Abstrak – Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan (Research and Development atau R & D) dengan model
ADDIE(Analysis, Design, Development, Implementation,Evaluation. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui gambaran
pembelajaran inklusif pada anak usia dini yang saat ini terlaksana di Taman Kanak-kanak sebagai kebutuhan pengembangan,
(2) mengetahui gambaran hipotetik perangkat pembelajaran inklusif pada anak usia dini, dan (3) mengetahui gambaran
operasional perangkat pembelajaran inklusif sebagai perangkat yang terkembangkan. Hasil analisis penelitian menunjukkan
(1) Pembelajaran inklusif pada anak usia dini di lapangan belum memiliki perangkat pembelajaran yang tepat. Model
pembelajaran yang digunakan masih bersifat umum untuk semua jenis ABK. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan
perangkat pembelajaran inklusif pada anak usia dini yang dapat menunjang proses belajar mengajar di dalam kelas. (2)
Gambaran hipotetik perangkat pembelajaran inklusif pada anak usia dini pada penelitian ini berupa buku panduan, Rencana
Kegiatan Mingguan (RKM), dan Rencana Kegiatan Harian (RKH). (3) Gambaran gambaran operasional perangkat
pembelajaran inklusif sebagai perangkat yang terkembangkan dilakukan dengan validasi isi dan validasi empirik. Hasil
validasi isi berupa Buku Pedoman, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH), Lembar
Pengamatan Anak (LPA), Lembar Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran (LPPP), Lembar Pengamatan Kegiatan Guru
(LPKG), dan Lembar Angket Respon Guru (ARG) semuanya memenuhi kriteria kevalidan dan reabilitas. Hasil validasi
empirik berupa Analisis Kepraktisan menunjukkan bahwa hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dalam pengelolaan
pembelajaran dan kegiatan guru menggunakan perangkat pembelajaran berada dalam kriteria baik jika dikonfirmasi dengan
kriteria TKG. Sedangkan Analisis Keefektifan menunjukkan bahwa respon guru terhadap pengembangan perangkat
pembelajaran inklusif memberika respon yang sangat postif dan persentase lembar pengamatan anak selama perangkat
pembelajaran inklusif diterapkan menunjukkan hasil yang baik.
anak semakin nyata. Anak mulai memiliki persfektif yang sumber belajar adalah kemudahan untuk medapatkan apa
berbeda dengan orang lain yang berada disekitarnya. Orang yang dibutuhkan, sifatnya alamiah, serta biaya yang murah.
tua sering menganggap periode ini sebagai masa sulit Selain itu memotivasi anak untuk mengenal lingkungan
karena anak menjadi susah diatur, suka membantah dan sekitarnya. Alam merupakan sarana yang tak terbatas bagi
banyak bertanya [1]. anak untuk bereksplorasi dan berinteraksi dalam
penggunaan media pembelajaran yang bersumber dari membangun pengetahuannya [2].
alam dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak, akan Media pembelajaran dapat memancing minat atau
memberikan kesempatan pada anak untuk berinteraksi motivasi anak, disamping itu media mempercepat
langsung dengan benda-benda yang konkret, menawarkan pencapaian tujuan belajar, membantu membangkitkan
kesempatan kepada pendidik menguatkan kembali konsep- respon emosional, seperti gembira, mencintai dan simpatik,
konsep, seperti warna, angka, bentuk, dan ukuran yang membangun tingkat partisipasi anak dengan cara melibatkan
terdapat pada berbagai objek yang ada di lingkungan mental atau fisik selama pembelajaran dan permainan
sekitar. [7]. berlangsung [7].
