Anda di halaman 1dari 24

Laporan Praktikum

ACARA II MODEL DATA VEKTOR TITIK

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Geografi yang
diampu oleh:

Dr. Iwan Setiawan, S.Pd., M.Si


Shafira Himayah, S.Pd., M.Sc

Dibuat oleh :

Fika Auliana Tiary ( 1905388)

Program Studi Pendidikan Geografi

Departemen Pendidikan Geografi

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Universitas Pendidikan Indonesia

2021

1
A. Tujuan
1) Mahasiswa dapat membuat data spasial titik
2) Mahasiswa dapat melakukan digitasi onscreen data spasial titik
3) Mahasiswa dapat menyimpan data spasial dalam format shapefile (*.shp)

B. Alat dan Bahan


1) Laptop/Komputer + Software ArcGIS
2) Peta Analog/Digital format raster (*.jpg)
3) Akses Data melalui google classroom
C. Dasar Teori
Data spasial merupakan salah satu komponen dalam SIG yang memiliki ciri berorientasi
geografis dengan sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Data spasial selalu
terikat dengan lokasi dan disertai dengan informasi deskriptif (atribut).

Vektor Raster
Data spasial direpresentasikan dalam dua format yaitu format data raster dan data vector.
Entitas di permukaan bumi (real world) direpresentasikan dalam bentuk titik, garis, dan
polygon. Model data titik mendeskripsikan objek-objek di permukaan bumi seperti
landmark, sumur bor, mata air, dll.

2
D. Tahapan Kegiatan
Siapkan Folder Penyimpanan Project
1) Jalankan Program Windows Explorer

2) Pada folder praktikum SIG yang anda buat saat mengerjakan acara 1, buat folder baru
untuk menyimpan semua data praktikum acara 2, misal nama foldernya adalah
“Praktikum 2”

3
Aktifkan Folder Penyimpanan
1) Buka ArcMap dan Aktifkan Catalog

2) Pada jendela catalog klik connect to Folder, lalu pilih folder Nama Project “Praktikum
2” yang telah anda buat pada langkah diatas

4
3) Sekarang Folder Project sudah muncul pada jendela catalog

Tentukan system koordinat pada mapview tempat anda bekerja


1) Pada jendela Table of Content, klik kanan Layer, lalu klik properties

5
2) Pada jendela Data frame Properties pilih tab coordinat System

3) Pilih geographic coordinat system, dropdown pilih world kemudian pilih WGS 1984

6
Buatlah File Data Spasial titik
1) Tambahkan layer file peta analog format raster yang telah disediakan pada folder Data
> PNG : Menampilkan data Volcano_Jabar_Banten

2) Cek terlebih dahulu, apakah peta analog sudah terektifikasi atau belum dengan cara klik
kanan pada layer Volcano, klik properties > sourse, apabila pada bagian Spatial
Reference memiliki keterangan <Undefined> maka peta analog tersebut belum di
rektifikasi.

7
Maka lakukan rektifikasi terlebih dahulu dengan menggunakan data
Indo_provinces.shp pada folder SHP sebagai acuannya.

8
3) Save hasil rektifikasi dan pastikan gunakan untuk digitasi adalah peta analog yang
sudah terektifikasi.

9
10
4) Setelah melakukan rektifikasi, selanjutnya pada jendela catalog, pilih folder
01_shapefile, klik kanan dan pilih New lalu pilih shapefile

5) Pada jendela create new shapefile, buatlah nama layer Gunungapi_1_1505652.shp

6) pilih feature type POINT, dan klik edit lalu pilihlah system koordinat sesuai dengan
lokasi peta anda.
▪ Pada jendela spatial reference properties, klik select
▪ pada jendela browse for coordinat, pilih geographic coordinate system

11
▪ jika koordinat yang ditentukan geodetic dengan datum WGS 1984, maka pilih
world lalu pilih WGS1984.prj
7) Klik Ok, layer yang anda buat otomatis akan muncul pada table of content
8) Aktifkan Toolbars Editor Toolbar
9) Klik Editor lalu pilih start Editing

12
10) Pada jendela start Editing pilih layer yang akan diedit

11) Klik create Features, pada jendela create features pilih layer yang akan diedit

13
12) Klik point lalu mulailah melakukan digitasi titik berupa gunungapi sesuai dengan peta
analog format raster yang digunakan.

14
13) Jika proses editing telah selesai, klik Editor lalu pilih stop editing. Klik Save File

Lengkapilah Data Atribut pada Data Spasial yang telah dibuat


1) Pada jendela Table of content, klik kanan pada layer data lalu pilih open attribute table

2) Pada Jendela Table, pilih Table Option lalu pilih add field
3) Pada jendela add field,tulis nama field (diusahakan tidak terlalu panjang)
Nama ID Lon Lat Nama Kab
Field
Type Short Float Float Text Text
Interger

15
Length - - - 50 50
Keteranga Bujur Lintan Nama Admin
n g gunung Kabupaten

4) Pada bagian Type: (sesuaikan dengan data yang akan anda masukan)
Tipe data Rentang Ukuran
(bit)
Short -32,768 to 32,767 2
interger
Long -2,147,483,648 to 4
interger 2,147,483,647
Float approximately -3.4E38 to 4
1.2E38
Double approximately -2.2E308 to 8
1.8E308
Text Abcd… -
Sumber : ArcGIS 10.4.1 Help

