Anda di halaman 1dari 13

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP KAJIAN

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Terstruktur

Mata Kuliah Pendidikan Multikultural

Dosen Pengampu: Dr. H. Ahmad Yani, M. Ag

Disusun Oleh:

Qurotu Aeni (1808101249)

Miah Anggita (1808101260)

Chyntia Alfaini M. P (1808101264)

Kelompok 1 PAI-G/Semester 7

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2021 M/1443 H
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala
yang telah memberikan nikmat dan karuniaNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad beserta keluarganya, para sahabatnya
dan semoga syafaat sampai kepada umatnya kelak di akherat.

Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada bapak Dr. H. Ahmad Yani,
M. Ag selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Multikultural yang telah
memberikan bimbingan dan arahannya untuk para mahasiswanya.

Dengan selesainya pembuatan makalah ini yang berjudul “Pengertian dan


Ruang Lingkup Kajian Pendidikan Multikultural”. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan kepada pelajar dan masyarakat pada umumnya.

Dalam pembuatan makalah ini kami juga menyadari masih banyak


kekurangan dalam baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca supaya kami dapat memperbaiki lagi pembuatan makalah kedepannya.

Cirebon, November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pendidikan Multikultural ................................................................ 3

2.2 Tujuan Pendidikan Multikultural ...................................................................... 5

2.3 Ruang Lingkup Pendidikan Multikultural ....................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan........................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah Negara yang besar dengan segala budaya dan adat
istiadat yang melekat di dalamnya, keragaman tersebut tidak bisa dipungkiri telah
melahirkan pandangan bahwa Indonesia memiliki beragam etnis, budaya, ras,
suku serta agama. Keberagaman budaya di Indonesia merupakan kenyataan
historis dan sosial yang tidak bisa disangkal oleh siapapun. Kondisi masyarakat
yang plural baik dari aspek suku, ras, budaya, agama serta status sosial
memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap perkembangan dan dinamika
masyarakat. Keunikan budaya yang beragam tersebut memberikan implikasi pola
pikir, tingkah laku, dan karakter pribadi masing-masing sebagai sebuah tradisi
yang hidup dalam masyarakat.

Keragaman ini akan menimbulkan persoalan apabila tidak dikelola dengan


baik karena pergumulan antar budaya akan memebrikan peluang konflik manakala
tidak terjadi saling memahami dan menghormati satu sama lain. Apalagi
perubahan kehidupan manusia abad 21 yang disebabkan oleh kemajuan teknologi
telah mengubah dimensi waktu dan tempat kehidupan manusia. Dan bersamaan
dengan proses globalisasi yang melanda aspek kehidupan masyarakat terdapat
arus balik tentang kesadaran kelompok atau suku bangsa atas pentingnya identitas
diri dan menginginkan pengakuan atas identitasnya masing-masing sebagai
sesuatu yang unik dan perlu mendapatkan penghargaan.

Maka untuk meminimalisir konflik inilah diperlukan upaya pendidikan


yang berwawasan multicultural dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang
majemuk dan heterogen agar saling menghargai dan menghormati serta
membentuk karakter yang terbuka terhadap perbedaan. Oleh karena itu, dalam
makalah ini, penulis akan membahas tentang pendidikan multikultural dan ruang
lingkup kajian pendidikan multikultural.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasatkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahannya sebagai berikut:

1. Apa arti pendidikan multikultural?

2. Bagaimana tujuan pendidikan multikultural?

3. Bagaimana ruang lingkup kajian pendidikan multikultural?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dibatas, maka tujuannya adalah:

1. Menjelaskan pengertian pendidikan multikultural.

2. Menjelaskan tujuan pendidikan multicultural.

3. Untuk mengetahui ruang lingkup kajian pendidikan multikultural.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan Multikultural


Secara etimologis, pendidikan multikultural dibentuk dari dua kata yakni
pendidikan dan multikultural. Adapun pendidikan sendiri secara umum dapat
diartikan sebagai usaha sadar dan terencana dalam mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif dalam mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya.1 Sedangkan
kata multikultural terdiri dari dua kata yakni multi dan kultural. Secara umum kata
multi berarti banyak, ragam, atau aneka, sedangkan arti kultural yakni
kebudayaan. Atas dasar ini, multikultural dapat diartikan sebagai keragaman
status budaya meliputi latar belakang, tempat, agama, ras, suku dll.2

Jadi, pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk


mengembangkan kepribadian individu yang mempelajari tentang berbagai macam
status sosial, ras, suku, agama, agar tercipta kepribadian yang cerdas dalam
menghadapi masalah-masalah keberagaman budaya.

