Null 3
Null 3
Oleh
Novi Dian Aries Sukma
1. Definisi
2018).
besar, terdiri dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar) (Komite
2. Anatomi Fisiologi
usus besar sudah pasti lebih besar daripada usus kecil, yaitu sekitar
6.5 cm (2.5 inci). Makin dekat anus diameternya akan semakin kecil.
Usus besar terdiri dari bagian yaitu caecum, kolon asenden, kolon
a. Caecum
pada usus besar. Panjang dan lebarnya kurang lebih 6 cm dan 7,5
c. Kolon Transversum
d. Kolon desenden
e. Kolon sigmoid
f. Rektum
valvula: superior kiri, medial kanan dan inferior kiri. 2/3 bagian
Spinkter ani eksterna terdiri dari 3 sling : atas, medial dan depan.
3. Etiologi
kolorektal. Beberapa faktor risiko tersebut ada yang tidak bisa diubah,
seperti usia lebih dari 50 tahun, riwayat menderita polip, riwayat
kanker usus besar. Faktor risiko lain adalah pola hidup yang tidak
adenoma menjadi kanker usus besar. Faktor risiko tinggi lain adalah
seratnya akan mengikat sisa makanan dan membuat feses lebih berat
4. Patofisiologi
waktu 5-10 tahun atau lebih untuk menjadi ganas. Ketika polip
dinding usus. Tumor di usus kanan cenderung menjadi tebal dan besar,
serta menyebabkan nekrosis dan ulkus. Sedangkat tumor pada usus kiri
dalam lapisan lebih dalam dari jaringan usus dan organ-organ yang
Tanda ini tidak selalu terjadi, bisa saja kelenjar yang jauh sudah
tumor primer dapat juga menyebar melalui sistem limpatik atau sistem
dapat terjadi bila tumor meluas melalui serosa atau selama pemotongan
Faktor Resiko
Kanker Kolon
Pola gaya
Faktor Genetik Faktor Kolitis ulsreatif hidup tidak
Usia Penyakit crohn
sehat
at,
Merokok Rendahmerah,
daging ser
Riwayat Minum an
Usia >50 daging olahan
keluarga beralkohol
menderita tahun Radang Zat nikotin
penyakit kanker kronis pada sebagai
sumber Masuk kedalam Feses tidak
usus besar
karsinogen tubuh lembut,
Mutasi sel-
membentuk menjadi zat
sel dalam
asetaldehida (zat karsinogen
tubuh
kimia beracun )
Masuk ke
dalam saluran
pernapasan Menumpuk
Pembelahan
Merusak didalam
sel tidak
DNA di usus
sempurna
Menuju dalam sel
kolon induk
Obstruksi usus,
menempel di
Menumpuk Mengubah dinding usus
dalam kolon perilaku
sel
Perubahan
abnormal pada
Meningkatkan
dinding usus
sel
karsinogen
Kanker Kolon
Invasi jaringan dan
efek kompresi
tumor
Intervensi
Intervensi
pembedahan
kemoterapi
perubahan bentuk dari feses atau kotoran dari hari ke hari (kadang-
3) Rasa tidak nyaman pada bagian abdomen atau perut seperti keram,
sebabnya
7. Klasifikasi
T Penilaian Tumor
jaringan perikolorektal
pada ca colon
M Penilaian Metastasis
M1 Metastasis jauh
Metastasis terjadi pada satu organ atau sisi (hati, paru, ovarium,
M1a
KGB non regional)
menyerang submukosa
IIA T3 N0 M0 T3: Tumor menyerang subserosa atau lebih (tanpa
IIIA T1-T2 N1/N1c M0 N1: Sel-sel tumor dalam 1 sampai 3 kelenjar getah
bening regional. T1
IIIB T3-T4a N1/N1c M0 N1: Sel-sel tumor dalam 1 sampai 3 kelenjar getah
IIIC T4a N2a M0 N2a: Sel-sel tumor dalam 4 sampai 6 kelenjar getah
IVA Semua Any N M1a M1a: Metastasis ke 1 bagian tubuh lain di luar usus
saja, sembarang N.
