Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 858565281
1. َك فَي ُْؤ ِمنُوْ ا بِ ٖه فَتُ ْخبِتَ لَهٗ قُلُوْ بُهُ ۗ ْم َواِ َّن هّٰللا َ لَهَا ِد الَّ ِذ ْين ُّ َّولِيَ ْعلَ َم الَّ ِذ ْينَ اُوْ تُوا ْال ِع ْل َم اَنَّهُ ْال َح
َ ِّق ِم ْن َّرب
ٍستَقِيْم ْ ص َرا ٍط ُّمِ ٰا َمنُ ْٓوا اِ ٰلى
a. Artinya : Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al-
Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka
kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang
beriman kepada jalan yang lurus. (QS. Al-hajj/22:54)
b. Seseorang yang mempunyai pengetahuan adalah orang yang memiliki iman yang
kokoh dan sebagai bukti bahwa iman tersebut adalah kokoh maka hatinya selalu
tunduk (kepada kebenaran yang bersumber dari petunjuk Allah SWT). Tiga rangkaian
tersebut tidak dapat dipisahkan sehingga budaya akademik tidak hanya menjadikan
manusia yang cerdas namun juga memiliki kehangatan yang disertai kerendahan hati.
Orang yang mempunyai yang hanya mempunyai kecerdasan otak tanpa ada keimanan
dan kerendahan hati maka akan menjadi orang yang tidak mempunyai rasa empati.
Begitu juga sebaliknya, orang yang beriman dan rendah hati namun tidak memiliki
kecerdasan akan gagal dalam mengahadapi tantangan zaman yang terus berkembang.
Orang yang mempunyai kecerdasan dan juga beriman namun tidak rendah hati tidak
akan peduli terhadap hal-hal disekelilingnya. Jadi, tiga rangkaian diatas saling
berkaitan satu sama lain dan tidak terpisahkan.
ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َواَ ِط ْيعُوا ال َّرسُوْ َل َواُولِى ااْل َ ْم ِر ِم ْن ُك ۚ ْم فَا ِ ْن تَنَا َز ْعتُ ْم فِ ْي
ك َخ ْي ٌر َّوا َ َِش ْي ٍء فَ ُر ُّدوْ هُ اِلَى هّٰللا ِ َوال َّرسُوْ ِل اِ ْن ُك ْنتُ ْم تُ ْؤ ِمنُوْ نَ بِاهّٰلل ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ۗ ِر ٰذل
َ حْ َس ُن تَأْ ِو ْياًل
Artinya : hai, orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-nisa’/4:59).
b. Konsep politik yang diajarkan oleh islam :
1) Kewajiban untuk menunaikan amanah : dalam hal ini Allah menyuruh
untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerima. Dengan
kata lain, sesuatu yang diserahkan kepada pihak lain yang dipercaya bisa
menjaganya dan suatu saat akan dikembalikan jika sudah saatnya atau
diminta pemiliknya.
Macam-macam amanat : amanat antara manusia dengan Allah SWT,
amanat antara manusia dengan manusia lainnya, amanat antara manusia
dengan lingkungannya, serta amanat antara manusia dengan dirinya
sendiri.
Sikap amanat dalam bidang politik artinya bahwa setiap pejabat adalah
pengemban amanat yang diberikan kepadanya untuk ditunaikan dengan
baik yang nantinya harus dipertanggungjawabkan.
2) Perintah menetapkan Hukum dan Adil : Menetapkan hukum diantara
manusia supaya kamu menetapkan yang adil, artinya pentingnya
seseorang yang memegang kekuasaan politik untuk menegakkan hukum
yang adil tanpa pandang bulu. Seperti yang dijelaskan dalam QS. An-
nisa’/4:105 bahwa Allah menyuruh untuk mengadili siapapun manusia
berdasarkan kebenaran dan tidak membela orang-oraang yang berkhianat.