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dan data Dalam pemanfaatan media yang bersumber dari alam
yang diperoleh melalui wawancara dengan guru hendaknya lebih mengutamakan sumber belajar yang sesuai
pembimbing kelompok di sekolah tersebut. Terdapat dengan perkembangan anak. Hal ini dimungkinkan tidak
permasalahan dalam penggunaan media alam dalam proses hanya sejalan dengan konsep belajar yang sesuai dengan
pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan kognitif perkembangan anak akan tetapi juga menanamkan rasa
anak di dalam kelas, terlihat dari sikap anak yang kasih sayang dan berinteraksi positif dengan alam secara
memperlihatkan kurang bersemangat, bosan dan kurang langsung” [8].
konsentrasi, tidak terbiasa, kurang perhatian terhadap
pembelajaran yang disajikan guru. Media pembelajaran C. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini
yang bersumber dari alam merupakan faktor yang sangat Kognitif lebih bersifat pasif atau statis yang merupakan
penting digunakan dalam meningkatkan kemampuan potensi atau daya untuk memahami sesuatu, sedangkan
kognitif anak usia dini, selain karena sifatnya masih alami intelegensi lebih bersifat aktif yang merupakan aktualisasi
dan aman digunakan, media tersebut gampang didapatkan, atau perwujudan dari daya atau potensi tersebut yang berupa
juga meningkatkan kesadaran anak akan pentingnya aktivitas atau perilaku [7].
lingkungan alam sekitar.Berdasarkan latar belakang tersebut Kognitif adalah tindakan mengenal atau memikirkan
di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti dan situasi di mana tingkah laku itu terjadi. Kaum kognitifis
mengembangkan desain pembelajaran dengan media berpandangan bahwa tingkah laku seseorang lebih
bersumber dari alam dalam meningkatkan kemampuan bergantung kepada insight terhadap hubungan-hubungan
kognitif anak dan dapat digunakan di Taman Kanak-Kanak yang ada dalam satu situasi. Jadi dalam proses
dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran pembelajaran, teori ini lebih menekankan kepada
Bersumber dari Alam dalam Meningkatkan Kemampuan kemampuan kognitif peserta didik. Fadillah [5].
Kognitif Anak Usia Dini”. Pada anak dapat diberikan kesempatan untuk
mengembangkan daya ciptanya secara bebas, baik melalui
II. LANDASAN TEORI coretan yang mereka buat, cerita yang mereka ungkapkan,
A. Media Pembelajaran serta hasil karya lainnya. Seyogyanya dalam usaha
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen meningkatkan kualitas perkembangan kognitif, diusahakan
yang tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dengan pendidikan dan latihan yang lebih ditujukan pada latihan
komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar mengamati dan menemukan, yang memerlukan
yang diharapkan. Tanpa media maka proses pembelajaran berfungsinya kedua belahan otak.
tidak akan berjalan dengan efektif. Dengan adanya media .
dalam proses pembelajaran memungkinkan anak III. METODE PENELITIAN
berinteraksi secara langsung dengan lingkungannya, A. Pendekatan dan Prosedur Penelitian
memungkinkan adanya keseragaman pengamatan atau Penelitian yang digunakan adalah Research and
persepsi belajar pada masing-masing anak, membangkitkan Development.Model penelitian dan pengembangan yang
motivasi belajar anak, menyajikan informasi belajar secara dipilih dalam penelitian ini adalah model ADDIE.
konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut Berdasarkan namanya, model ini terdiri dari lima tahap
