishing pressure relief valve
6. full flow replenishing check valves
7. displacement indi

Goldcup Pump Internal Configuration-rotating Group

Stroking Vane Assembly

17
Stroking Vane Installation

2.4.3 Pemeliharaan Pompa Aksial


1. Pemeliharaan pendahuluan
 Bersihkan Saringan sampah pada saringan sampah inlet
 Bersihkan lubang siap pompa air pada endapan lumpur
 Pemeriksaan sistem listrik, sebelum pompa dioperasikan periksallah
kabel-kabel lilstrik jangan sampai ada yang putus
 Periksa perlengkapan penunjang seperti lampu-lampu diruangan tidak ada
yang mati
 Periksa minyak pelumas bantalan dan gemuk (stempet) harus pada
ukurannya
 Periksa putaran poros dan putar dengan tangan harus halus sebagai
pertanda belum ada yang aus
 Periksalah alat-alat bantu seperti katup (klep) berfungsi dengan baik atau
tidak
 Periksa katup sorong pada pipa isap, pastikan keadaan terbuka penuh
 Karena pompa drainase secara umum adalah pompa aksial maka katup
keluar harus dalam terbuka penuh
2. Pemeriksaan Kondisi Operasi
 Perhatikan tekanan keluar dan tekanan isap harus sesuai atau mendekati
harga yang telah ditetapkan dan tekanan harus tetap (stabil)
 Periksa kebocoran packking pada sambunngan pipa
 Periksalah bantalan poros mesin jangan sampai ada yang bocor

18
 Periksalah bantalan poros pompa antara mesin dan pompa (aksial) jangan
ada yang bocor
 Periksalah getaran dan bunyi, getaran harus sehalus mungkin dan tidak
menimbulkan bunyi yang aneh
 Periksalah suhu bantalan dan poros pompa dengan meraba bendanya.

2.5 POMPA BENAM


Pompa Submersible (pompa benam) disebut juga dengan electric submersible pump
(ESP) adalah pompa yang dioperasikan di dalam air dan akan mengalami kerusakan jika
dioperasikan dalam keadaan tidak terdapat air terus-menerus. Jenis pompa ini mempunyai tinggi
minimal air yang dapat dipompa dan harus dipenuhi ketika bekerja agar life time pompa tersebut
lama. Pompa jenis ini bertipe pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal sendiri prinsip kerjanya
mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu
impeller yang berputar dalam casing.

Gambar pompa benam


2.5.1 PRINSIP KERJA POMPA BENAM
Pompa Submersible ini merupakan pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya ialah
mengubah energi kinetis atau kecepatan putaran menjadi suatu energi potensial. Energi
potensial ini yang digunakan untuk mendorong air atau cairann dari sumber air ke
permukaan. Energi ini dihasilkan dari suatu impeller yang berputar dalam casing atau rumah
pompa. Jadi cara kerja pompa submersible ini berbeda dengan jenis pompa Jet Pump. Jika

19
pompa Jet pump kerjanya ialah dengan cara menyedot air lalu mendorong air. Pada pompa
submersible ini kerjanya ialah dengan cara mendorong airnya menuju ke permukaan.pompa
benam ini mensyaratkan adanya ketinggian minimal air yang dapat dipompa. Syarat ini harus
dipenuhi agar pompa submersible dapat bekerja dengan baik.
Pompa submersible harus benar-benar tenggelam di dalam air atau cairan yang akan
dipompakannya. Motor pompa akan dibungkus dan dikemas secara rapat dan kedap air.
Biasanya disekelilingnya akan diisi dengan minyak guna melindunginya dari kerusakan
yakni mencegah masuknya cairan apapun yang dapat menyebabkan korsleting ke dalam
motor pompa.Cara kerja pompa air submersible bisa efisien karena pompa ini tidak akan
memboroskan energi untuk menarik cairan ke dalam pompa, seperti pada pompa jenis
lainnya. Dan juga motor mesinnya dapat didinginkan oleh cairan yang ada di sekitarnya,
sehingga bisa mencegah terjadinya overheating pada pompa submersible tersebut. Sumber
energi yang digunakan untuk menghidupkan pompa air jenis pompa submersible ini bisa
berasal dari sumber tegangan tinggi, yakni dengan besaran tinggi tegangan sekitar antara 3
kV hingga 5 kV.
2.5.2 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN POMPAM AKSIAL
Kelebihan pompa benam:

