Anda di halaman 1dari 4

Nama : Alexandro Hasudungan Bernardo

NIM : 181010200759
Kode Kelas : 06HUKP002

Jawaban UAS Hukum Ekonomi Syariah

1. Asas-asas Kontrak Syariah:


 Asas Kebebasan Berkontrak (al-hurriyah)
Asas kebebasan berkontrak (freedom of contract) yang dalam hukum syariah
dikenal dengan istilah al-hurriyah, merupakan prinsip dasar dan utama dalam
hukum Islam.
 Asas Konsensualisme (ittifaq)
Konsensuil secara sederhana diartikan sebagai kesepakatan (ittifaq). Dalam
hukum syariah suatu akad baru lahir setelah dilaksanakan ijab dan kabul. Ijab
adalah pernyataan kehendak melakukan ikatan, sedangkan kabul adalah
pernyataan penerimaan ikatan. Dengan tercapainya kesepakatan antara para
pihak (‘aqidain) yang diwujudkan dengan ijab dan qabul lahirlah kontrak (akad)
 Asas Kerelaan (Al-Ridhaiyyah)
Asas ini menyatakan bahwa segala transaksi yang dilakukan harus atas dasar
kerelaan antara masing- masing pihak yang bertransaksi. Segala transaksi harus
didasarkan pada kesepakatan bebas dari para pihak dan tidak boleh ada unsur
paksaan, tekanan, penipuan dan mis-statemen.
 Asas al-‘adalah (keadilan).
Prinsip keadilan merupakan pilar penting dalam transaksi ekonomi dan
keuangan Islam. Penegakkan keadilan telah ditekankan oleh Al quran sebagai
misi utama para Nabi yang diutus Allah (QS.57:25).
 Asas Pacta Sunt Servanda (asas kepastian hukum dan asas akad itu mengikat
para pihak)
Dalam hukum ekonomi syariah terdapat suatu asas, bahwa setiap akad
perjanjian bersifat mengikat para pihak (ilzam / binding), Ketentuan ini terdapat
dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 1 :
‫تعالى قال‬: ‫ المائدة( بالعقود أوفوا آمنوا الذين أيها يا‬5/1)
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu.
2. Faktor Pendorong Etos Kerja Islami:
a) Sistem keimanan dan ajaran dalam agama islam.
b) Kesadaran tentang tugas manusia adalah sebagai khalifah.
c) Ajaran ihsan dan pengarahan agar orang Islam bersikap mandiri dalam bekerja.
d) Keharusan saling mengingatkan antara manusia.
Faktor Penghambat Etos Kerja Islami:
a) Takhayul
b) Tak akan lari gunung dikejar (pelan-pelan asal dilakukan)
c) Gampangan, bagaimana nanti sajalah
d) Pasrah
e) Makan tidak makan yang penting kebersamaan
f) Salah persepsi, bahwa kerja kasar itu hina
g) Jimat

3. Keuntungan berinvestasi di reksa dana syariah ini likuid dan tidak ada jangka waktu,
mendapat kenaikan Nilai Aktiva Bersih (NAB), nilai investasinya terjangkau, transparan,
penyebaran risiko yang terukur, dan jangka waktunya panjang.
Risiko berinvestasi di reksa dana syariah ialah risiko penurunan NAB yang bisa terjadi
karena pergerakan efek di pasar, risiko berkurangnya nilai tukar mata asing, risiko
perubahan kondisi politik dan ekonomi, risiko likuiditas, risiko peraturan dan
perlajakan, hingga risiko kredit karena wanprestasi.

4. Perbedaan Asuransi Konvensional dan Asuransi Syariah ialah Menurut muhammad


syakir sula, Didalam asuransi syariah perusasahaan sebagai pemegang amanah,
maksudnya perusahaan diberi kepercayaan oleh peserta asuransi untuk mengelola
dana mereka. Dana tersebut tetap milik peserta asuransi dan dapat diambil kapanpun
kecuali dana yang masuk dalam pos tabarru, maka dalam asuransi syariah tidak
mengenal yang namanya dana hangus. Dalam asuransi syariah inilah terjadi sharing of
risk (saling menanggung resiko). Sedangkan asuransi konvensional, perusahaan sebagai
pemilik dana,maksudnya dana yang dibayarkan oleh peserta asuransi menjadi milik
perusahaan asuransi karena akad yang digunakan adalah akad jual beli. Jadi peserta
asuransi membeli produk asuransi dari perusahaan tersebut, maka terjadilah transfer
of risk (memindahkan resiko).
5. Sengketa ekonomi syariah adalah suatu pertentangan antara dua pihak atau lebih
pelaku ekonomi yang kegiatan usahanya yang dilaksanakan menurut prinsip-prinsip
dan asas hukum ekonomi syariah yang disebabkan persepsi yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai