Bahan 1 - Budidaya Cacing Tanah Dan Pemasarannya (Panduan Lengkap)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 42

29/12/21 05.

33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

 Home / Wirausaha

Budidaya Cacing Tanah dan


Pemasarannya
  

Budidaya cacing tanah bisa menjadi alternatif lapangan kerja baru. Saat ini persaingan
dunia usaha dan dunia kerja semakin ketat. Sehingga dibutuhkan individu-individu
yang mandiri, kreatif, inovatif dan berani untuk memulai membuka lapangan-
lapangan kerja baru.

Uraian lengkap tentang cara budidaya cacing tanah ini untuk membantu Anda yang
ingin mencoba membuka alternatif lapangan kerja baru dengan memberikan
gambaran singkat, pola kerja, perhitungan dan cara kerja sehingga hal ini bisa
menjadi landasan untuk memutuskan jenis usaha apa yang akan Anda tekuni.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 1/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Daftar isi: [tampilkan]

Usaha Budidaya Cacing Tanah

bisnissurabaya.com

Cacing tanah (Lumbricus rubellus) merupakan salah satu dari sekian banyak jenis
cacing tanah yang ada di bumi ini. Secara langsung maupun tidak langsung cacing
tanah banyak berperan dalam kehidupan manusia, mulai dari sebagai pakan ternak,
obat, kosmetik penghasil pupuk organik, pelenyap sampah, hingga bahan tambahan
makanan manusia.

Cacing tanah juga merupakan komoditas ekspor yang sekarang mendapat respons
luas dari para petani dan pengusaha. Penyebabnya adalah besarnya permintaan pasar
internasional dan masih kurangnya produksi cacing tanah. Korea Selatan, misalnya,
membutuhkan cacing tanah sekitar 35.000 ton per bulan untuk dijadikan pakan ayam.
https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 2/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Untuk keperluan pasar ekspor, cacing tanah bukan hanya dijadikan sebagai pakan
ternak tetapi juga sebagai bahan baku lain.

Baca juga:

Budidaya Ikan Cupang di Ember, Omset Puluhan Juta Perbulan


 4 November 2021

Cara Ternak Kambing Modern yang Baik Agar Sukses


 5 Desember 2020

Di Cina cacing tanah sebagai obat tradisional, di Perancis dan Italia dijadikan bahan
kosmetika untuk menghaluskan dan melembutkan kulit, sementara di Jepang dan di
beberapa negara Eropa dijadikan bahan tambahan dalam pembuatan makanan dan
minuman. Di Indonesia sendiri cacing tanah mulai dimanfaatkan sebagai bahan baku
obat.

Cacing tanah sangat mudah untuk diternakkan karena perkembangbiakannya sangat


cepat dibanding dengan jenis cacing lain. Nah, dari berbagai manfaat tersebut, cacing
tanah memang layak dibudidayakan. Apalagi perkembangannya sangat cepat dan
keuntungannya tidak sedikit.

Artinya, budidaya cacing tanah adalah kegiatan usaha yang dapat memberikan hasil
yang besar dengan penanganan yang baik. Nah, sebagai gambaran untuk Anda yang
hendak membudidayakan cacing tanah, berikut ini analisis usaha yang perlu Anda
cermati.
https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 3/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Analisis Usaha Budidaya Cacing Tanah

Modal Tetap

Sewa tanah seluas 200 m²/tahun Rp 120.000


Kandang pelindung Rp 150.000
Kandang ternak (11 bh) Rp 600.000
Bahan media 6 ton @Rp 100.000 Rp 600.000
Plastik 200 m @Rp 1.600 Rp 320.000
Pelepah pisang Rp 25.000

Jumlah Rp. 1.815.000

Biaya Penyusutan

Sewa tanah Rp 40.000


Kandang pelindung Rp 16.667
Kandang ternak Rp 66.667
Bahan media 6 ton Rp 300.000
Plastik 200 m Rp 160.000
Pelepah pisang Rp 6.250

Jumlah Rp 589.584

Modal Kerja

Bibit sebanyak 40 kg @ Rp 200.000/kg Rp 8.000.000


Pakan 5 ton @ Rp 500 Rp 2.500.000
Tenaga kerja 4 orang @ Rp 100.000/bulan Rp 400.000

Jumlah Modal Kerja

Modal tetap Rp 2.500.000


Modal kerja Rp 10.900.000

Jumlah Rp 12.715.000

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 4/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Produksi per 4 Bulan

Selama 4 bulan 1600 kg @ Rp 210.000/kg Rp 336.000.000


Biaya Produksi per 4 Bulan

Biaya penyusutan Rp 589.584


Modal kerja Rp 10.900.000

Jumlah Rp  11.489.584

Keuntungan per 4 Bulan

Produksi per 4 bulan Rp 336.000.000


Biaya produksi per 4 bulan Rp 11.489. 584

Jumlah Rp 324. 510.416

Break Even Point

Keuntungan per 4 bulan Rp 324.510


Biaya produksi per 4 bulan Rp 11.489. 584

Jumlah Rp 313.020.822

Keuntungan bersih selama 4 bulan Rp 313.020.822

Untung bersih produksi Rp. 313.020.822/120 hari Rp 2.608.506

BEP = Biaya Tetap [ 1 (Biaya Penyusutan : Keuntungan)]

= Rp 1.815.000 [ 1 (Rp 589.584 : Rp 324.510.416)]

= Rp 1.815.000 [ 10.0018 ]

= Rp 1.815.000 x 0.9982

= Rp 1.811.733

Artinya tingkat hasil penjualan sebesar Rp 1.811.733,00 per 4 bulan.


https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 5/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Jadi, tempo yang diperlukan untuk menutupi kembali investasi adalah dalam satu kali
panen atau dua bulan.


Peralatan dan Perlengkapan

NET News

Untuk menunjang kegiatan produksi cacing tanah, Anda harus menyiapkan lahan,
peralatan, dan perlengkapan penunjang budidaya. Berikut ini penjelasannya untuk
Anda.

