Anda di halaman 1dari 3

Good governance “Kementerian Komunikasi dan Informatika’’

Salah satu fokus dari kementrian kominfo ialah mengembangkan ELECTRONIC


GOVERNMENT Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan
Persandian Kabupaten Paser. Analisis data pertama penelitian ini menggunakan analisis data
kualitatif model interaksi dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Teknik yang digunakan selanjutnya yaitu teknik kuantitatif SWOT yang terdiri dari
Tahap Pengumpulan Data, Tahap Analisis dan Matriks SWOT yang dikembangkan oleh Freddy
Rangkuti.

Pengertian e-Government

E-Government merupakan kependekan dari Electronic Government, beberapa


menyingkatnya menjadi E-Gov, elektronik pemerintah dan pemerintahan elektronik dan lain
sebagainya. E-Government merupakan transformasi penyelenggaraan pemerintah dari yang
bersifat konvensional menjadi yang bersifat teknologi informasi.

Dalam Indrajit (2004:2), UNDP (United Nations Development Programe) mendifinisikan e-


Government sebagai “e-Government is the application of Information and Communication
Technology (ICT) by government agencies.” yang berarti penggunaan e-Government digunakan
oleh pemerintah dalam urusan administrasi, pelayanan serta pengendalian sumber daya milik
organisasi yang kemudian diawasi dan dikendalikan oleh organisasi yang bersangkutan. Dalam
Richardus Eko Indrajit (2004:3), menurut Zweers dan Planque mendefinisikan e- Government
sebagai yang “berhubungan dengan penyediaan informasi, layanan atau produk yang disiapkan
secara elektronis, dengan dan oleh pemerintah, tidak terbatas tempat dan waktu, menawarkan nilai
lebih untuk partisipasi pada semua kalangan.”

Strategi DKISP dalam Mengembangkan ElectronicGovernment (Triyani) 5 increased


transparency, greater convenience, revenue growth, and/or cost reductions.” Artinya e-
Government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah (seperti jaringan
area luas, internet, dan komputasi bergerak) yang memiliki kemampuan untuk mengubah
hubungan dengan warganegara, bisnis, dan lembaga pemerintah lainnya. Teknologi-teknologi
ini dapat dimanfaatkan untuk hasil lainnya: penyampaian pelayanan pemerintahan yang lebih
baik kepada masyarakat, meningkatkan interaksi dengan sektor bisnis dan industri, pemberdayaan
masyarakat melalui akses pada informasi, atau manajemen pemerintah yang lebih efisien.
Hasil yang didapat dapat berupa berkurangnya korupsi, meningkatkan transparansi,
meningkatkan pertumbuhan pendapatan, dan/atau pengurangan biaya.

Good Governance.

Good governance pada dasarnya berarti tata pemerintahan yang baik.


Menurut Mas’oed (2003:105) good governance diartikan sebagai prinsip dalam
mengatur pemerintahan yang memungkinkan layanan publiknya efisien, sistem
pengadilannya bisa diandalkan, dan administrasinya bertanggungjawab pada publik.
Dalam Widodo (2001:18), Ganie-Rochman mengatakan konsep good governance
(tata pemerintahan yang baik) melibatkan tidak sekedar pemerintah dan negara, tetapi
juga peran berbagai aktor luar pemerintah dan negara, sehingga pihak yang terlibat
sangat luas. Dengan pihak yang terlibat sangat luas ini berarti kekuasaan terbagi secara
menyeluruh.

Bila dipilah lagi, menurut LAN (Lembaga Administrasi Negara) dalam Sedamayanti
(2012:3) mengemukakan arti good dalam good governance mengandung dua
makna:

a) Nilai-nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat dan nilai yang

dapat meningkatkan kemampuan rakyat yang dalam pencapaian tujuan


(nasional) kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.
b) Aspek-aspek fungsional dari pemerintah efektif dan efisien dalam pelaksanaan
tugasnya mencapai tujuan-tujuan tersebut.

Sumber :
https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-
content/uploads/2019/07/01_format_artikel_ejournal_mulai_hlm_ganjil%20(07-16-19-01-17-28).pdf

Anda mungkin juga menyukai