Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENDAHULUAN

Personal Hygiene

Dosen Pembimbing: Ns.Lailatul Hafidah,S.,Kep,M.Kes

Disusun Oleh:

Nidia Nafila

33411901088

1B

JURUSAN KESEHATAN PROGRAM STUDI D3-KEPERAWATAN

POLITEKNIK NEGERI MADURA

2019/2020

LAPORAN PENDAHULUAN
PERSONAL HYGIENE

1. Konsep Kebutuhan
1.1. Definisi

Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani, Personal yang artinya


perorangan dan Hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan yaitu cara
perawatan diri seseorang untuk memelihara kesehatannya. Seseorang tidak dapat
melakukan perawatan diri sendiri karena kondisi fisik atau keadaan emosional
klien.Peran perawat dalan personal hygiene untuk mempertahankan atau
membantu klien untuk memelihara integritas kulit sehingga sel-sel kulit mendapat
nutrisi dan hidrasi yang diperlukan untuk menahan cedera dan penyakit.

1.2. Fisiologi Sistem/Fungsi Normal System

Personal Hygiene suatu upaya yang dilakukan seseorang untuk


memelihara kebersihan diri. Personal Hygiene dapat terganggu apabila individu
sedang sakit. Akibatnya individu akan mengalami deficit personal hygiene.

Apabila defisit personal hygiene individu terganggu,maka akan


menimbulkan dampak baik dilihat dari segi fisik maupun psikologis. Dampak
fisik yang mungkin muncul :

a) Gangguan integritas kulit


b) Gangguan mulkosa mulut
c) Infeksi mata dan telinga
d) Gangguan fisik pada kuku

Dampak psikologis yang mungkin muncul :

a) Kebutuhan harga diri


b) Gangguan integrasi sosial
c) Aktualisasi diri
d) Gangguan rasa nyaman
e) Kebutuhan mencintai dicintai

1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene


a) Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat memengaruhi
kebersihan diri karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak
peduli kebersihannya.
b) Praktik Sosial
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri sehingga
kemungkinan terjadi perubahan personal hygiene.
c) Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,pasta
gigi, sikat gigi,dan shampo yang semuanya memerlukan biaya untuk
membelinya.
d) Pengetahuan
Mengetahui personal hygiene sangat penting karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan.
e) Budaya
Sebagian masyarakat jika individu sakit maka tidak boleh
dimandikan.
f) Kebiasaan Seseorang
Ada kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu
dalam perawatan diri seperti penggunaan sabun dan shampoo.
g) Kondisi Fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri
berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya.
h) Cacat Mental dan Jasmani
Kondisi cacat dan gangguan mental yang menghambat kemampuan
individu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri.

1.4. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi :

Adapun pe\nyebab terjadinya defisit gangguan personal hygiene :

a) Sakit sehingga tidak dapat melakukannya sendiri


b) Kurangnya pegetahuan dan informasi
c) Kterbatasan biaya
d) Lingkungan yang tidak mendukung
e) Tidak adanya fasilitas yang memadai

II.Rencana Asuhan Klien dengan gangguan kebutuhan Personal Hygiene

2.1. Pengkajian

2.1.1. Riwayat Keperawatan

a) Kebutuhan utama
b) Riwayat kebutuhan sekarang
c) Riwayat penyakit terdahulu
d) Riwayat kesehatan keluarga

2.1.2.Pemeriksaan Fisik :

a) Rambut
Amati kondisi rambut, keadaan rambut yang mudah rontok,
keadaan tekstur
b) Kepala

Amati kebersihan kulit kepala amati adanya kebotakan,


berkutu, ketombe

c) Mata
Amati adanya tanda-tanda konjungtiva pucat, kesimetrisan
palpebra, skelara, dan pupil

d) Hidung
Kaji kebersihan hidng, pendarahan hidung ,adanya kotoran,
dan amati adanya secret
e) Mulut
Amati kondisi mukosa, kaji kelembapan, bibir pecah-pecah,
dan sariawan
f) Gigi
Amati adanya gigi berlubang/caries, dan amati kelengkapan
gigi
g) Telinga
Perhatikan adanya serumen, lesi,infeksi/perubahan daya
pendengaran
h) Kulit
Amati kondisi kulit,perhatikan kebersihan,adanya lesi dan
kulit keriput
i) Kuku tangan dan kaki
Amati bentuk dan kebersihan kuku,perhatikan adanya
kelainan/luka
j) Genetalia
Amati kondisi dan kebersihan genetalia,perhatikan pola
pertumbuhan rambut pubis,pada laki-laki perhatikan adanya
kelainan/luka
k) Tubuh secara umum
Amati kondisi dan kebersihan tubuh secara keseluruhan dan
perhatikan adanya kelainan bentuk tubuh