Perlengkapan Penunjang
Anda memerlukan beberapa perlengkapan dan peralatan yang mudah diperoleh di
lingkungan sekitar Anda atau membelinya di toko-toko. Peralatan dan perlengkapan
tersebut adalah:

Wadah. Wadah diperlukan untuk memelihara cacing. Anda dapat memilih wadah
yang berbahan papan kayu, plastik, maupun bak beton. Untuk wadah kotak,
lubangilah bagian bawah kotak sehingga dapat menampung pupuk cair yang
keluar. Untuk wadah bak beton, buatlah saluran air untuk menampung pupuk
cair.
Media. Media adalah tempat hidup cacing dari kompos maupun kotoran ternak
yang sudah difermentasi.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 6/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Sampah. Anda memerlukan sampah sisa makanan atau sampah organik lainnya
untuk pakan cacing tanah.
Ember. Gunakanlah ember yang dilengkapi dengan penutup.

Penutup Kotak. Gunakanlah penutup kotak cacing yang terbuat dari kayu dan
kawat jaring.
Minyak atau Oli. Minyak atau oli diperlukan untuk menghalau serangga yang
tidak diinginkan, misalnya semut, kecoa, dan lain-lain.
Pelindung Tangan. Gunakanlah sarung tangan karet untuk melindungi tangan
Anda.
Benih. Siapkanlah benih atau bibit cacing tanah.
Lokasi. Sebelum menyiapkan kandang untuk beternak cacing tanah, Anda harus
menentukan lokasi untuk usaha budidaya ini. Carilah lokasi yang terlindung dari
hujan dan sinar matahari yang berlebihan.

Persiapan Tanah
Tanah yang dijadikan lokasi budidaya cacing tanah adalah lahan yang memenuhi
persyaratan tertentu agar pertumbuhan dan perkembangan cacing tanah bisa
maksimal.

Perhatikan pula faktor-faktor lingkungan yang berperan untuk kehidupan cacing


tanah, yaitu kelembaban media, keasaman media, suhu media, oksigen dan
karbondioksida, bahan organik, dan jenis media.

Berikut ini syarat-syarat tanah yang bisa dijadikan lahan untuk usaha budidaya cacing
tanah:

Tanah untuk media hidup cacing harus mengandung bahan organik dalam jumlah
yang besar.
Bahan-bahan organik tanah berasal dari guguran daun, kotoran ternak,
pembusukan, dan hewan yang mati. Cacing tanah menyukai bahan-bahan yang
mudah membusuk karena lebih mudah dicerna oleh tubuhnya.
Cacing memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau pH sekitar 6-7,2.
Tujuannya agar pertumbuhan cacing tanah bisa lebih bagus. Dengan kondisi ini,
maka bakteri di dalam tubuh cacing tanah dapat bekerja optimal untuk
pembusukan atau fermentasi.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 7/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Kelembaban yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan cacing


tanah adalah antara 15-30 persen.
Suhu yang diperlukan untuk pertumbuhan cacing tanah dan penetasan kokon 
adalah sekitar 15-25 derajat Celcius. Anda masih bisa menentukan suhu di atas 25
derajat. Syaratnya, terdapat naungan yang cukup dan kelembaban yang optimal.
Lokasi budidaya adalah tempat yang luas agar memudahkan penanganan dan
pengawasan.
Lokasi budidaya tidak terkena sinar matahari secara langsung, misalnya di bawah
pohon rindang atau di ruangan khusus yang atapnya terbuat dari bahan-bahan
yang tidak meneruskan sinar dan tidak menyimpan panas.

Kandang, Wadah, dan Media

Beternak cacing tanah, khususnya cacing jenis Iumbricus rubellus, adalah kegiatan
yang relatif mudah dan cepat. Lumbricus termasuk jenis cacing yang paling mudah
perawatannya. Ia bahkan tidak gampang stres jika kebanyakan air, panas, maupun
cahaya.

Cacing tanah bisa hidup pada suhu udara 19 derajat Celcius. Ia juga bisa diternakkan
di semua daerah. Sedangkan kelembaban optimal untuk pertumbuhan dan
perkembangbiakan cacing tanah adalah 15-30 persen.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 8/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Kandang
1. Membuat Kandang

Hal pertama yang harus dilakukan dalam beternak cacing adalah pembuatan
kandang. Kandang cacing tanah sebaiknya dibuat dengan menggunakan bahan-
bahan yang murah dan mudah didapat.

2. Bentuk Kandang
Model-model kandang untuk budidaya cacing tanah antara lain:

Rak berbaki
Kotak bertumpuk
Pancing bertingkat-tingkat atau pancing berjajar yang terbuat dari bambu,
rumbia, papan bekas, ijuk, dan genteng tanah liat.

Bentuk kandang permanen untuk peternakan skala besar adalah yang berukuran 1,5 x
18 m dengan tinggi 0,45 m. Di dalamnya dibuat rak-rak bertingkat berupa rak kayu
atau rak plastik sebagai media ternak cacing. Bangunan kandang juga dapat dibuat
tanpa dinding atau terbuka.

Wadah pemeliharaan cacing tanah


Bila media pemeliharaan sudah siap digunakan dan bibit cacing tanah sudah tersedia
maka langkah selanjutnya adalah penebaran atau penanaman bibit. Bibit yang
dibutuhkan dalam pemeliharaan cacing tanah tergantung pada tujuan
pemeliharaannya.

Bila tujuan pemeliharaannya untuk reproduksi, sebaiknya bibit yang digunakan


sebanyak 2 kg untuk setiap meter persegi luas permukaan media.

Bila tujuan pemeliharaannya untuk penggemukan, maka bibit yang digunakan hanya
sebanyak 1 kg untuk setiap meter persegi sesuai luas permukaan media.

1. Syarat-syarat Wadah
Sarana pembudidayaan cacing tanah yang dapat menciptakan lingkungan yang
teduh, lembab dan terhindar dari sinar matahari atau curahan air hujan langsung
adalah bangunan pelindung dan wadah pemeliharaan yang khusus.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 9/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Wadah pemeliharaan adalah tempat untuk menampung sarang atau media, cacing
tanah, dan bahan pakan cacing tanah. Wadah tersebut dapat berasal dari barang
bekas yang mudah didapat di sekitar Anda. Adapun syarat-syarat wadah yang baik

adalah:

pH atau keasaman media harus netral 6-7,z supaya mikro-organisme dalam


pencernaan cacing dapat hidup dan membantu proses pencernaan.
Kelembaban media adalah 15-30 persen dan suhu media 15-25 derajat Celcius.
Ukuran kandang cacing adalah tinggi 30 cm, panjang 2,5, dan lebar 1,75-1 m.
Media cacing berfungsi sebagai tempat hidup sekaligus sebagai sumber bahan
makanan sehingga rasio yang bagus untuk media adalah 20-30.
Gantilah media yang sudah menjadi tanah atau bekas cacing (kascing) dan yang
telah banyak telur (kokon).
Pisahkanlah telur, anak, dan induk supaya cacing cepat berkembang dan
ditumbuhkan pada media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam
jangka waktu dua minggu.
Ketika memanen cacing, berikanlah penerangan pada bagian permukaan media
sehingga cacing akan turun ke bagian yang lebih gelap.
Ambillah media sedikit demi sedikit sehingga akhirnya tersisa cacing tanah. Bila
ada telur cacing tanah atau kokon, biarkan selama 30 hari hingga kemudian
menetas, dan kascing sudah bisa Anda gunakan untuk pemupukan.