IVB Semua Any N M1b M1b: Metastasis ke lebih dari 1 bagian tubuh lain di
8. Pemeriksaan penunjang
3) Radiologi
Stadium Terapi
Stadium III
Wide surgical resection dengan anastomosis
(T apapun N1-2
Terapi adjuvan setelah pembedahan
M0)
juga dapat merusak sel-sel sehat yang memecah belah secara cepat,
11. Komplikasi
berat seperti nyeri perut hebat, perut terlihat membesar dan tegang,
rektum, salah satu bagian terakhir usus besar. Perdarahan tumor dapat
ke organ yang lain. Proses yang disebut metastasis ini lazim terjadi
tubuh yang paling sering menjadi sasaran metastasis sel kanker usus
misalnya benjolan di sekitar leher, sesak napas, dan nyeri perut serta
1. Pengkajian Keperawatan
pasien, membuat data dasar tentang pasien, dan membuat catatan tentang
dari data subyektif melalui wawancara dan dari data obyektif melalui
Muryanti, 2017):
1) Pengumpulan Data
a) Pola Nutrisi
frekwensi makanannya
b) Pola Eliminasi
Kebiasaan BAB, BAK, frekwensi, warna BAB, BAK, adakah
g) Hubungan peran
gejala dirasakan ?
dirasakan?
4) Pemeriksaan fisik
penekanan
tiroid
5) Pemeriksaan dada
napas tambahan.
6) Kardiovaskuler
urinaria, tumor).
35 kali permenit.
h) Reflek patella
9) Pemeriksaan pelvis/genitalia
a) Kebersihan, pertumbuhan rambut
2. Diagnosa Keperawatan
Muryanti, 2017).
Pasien 1 Pasien 2
No Hari/ Hari/
Diagnosa Diagnosa
Urut Tanggal Tanggal
Keperawatan (Kode Keperawatan (Kode
ditemukan ditemuka
SDKI) n SDKI)
1. Gangguan Pola Tidur Nyeri akut b.d Agen
b.d kurang kontrol pencedera fisik
tidur (D.0055) (D.0077)
Batasan karakteristik Batasan karakteristik
(kriteria mayor dan (kriteria mayor dan
minor) : minor) :
a. Subjektif : a. Subjektif :
Pasien Pasien
- Mengeluh
- Mengeluh
sulit tidur nyeri
- Mengeluh
b. Objektif :
sering
- Tampak
terjaga meringis
- Mengeluh - Gelisah
tidak puas - Sulit tidur
tidur - KU : sedang,
b. Objektif : kesadaran :
- KU : compos
Sedang, mentis
kesadaran - TD :
compos 140/80
mentis mmHg
- TD : - Nadi :
130/70 90x/menit
mmHg - Suhu : 36,0
- Nadi : o
C
69x/menit - RR :
- Suhu : 20x/menit
36,5oC
- RR:20x/men
it
2. Rabu, 16 Defisit perawatan diri Selasa, 22 Risiko infeksi d.d
Oktober b.d penurunan Oktober Efek prosedur invasif
2019 motivasi/minat. 2019 (D.0142)
(D.0109) Batasan karakteristik
Batasan karakteristik (factor risiko) :
(kriteria mayor dan a. Subjektif :
minor) : - Pasien
a. Subjektif : mengatakan
- Pasien ia telah
mengatakan dilakukan
badannya tindakan
gatal operasi pada
- Pasien tanggal 24
mengatakan Juli 2019
belum b. Objektif :
mandi sejak - Tampak
awal masuk luka operasi
karena - Warna luka
cuaca dingin kemerahan
- Luka
b. Objektif : panjang
- Minat kurang lebih
melakukan 20 cm
perawatan
diri kurang
Pasien 1 pasien 2
No
Hari/ Diagnosa Hari/ Diagnosa
Urut
Tanggal Keperawatan Tanggal Keperawatan (Kode
ditemukan (Kode SDKI) ditemukan SDKI)
1. Nausea efek agen Gangguan pola tidur
farmakologis b.d hambatan
(D.0076) lingkungan (D.0055)
Batasan Batasan karakteristik
karakteristik (kriteria mayor dan
(kriteria mayor minor) :
dan minor) : a. Subjektif :
a. Subjektif : - Pasien
Pasien mengatakan
mengatakan sulit tidur
mual pada - Mengatakan
saat kemo sering
di hari terjaga
pertama - Mengeluh
kemampuan
b. Objektif : beraktivitas
- Tampak menurun
mual
b. Objektif :
- Pasien
tampak tidak
bisa tidur
- Tampak
kantung
mata di
area
sekeliling
mata
4. Implementasi
keperawatan.