2.1.3 Pemeriksaan penunjang : -

2.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul


(Minimal 2 diagnosa keperawatan yang sering muncul,penjelasan
berdasarkan buku saku diagnose keperawatan)

Diagnosa 1 : Defisit Perawatan Diri

2.2.1 Definisi

Tidak mampu melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri

2.2.2 Batasan Karakteristik

1.Tidak mampu mandi/berpakaian/makan/ke toilet/berhias secara mandiri

2.Minat melakukan perawatan diri kurang

2.2.3 Faktor yang berhubungan

1.Gangguan musculoskeletal

2.Gangguan neuromuskuler

3.Kelemahan

4.Gangguan psikologis dan/atau psikotik

5.Penurunan motivasi/minat

Diagnosa 2 : Defisit Pengetahuan

2.2.4 Definisi

Ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan


topik tertentu

2.2.5 Batasan Karakteristik

1.Menunjukkan perilaku tidak sesuai anjuran

2.Menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah

2.2.6 Faktor yang berhubungan

1.Keterangan kognitif

2.Gangguan fungsi kognitif


3.Kekeliruan mengikuti anjuran

4.Kurang terpapar informasi

5.Kurang minat dalam belajar

6.Kurang mampu mengingat

7.Ketidaktahuanmenemukansumberinformasi

2.3 Perencanaan

(Berdasarkan dua diagnose pada 2.2)

Diagnosa 1 : Defisit perawatan diri

2.3.1 Tujuan dan kriteria hasil

-Tujuan

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan mampu


melakukan aktivitas perawatan diri

-Kriteria hasil

Kemampuan melakukan aktivitas perawatan diri meningkat

menurun Cukup sedang Cukup meningkat


menurun meningkat
Kemampuan
mandi 1 2 3 4 5

Kemampuan
mengenakan 1 2 3 4 5
pakaian
Kemampuan
makan 1 2 3 4 5
Kemampuan
BAB-BAK 1 2 3 4 5
Melakukan
perawatan 1 2 3 4 5
diri/minat
Mempertahankan
kebersihan diri 1 2 3 4 5
Memertahankan
kebersihan mulut 1 2 3 4 5

2.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional

1.Intervensi

a) minta klien untuk jaga kebersihan tempat tidur

b) minta klien jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit klien
dengan cara membantu klien mandi

c) bantu klien dalam kebersihan badan,mulut,rambut,dan kuku

d) anjurkan klien melakukan perawatan diri secara konsisten dan


sesuai kemampuan

2. Rasional

a) untuk memberikan rasa nyaman pada klien

b) untuk mengetahui ada inflamasi yang terjadi

c) untuk mengetahui keadaan mulut bersih,rambut bersih,kuku


panjang,dan badan bersih/tidak bau

d) untuk Membiasakan klien melakukan perawatan diri Secara rutin


sesuai dengan kemampuan

Diagnosa 2 : Defisit pengetahuan

2.3.3 Tujuan dan kriteria hasil

-Tujuan

Kecukupan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik


tertentu meningkat

-Kriteria

Menurun Cukup sedang Cukup Meningkat


menurun meningkat
Perilaku sesuai
anjuran 1 2 3 4 5
Verbalisasi minat
dalam belajar 1 2 3 4 5
Kemampuan
menjelaskan
pengetahuan 1 2 3 4 5
suatu topic
Kemampuan
menggambarkan
pengalaman 1 2 3 4 5
sebelumnya
sesuai dengan
topic
Perilaku sesuai
dengan 1 2 3 4 5
pengetahuan
Meningkat Cukup sedang Cukup Menurun
meningkat menurun
Pertanyaan
tentang masalah 1 2 3 4 5
yang dihadapi
Persepsi yang
keliru terhadap 1 2 3 4 5
masalah
Menjalani
pemeriksaan yang 1 2 3 4 5
tidak tepat
memburuk Cukup sedang Cukup Membaik
memburuk membaik
Perilaku 1 2 3 4 5

2.3.4 Intervensi keperawatan dan rasional

1.Intervensi

a) lakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan diri pada


klien

b) menjelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan

c) ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

d) ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan


perilaku hidup bersih dan sehat

2.Rasional

a) agar klien mengetahui cara perawatan diri yang benar

b) agar klien mengetahui risiko yang dapat mempengaruhi


kesehatan

c) agar klien mengetahui tentang pola hidup bersih dan sehat


d) agar klien mengetahui strategi untuk meningkatkan perilaku
hidup dan sehat

III.Prosedur Tindakan untuk Mengatasi Gangguan Personal Hygiene

Prosedur tindakan (persiapan,prosedur,dan evaluasi)

3.1 Tindakan keperawatan memandikan klien

>Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi memenuhi


kebutuhan personal hygene dengan memandikan pasien.