2. Ukuran Wadah
Biasanya wadah untuk bibit cacing tanah adalah kotak berbahan plastik. Kotak plastik
ukuran 43 cm x 35 cm x 16 cm dapat diisi bibit sebanyak 200-250 gram atau sekitar
400-500 ekor. Sedangkan wadah berukuran 100 cm x 100 cm x 25 cm dapat diisi
sebanyak 600-800 gram atau sekitar 800-1000 ekor bibit.

Media Cacing Tanah


1. Syarat-syarat Media
Usahakan agar media memenuhi persyaratan seperti di habitat alami cacing
tanah yang terdiri dari bahan organik yang sudah mengalami pelapukan dan
tidak mengeluarkan gas yang tidak diinginkan cacing tanah.
Media harus gembur, mudah terurai, dan kandungan proteinnya tidak terlalu
tinggi.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 10/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Media mampu menahan kestabilan tingkat kelembaban yang baik untuk


pertumbuhan dan perkembangan cacing tanah yaitu sekitar 35-50 persen.
Media harus selalu gembur dan tidak mudah padat. 
Media harus mudah terkomposisi atau terurai.
Media harus memiliki kandungan protein yang dapat langsung dicerna.
Suhu media adalah 20-30 derajat Celcius.
Tingkat keasaman media (pH) adalah 6.5-7.2

2. Contoh-contoh Media
Contoh-contoh media yang baik adalah:

Sayur sayuran seperti selada dan kol.


Daun lamtoro.
Dedak padi atau Dedak jagung.
Ampas Singkong atau Ampas tahu.
Batang Pisang yang telah dipotong-potong lalu digiling hingga halus.
Kotoran ternak.
Daging atau ikan yang telah membusuk.
Limbah rumah tangga yang harus memenuhi syarat

untuk pakan yaitu rasa asin, minyak, dan pedasnya tidak berlebihan

3. Perawatan Media

Kegiatan perawatan media meliputi:

Pengadukan. Pengadukan yang dilakukan dengan tangan. Durasi pengadukan


dilakukan setiap 3-4 hari sekali.
Penyiraman. Jika saat pengadukan media tampak kering, berikanlah air dengan
cara penyiraman. Penyiraman ini dilakukan sambil diaduk. Jumlah air yang
diberikan hanya secukupnya karena tujuannya adalah untuk melembabkan media.
Pengukuran Suhu dan pH. Bila media berada dalam kondisi asam atau pH kurang
dari 6, berikanlah segenggam kapur tembok yang dicampur segelas air dan
disiramkan ke media. Bersamaan dengan penyiraman ini, media diaduk agar air
kapur tercampur merata.

4. Penggantian Media

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 11/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Media yang harus segera diganti adalah yang secara fisik. bentuk. warna. dan sifatnya
telah berubah menjadi seperti tanah atau kotoran cacing (kascing). Warnanya sudah
berubah menjadi hitam bersifat lengket, dan mudah memadat bila dalam keadaan

basah atau lembab.

Penggantian media sebaiknya dilakukan setelah dipakai selama 22,5 bulan. Media
yang sudah tidak terpakai ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi
tanaman.

Bibit Cacing Tanah dan Calon Indukan

Cacing yang baik untuk bibit adalah cacing yang telah mencapai usia dewasa.
Sedangkan cacing yang sehat adalah cacing yang tidak mengeluarkan busa dan tidak
mengeluarkan bau.

Dalam pemilihan indukan cacing tanah untuk bibit berumur 2-3 bulan, Anda harus
memperhatikan ciri-ciri indukan yang sehat, yaitu:

Cacing dewasa sudah memiliki gelang pada tubuh bagian depan


Tidak bau
Kelihatan segar

Adapun cara untuk mendapatkan bibit cacing tanah yang baik adalah:
https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 12/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

1. Mencari di Alam
Anda bisa mendapatkan bibit calon induk di alam. Carilah cacing terlebih dahulu di
tempat-tempat bekas sampah organik atau di tempat yang kemungkinan besar 

terdapat cacing tanah.

Anda bisa melakukan cara ini walaupun Anda memerlukan waktu yang lama hingga
cacing tersebut berkembang dan menghasilkan bibit yang lebih baik.

2. Membeli Bibit Cacing


Membeli bibit cacing tanah adalah cara lebih praktis yang bisa Anda lakukan. Apalagi
jika Anda membutuhkan bibit dalam jumlah yang besar. Anda bisa mendapatkan bibit
ini di peternak cacing.

Peternak cacing menjual bibit cacing per kilogram. Jika Anda membeli bibit di
peternak, maka cacing yang Anda peroleh mempunyai kejelasan jenis, umur, dan
beratnya.

Ketika membeli cacing tersebut Anda harus menyediakan wadah untuk membawanya.
Wadah ini dapat berupa wadah plastik yang biasanya juga digunakan untuk budidaya
cacing.

Wadah ini kemudian diisi media (biasanya dari peternak) lalu diisi cacing yang telah
ditimbang. Untuk mengurangi sinar matahari ketika membawanya, Anda sebaiknya
menutup wadah itu dengan potongan batang pisang.

Pemeliharaan Cacing Tanah di Media

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 13/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Setelah Anda memperoleh bibit cacing tanah, maka langkah selanjutnya adalah
memelihara bibit pada media atau wadah. Dalam proses pemeliharaan ini Anda harus
memperhatikan beberapa hal penting, yaitu:

Pemeliharaan cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai tempat yang digunakan.


Cacing tanah dapat dipilih yang muda atau dewasa.
Untuk kandang berukuran tinggi sekitar 0,3 m, panjang 2,5 m dan lebar kurang
lebih 1 m, dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
Pemeliharaan dimulai dengan jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah,
pindahkanlah sebagian cacing tanah ke bak yang lain.
Pemeliharaan di media adalah khusus untuk kokon sampai anak, karena setelah
caing tumbuh dewasa maka sebaiknya dipindahkan ke bak yang lain.