Pendidikan berbasis multikultural didasarkan pada gagasan filosofis


tentang kebebasan, keadilan, kesederajatan, dan perlindungan terhadap hak-hak
manusia. Pendidikan multikultural sangat memuliakan manusia karena
memandang semua manusia setara, dapat bekerjasama, dan saling menghormati
walaupun berbeda suku, ras, budaya, agama, jenis kelamin, dan cara pandang.
Oleh karena itu, pendidikan multicultural harus diajarkan sejak dini sehingga anak
mampu menerima dan memahami perbedaan budaya yang berdampak pada norma
cara (usage), kebiasaan (folkways), tata karma (mores) dan adat istiadat
(customs). Serta mampu menerima perbedaan kritik dan memiliki rasa empati,
toleransi pada sesame tanpa memandang golongan, status, gender, dll.

1
Achmad Munib, “Pengantar Ilmu Pendidikan” (Semarang: UNNES Press, 2009), hlm. 41
2
Taat Wulandari, “Konsep dan Praksis Pendidikan Multikultural” (Yogyakarta: UNY Press,
2020), hal. 21
3
Pendidikan multikultural menurut James A Banks dalam Taat Wulandari,
mendefinikan pendidikan multikultural adalah konsep, ide, falsafah, sebagai suatu
rangkaian kepercayaan (set of believe) serta penjelasan yang mengakui dan
menilai pentingnya keragaman budaya dan etnis dalam membentuk gaya hidup,
pengalaman sosial, identitas pribadi, kesempatan pendidikan dari individu,
kelompok maupun Negara. Pengakuan yang menilai aspek penting keragaman
budaya dalam membentuk perilaku manusia merupakan hal utama dalam
pendidikan multikultural.3

Menurut Azumardy Azra (2000: 20) Pendidikan multikultural adalah


pendidikan tentang keragaman kebudayaan dalam merespon perubahan demografi
dan kultur lingkungan masyarakat tertentu bahkan secara keseluruhan.

Menurut Musa Asy’ari pendidikan multicultural adalah proses penanaman


cara hidup menghormati, tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya
yang hidup di tengah-tengah masyarakat plural. Dengan pendidikan multikultural,
diharapkan adanya kelenturan mental bangsa dalam menghadapi benturan konflik
sosial sehingga persatuan bangsa tidak mudah patah dan retak.4

Ainur Rofiq Darwan memaknai pendidikan multikultural sebagai proses


pengembangan seluruh potensi mansia yang menghargai pluralitas dan
heterogenitasnya sebagai konsekwensi keragaman budaya, etnis, ras, suku, dan
agama. Melalui pendidikan multicultural diharapkan adanya penghormatan dan
penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.5

Berdasarkan hal diatas, bahwa pendidikan multikultural memiliki beberapa


makna (model) yakni: a) pengajaran tentang keragaman budaya sebagai asimilasi
kultural, b) pengajaran tentang berbagai pendekatan dalam tata hubungan sosial,
c) pengajaran untuk memajukan pluralisme tanpa membedakan strata sosial dalam
masyarakat, d) pengajaran tentang refleksi keragaman untuk meningkatkan
pluralisme dan kesamaan, e) pendidikan multikultural diartikan sebagai upaya

3
Taat Wulandari., Op.Cit., 22
4
Samrin, Konsep Pendidikan Multikultural, Jurnal At-Ta’dib, Vol. 7 No. 2., Juli-Desember, 2014,
hal. 123
5
Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, “Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi”
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hlm. 50
4
untuk menciptakan kesetaraan dan keadilan, f) pendidikan multikultural juga
diartikan sebagai upaya pengakuan, penerimaan, pemahaman, dan penghargaan
atas sesama manusia.

2.2 Tujuan Pendidikan Multikultural


Pendidikan Multikultural sebagai kesadaran merupakan suatu pendekatan
yang didasarkan pada keyakinan bahwa budaya merupakan salah satu kekuatan
yang dapat menjelaskan perilaku manusia. Budaya memiliki peranan yang sangat
besar dalam menentukan arah kerja sama maupun konflik antar sesama manusia.
Pendidikan Multikultural dipersepsikan sebagai suatu jembatan untuk mencapai
kehidupan bersama dari umat manusia dalam era globalisasi yang penuh
tantangan baru. Pertemuan antar budaya bisa berpotensi memberi manfaat tetapi
sekaligus menimbulkan salah paham. Adapun mengenai tujuan pendidikan
multikultural dapat dilihat pada penjelasan berikut:6