>Indikasi Pasien dengan masalah imobilitas fisik.

>Tujuan : Memenuhi personal hygiene dengan memandikan pasien.


>Persiapan tempat dan alat Alat-alat:

Baki berisi:
1. kom berisi air hangat.
2. kantong pencuci.
3. handuk.
4. Alas meja.
5. Sabun dalam tempatnya,

6. Kamfer spiritus dan dedak/talk.


7. Peralatan untuk menggosok gigi.

8. Pakaian bersih.

9. Sisir.

10. Botol berisi air untuk membilas sesudah BAB/BAK.

11. Kertas kloset.

12. Selimut mandi.

13. Tempat pakaian kotor.

>Persiapan pasien : Memberitahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.

>Persiapan Lingkungan :

1. Menutup pintu dan jendela

2.Menutup tabir dan tirai

>pelaksanaan

1. Mencuci tangan.

2. Menutup selimut pada bagian kaki tempat tidur.

3. Membantu pasien menyikat gigi.

4. Menawaarkan paien untuk BAB dan BAK.

5. Mencuci muka pasien.

 Handuk di bagian atas dibentangkan di bawah kepala.

 Membersihkan mata pasien tanpa menggunakan sabun.

 Mencuci muka dan telinga dengan waslap, mengeringkan denganhanduk atas.

6. Mencuci lengan :

 Pakaian bagian atas ditanggalkan. Handuk atas dibentangkan memanjang di


sisi kanan dan handuk bawah di sisi kiri sehingga menutup bagian depan dan
kedua lengan di atas handuk.

 Mencuci lengan dan ketiak membilas minimum 3 x.

 Mengeringkan dengan handuk atas.


7. Mencuci dada dan perut (Gambar 3.11).
 Kedua lengan dikeataskan dan diletakkan di samping kepala.
 Merubah letak kedua handuk sehingga leher, dada dan perut dapat dicuci.
 Mencuci leher, dada dan perut kemudian mengeringkannya dengan handuk
atas.
 Memberi bedak tipis-tipis pada leher, dada ketiak dan perut.
8. Mencuci punggung (Gambar 3.12 dan Gambar 3.13).
 Menutup bagian depan dengan handuk bawah.
 Menanggalkan celana dalam.
 Menganjurkan pasien miring ke kiri.
 Membentangkan handuk atas memanjang di bawah punggung.
 Mencuci punggung dengan waslap.
 Mencuci paha dan bokong dengan waslap.
 Mengeringkan punggung dengan handuk atas, paha dan bokong dengan
handuk bawah.
 Menggosok kamfer spiritus dan memberi bedak tipis-tipis.
 Mengenakan pakaian bagian atas.
9. Mencuci paha dan kaki.
 Membentangkan handuk atas menutupi bagian bawah.
 Handuk bawah memanjang di bawah kaki.
 Mencuci dengan kantong pencuci atas.
 Mengeringkan dengan handuk bawah.
10. Mencuci bagian bawah depan.
 Menanggalkan pakaian bagian bawah.
 Handuk bawah melintang di bawah bokong separuh menutupi bagian atas.
 Mencuci bagian bawah dengan waslap.
 Mengeringkan dengan handuk bawah.
 Memberi bedak tipis-tipis.
 Mengenakan pakaian bawah.
11. Menyisir rambut.
12. Membereskan peralatan.
13. Mencuci tangan.
>Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.

3.2 Prosedur merawat mulut

>Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi memenuhi


kebutuhan personal hygiene dengan membersihkan daerah mulut pasien.

>Indikasi

1. Pasien dengan masalah imobilitas fisik.


2. Pasien dengan masalah di mulut.
3. Kesadaran menurun.
>Tujuan Memenuhi personal hygene dengan membersihkan mulut pasien.
>Persiapan tempat dan alat
Alat-alat:
1. Larutan air garam.
2. Deppers.