Memasukkan Bibit ke Media


Masukkan bibit cacing tanah ke dalam media tumbuh cacing berupa kotoran ternak
sapi yang sudah diendapkan selama dua minggu. Media ini berupa wadah berbahan
ataupun plastik. Campurkan 1 kg serbuk gergaji yang telah direndam di dalam air.

Jangan memasukkan bibit cacing tanah sekaligus ke dalam media. Anda harus
mencobanya sedikit demi sedikit. Letakkanlah beberapa bibit di atas media, kemudian
diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 14/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Jika terlihat masuk, masukkanlah bibit cacing yang lain. Amatilah setiap tiga jam sekali
diamati, mungkin ada yang berkeliaran di atas media atau ada yang meninggalkan
media.

Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada bibit cacing tanah yang meninggalkan wadah,
berarti cacing tanah itu betah dan media memang cocok. Sebaliknya, bila media tidak
cocok, maka cacing akan berkeliaran di permukaan media.

Untuk mengatasinya, media harus segera diganti dengan yang baru. Perbaikan dapat
dilakukan dengan cara disiram dengan air, kemudian diperas hingga air perasannya
terlihat berwarna bening. Lakukanlah penggantian media dalam jangka waktu dua
minggu selama masa pemeliharaan untuk meningkatkan produktivitas cacing tanah.

Lakukan pengontrolan kadar air media cacing. Bila sudah kering perciki dengan air
secukupnya, jangan sampai basah sekali agar oksigen dapat masuk ke dalam media.

Merawat Kokon
Setelah dua minggu, cacing tanah akan bertelur. Dari perkawinan sepasang cacing
tanah, masing-masing menghasilkan satu kokon yang berisi telur-telur. Kokon
berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 dari kepala korek api. Letakkanlah kokon
di tempat yang lembab.

Dalam waktu 14-21 hari kokon pun menetas. Setiap kokon memang mengandung 2-
20 telur namun anakan yang dapat hidup rata-rata sekitar empat ekor. Telur matang
yang terlihat kekuningan sebaiknya dipisahkan dari cacing induk.

Berikanlah pakan lagi untuk telur cacing yang tertinggal di media hingga telur itu
menetas. Setelah satu bulan, telur menetas menjadi anak cacing. Dua minggu
kemudian pisahkan anak cacing tersebut ke media baru. Anda bisa menggunakan
media bekas anak cacing untuk menjadi pupuk kascing.

Pakan Cacing Tanah

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 15/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Pemberian pakan pada cacing tanah

Jenis-jenis Pakan
Secara umum pakan cacing tanah adalah semua kotoran hewan, kecuali kotoran yang
hanya dipakai sebagai media. Limbah kotoran sapi yang masih dalam kondisi segar
atau masih berwarna hijau sangat bagus untuk pertumbuhan berat badan dan
perkembangbiakan cacing tanah.

Anda juga bisa memberikan pakan berupa ampas tahu atau ampas aren, kompos dari
sampah pasar, dan sampah organik rumah tangga. Perbandingan pakan dan media
adalah 1 : 3.

Syarat-syarat Pemberian Pakan


Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian pakan untuk cacing
tanah, yaitu:

Bahan tertentu yang dapat mengeluarkan gas harus dibusukkan terlebih dahulu
sebelum dijadikan pakan. Cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya sehingga
pakan harus diberi penutup.
Pakan yang diberikan memiliki kandungan bahan padat 20 persen dan air 75
persen. Untuk itulah pakan harus dijadikan bubuk atau bubur dengan cara
diblender. Bubur pakan yang akan diberikan pada cacing tanah mempunyai
perbandingan air 1:1.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 16/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Lakukan pemberian pakan setiap hari dengan jumlah sebanyak jumlah cacing
yang ditanam per hari. Kalau masih tersisa, kurangi jumlah pakan yang diberikan,
kemudian tutuplah bagian pakan itu dengan daun atau kertas, jangan sampai

menutupi semua permukaan wadah.
Bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh
permukaan media. Artinya, sekitar 2-3 dari peti wadah tidak ditaburi pakan.
Pakan harus ditutup dengan plastik, karung atau bahan lain yang tidak tembus
cahaya.

Pemberian Pakan
Metode pemberian dan jenis pakan yang tepat merupakan kunci sukses dalam
beternak cacing tanah. Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam
sebanyak berat cacing tanah yang ditanam.

Dalam waktu 24 jam cacing tanah dapat menghabiskan makanannya sebanyak bobot
tubuhnya. Apabila Anda menanam 1 kg cacing tanah, maka pakan yang harus
diberikan adalah sebanyak 1 kg.

Berikut ini beberapa cara pemberian pakan untuk cacing tanah:

Cara Pertama
Letakkan pakan di tengah permukaan media, tetapi tidak menutupi seluruh media.
Dengan cara ini Anda dapat menyuplai kebutuhan pakan cacing tanah dan sekaligus
dapat memperbaiki peredaran udara di dalam media.

Dengan cara ini pula pengadukan pakan atau media hanya cukup dilakukan dua
minggu sekali.

Cara Kedua
Siapkan bahan pakan berupa bahan organik yang sudah mengalami proses
pelapukan, baik berupa campuran kompos sayuran maupun kotoran ternak.
Jumlahnya sama dengan bobot cacing tanah.

Campurkan bahan pakan dengan air hingga menjadi seperti bubur. Kemudian
tebarkan pakan secara merata di permukaan media, tetapi tidak menutupi seluruh
media. Sekitar 2-3 cm dari tepi sekeliling wadah tidak ditaburi pakan

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 17/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Tutuplah bagian yang ditaburi pakan dari penutup dengan bahan yang tidak tembus
cahaya. Potongan batang pisang dapat dijadikan penutup karena bisa membuat
lingkungan media tetap lembab.

Ingat, kurangilah jumlah pakan yang diberikan pada hari selanjutnya jika masih ada
jumlah pakan yang tersisa.

Cara Ketiga
Cara ini dapat dilakukan bila tujuan pemeliharaannya untuk penggemukan. Siapkanlah
bahan pakan berupa campuran kotoran hewan dengan kompos, campuran kompos
dengan bubur karton atau kertas, ataupun pakan komersial. Jumlah pakan harus sama
dengan bobot cacing tanah.