3) Perintah untuk taat kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri : dalam hal ini taat
kepada Allah dan Rasul berarti taat kepada Al-quraan dan As-sunah yang
dapat menetapkan hukum sendiri. Sedangkan taat kepada ulil amri (orang
yang dipercaya untuk mengemban tugas) berarti taat jika ulil amri tersebut
menjalankan kebajikannya dalam mengatur umat islam dan tidak
bertentangan dengan Al-quran.
4) Kembali kepada Al-quran dan As-sunah : jika terjadi perbedaan pendapat
maka yang harus menjadi kesepakatan bersama adalah kembali kepada Al-
quran dan As-sunah.
c. َ َك َمٓا اَرْ َس ْلنَا فِ ْي ُك ْم َرسُوْ اًل ِّم ْن ُك ْم يَ ْتلُوْ ا َعلَ ْي ُك ْم ٰا ٰيتِنَا َويُزَ ِّك ْي ُك ْم َويُ َعلِّ ُم ُك ُم ْال ِك ٰت
َب َو ْال ِح ْك َمة
ََويُ َعلِّ ُم ُك ْم َّما لَ ْم تَ ُكوْ نُوْ ا تَ ْعلَ ُموْ ۗن
Artinya : sebagaimana (kami telah menyampaikan nikmat Kami kepadamu)
Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-
ayat Kami kepada kamu dan mencucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-
kitab dan Al-hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu
ketahui. (QS. Al-baqarah/2:151)
d. Amanat mendasar yang harus dijalankan oleh seorang pemegang kekuasaan
politik berdasarkan QS. Al-baqarah/2:151 adalah mencerdaskan umat dan
membangun mental spiritual sehingga menjadi peribadi yang tangguh yang suatu
saat nanti akan menunaikan tugas kekhalifahan di bumi dan menjadikan bumi
yang makmur untuk kemaslahatan bersama. Selain itu, mereka juga memegang
amanat terkait usaha membangun tatanan sosial yang lebih mensejahterakan.
Dengan kata lain, kemakmuran tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang namun
harus juga disitribusikan kepada yang membutuhkan aagr merata. Hal ini
merupakan amanat yang diberikan kepada pemegang kekuasan politik untuk
mengatur itu semua.
3. َو َم ْن اَحْ َس ُن ِد ْينًا ِّم َّم ْن اَ ْسلَ َم َوجْ هَهٗ هّٰلِل ِ َوهُ َو ُمحْ ِس ٌن َّواتَّبَ َع ِملَّةَ اِب ْٰر ِه ْي َم َحنِ ْيفًا َۗواتَّ َخ َذ هّٰللا ُ اِب ْٰر ِه ْي َم
خَ لِ ْياًل
a. Artinya : dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas
menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia pun mengerjakan kebaikan,
dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim
menjadi kesaynangan-Nya. (QS. An-nisa’/4:125)
b. Kita berinteraksi kepada Allah dengan sikap berpasrah diri dan berinteraksi
dengan sesama seperti melakukan kebaikan terhadap sesama (tolong
menolong, gotong royong, dll)
c. ََما َكانَ إِب ٰ َْر ِهي ُم يَهُو ِديًّا َواَل نَصْ َرانِيًّا َو ٰلَ ِكن َكانَ َحنِيفًا ُّم ْسلِ ًما َو َما َكانَ ِمن
َْٱل ُم ْش ِر ِكين
Artinya : Ibrahim bukan seorang Yahudi dan buka (pula) seorang Nasranai,
akan tetapi Dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah)
dan sekali-kali bukanlah Dia termasuk golongan orang-orang musyrik.(QS.
Ali-imran/3 : 67)
d. Al-hanafiyyat merupakan kumpulan kecenderungan yang terdapat dalam
fitrah manusia. Artinya, fitrah manusia merupakan himpunan dari
kecenderungan-kecenderungan kepada kebenaran dan kepada (agama) Allah.