Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ARIF ZIDANSYAH.

P
NIM : 0101201003
JURUSAN : KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM (KPI)
KELAS : KPI A
MATKUL : Psikologi Umum
DOSEN : Indi Tri Asti,M.Kom

1. HUBUNGAN PSIKOLOGI DENGAN ILMU LAIN

1.    Hubungan psikologi dengan Fisiologi


Fisiologi (ilmu tentang tubuh manusia) dapat dihubungkan dengan ilmu psikologi
untuk memperoleh kejelasan tentang bagaimana sebenarnya proses tingkah laku.

2.    Hubungan Psikologi dengan ilmu sosiologi


Untuk dapat mengetahui pola-pola reaksi manusia, sehingga individu menjadi objek
penyelidikan psikologi. Sosiologi adalah ilmu yang berpengaruh pada psikologi
Sosial.
Sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang terkait dengan perilaku hubungan antar
individu, atau antara individu dengan kelompok, atau antar kelompok
(interaksionisme) dalam perilaku sosialnya.

3.    Hubungan Psikologi dengan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)


Keduanya memiliki persamaan metode, yaitu metode induktif. Penyelidikan psikologi
sejalan dengan metodologi riset dalam periode hipotesis dan eksperimen, dimana
kebenaran diperoleh melalui proses pengajuan hipotesis yang dilanjutkan dengan
pengujian melalui eksperimen-eksperimen. Hubungan Psikologi dan Ilmu Alam Pada
permulaan abad ke-19 psikologi dalam penelitiannya banyak terpengaruh oleh ilmu
alam. Psikologi disusun berdasarkan hasil eksperimen Objek penelitian psikologi:
manusia dan tingkah lakunya yang selalu hidup dan berkemban Objek penelitian
ilmu alam : benda mati.
Ilmu pegetahuan alam mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan
psikologi. Dengan memisahkan diri dari filsafat, ilmu pengetahuan alam mengalami
kemajuan yang cukup cepat, hingga ilmu pengetahuan alam menjadi contoh bagi
perkembangan ilmu-ilmu lain, termasuk psikologi, khususnya metode ilmu
pengetahuan mempengaruhi perkembangan metode dalam psikologi. Karenanya
sebagian ahli berpendapat, kalau psikologi ingin mendapatkan kemajuan haruslah
mengikuti cara kerja yang ditempuh oleh ilmu pengetahuan alam. Psikologi
merupakan ilmu yang berdiri sendiri terlepas dari filsafat, walaupun pada akhirnya,
metode ilmu pengetahuan alam tidak seluruhnya digunakan dalam lapangan
psikologi.

Oleh karena perbedaan dalam obyeknya. Sebab ilmu pengetahuan alam


berobyekkan pada benda-benda mati. Sedangkan psikologi berobyekan pada
manusia hidup, sebagai makhluk yang dinamik, berkebudayaan, tumbuh,
berkembang dan dapat berubah setiap saat. Sebagaimana diungkapkan diatas
bahwa psikologi menyelidiki dan mempelajari manusia sebagai makhluk dinamis
yang bersifat kompleks, maka psikologi harus bekerja sama dengan ilmu-ilmu lain.
Tapi sebaliknya, setiap cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
manusia akan kurang sempurna apabila tidak mengambil pelajaran dari psikologi.
Dengan demikian akan terjadi hubungan timbal balik.

4.    Hubungan Psikologi dengan Ilmu-Ilmu keguruan


Mendidik dan mengajar yang berhasil diantaranya harus menyesuaikan diri dengan
keadaan jiwa anak, dan itu semua memerlukan psikologi. Hubungan Psikologi
dengan Ilmu Pendidikan Ilmu Pendidikan: bertujuan memberikan bimbingan hidup
manusia sejak lahir sampai mati. Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik
bilamana tidak didasarkan pada psikologi perkembangan. Hubungan kedua disiplin
ilmu ini melahirkan Psikologi Pendidikan Fireworks.

5.    Hubungan Psikologi dengan ilmu antropologi


Adapun antropologi adalah ilmu yang memfokuskan pada perilaku sosial dalam
suprastruktur budaya tertentu. Psikologi Sosial  mempelajari perilaku individu yang
bermakna dalam hubungan dengan lingkungan atau rangsang sosialnya. Perbedaan
psikologi sosial dengan sosiologi adalah fokus studinya.   Fokus perhatian studi
psikologi sosial adalah perilaku Individu sedangkan sosiologi fokus pada  sistem dan
struktur sosial yang dapat berubah atau konstan tanpa bergantung pada individu
atau lebih memfokuskan pada masyarakat dan budaya yang melingkupi individu.
Tiga masalah yang menjadi fokus perhatian antropologi adalah kepribadian bangsa,
peranan individu dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal.  Dalam
persoalan ‘kepribadian bangsa’ sesudah perang Dunia ke-1 menunjukkan bahwa
hubungan antar bangsa kian intensif, perhatian penjajah terhadap kepribadian
bangsa jajahan. Fokus studi antropologi awal tahun 1920-an adalah antropologi
tertarik pada lingkungan dan kebudayaan dari bayi dan anak-anak, masa itu
dianggap penting bagi pembentukan kepribadian dewasa yang khas dalam suatu
masyarakat. Hampir semua penelitian yang mendalami “kepribadian bangsa”
menyimpulkan bahwa ciri-ciri kepribadian yang tampak berbeda pada bangsa-
bangsa di dunia ini bersumber pada cara pengasuhan pada masa kanak-kanak.
Misalnya orang jepang yang dewasa menjadi bersifat memaksakan kehendaknya,
karena ketatnya latihan mengenai cara membuang air pada masa kanak-kanak
perkembangannya. Saat ini kesimpulan di atas tidak bisa diandalkan lagi.
Dalam perkembangannya, fokus pendekatan psikologis pada keanekaragaman
kebudayaan, berubah. Minat terhadap hubungan pengasuhan semasa anak-anak
dan kepribadian setelah dewasa, tetap dipertahankan, namun beberapa ahli
antropologi mulai meneliti faktor-faktor determinan yang mungkin jadi penyebab dari
kebiasaan pengasuhan anak yang beragam.  Kebudayaan tertentu menghasilkan
karakteristik psikologi tertentu dan menimbulkan ciri budaya lainnya. Kesimpulan
mengenai pendekatan psikologis dalam antropologi budaya adalah bahwa dengan
menghubungkan variasi dalam pola budaya dengan masa pengasuhan anak,
kepribadian, kebiasaan, dan kepercayaan yang mungkin menjadi konsekuensi dari
faktor psikologis dan prosesnya.  Anthropology in mental health, memfokuskan diri
pada aspek sosial budaya yang mempengaruhi kondisi/ gangguan mental pada diri
individu.