5. Evaluasi
yang telah ditetapkan dengan kenyataan yang ada pada pasien, dilakukan
Wardani, 2013):
Astuti, N. S. A., Rafli, R., & Zeffira, L. (2019). Profil dan Kesintasan Penderita
Kanker Kolorektal di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Health & Medical
Journal, 1(1), 45–49. https://doi.org/10.33854/heme.v1i1.218
Bishehsari, F., Engen, P. A., Voigt, R. M., Swanson, G., Shaikh, M., Wilber, S.,
… Khazaie, K. (2019). Abnormal Eating Patterns Cause Circadian
Disruption and Promote Alcohol-Associated Colon Carcinogenesis. CMGH
Cellular and Molecular Gastroenterology and Hepatology, (November).
https://doi.org/10.1016/j.jcmgh.2019.10.011
Dinar, dr. A. (2017). Telapak tangan dan kaki kebas setelah kemoterapi.
Kemenkes RI. (2019b). Kategori Batas Ambang Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk
Indonesia. Retrieved from http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-
p2ptm/obesitas/tabel-batas-ambang-indeks-massa-tubuh-imt
Lubis, M. yamin, Abdullah, M., Hasan, I., & Suwarto, S. (2015). Probabilitas
Temuan Kanker Kolorektal pada Pasien Simtomatik Berdasarkan Unsur-
Unsur ϔ ( APCS ). 2(2), 90–95.
Samsarga, G. W., Affandi, Y., Utami, N. M. S., Nugraha, I. M. S. S., I.B, &
WibawaManuaba, T. (2015). Persepsi Negatif Pasien Kanker Payudara dan
Kolorektal Terhadap Kemoterapi Dan Radioterapi Di Rumah Sakit di Kota
Denpasar, Bali. Onkologi, 9.
Sari, M. I., Wahid, I., & Suchitra, A. (2019). Kemoterapi Adjuvan pada Kanker
Kolorektal. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1), 51–57. Retrieved from
http://jurnal.fk.unand.ac.id
Sayuti, M., & Nouva. (2018). Kanker Kolorektal. Yayasan Kanker Indonesia,
2(April), 60.
Susanti, E., & Kholisoh, N. (2018). Konstruksi Makna Kualitas Hidup Sehat
(Studi Fenomenologi pada Anggota Komunitas Herbalife Klub Sehat
Ersanddi Jakarta). LUGAS Jurnal Komunikasi, 2(1), 1–12.
https://doi.org/10.31334/jl.v2i1.117
Usolin, D. N., Falah, F., & Dasong, S. (2018a). Pada Pasien Kanker Di Rs Ibnu
Sina Makassar. 12(2012), 146–152.
Usolin, D. N., Falah, F., & Dasong, S. (2018b). Persepsi Perawat Pelaksana
Tentang Manajeman Kemoterapi Pada Pasien Kanker Di Rs Ibnu Sina
Makassar. 12(2012), 146–152.
Yayasan Kanker Indonesia. (2018). Harapan Terpadu World Cancer Day 2018.
Buletin YKI, 2(April), 1–54.