Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alexandro Hasudungan B.

NIM : 181010200759
Kode Kelas : 06HUKP002 V. 213

Jawaban UAS Hukum Kepailitan


1. Kurator berwenang melaksanakan tugas pengurusan dan/ pemberesan atas harta pailit
sejak tanggal putusan pailit meskipun terhadap putusan tersebut diajukan kasasi atau
peninjauan kembali. Dengan demikian, kewenangan penuh terhadap seluruh harta
kekayaan yang dimiliki oleh debitur pailit adalah berada ditangan kurator.
Dasar hukumnya : Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan”)

2. Ada dua cara yang disediakan oleh UUK-PKPU agar debitor terhindar dari ancaman
harta kekayaannya dilikuidasi ketika debitor telah atau akan berada dalam keadaan
insolven. Cara yang pertama adalah dengan pengajuan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang atau lebih dikenal dengan PKPU. Sedangkan cara yang kedua
adalah mengadakan perdamaian antara debitor dengan para kreditornya ketika debitor
dinyatakan pailit oleh pengadilan.
Dasar Hukumnya : UUK-PKPU

3. Apabila permohonan pernyataan pailit dan permohonan penundaan kewajiban


pembayaran utang diperiksa pada saat yang bersamaan, permohonan penundaan
kewajiban pembayaran utang harus diputuskan terlebih dahulu. Permohonan
penundaan kewajiban pembayaran utang yang diajukan setelah adanya permohonan
pernyataan pailit yang diajukan terhadap Debitor, agar dapat diputus terlebih dahulu,
wajib diajukan pada sidang pertama pemeriksaan permohonan pernyataan pailit.
Dasar hukumnya : Undang-Undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU Kepailitan”)

4. Pada dasarnya, debitur berhak untuk mengajukan rencana perdamaian sebagaimana


merujuk pada Pasal 222 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004
tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Rencana perdamaian
adalah sebuah dokumen hukum yang berisikan penawaran penjadwalan pembayaran
utang-utang debitur kepada kreditur dengan tata cara yang telah disepakati terlebih
dahulu. Dalam rencana perdamaian dapat disampaikan beberapa usulan dari debitur,
antara lain:
 Memperpanjang waktu jatuh tempo;
 Menghapus penalti;
 Pengurangan tingkat bunga;
 Pemotongan pokok;
 Konversi utang-utang menjadi saham;
 Penerbitan instrumen utang yang dapat dikonversi (baik berupa opsi maupun
wajib);
 Hak membeli (call option) atas utang; dan/atau
 Penggabungan yang di atas.
5. Pada dasarnya direksi akan bertanggung jawab secara pribadi atas kepailitan apabila
terbukti lalai atau melakukan kesalahan dalam menjalankan perseroan. Sebaliknya, jika
direksi telah melakukan tugasnya dengan itikad baik, maka akan lepas dari segala
bentuk tanggung jawab pribadi. Pembuktian akan hal ini dilakukan dalam proses
peradilan untuk melihat konteks penyebab terjadinya kepailitan.
Dasar hukumnya : Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseorang Terbatas (UU
PT)

6. Penyitaan sebagai serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau
menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud
atau tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan, dan
peradilan. Penyitaan tersebut merupakan suatu upaya paksa (dwang middelen). Adapun
menurut pasal 39 KUHAP ayat (1) yang dapat dikenakan penyitaan adalah:
a) Benda atau tagihan tersangka atau terdakwa yang seluruh atau sebagian diduga
diperoleh dan tindak pidana atau sebagai hasil dan tindak pidana;
b) benda yang telah dipergunakan secara Iangsung untuk melakukan tindak pidana
atau untuk mempersiapkannya;
c) benda yang dipergunakan untuk menghalang-halangi penyidikan tindak pidana;
d) benda yang khusus dibuat atau diperuntukkan melakukan tindak pidana;
e) benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai