Anda di halaman 1dari 3

Analisa Fundamental.

Pak Dhuto berencana membuka warung kopi. Dia dan beberapa temannya pun mengumpulkan dana. Ada Pak
Terranova dan Pak Aris yang sama-sama ingin menginvestasikan dana nya.
1. Pak Terranova pun mengeluarkan dana sebesar Rp 5.000.000, Pak Aris mengeluarkan dana sebesar Rp
3.000.000 dan Pak Dhuto memberikan dana nya Rp 2.000.000. Dana terkumpul sebesar Rp 10.000.000
inilah dinamakan modal dasar (ekuitas). Mereka sepakat menamai usahanya PT. Rukun Trainer. Saat
itu kita anggap pada 1 januari 2015.
Karena kekurangan dana, mereka sepakat meminjam uang dari bank sebesar Rp 5.000.000, inilah yg dinamakan
liabilitas. Lalu akhirnya mereka memulai bisnis warung kopi tersebut.
Berarti Laporan Neraca pada 1 januari 2015 adalah sbg berikut.
Ekuitas = Rp 10.000.000
Liabilitas = Rp 5.000.000
Berarti total aset adalah Rp 15.000.000.
Ingat Aset = ekuitas + liabilitas.

Nah, ekuitas tadi dipecahkan ke dalam bentuk saham, kita katakan ada 10.000 lembar saham dengan harga Rp
1.000 perlembar.
Maka Pak Terranova memiliki 5.000 lembar (50%)
Pak Aris memiliki 3.000 lembar (30%)
Dan Pak Dhuto memiliki 2.000 lembar (20%)

Nah, disini karena Pak Terranova memiliki persentase kepemilikan yang lebih besar maka beliau dinobatkan sbg
pemegang saham pengendali. Artinya beliau berhak memilih dan memecat Direktur.
Pak Terranova kemudian memilih Bu Mery sbg Direktur.
Dan perjalanan bisnis pun dimulai.

Bu Mery pertama kali beli tanah dan bangunan sebagai tempat berjualan. Kita asumsikan harganya Rp
5.000.000, kalau di LK inilah dinamakan aset tetap. Kemudian Bu Mery beli gelas, meja dan kursi. Kita
asumsikan harganya Rp 5.000.000. Di LK inilah dinamakan aset lancar.
Nah, utk saat ini aset adalah.
Aset tetap Rp 5.000.000
Aset Lancar Rp 5.000.000
Kas Rp 5.000.000
Total Aset adalah Rp 15.000.000

Kemudian, Bu Mery mulai berjualan. Sepanjang 2015, beliau berhasil menjual kopi sebesar Rp 10.000.000 ,
inilah yg dinamakan revenue/pendapatan. Nah, kan dia perlu juga beli kopi dan gula, kita asumsikan senilai Rp
5.000.0000 , inilah yang dinamakan beban penjualan. Selisih dari penjualan dan beban penjualan adalah Rp
5.000.000, inilah yg dinamakan Laba Bruto.
Nah, agar usaha berjalan, kan pasti butuh karyawan, atau mengiklankan produknya, kita katakan Rp 2.000.000,
inilah yang dinamakan beban operasional. Selisih antara Laba Bruto dan beban operasional adalah Rp 3.000.000
inilah yg dinamakan laba operasional atau bisa juga disebut laba sebelum pajak. Dan Pemerintah menetapkan
pajak penghasilan sebesar 10% yaitu sebesar Rp 1.000.000. Maka selisih laba operasional dengan pajak ini
adalah Rp 2.000.000, inilah yang dinamakan Laba Bersih.
Ok, pada 31 Desember 2015, Bu Mery menyusun LK yg akan diserahkan kpd para pemegang saham, sbb.
1. Laporan Neraca
Aset
Kas dan setara kas. Rp 5.000.000
Aset Tetap. Rp 5.000.000
Aset Lancar. Rp 5.000.000
Total Aset. Rp 15.000.000

Ekuitas dan Liabilitas


Ekuitas
Modal dasar. Rp 10.000.000
Liabilitas
Hutang Bank. Rp 5.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp 15.000.000
Ingat Aset = Liabilitas + Ekuitas

2. Laporan Laba Rugi


Penjualan. Rp 10.000.000
Beban penjualan. Rp 5.000.000
Laba Bruto. Rp 5.000.000
Beban operasional. Rp 2.000.000
Laba sebelum pajak. Rp 3.000.000
Pajak. Rp 1.000.000
Laba bersih tahun berjalan Rp 2.000.000

3. Laporan Arus Kas.


Laporan arus kas ada 3 yaitu.
Arus kas operasi, yaitu biaya penjualan dan pembelian utk bisnis utama nya.
Arus kas investasi yaitu pembelian atau penjualan aset.
Arus kas pendanaan, yaitu tambahan modal dan utang yg diterima.
Dalam arus kas, uang masuk akan tertulis biasa, sdgkn uang keluar akan tertulis dalam kurung
Maka laporan akan begini

Arus Kas Operasional


Penjualan. Rp 10.000.000
Beban penjualan. (Rp 5.000.000)
Beban operasional. (Rp 2.000.000)
Total Arus Kas. Rp 3.000.000

Arus Kas Investasi


Penambahan Aset Tetap. (Rp 5.000.000)
Penambahan Aset Lancar. (Rp 5.000.000)
penjualan aset tetap. 0
Total Arus Kas Investasi. (Rp 10.000.000)

Arus Kas Pendanaan


Modal dasar. Rp 10.000.000
Tambahan Modal. -
Penarikan pinjaman Rp 5.000.000
Pembayaran pinjaman. -
(kita anggap utang belum dibayar)

Nah dr laporan ini kira menemukan analisa fundamental dasar.


Yaitu EPS, ROE, ROA dan DER.
1. EPS(earning per share ) adalah laba bersih persaham
Rumusnya total laba bersih dibagi jumlah saham beredar.
Berarti Rp 2.000.000 ÷ 10.000 = 200
Jadi laba bersih persaham (EPS) sebesar 200

2. ROE (Return on Equity) adalah laba bersih dibanding ekuitas.


Rumusnya total laba bersih dibagi total ekuitas
Berarti Rp 2.000.000 ÷ Rp 10.000.000 = 20%
Berarti ROE adalah 20%
Jika kita analisa saham, maka makin tinggi ROE makin bagus. Dan diperhatikan juga, semakin stabil ROE pada
tahun sebelumnya artinya perusahaan konsisten menghasilkan laba.

3. ROA (Return on Assets) adalah laba bersih dibanding aset


Rumusnya total laba bersih dibagi total aset
Yaitu Rp 2.000.000 ÷ Rp 15.000.000 = 13%
Jadi RoA adalah 13%
Sama dengan ROE, makin tinggi ROA juga makin bagus.

4. DER (Debt to Equity Ratio) adalah hutang berbanding ekuitas.


Rumusnya total liabilitas dibagi total ekuitas.
Yaitu Rp 5.000.000 ÷ Rp 10.000.000 = 0.33
Nah, utk DER, makin rendah DER makin bagus, dan setidaknya DER tertinggi adalah 0,50 (Kecuali emiten
bank)

Anda mungkin juga menyukai