Campurkan bahan pakan tersebut dengan air hingga menjadi seperti bubur.
Kemudian taburkan pakan seperti cara kedua, namun pemberiannya dilakukan dua
kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jumlah pakan yang diberikan pada sore hari lebih
banyak dibanding pagi hari karena cacing tanah lebih banyak mengonsumsi pakan
pada malam hari.

Jadwal Pemberian Pakan


Berikut ini jadwal pemberian pakan untuk hari pertama hingga ketiga. Pada hari
keempat hingga ke-14, jadwal pemberian pakan dilakukan dengan mengikuti
prosedur hari kedua dan ketiga secara bergantian. Untuk hari ke-15 hingga siap
panen, gunakanlah cara pemberian pakan hari pertama, kedua, dan ketiga secara
bergantian

Hari Pertama
Siapkan pakan sebanyak dua kali bobot cacing yang ditanam. Pakan ini dapat berupa
campuran kotoran hewan dengan dengan kompos sayuran atau kompos hijau saja.

Tebarkan separuh jumlah pakan yang disiapkan secara tipis merata di permukaan
media. Kemudian aduk seluruh media dan pakan hingga tercampur merata, lalu
ratakan kembali permukaan media.

Tebarkan sisa pakan secara tipis merata di permukaan media. Karena cacing tanah
sensitif dengan cahaya, maka bagian yang ditaburi pakan harus diberi penutup dari
bahan yang tidak tembus cahaya. Bila tidak diberi penutup, cacing tanah hanya akan
memakan pakan pada malam hari.
https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 18/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Hari Kedua
Siapkan pakan dengan campuran bahan yang sama dengan pemberian pada hari
pertama. Tebarkan sebanyak jumlah pakan yang dihabiskan di hari pertama secara 
tipis merata di permukaan media.

Hari Ketiga

Siapkan bahan pakan yang banyak mengandung protein dengan air hingga menjadi
bubur. Pakan tambahan ini dapat berupa dedak jagung, dedak padi, ampas kedele,
dan ampas tahu. Bahkan pakan ini boleh hanya satu atau campuran beberapa jenis.

Tebarkan pakan tersebut sebanyak jumlah pakan yang dihabiskan sebelumnya secara
tipis merata di permukaan media.

Pembuatan Casting (Pengomposan)

Pembuatan casting atau kompos cacing tanah disebut pula proses pengomposan.
Proses ini adalah kerja sama cacing tanah dengan mikro-organisme yang dapat
memberi dampak pada proses penguraian yang berjalan dengan baik.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 19/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Proses ini juga bisa dilakukan jika Anda mempersiapkan cacing tanah, bahan yang
dikomposkan, dan lokasi pengomposan.


Walaupun sebagian besar proses penguraian dilakukan oleh mikro-organisme, tetapi
kehadiran cacing tanah dapat membantu proses tersebut karena bahan-bahan yang
akan diurai oleh mikro-organisme telah diurai lebih dahulu oleh cacing.

Dengan demikian maka kerja mikro organisme pun menjadi lebih efektif dan lebih
cepat.

Bibit Pengomposan
Tidak ada patokan jumlah cacing yang diperlukan untuk pengomposan. Namun Anda
bisa menggunakan pedoman bahwa setiap meter persegi dengan ketebalan media 5-
10 cm memerlukan sekitar 2000 ekor cacing atau luas 0,1 m2 memerlukan 100 gram
cacing tanah.

Perlu diketahui bahwa dalam satu hari cacing tanah akan memakan makanan seberat
tubuhnya, misalnya bobot cacing satu gram maka dalam satu hari cacing akan
memakan satu gram makanan.

Bahan Pengomposan
Bahan yang digunakan dalam proses pengomposan adalah limbah organik seperti
sisa sayur-sayuran, dedaunan, atau kotoran hewan.

Bahan-bahan ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu mengurangi pencemaran


lingkungan, menghasilkan pupuk organik, dan menghasilkan cacing yang menjadi
sumber protein hewani bila digunakan sebagai pakan ternak.

Bahan-bahan organik tersebut tidak dapat langsung digunakan atau diberikan kepada
cacing. Anda harus mengomposkan atau memfermentasikannya terlebih dahulu.
Caranya, biarkanlah bahan-bahan itu selama sekitar satu minggu.

Selain bahan organik yang diberikan pada awal pengomposan sebagai media, Anda
juga memerlukan pakan tambahan untuk menghindari pakan yang asam. Seperti
diketahui, pakan yang asam sangat berbahaya bagi cacing. Adapun pakan tambahan
itu bisa berupa kotoran hewan atau sisa tanaman yang telah dihaluskan.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 20/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Wadah Pengomposan
Wadah yang digunakan untuk budidaya cacing maupun pembuatan casting adalah
kayu, plastik, ataupun sekadar lubang-lubang di dalam tanah. Jangan menyediakan 

wadah yang terbuat dari logam atau alumunium karena dapat membahayakan cacing.

Berikut ini beberapa contoh bahan serta ukuran yang bisa Anda sediakan untuk
membuat wadah pembudidayaan cacing:

Kotak kayu berukuran 60 x 45 x 15 cm³


Lubang tanah berukuran 8 x 0,2 m³
Drum berdiameter 100 cm, tinggi 45 cm.

Proses Pengomposan
Casting dari proses pengomposan mengandung komponen biologis dan khemis.
Komponen biologis yang terkandung adalah bakteri, actinonmycetes, jamur, dan zat
pengatur tumbuh (giberelin, sitokini dan auksin).

Sedangkan komponen kimianya adalah pH 6,5-7,4, nitrogen 1,1-4 persen, fosfor o,3-
3,5 persen, kalium o,2-2,1 persen, belerang 0,24-0,63 persen, magnesium 0,3-0,6
persen, dan besi 0,4-1,6 persen.

Berikut ini proses pengomposan yang bisa Anda lakukan.

Cara 1

Tumpuklah limbah organik (sampah daun atau sayuran) dan dbiarkan agar gas yang
dihasilkannya segera hilang. Siramlah tumpukan ini setiap hari dengan air dan dibalik
minimal tiga hari sekali. Lakukanlah proses ini selama satu minggu.

Setelah sampah tidak panas atau bersuhu normal, masukkanlah ke wadah yang telah
Anda sediakan. Akan lebih baik bila Anda mencampurnya dengan kotoran hewan
yang tidak baru dan tidak kadaluwarsa. Tujuannya untuk menambah unsur hara bagi
pupuk yang dihasilkan.