5) Klik Editor lalu pilih start Editing untuk mulai mengisi setiap field

16
6) Untuk menambah nilai koordinat, klik kanan pada field lon atau lat, pilih calculate
geometry, kemudian pada Property pilih X/Y coordinate of point

17
7) Field ID diisi dengan nomor gunung api yang terdapat pada peta analog *.PNG,

18
8) Field Nama diisi dengan nama gunungapi, dengan terlebih dahulu memanggil data
volcano.dbf di Microsoft Excel, kemudian cari nama gunungapi berdasarkan
nomornya, misal : nomor 67 adalah Gunung Galunggung > isikan ke dalam Field
Nama

9) Field Kabupaten diisi dengan melihat posisi nomor gunungapi, misal : nomor 67
adalah Gunung Galunggung, terletak di Kabupaten Tasikmalaya > isikan ke dalam
Field Kab.

19
20
E. Hasil
1) Printscreen View Link Table yang menampilkan GCP. (Contoh di bawah ini, minimal
5 GCP dan RMS di bawah 0,05)
Terdapat 12 GCP dengan RMS 0,0004

2) Printscreen Hasil Digitasi Gunungapi

21
3) Printscreen Data Atribut dari Layer Gunungapi

4) Printscreen Hasil akhir digitasi titik gunungapi dan atribut, Contoh :

22
F. Hasil
Praktikum SIG Dasar Acara 2 membahas mengenai Data Vektor Titik. Data yang saya
gunakan adalah Peta persebaran Gunungapi Provinsi Jawa Timur (.PNG), dan Shapefile
Provinsi Indonesia. Di dalam hasil Praktikum 2 terdapat beberapa hasil yang dilampirkan.
Hal pertama yang dicantumkan adalah hasil rektifikasi. Dalam rektifikasi ini saya
menentukan GCP menjadi 12 titik yang tersebar di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Dalam
proses menentukan GCP ini saya harus memperhatikan penarikan titik agar gambar peta
persebaran gunungapi Provinsi Jawa Timur ini sesuai dengan bentuk shp yang sudah
dimasukan sebagai titik referensi. Tahap termudah dalam menyesuaikan gambar peta
Provinsi Jawa Barat adalah dengan menarik titik dari yang wilayah yang menonjol dan
berbeda dengan wilayah lainnya, seperti misalnya di wilayah barat terdapat wilayah yang
bentuknya meruncing, maka saya tarik garis terlebih dahulu dari titik gambar tersebut dan
mencari titik wilayah yang serupa pada layer shp. Dalam proses rektifikasi juga terdapat
hal yang perlu diperhatikan yakni, RMS yang didapatkan tidak boleh lebih dari 0,05. Jika
RMS yang didapatkan melebihi 0,05, maka proyeksi pada lokasi asli akan melenceng jauh
dari lokasi aslinya. Namun pada rektifikasi kali ini RMS yang di dapatkan yakni 0,0004
sehingga peta sama sekali tidak melenceng.

Selanjutnya hal yang dilampirkan adalah hasil digitasi vektor titik gunungapi yang
tersebar di daerah Jawa Barat dan Banten. Proses digitasi ini menggunakan hasil rektifikasi
peta yang sudah kita simpan dalam bentuk tiff. Digitasi ini menggunakan format shp yang
berbentuk point untuk menitikkan lokasi gunung yang tersebar di wilayah Jawa Timur
dengan cara membuat shp baru pada folder yang telah kita pilih di catalog. Setelah proses
rektifikasi dan digitasi selesai, maka hal yang yang dilampirkan selanjutnya adalah data
yang terkait gunungapi yang ada di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Data ini dimasukkan
dalam layer shp gunungapi. Data yang kita masukkan pada shp gunungapi ini meliputi no
gunung api, koordinat lintang dan bujur, nama gunung dan letak administrasi gunungapi
tersebut.

23
G. Kesimpulan
 Praktikum SIG Dasar Acara 2 ini membahas mengenai Data Vektor Titik
 Praktikum SIG ini memuat konten yang dimulai dari tahapan rektifikasi, digitasi
dan input data
 Dalam tahapan rektifikasi ini yang perlu diperhatikan adalah kesesuaian bentuk peta
dengan shp yang menjadi titik referensi
 Selain kesesuaian bentuk yang perlu diperhatikan, dalam tahap rektifikasi ini adalah
angka RMS yang tidak boleh melebihi 0,05
 Dalam tahap digitasi yang perlu diperhatikan adalah mendigitasi persebaran
gunungapi supaya tidak ada gunungapi yang belum terdigitasi atau mungkin
terdigitasi sebanyak 2 kali atau lebih
 Dalam tahap input data, saya memasukkan data terkait nomor gunungapi, koordinat
lintang dan bujur gunung api, nama gunungapi dan letak administrasi gunungapi
tersebut

24

Anda mungkin juga menyukai