3. Pinset.
4. Sudip lidah.
5. Borak gliserin.
6. Bengkok.
7. Pengalas dagu.
>Persiapan pasien : Memberitahu pasien tentang maksud dan tujuan.
>Persiapan Lingkungan Mengatur ruangan/tempat yang aman dan nyaman.
>Pelaksanaan

1. Pasien diberitahu.
2. Alat-alat didekatkan pada pasien.
3. Perawat cuci tangan.
4. Memasang pengalas di bawah dagu pasien.
5. Mengambil deppres dengan pinset dan dibasahi dengan air garam
6. Menekan lidah dengan sudip sehingga mulut dibuka.
7. Mula-mula dibersihkan gusi dan lidah kemudian dinding dalam yang terakhir
gigi dan bibir.
8. Mulut dikeringkan dengan dengan diulas dengan borak gliserin (mencengah
kekeringan dan pecah).
9. Bengkok dan pengalas diangkat.
10. Membereskan peralatan.
11. Mencuci tangan.
>Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.

3.3 Prosedur perawatan gigi klien

>Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi memenuhi


kebutuhan personal hygene dengan membersihan gigi pasien.

>Indikasi Pasien dengan masalah imobilitas fisik.


>Tujuan

1. Memenuhi personal hygiene dengan membersihkan gigi pasien.


2. Mempertahankan dan membantu memelihara gigi.
3. Memberikan kenyamanan dan mencengah infeksi.
>Persiapan tempat dan alat Alat-alat:
1. Handuk/pengalas.
2. Bengkok.
3. Air untuk kumur-kumur.
4. Sikat gigi dan pasta gigi.
5. Tissu.
>Persiapan pasien

1. Pasien diberi tahu maksud dan tujuan.


2. Mengatur posisi pasien.
>Persiapan Lingkungan : Tutup pintu dan jendela.
>Pelaksanaan

1. Kepala pasien dimiringkan.


2. Handuk dan pengalas diletakkan di bawah dagu.
3. Bengkok diletakkan di bawah dagu.
4. Pasien diberi air untuk kumur-kumur .
5. Sikatlah gigi pasien dengan perlahan-lahan dari atas ke bawah luar dalam
gerakan atas dan bawah.
6. Pasien diberi air untuk kumur-kumur lagi sampai bersih.
7. Mulut dibersihkan/dikeringkan dengan tissu.
8. Bengkok dengan pengalas diangkat pasien dibaringkan kembali.

9. Membereskan peralatan.
10. Mencuci tangan.
>Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.

3.4 Prosedur perawatan kuku klien

>Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi kebutuhan


personal hygene dengan memotong kuku.
>Indikasi Pasien dengan masalah imobilitas fisik.
>Tujuan Memenuhi personal hygiene dengan memotong kuku.
>Persiapan tempat dan alat Alat-alat:
1. Handuk.
2. Gunting/pemotong kuku.
3. Bengkok.
4. Kapas alkohol.
5. Air hangat dalam waskom.
6. Tissu.
7. Pengalas.
>Persiapan pasien Memberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
>Persiapan Lingkungan Mengatur ruangan / tempat yang nyaman dan cukup
pencahayaan.
>Pelaksanaan

1. Pasien diberitahu.
2. Alat-alat didekatkan pada pasien.
3. Perawat cuci tangan.
4. Memeriksa kondisi kuku dan jari-jari tangan pasien.
5. Memasang handuk di bawah tangan.
6. Bila keadaan kotor kuku direndam dengan air hangat ± 3 menit.
7. Keringkan kuku dan jari-jari tangan dengan handuk.
8. Lakukan pemotongan kuku dengan bentuk ovale jangan terlalu pendek.
9. Kikir kuku dan bersihkan dengan kapas alkohol.
10. Membereskan peralatan.
11. Mencuci tangan.
>Evaluasi Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.

3.5 Prosedur perawatan genetalia wanita klien

>Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi kebutuhan


personal hygene di daerah vulva.
>Indikasi

1. Pasien dengan masalah imobilitas fisik.


2. Pasien yang terpasang kateter.
3. Pasien dengan masalah di daerah vulva.
>Tujuan : Memenuhi personal hygene dengan membersihkan daerah vulva.
>Persiapan tempat dan alat
Alat-alat :
1. Kapas direndam NaCl/sublimat.
2. Bengkok.
3. Pispot.
4. Peralatan lain yang diperlukan.
5. Sarung tangan steril.
6. Tissu.
7. Celana dalam.
8. Pot.
9. Botol berisi air hangat.
10. Pembalut bila perlu.
>Persiapan pasien

1. Pasien diberi tahu maksud dan tujuan.


2. Mengatur posisi pasien.
>Persiapan Lingkungan
1. Tutup pintu dan jendela.
2. Pasang sampiran.
3. Alat-alat di dekatkan ke pasien.
>Pelaksanaan

1. Mencuci tangan.
2. Pakaian pasien bagian bawah di keataskan atau dibuka.
3. Atur posisi pasien dorsal recumbent.
4. Memasang pispot.
5. Memakai sarung tangan.
6. Membersihkan genetalia dengan membuka labia mayora dengan tangan kiri dan
kanan memengang kapas sublimat /NaCl.
7. Membersihkan mulai labia mayor dan minor 1 kali pemakaian dengan arah dari
atas ke bawah. Ulangi untuk labia yang lain sampai bersih. Demikian dilanjutkan
beberapa kali sampai vulva bersih.
8. Basuh daerah genetalia dengan air hangat.