a. Pengembangan literasi etnis dan budaya

Pendidikan Multikultural bertujuan untuk mengembangkan literasi etnis


dan budaya yang berkaitan dengan latar belakang sejarah, bahasa,
karakteristik budaya, sumbangan, peristiwa kritis, individu yang berpengaruh,
dan kondisi sosial, politik, dan ekonomi dari berbagai kelompok etnis
mayoritas maupun minoritas. Informasi ini harus komprehensif, komparatif,
dan harus memasukan persamaan dan perbedaan diantara kelompok-
kelompok yang ada. Lebih dari itu, pengetahuan tentang pluralisme budaya
merupakan dasar yang diperlukan untuk menghormati, mengapresiasi,
menilai dan memperingati keragaman, baik lokal, nasional, maupun global.

b. Perkembangan pribadi

Pendidikan Multikultural juga membantu mencapai tujuan


memaksismalkan potensi kemanusiaan, dengan memenuhi kebutuhan
individu, serta mempertinggi rasa penghargaan pribadi, kepercayaan dan
kompetensi
6
Ujang Syarip Hidayat, "Menumbuhkan Pendidikan Multikultural pada Peserta Didik Melalui
Pembelajaran di Kelas" (Sukabumi: Budhi Mulia, 2018), hlm. 59-66

5
c. Klarifikasi nilai dan sikap

Pendidikan Multikultural bertujuan menghargai pluralisme etnis dan


menyadarkan bahwa perbedaan budaya tidak sama kekurangan.
Pengklarifikasian sikap dan nilai etnis didesain untuk membantu individu
dalam memahami berbagai konflik tidak dapat dielakkan dalam masyarakat
pluralistic dan konflik tidak harus menghancurkan atau memecah belah
persatuan

d. Kompetensi Multikultural (memahami budaya)

Pendidikan Multikultural dapat meredakan ketegangan dan permusuhan


antar etnis dengan mengajarkan keterampilan dalam komunikasi lintas
budaya, hubungan antar pribadi, pengambilan prespektif, analisis kontekstual,
pemahaman sudut pandang. Pendidikan Multikultural juga membantu
individu memahami perbedaan budaya

e. Kemampuan keterampilan dasar

Tujuan Pendidikan Multikultural dapat mencakup tiga aspek belajar


(kognitif, afektif, dan psikomotorik/tindakan). pendidikan multikultural
bertujuan untuk sebuah pendidikan yang bersifat anti rasis yang
memperhatikan keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar bagi warga
dunia terutama bagi semua murid dengan menebus seluruh aspek sistem
pendidikan, mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
memungkinkan murid bekerja dalam keadilan sosial serta membantu murid
untuk mengembangkan keterampilan dalam membuat keputusan dan tindakan
sosial.

f. Memperkuat pribadi untuk reformasi sosial (agen perubahan sosial)

Pendidikan multikultural bertujuan untuk melengkapi penanaman sikap,


nilai, kebiasaan dan keterampilan siswa sehingga mereka akan menjadi agen
perubahan sosial yang memiliki komitmen tinggi dengan reformasi
masyarakat untuk memberantas perbedaan (disparities) etnis dan rasial dalam
kesempatan dan kemauan untuk bertindak berdasarkan komitmen.
6
g. Memiliki wawasan kebangsaan / kenegaraan yang kokoh, (menumbuhkan
rasa).

Pendidikan multikultural perlu menambahkan materi dan program


pembelajaran yang memperkuat rasa kebangsaan dan kenegaraan dengan
menghilangkan diskriminasi. Sehingga akan menumbuhkan rasa kebangsaan
yang kuat pada diri individu

h. Memiliki wawasan hidup yang lintas budaya dan lintas bangsa sebagai warga
dunia.

Hal ini berarti individu dituntut memiliki wawasan sebagai warga dunia
(world citizen). Namun juga harus dikenalkan dengan budaya lokal, harus
diajak berfikir tentang apa yang ada disekitar lokalnya.

i. Hidup berdampingan secara damai (menghargai dan toleransi).

Dengan melihat perbedaan sebagai sebuah keniscayaan, dengan


menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, dengan menghargai persamaan akan
tumbuh sikap toleran terhadap kelompok lain dan pada gilirannya dapat hidup
berdampingan secara damai.