1. Mempunyai daya listrik yang terbilang lebih rendah. Itu sebabnya pompa ini cocok
dijadikan sebagai pompa air tenaga surya.
2. Bersifat self priming, artinya tidak perlu pancingan pengisian cairan atau
pengeluaran udara dari sistem terlebih dahulu sebelum digunakan. Karena saat
beroperasi maupun tidak sistemnya sudah terisi full dengan air.
3. Mampu menghasilkan debit air yang cukup besar.
4. Karena terendam sepenuhnya dalam air, maka pompa tidak rentan terhadap
kavitasi. Tentu kavitas ini akan menjadi masalah serius pada pompa tipe lain.
5. Proses pemasangan produk yang satu ini tidak memakan tempat.
6. Karena sistem pemasangannya terendam, dalam hal ini terendam di dalam air,
maka suara yang dihasilkan oleh pompa ini jadi teredam, alhasil tidak
mengeluarkan suara yang berisik, atau tidak bising.

Kekurangan pompa benam:

1. Pompa submersible ini terkadang tidak mudah diakses, ketika dilakukan


pemeriksaan rutin, atau juga ketika proses perawatan tiba. Mengingat posisinya ada
di bagian dalam sumur akan sulit untuk mengeluarkan dan memasukkannya
kembali. Artinya perawatan yang seharusnya dilakukan secara rutin, jadi tersendat
dan hanya dapat diganti ketika produk rusak.
2. Mengingat pompa yang satu ini terendam di dalam air, maka rentan terjadi korosi.
Hal Ini yang terkadang membuatnya sulit digunakan dalam menangani cairan yang
sifatnya korosif dan juga abrasif. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
material berkualitas tinggi yang bersifat anti karat sehingga umur pompa menjadi
lebih panjang.

20
3. Dilihat dari segi harga, memang terbilang tinggi, jika dibandingkan dengan jenis
non – submersible.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Pompa adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggerakan fluida dengan
memberikan gaya tekan terhadap fluida yang akan dipindahkan. Dengan meggunakan
pompa, fluida dapat dipindahkan baik secara vertikal maupun horizontal.
 Adapun pemeliharaan untuk mengoperasikan pompa, yaitu :
1.Jika pompa dipasang pada sumber air yang mengandung pasir atau kotoran lainnya,
maka diperlukan saringan atau filter. Hal ini akan melindungi impeller dan
pengikisan/aus yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja pompa.
2.Hindari pengoperasian pompa tanpa beban (air) atau pada kondisi kering dalam waktu
yang lama. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada motor pompa dan akan
memperpendek usia pemakaian pompa.
3.Hindari pengoperasian pompa dalam kondisi suhu ruangan diatas 40°C dan dibawah
suhu -10°C. Karena hal ini akan mengakibatkan dan memperpendek usia pemakaian
pompa.
4.Jangan menggunakan pompa untuk cairan selain air, kecuali pada industry. Cairan yang
mudah terbakar, bensin atau cairan yang bersifat asam akan merusak pompa atau
mengakibatkan kebakaran.
5.Hindari pemasangan pompa dari sinar matahari langsung atau air hujan karena akan
memperpendek usia pemakaian pompa dan juga bahaya tersengat oleh cairan listrik
yang disebabkanisolasi kabel yang rapuh/rusak.
6.Jangan membungkusi atau menyelimuti pompa terutama motornya dengan kain. Hal ini
untuk menghindari kebakaran.

21
7.Toleransi tegangan sumber yang bisa diterima oleh motor pompa yaitu +10% dari
tegangan kerja motor.

DAFTAR PUSTAKA

http://satrioutomo2016.blogspot.com/2017/02/definisi-pompa-dan-klasifikasi-pompa.html

22
https://www.academia.edu/31145415/POMPA_SENTRIFUGAL_doc

https://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-pompa-centrifugal/

http://id.fuwapompa.com/news/difference-between-axial-flow-pump-and-mixed-19564911.html

23

Anda mungkin juga menyukai