Tambahkanlah setiap hari makanan tambahan berupa kotoran hewan yang telah
diencerkan seberat cacing yang dipelihara, misalnya cacing satu gram maka makanan
tambahan yang ditambahkan juga satu gram.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 21/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Akhirilah proses pengomposan setelah bahan menjadi remah dan terdapat butir-butir
kecil lonjong yang sebenarnya merupakan kotoran cacing. Hasil kompos ini
seharusnya tidak berbau.

Setelah jadi, pisahkanlah cacing dari casting. Lakukanlah secara manual atau dengan
bantuan tangan. Kemudian keringkanlah hasil casting sebelum Anda mengemasnya.

Cara 2
Alternatif pengomposan juga dapat dilakukan dengan cacing tanah yang dikenal
berasal dari Taiwan. Jenis cacing ini belum diketahui sifat pastinya secara jelas. Cacing
ini mempunyai ukuran yang relatif kecil dibanding jenis cacing tanah pada umumnya,
rata-rata sepanjang korek api, dan tubuhnya berwarna merah.

Cacing Taiwan hanya menguraikan kotoran kerbau dan tidak dapat menguraikan jenis
bahan organik lain, seperti kotoran sapi, kambing, jerami, sayuran maupun dedaunan.
Jika menguraikan bahan-bahan organik selain kotoran kerbau, maka cacing ini akan
mati.

Karena cacing ini hanya menguraikan kotoran kerbau, maka bahan utama untuk
casting ini adalah kotoran kerbau. Kotoran yang baik untuk dikomposkan kira-kira
telah dibiarkan seminggu. Apabila kurang dari seminggu, maka kotoran terlalu
lembab. Namun apa bila terlalu lama maka kotoran terlalu kering (kelembabannya
kurang).

Tempat pengomposan sebaiknya beralas semen dan ternaungi dari sinar matahari
maupun air hujan. Ingat, cacing tidak tahan sinar matahari langsung.

Campurlah cacing dan letakkanlah di antara kotoran kerbau. Kotoran yang telah berisi
cacing dibentuk seperti bedengan dengan lebar 60 cm, tinggi 15 cm, dan panjang
tergantung bahan dan lokasi.

Jika kotoran ini terlalu kering karena telah lama dibiarkan (lebih dari seminggu),
sebaiknya kotoran ditutup dengan karung goni untuk menjaga kelembaban.

Setelah 2-3 minggu, bedengan kotoran diratakan sehingga ukuran permukaan


menjadi satu meter. Cara ini juga dilakukan untuk meratakan cacing.

Setelah 2-3 minggu, bedengan dikumpulkan lagi seperti cara di atas. Pada saat ini
kotoran tidak lagi menggumpal karena sebagian besar telah berubah menjadi gembur
https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 22/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

(remah).

Buatlah lagi tumpukan kotoran kerbau di sisi kiri dan kanan bedengan. Hal ini

dilakukan karena cacing yang telah selesai memakan kotoran yang pertama akan
mencari makanan baru, yaitu kotoran yang baru diletakkan. Lakukanlah proses ini
selama satu minggu.

Kotoran dalam bedengan 1 akan bertambah gembur, remah, lebih kering, dan tidak
berbau tidak ada yang menggumpal. Saringlah kotoran kerbau yang telah menjadi
casting dengan menggunakan ayakan pasir sehingga diperoleh hasil casting yang
halus. Buang atau sisihkanlah sisa dari penyaringan berupa tanah atau jerami yang
tidak tersaring.

Pada tahap penyaringan kemungkinan masih ada casting yang lolos dari ayakan
sehingga perlu dikeluarkan. Caranya, letakkanlah kotoran kerbau yang masih berupa
bongkahan di sisi atau di sekitar gundukan.

Tunggu selama satu minggu. Dalam waktu tersebut diharapkan cacing akan keluar
dari gundukan casting dan berpindah ke kotoran kerbau yang baru.

Casting yang telah disaring dapat disaring lagi agar Anda memperoleh hasil yang
lebih bagus. Adapun kotoran yang telah berisi casting dipisahkan untuk diproses
menjadi casting seperti nomor dua. Kemudian kemaslah casting yang telah jadi
dengan menggunakan plastik.

Panen Cacing Tanah

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 23/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Panen untuk Bibit


Dalam panen bibit cacing, pilihlah bibit yang benar-benar telah memenuhi syarat,
yaitu sudah dewasa dan memiliki alat perkembangbiakan (klitelium).
https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 24/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Siapkanlah wadah pemeliharaan bibit. Siapkan pula wadah yang akan digunakan
sebagai penampung bibit cacing tanah yang akan dipanen. Wadah ini dapat berupa
karung tepung, kaleng, dan sebagainya.

Masukkan sedikit media yang sedang digunakan ke dalam wadah penampung.


Panenlah bibit cacing tanah yang ada di dalam wadah pemeliharaan dengan cara
membolak-balik media sehingga cacing tanah akan kelihatan.

Pilihlah satu persatu cacing tanah yang sudah dewasa, lalu masukkanlah ke dalam
wadah penampung.

Cara seperti ini memang berlangsung lama dan terkadang membosankan. Namun
cara ini justru memudahkan Anda untuk memisahkan cacing dewasa dan cacing kecil.

Panen untuk Pakan Ternak dan Ikan


Cacing tanah yang akan dijadikan campuran bahan pakan ternak dan ikan tidak dipilih
yang dewasa saja, tetapi seluruh biomas cacing, baik cacing kecil maupun cacing
besar.

Anda bisa melakukan proses pemanenan dengan memanfaatkan kelemahan cacing


tanah yang sangat peka terhadap cahaya dan sentuhan. Ia selalu menghindari cahaya
dan segera bereaksi bila terkena sentuhan.

Pembuatan dan Panen Kascing


Hasil sampingan dari pemeliharaan cacing tanah adalah kascing (bekas cacing).
Kascing sangat baik digunakan sebagai pupuk organik untuk tanaman karena banyak
mengandung unsur hara seperti N, P, dan Ca.

Kascing yang telah dipanen sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu di bawah sinar
matahari, lalu dipisahkan dari bahan yang tidak membusuk.

Kascing biasanya dikenal pula dengan vermikompos (vermi = cacing). Kascing


merupakan kotoran cacing dari bahan organik yang telah mengalami dekomposisi.
Unsur hara yang terkandung di dalam kascing mudah diserap oleh tanaman.