kebutuhan[4]. utama, yaitu Analisis (Analysis), Desain (Design),
Pengembangan (Development), Implementasi
B. Pengembangan Alam Sebagai Sumber Belajar (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation)[6].
Alam menyediakan kekayaan sumber belajar yang tak
terbatas, semua kekayaan alam bisa digunakan sebagai B. Lokasi dan Subjek Penelitian
media pembelajaran yang sangat membantu dalam Pengembangan media pembelajaran bersumber
meningkatkan kecerdasan anak. Tumbuhnya beraneka dari alam dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak Negeri 1
ragam tanaman, pasir, batu-batuan, kerang-kerangan yang pusat PAUD Al Hidayah yang berlokasi di Desa
bermacam-macam bentuk dan ukurannya, semuanya Tupabbiring Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros. Lokasi
merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat yang di ini dipilih karena sangat cocok diterapkan media alam
sediakan oleh alam yang dapat digunakan dalam berupa batu-batuan, potongan kayu/bambu,daun-
pembelajaran anak usia dini. Kelebihan alam sebagai daunan/bunga, biji-bijian dan kerang-kerangan karena
Syarifa Fatmawati / Pengembangan Media Pembelajaran Bersumber dari Alam dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini
media alam tersebut banyak terdapat di lingkungan sekitar 1. Gambaran Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Media
sekolah. Subjek penelitian adalah 1 orang guru dan anak Pembelajaran Bersumber Dari Alam
didik kelompok B yang berjumlah 10 orang yaitu anak usia Sebagai Kebutuhan Pengembangan Hasil kajian teoritis
dini 5-6 tahun. Pemilihan subjek ini`dikarenakan usia anak menunjukkan bahwa media pembelajaran ialah segala
kelompok B usia 5-6 tahun telah memiliki kematangan sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta
berpikir melalui stimulasi yang diberikan guru dalam dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kegiatan pembelajaran dengan media alam. kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.[5]
C. Batasan Istilah Berdasarkan kajian teoritis tersebut, pengenalan alam
1. Media Pembelajaran Bersumber dari Alam; adalah pada anak usia dini diharapkan menjadi sarana untuk
pemanfaatan segala sesuatu yang bersumber dari alam berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung secara
baik makhluk hidup maupun benda mati sebagai harmonis, baik dengan makhluk hidup maupun benda-benda
alat/bahan ajar dalam proses pembelajaran. mati sehingga dapat menumbuhkembangkan anak menjadi
2. Perkembangan kognitif anak usia dini ; perkembangan manusia yang memiliki pandangan dasar ekologis.
yang ditunjukkan dengan rasa ingin tahu anak yang luar 2. Gambaran Hasil Rancangan (Desain) Media
biasa terhadap lingkungan sekitarnya, kemampuan Pembelajaran Bersumber dari Alam
anak dalam kegiatan belajar biasanya tercermin pada Rancangan awal yang disusun dalam paket panduan
kemampuan mengenal sebab-akibat, memahami konsep berupa modul, Program Semester, Rencana Kegiatan
bentuk, warna, ukuran, pola, serta mengetahui konsep Mingguan, Rencana Kegiatan Harian dan Rancangan Media
dan lambang bilangan, huruf yang dapat dilihat dari Pembelajaran. Prototype ini masih bersifat sementara
seringnya anak menanyakan segala sesuatu yang (hipotetik) yang selanjutnya divalidasi. Validasi yang
dilihat atau didengarnya. dilakukan terdiri dari validasi isi (content validity) dan
validasi empiric (empiric validity). Hasil penilaian keduanya
D. Prosedur Penelitian dan Pengembangan dijadikan sebagai bahan untuk memperbaiki model yang
Tahapan-tahapan model ADDIE dalam merancang sistem dikembangkan.
pembelajaran terdiri dari lima tahap, yakni (Dick & Carey, 3. Hasil Pengembangan (Development) Media
2001): (1) Analisis: Pada tahap ini, kegitana utama adalah Pembelajaran Bersumber dari Alam
menganalisis perlunya pengembangan model pembelajaran
baru dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat Hasil Validasi Isi
pengembangan model pembelajaran baru. (2) Desain: No Komponen yang divalidasi Kesimpulan
Dalam perancangan model pembelajaran, tahap desain Modul Pengembangan Media
memiliki kemiripan dengan merancang kegiatan belajar 1. pembelajaran Bersumber dari Valid
mengajar. Rancangan model pembelajaran ini masih bersifat Alam
konseptual dan akan mendasari proses pengembangan 2. Program semester Valid
berikutnya. (3) Pengembangan: Pengembangan pada tahap 3. Rencana kegiatan mingguan Valid
ini berisi kegiatan realisasi rancangan produk. Dalam tahap 4. Rencana kegiatan harian Valid
desain telah disusun kerangka konseptual penerapan model Rancangan Media
pembelajaran baru. (4) Implementasi: Pada tahap ini 5 Pembelajaran Bersumber dari Sangat Valid
diimplementasikan produk yang telah dikembangkan pada Alam
situasi yang nyata yaitu di kelas. (5) Evaluasi: Evaluasi Lembar Pengamatan Kegiatan
dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi formatif dan 6 Valid
Guru (LPKG)
evaluasi sumatif.[6] Lembar Pengamatan
7 Pengelolaan Pembelajaran Sangat Valid
E. Instrumen Penelitian (LPPP)
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, Lembar Pengamatan Aktifitas
yaitu: lembar validasi, lembar pengamatan pengelolaan 8 Sangat Valid
Anak (LPAA)
pembelajaran, lembar pengamatan kegiatan guru, lembar 9 Angket Respon Guru Sangat Valid
pengamatan anak, angket respon guru, dan Lembar
Penilaian Perkembangan Hasil Belajar Anak Hasil Validasi Empirik
. Untuk analisis kepraktisan menunjukkan bahwa hasil
F. Teknik Pengumpulan Data pengamatan terhadap Pengelolaan Media Pembelajaran
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Bersumber dari Alam tersebut, diperolehn rata-rata
observasi, dokumentasi, dan angket. penilaian dari dua orang pengamat diperoleh hasil 2,50
atau berada dalam kategori sangat baik (1,5 < M ≤ 2,5).