2.3 Ruang Lingkup Pendidikan Multikultural


Pendidikan multikultural memiliki ruang lingkup yang cukup luas salah
satunya mengenai fokus pendidikan multikultural, Menurut Tilaar seperti yang
dikutip oleh Rustam Ibrahim bahwasanya dalam program pendidikan
multikultural, fokus tidak lagi diarahkan semata-mata kepada kelompok rasial,
agama dan kultural domain atau mainstream. Fokus seperti ini pernah menjadi
tekanan pada pendidikan interkultural yang menekankan peningkatan pemahaman
dan toleransi individu-individu yang berasal dari kelompok minoritas terhadap
budaya mainstream yang dominan, yang pada akhirnya menyebabkan orang-
orang dari kelompok minoritas terintegrasi ke dalam masyarakat mainstream.
Pendidikan Multikultural sebenarnya merupakan sikap “peduli” dan mau
mengerti (difference), atau “politics of recognition” politik pengakuan terhadap
orang-orang dari kelompok minoritas.

7
Pendidikan Multikultural mencakup beberapa subjek mengenai
ketidakadilan, kemiskinan, penindasan dan keterbelakangan kelompok-kelompok
minoritas dalam berbagai bidang:sosial, budaya, ekonomi, pendidikan dan lain
sebagainya. Paradigma seperti ini akan mendorong tumbuhnya kajian-kajian
tentang “ethnic studies” untuk kemudian menemukan tempatnya dalam kurikulum
pendidikan sejak dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Tujuan inti dari
pembahasan tentang subjek ini adalah untuk mencapai pemberdayaan
(empowerment) bagi kelompok-kelompok minoritas dan disadvantaged.

Istilah pendidikan multikultural dapat digunakan baik pada tingkat


deskriptif, maupun normatif, yang menggambarkan isu-isu dan masalah-masalah
pendidikan yang berkaitan dengan masyarakat multikultural. Lebih jauh ia juga
mencakup pengertian tentang pertimbangan terhadap kebijakan-kebijakan dan
strategi-strategi pendidikan dalam masyarakat multikultural. Dalam konteks
deskriptif ini, kurikulum pendidikan multikultural mestilah mencakup subjek-
subjek seperti: toleransi, tema-tema tentang perbedaan etno-kultural dan agama,
bahaya diskriminasi, penyelesaian konflik dan mediasi, HAM, demokrasi dan
pluralitas, multikulturalisme, kemanusiaan universal, dan subjek-subjek lain yang
relevan.7

7
Rustam Ibrahim, Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip dan Relevansinya dengan
Tujuan Pendidikan Islam, ADDIN, Vol. 7, No. 1., Februari, 2013 hlm. 140-141

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal
berikut:

1. Pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk


mengembangkan kepribadian individu yang mempelajari tentang berbagai
macam status sosial, ras, suku, agama, agar tercipta kepribadian yang cerdas
dalam menghadapi masalah-masalah keberagaman budaya.

2. Adapun tujuan pendidikan multicultural yakni: a) Mengembangkan literasi


etnis dan budaya. b) Mengembangkan sikap menghargai dan menerima
pluralisme etnis. c) Mengerjakan ketrampilan dalam komunikasi lintas
budaya, d) Mengembangkan ketrampilan siswa sebagai agen perubahan
sosial untuk memberantas perbedaan etnis dan rasial yang ada di
masyarakat. e) Memberikan wawasan tentang kekayaan budaya bangsa
sehungga akan tumbuh rasa kebangsaan kuat dan kokoh. f) Menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan dan mengembangkan sikap toleran terhadap
kelompok lain yntuk menciptakan hidup yang damai.

3. Ruang lingkup kajian pendidikan multikultural mencakup subjek-subjek


seperti: toleransi, tema-tema tentang perbedaan etno-kultural dan agama,
bahaya diskriminasi, penyelesaian konflik dan mediasi, HAM, demokrasi
dan pluralitas, multikulturalisme, kemanusiaan universal, dan subjek-subjek
lain yang relevan.

9
DAFTAR PUSTAKA
Azra, A. (2000). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium
Baru. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Hidayat, U. S. (2018). Menumbuhkan Pendidikan Multikultural pada Peserta


Didik Melalui Pembelajaran di Kelas. Sukabumi: Budhi Mulia.

Ibrahim, R. (2013). Pendidikan Multikultural: Pengertian, Prinsip, dan Tujuan


Pendidikan Islam. ADDIN, 129-154.

Munib, A. (2009). Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UNNES Press.

Naim, N., & Sauqi, A. (2012). Pendidikan Multikultural: Konsep dan Aplikasi.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Samrin. (2014). Konsep Pendidikan Multikultural. Jurnal At-Ta'dib, 120-140.

Wulandari, T. (2020). Konsep dan Praksis Pendidikan Multikultural. Yogyakarta:


UNY Press.

10

Anda mungkin juga menyukai