Vermikompos adalah kompos yang diperoleh dari hasil perombakan bahan-bahan


organik yang dilakukan oleh cacing tanah. Vemikompos merupakan campuran

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 25/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

kotoran cacing tanah (casting) dengan sisa media atau pakan dalam budidaya cacing
tanah.


Kascing memiliki banyak keunggulan bila dibanding pupuk organik maupun
anorganik. Kascing mampu memberikan hasil lebih baik dibandingkan dengan pupuk
organik lain. Beberapa keunggulan kascing antara lain:

Vermikompos mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman


seperti N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Al, Na, Cu, Zn, Bo dan Mo tergantung pada
bahan yang digunakan. Vermikompos merupakan sumber nutrisi bagi mikroba
tanah. Dengan adanya nutrisi tersebut mikroba pengurai bahan organik akan
terus berkembang dan menguraikan bahan organik dengan lebih cepat. Oleh
karena itu selain dapat meningkatkan kesuburan tanah, vermikompos juga dapat
membantu proses penghancuran limbah organik.
Vermikompos berperan memperbaiki kemampuan menahan air, membantu
menyediakan nutrisi bagi tanaman, memperbaiki struktur tanah dan menetralkan
pH tanah.
Vermikompos mempunyai kemampuan menahan air sebesar 40-60 persen. Hal ini
karena struktur vermikompos yang memiliki ruang-ruang yang mampu menyerap
dan menyimpan air, sehingga mampu mempertahankan kelembaban.
Tanaman hanya dapat mengkonsumsi nutrisi dalam bentuk terlarut. Cacing tanah
berperan mengubah nutrisi yang tidak larut menjadi bentuk terlarut. yaitu dengan
bantuan enzim-enzim yang terdapat dalam alat pencernaannya. Nutrisi tersebut
terdapat di dalam vermikompos sehingga dapat diserap oleh akar tanaman untuk
dibawa ke seluruh bagian tanaman.

Dengan berbagai keunggulan diatas, kascing dapat menjadi alternatif pupuk yang
organik yang dapat digunakan sebagai pupuk dasar. Pembuatan pupuk kascing juga
tidak terlalu sulit, bahan mudah, murah dan dapat membuat lingkungan menjadi
bersih karena sampah dikelola menjadi pupuk kascing.

Pembuatan Kascing Secara Sederhana


Pembuatan kompos sebenarnya tidak terlalu rumit, hanya dimulai dari pengelolaan
sampah dari rumah tangga yaitu sampah organik (sampah basah).

Untuk pembuatannya, Anda memerlukan perlengkapan serta bahan-bahan yang


diperlukan, yaitu:
https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 26/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Cacing Lumbricus rubellus


Wadah kompos (kotak kayu atau plastik)
Kompos jadi untuk bedding 

Saringan atau ayakan


Termometer
Pencacah sampah.

Bahan kascing berasal dari sampah basah yang berupa sampah organik berupa
hijauan, buah, sayuran dan lainnya. Bahan-bahan yang digunakan harus bisa
diolah/didekomposisi oleh cacing tanah.

Namun, bahan yang mengandung minyak atsiri, cacing tidak suka. Bahan yang
mengandung minyak atsiri misalnya adalah daun dan kulit jeruk, serai dan lainnya.

Selain itu, bahan organik yang mengandung lignin akan sulit dirombak menjadi
kascing karena sulit diuraikan. Lignin merupakan senyawa yang berada pada tanaman
keras, sejenis dengan selulosa yang bersifat keras.

Proses Pembuatan Kascing


Bahan media dapat menggunakan bahan organik yang berserat tinggi seperti jerami,
gedebog pisang, sabut kelapa, kertas, kompos cacing, dan lain-lain.

Media harus diangin-anginkan terlebih dahulu, disirami air dan dibalik sedikitnya tiga
kali selama 2-3 minggu. Jika bahan media sudah agak lembut baru dapat digunakan
sebagai media cacing.

Wadah dengan ukuran 1 x 1 x 0,3 meter mampu menampung 30-40 kg media dan
bahan makanan yang diisi dengan 100-1500 ekor cacing. Kelembaban harus dijaga
40-50 persen, pH 6.3-7.5, dan suhu 20-30 derajat Celcius.

Cacing tanah akan mencerna dengan aktif sampah yang diberikan dan mengeluarkan
kotoran berbentuk butiran kecil. Biarkan cacing mencerna bahan kompos hingga
terbentuk butiranbutiran kecil.

Cacing ranah membutuhkan waktu tujuh minggu untuk menjadi dewasa dan pada
minggu ke-8 akan mengeluarkan telur (kokon). Satu ekor cacing dewasa dapat

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 27/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

mengeluarkan dua kokon per minggu dan setiap kokon dapat menetaskan 2-3 ekor
cacing setelah masa inkubasi 5-10 hari.


Populasi cacing akan berlipat ganda dalam waktu satu bulan. Pemanenan kascing
dapat dilakukan secara manual dengan menumpahkan isi wadah kompos ke tanah
yang diberi alas dan membentuk gundukan menyerupai gunung dan biarkan
beberapa saat. Cacing akan pindah ke bagian dasar gunung untuk menghindari
cahaya matahari.

Vermikompos dapat diambil mulai dari puncak gundukan dan cacing dapat
dipindahkan ke media baru yang sudah disiapkan sebelumnya. Vermikompos yang
diperoleh dikeringkan dan diayak untuk menjaring kokon dan cacing muda serta
bahan organik yang belum terurai. Kokon dan cacing muda dimasukkan ke dalam
media baru.

Vermikompos yang sudah disaring merupakan pupuk yang kaya akan unsur hara
makro dan bakteri pengikat nitrogen. Kascing yang telah dipanen dapat digunakan
untuk berbagai keperluan pemupukan. Misalnya sebagai media tanaman pot atau
diaplikasikan ke lahan pertanian.

Kascing dapat diaplikasikan untuk segala jenis tanaman, baik tanaman semusim
maupun tahunan.

Penggunaan kascing mampu memperbaiki struktur tanah sehingga tanah gembur dan
mudah diolah. Dampak positif dari tanah yang gembur adalah pertumbuhan tanaman
optimal dan produksinya meningkat.

Mengenal Cacing Tanah


Cacing tanah adalah nama yang umum yang dikenal masyarakat untuk kelompok
Oligochaeta. Dalam bahasa Inggris, cacing sering disebut dengan istilah worm, vermes,
dan helminth. Sedangkan dalam kerajaan binatang, cacing termasuk hewan
invertebrata atau hewan tanpa tulang belakang.