G. Teknik Analisis Data Rata-rata hasil pengamatan penilaian dari dua orang
Teknik analisis data dalam penelitian dilakukan dengan pengamat terhadap Kemampuan Guru Menggunakan
cara gambaran deskriptif, gambaran kepraktisan, dan Media Pembelajaran diperoleh hasil 1,90, dikategorikan
gambaran keterlaksanaan. telah terlaksana seluruhnya ( ).
Hasil yang diperoleh dari pengamatan perkembangan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN belajar anak didik sesuai aspek perkembangan kognitif
A. Hasil Penelitian dengan menggunakan media alam diperoleh rata-rata
Syarifa Fatmawati / Pengembangan Media Pembelajaran Bersumber dari Alam dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini
perkembangan belajar anak didik berada pada kategori meningkatkan aspek perkembangan anak didik yang
berkembang sesuai harapan (BSH) mendapat lain.
persentase 72%. c. Masalah klasikal yakni kurangnya pengetahuan
Berdasarkan hasil pengamatan aktivitas anak dari tenaga pengajar tentang media pembelajaran
kedua observer sesuai pengembangan media bersumber dari alam, Sehingga kurang
pembelajaran bersumber dari alam dalam memicukreatifitas pendidik untuk berkreasi dengan
meningkatkan kemampuan kognitif anak diperoleh media bersumber dari alam tersebut.
nilai rata-rata 3,12 berarti berada pada kategori ”Tinggi d. Guru masih perlu memahami tentang penerapan tiap
” (2,5 ≤ AD < 3,5). indikator masing-masing kegiatan pembelajaran
dengan menggunakan media alam untuk
B. Pembahasan mengembangkan kemampuan kognitif anak yang
1. Keterlaksanaan Pengembangan Media Pembelajaran akan diterapkan.
bersumber dari Alam 4. Keunggulan
Keterlaksanaan pengembanan media pembelajaran a. Media bersumber dari alam sifatnya sangat
bersumber dari alam yang akan diuraikan adalah pleksibel dan penerapannya dapat langsung
seberapa jauh penelitian dapat menjawab rumusan disesuaikan dengan kurikulum pembelajaran untuk
masalah yang disusun. Ketercapaian ini dikaitkan anak usia dini, mudah didapatkan di lingkungan
dengan kevalidan, kepraktisan, dan keterlaksanaan sekitar anak, ramah lingkungan, multifungsi,
pengembangan media pembelajaran bersumber dari praktis dan ekonomis.
alam yang telah dikembangkan. b. Meningkatnya kemampuan kognitif anak dengan
Penilaian ahli terhadap model hipotetik ini dapat penggunaan media bersumber dari alam serta
dikembangkan dengan mendesain perangkat memupuk kepedulian anak akan lingkungan
pembelajaran berupa Modul, Program Semester sekitarnya, dan cocok dengan pembelajaran pada
(PROMES), Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), anak usia dini yaitu konsep pembelajaran “kembali
Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan Rancangan ke alam”, serta proses pembelajaran akan lebih
Media Alam, serta instrumen berupa LPKG, LPPP, efektif dan efisien.