9. Keringkan dengan tissu sekitar genetalia taruh pada bengkok.


10. Oleskan obat bila ada luka daerah genetalia.
11. Pasang pembalut dan celana.
12. Pispot diangkat, pengalas dan selimut.
13. Melepas sarung tangan steril.
14. Merapikan pasien dan posisinya diatur kembali.
15. Membereskan peralatan.
16. Mencuci tangan.
>Evaluasi

1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.


2. Observasi keadaan pasien.
3. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.

3.6 Prosedur perawatan genetalian luar pria klien

>Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yang untuk memenuhi kebutuhan


personal hygene di daerah genetalia pria.
>Indikasi

1. Pasien dengan masalah imobilitas fisik.


2. Pasien yang terpasang kateter.
3. Pasien dengan masalah didaerah genetalia pria.
>Tujuan : Memenuhi personal hygene dengan membersihkan daerah genetalia
pria.
>Persiapan tempat dan alat Alat-alat:
1. Kapas direndam NaCl/sublimat.
2. Bengkok.
3. Pispot.
4. Peralatan lain yang diperlukan.
5. Sarung tangan steril.
6. Tissu.
7. Celana dalam.
8. Pot.
9. Botol berisi air hangat.
10. Obat bila ada.
>Persiapan pasien

1. Pasien diberi tahu maksud dan tujuan.


2. Mengatur posisi pasien (supine).
>Persiapan Lingkungan

1. Tutup pintu dan jendela.


2. Pasang sampiran.
3. Alat-alat didekatkan ke pasien. Lihat Gambar 3.14.
>Pelaksanaan

1. Mencuci tangan.
2. Alas dan selimut dipasang.
3. Pakaian pasien bagian bawah di keataskan atau dibuka.
4. Atur posisi pasien (supine).
5. Memakai sarung tangan.
6. Membersihkan genetalia dengan memegang penis dengan tangan kiri,
sementara tangan kanan memegang kapas sublimat/NaCl.
7. Membersihkan gland penis dari ujung ke arah bawah ke arah bawah dengan
cara memutar (bagi pasien yang belum disunat, tarik prepetium ke arah gland).
Bersihkan batang penis dari atas ke bawah

8. Bersihkan skrotum, dari atas ke bawah mengarah ke rektum.


9. Pasang pot di bawah bokong.
10. Basuh daerah genetalia dengan air hangat.
11. Keringkan dengan tissu sekitar genetalia taruh pada bengkok.
12. Oleskan obat bila ada luka daerah genetalia dan pakai celana.
13. Pispot diangkat, pengalas dan selimut.
14. Melepas sarung tangan steril.
15. .Merapikan pasien dan posisinya diatur kembali.
16. Membereskan peralatan.
17. Mencuci tangan.
>Evaluasi

1. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan.


2. Observasi keadaan pasien.
3. Catat tindakan yang dilakukan dan hasilnya.
Daftar Pustaka

Asmadi,(2008),Teknik prosedural keperawatan,konsep dan aplikasi kebutuhan


dasar klien,Salemba Medika,Jakarta.

Aziz,H.A(2008),Kebutuhan Dasar Manusia,Jakarta : Salemba Medika.

PPNI (2016),Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik,Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018),Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


keperawatan,Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018),Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil


Keperawatan,Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

LEMBAR PENGESAHAN
Nama :
NRP :
Judul :

Laporan pendahuluan ini telah dikonsultasikan kepada pembimbing dan


dinyatakan layak untuk diujikan pada tanggal 4-6 Juni 2020
Pamekasan, 03Juni 2020
Mahasiswa

NIDIA NAFILA

33411901088

Mengetahui
Pembimbing

Ns. Lailatul Hafidah, S.Kep.M.Kes


3402028501

DOKUMENTASI KEGIATAN PRE CONFERENCE, CONFERENCE DAN POST


CONFERENCE

No Hari/Tangga Jenis kegiatan Uraian Para


l Kegiatan

1 2 3 4 5
1.

2.

3.

4.

Anda mungkin juga menyukai