6.    Hubungan Psikologi dengan llmu Politik


Psikologi merupakan ilmu yang mempunyai peranan penting dalam bidang polotik,
“massa psikologi penting bagi politisi untuk menyelami gerakan jiwa dari rakyat pada
umumnya, golongan tertentu pada khususnya. Psikologi sosial dapat menjelaskan
bagaimana sikap dan harapan masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah
laku yang berpegang teguh pada tuntutan masyarakat.

7.         Hubungan Psikologi dan Ilmu Komunikasi


Banyak disiplin ilmu yang terlibat dalam studi komunikas Dalam perkembangannya
ilmu komunikasi melakukan “perkawinan’ dengan berbagai ilmu lai Subdisiplin :
komunikasi politik, sosiologi komunikasi masa, psikologi komunikas Psikologi
komunikasi : ilmu yang berusaha menguraikan, meramalkan dan mengndalikan
peristiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.

8.         Hubungan Psikologi dengan Biologi


Mempelajari benda-benda hidup, sedangkan psikologi mempelajari dan meneliti
tingkah laku manusia (benda hidup) dalam hubunganya dengan lingkungan Objek
Formal Psikologi : tingkah laku manusia Biologi : fisik Psikologi ilmu subjektif.
Mempelajari penginderaan dan persepsi manusia,menganggap manusia sebagai
subjek (pelaku) Psikologi mempelajari nilai yang berkembang dari persepsi subjek.
Psikologi mempelajari perilaku secara ‘molar’ (perilaku penyesuaian diri secara
menyeluruh Biologi ilmu Objektif Mempelajari manusia sebagai jasad/objek
Mempelajari fakta yang diperoleh dari penelitian terhadap jasad manusia
Mempelajari perilaku manusia secara molekular. Mempelajari molekul-molekul dari
perilaku berupa gerakan,refleks, proses ketubuhan..dsb.
Biologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang kehidupan, semua benda yang hidup
menjadi obyek biologi, dan cukup banyak ilmu-ilmu yang tergabung didalamnya.
Baik psikologi dan biologi sama-sama membicarakan manusia. Sekalipun masing-
masing ilmu tersebut meninjau dari sudut yang berlainan, namun dati segi-segi
tertentu kedua ilmu itu ada titik-titik pertemuan. Biologi maupun psikologi
mempelajari perihal proses-proses kejiwaan. Seperti telah dikemukakan diatas,
bahwa disamping adanya hal yang sama-sama dipelajari oleh kedua ilmi tersebut,
misalnya soal keturunan. Ditinjau dari segi biologi adalah hal yang berhubungan
dengan aspek-aspek kehidupan yang turun temurun dari suatu generasi ke generasi
lain. Soal keturunan juga dibahas oleh psikologi, misalnya tentang sifat, intelegensi,
dan bakat. Karena itu kurang sempurna kalau kita mempelajari psikologi tanpa
mempelajari biologi.

9.         Hubungan Psikologi dengan Filsafat 


Filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat segala sesuatu. Karena itu,
filsafat juga mempelajari masalah-masalah hakikat jiwa, hakikat hidup, hubungan
antara jiwa dan Tuhan sebagai penciptanya dan lain sebagainya.Filsafat adalah
hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-
dalamny Dalam penyelidikannya filsafat berangkat dari apa yang dialami manusia
Ilmu psikologi menolong filsafat dalam penelitiannya. Kesimpulan filasafat tentang
kemanusiaan akan ‘pincang’ dan jauh dari kebenaran jika tida mempertimbangkan
hasil psikolog .

Pada awalnya ilmu psikologi adalah bagian dari ilmu filsafat , tetapi kemudian
memisahkan diri dan berdiri sendiri sebagai ilmu yg mandiri . Meskipun psikologi
memisahkan diri dari filsafat , namau psikologi masih tetap mempunyai hubungan
dengan filsafat , karena kedua ilmu ini memiliki ilmu obyek yang sama yaitu manusia
sebagai makhluk hidup . Namun berbeda dalam pengkajiannya . Dalam ilmu
psikologi , yang dipelajari dari manusia adalah mengenai jiwa / mental , tetapi tidak
dipelajari scr langsung karena bersifat abstrak dan membatasi pd manifestasi dan
ekspresi dari jiwa / mental tsb , yakni berupa tingkah laku dan proses kegiatannya .
Sedangkan dalam ilmu filsafat yang dibicarakan adl mengenai hakikat dan kodrat
manusia serta tujuan hidup manusia . Sehingga ilmu psikologi dan filsafat terdapat
suatu hubungan yang timbal balik dan saling melengkapi antara keduanya.

Anda mungkin juga menyukai