LPAA, ARG sebagai panduan penerapan c. Dengan media bersumber dari alam anak lebih
Pengembangan Media Pembelajaran Bersumber dari antusias, dan mengembangkan imajinasi anak
Alam dalam Meningkatkan Kognitif Anak Usia Dini. dalam kegiatan pembelajaran serta meningkatkan
2. Temuan Khusus kreatifitas pendidik untuk berkreasi dengan benda-
a. Pembelajaran yang berlangsung didukung dengan benda yang dekat dengan lingkungan sekitar
Modul, Promes, RKM, RKH di sekolah TK Neg.1 sekolah.
PAUD Al Hidayah Maros, dapat menciptakan 5. Kelemahan
suasana belajar yang kondusif karena perencanaan a. Dalam menggunakan media alam dalam kegiatan
kegiatan pembelajaran telah diatur sehingga lebih pembelajaran hendaknya memperhitungkan
mudah untuk diterapkan. kesehatan anak didik .
b. Implementasi pembelajaran dengan media alam pada b. Media alam yang digunakan harus terjamin
anak usia dini ternyata tidak hanya mampu tingkat keamanannya (tidak membahayakan anak
meningkatkan kemampuan kognitif anak didik, tapi didik).
media alam ini juga menstimulasi aspek
perkembangan lainnya. V. KESIMPULAN
c. Pembelajaran yang menyenangkan dengan penerapan Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka peneliti dapat
penggunaan media pembelajaran bersumber dari menarik kesimpulan, yakni:
alam dalam kegiatan pembelajaran mampu 1. Gambaran pelaksanaan pembelajaran dalam
meningkatkan aktifitas dan semangat anak dalam meningkatkan kognitif anak yang diterapkan di
mengikuti pembelajaran. lapangan saat ini masih didominasi oleh guru, anak
3. Keterbatasan kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran, dan
a. Respon anak didik yang menjadi salah satu kriteria pemanfaatan media dari lingkungan sekitar tidak
keterlaksanaan penggunaan media pembelajaran termanfaatkan. Berdasarkan fenomena itu dilakukan
tidak dapat dilaksanakan berhubung dengan kondisi analisis teoritik dan empirik sehingga disimpulkan
anak didik yang masih berada pada rentang usia 5-6 bahwa dibutuhkan pengembangan media media
tahun sehingga pada usia ini masih belum pembelajaran bersumber dari alam dalam
memungkinkan untuk diambil respon anak mengenai meningkatkan kognitif anak usia dini.
media pembelajaran bersumber dari alam yang 2. Gambaran desain pengembangan media pembelajaran
diterapkan oleh guru tapi hanya melihat dari aktifitas bersumber dari alam dalam menigkatkan kognitif anak
anak selama proses pembelajaran. usia dini pada penelitian ini berupa Modul,
b. Implementasi pembelajaran dengan media alam pada PROMES,RKM, RKH,dan Rancangan Media
anak usia dini seharusnya lebih fleksibel, guru Pembelajaran Bersumber dari alam.
sebaiknya menyusun perencanaan pembelajaran dan 3. Gambaran Keterlaksanaan penggunaan media
pengelolaan yang terintegrasi dengan peningkatan pembelajaran bersumber dari alam dalam
kemampuan kognitif anak serta mampu meningkatkan kognitif anak usia dini sebagai hasil
Syarifa Fatmawati / Pengembangan Media Pembelajaran Bersumber dari Alam dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini
PUSTAKA
[1] Agustin. M., Syaodih, E. 2010. Bimbingan Konseling
untuk Anak Usia Dini,akarta: Universitas Terbuka.
[2] Bobby. P. 2000. Perkembangan belajar pada anak usia
dini, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
2005
[3] Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Undang-
undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
[4] Eliyawati., Hernawan., Zaman, B. 2008. Media dan
Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
[5] Fadillah. 2012. Desain Pembelajaran PAUD,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
[6] Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
pendekatan Kuantitatif, Kulitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
[7] Sujiono., Harjono. 2007. Metode Pengembangan
Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.
[8] Sutrisno., Harjono. 2005. Pengenalan Lingkungan
Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Anak Usia
Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Direktoret Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat
Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan
Ketenagaan Perguruan Tinggi.