Salah satu jenis cacing tanah adalah Lumbricus rubeIIus. Ini adalah cacing bukan asli
Indonesia, tetapi introduksi dari Eropa. Di Indonesia, cacing ini mampu tumbuh
dengan baik setelah mengalami adaptasi.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 28/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Lumbricus rubeIIus adalah cacing tanah yang hidup di tanah yang gembur dan
lembab. Cacing ini juga salah satu jenis cacing yang termasuk dalam kelompok cacing
epigeic, yaitu cacing yang hidupnya di bawah permukaan tanah yang banyak

mengandung bahan organik.

Sejarah mencatat bahwa pada tahun 69-30 SM, Cleopatra, ratu cantik yang berkuasa
di Mesir, melarang bangsa Mesir membawa cacing tanah ke luar Mesir. Para petani
bahkan dilarang menyentuh cacing karena pada masa itu cacing tanah dianggap
sebagai Dewa Kesuburan. Padahal para petani sendiri mengetahui secara turun-
temurun bahwa cacing tanah dapat meningkatkan kesuburan tanah pertanian.

Di masa modern, ilmuwan Charles Darwin menghabiskan waktunya selama hampir 40


tahun untuk mengamati kehidupan cacing tanah. Ia menyebut cacing tanah sebagai
mahluk penentu keindahan alam dan pemikat bumi.

Dalam dunia pengobatan tradisional China, cacing tanah digunakan dalam ramuan
untuk menyembuhkan berbagai penyakit, antara lain meredakan demam, tekanan
darah tinggi, bronkhitis, rematik sendi, sakit gigi, dan tipus.

Cacing tanah memang sudah lama dimanfaatkan sebagai bahan obat alami. Di China,
Korea, Vietnam, dan tempat-tempat lain di Asia Tenggara, cacing tatah dari jenis
Lumbricus misalnya, digunakan sebagai obat sejak ribuan tahun yang lalu.

Di China, cacing tanah akrab disebut “naga tanah”. Nama pasaran cacing tanah kering
di kalangan pedagang obat-obatan tradisional China adalah ti lung kam. Sedangkan

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 29/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

di Korea, cacing tanah banyak dijual sebagai obat tradisional setelah kotorannya
dibersihkan melalui pengolahan dengan teknik khusus.


Cacing tanah juga dicantumkan dalam Ben Cao Gang Mu, buku tentang bahan obat
standar dalam pengobatan tradisional China. Sedangkan di Korea, cacing tanah
dimanfaatkan dalam bentuk segar maupun kering untuk menjadi sup penyegar yang
lazim disantap menjelang tidur agar si penyantap esok harinya dapat bekerja penuh
semangat.

Dr. Ba Hoang di Vietnam adalah tenaga medis yang melakukan praktik pengobatan
konvensional dan pengobatan tradisional China.

Ia telah membuktikan efektivitas cacing tanah untuk mengobati pasien-pasiennya


yang mengidap stroke, hipertensi, penyumbatan pembuluh darah (arterosklerosis),
kejang ayan (epilepsi), dan berbagai penyakit infeksi. Resep-resepnya juga telah
banyak dijadikan obat paten untuk pengobatan alergi, radang usus, dan stroke.

Di Jepang, seorang peneliti bernama Mihara Hisahi berhasil mengisolasi enzim pelarut
fibrin dalam cacing yang bekerja sebagai enzim proteolitik. Karena berasal dari cacing
tanah, maka enzim tersebut kemudian dinamakan lumbrokinase.

Penelitian tersebut kemudian dikembangkan di Kanada oleh Canada RNA


Biochemical. Mereka berhasil menstandarkan enzim lumbrokinase menjadi obat
stroke.

Obat yang berasal dari cacing tanah ini populer dengan nama dagang Boluoke dan
lazim diresepkan untuk mencegah dan mengobati penyumbatan pembuluh darah
jantung yang berisiko mengundang penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi
(hipertensi), serta stroke.

Sejak tahun 1990, penelitian terhadap khasiat cacing tanah juga dilakukan di China
dengan melibatkan tiga lembaga besar, yakni Xuanwu Hospital of Capital Medical
College, Xiangzi Provicial People’s Hospital, dan Xiangxi Medical College.

Uji coba klinis serbuk enzim cacing tanah ini dilakukan terhadap 453 pasien penderita
gangguan pembuluh darah dengan 73 persen kesembuhan total.

Habitat Cacing Tanah


https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 30/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Cacing tanah adalah hewan yang hidup di tempat yang lembab dan tidak terkena
matahari langsung. Kelembaban ini penting untuk mempertahankan cadangan air di
dalam tubuhnya.

Selain kelembaban, kondisi tanah seperti pH tanah, temperatur, aerasi, C02, bahan
organik, jenis tanah, dan suplai makanan juga ikut mempengaruhi kehidupan cacing
tanah.

Di antara ketujuh faktor tersebut, pH dan bahan organik merupakan dua faktor yang
sangat penting. Kisaran pH yang optimal sekitar 6,5-8,5. Adapun suhu ideal menurut
beberapa hasil penelitian berkisar antara 21-30 derajat Celcius.

Kandungan Cacing Tanah


Cacing tanah adalah makhluk yang telah hidup dengan bantuan sistem
pertahanannya sejak fase awal evolusi. Oleh sebab itu ia selalu dapat menghadapi
invasi mikro-organisme patogen di lingkungannya.

Penelitian yang telah berlangsung selama sekitar 50 tahun menunjukkan bahwa


cacing tanah memiliki kekebalan humoral dan selular mekanisme.

Selain itu telah ditemukan bahwa cairan selom cacing tanah mengandung lebih dari
40 protein dan pameran beberapa aktivitas biologis, seperti cytontic, proteolitik,
antimikroba, hemolitik, hemagglutinating, tumorolytic, dan kegiatan mitogenic.

Protein yang dimiliki oleh cacing tanah memiliki mekanisme antimikroba yang
berbeda dengan mekanisme antibiotik.

Antibiotik membunuh mikro-organisme tanpa merusak jaringan tubuh dengan dua


cara, yaitu dengan menghentikan jalur metabolik yang dapat menghasilkan nutrisi
yang dibutuhkan oleh mikro-organisme atau menghambat enzim spesifik yang
dibutuhkan untuk membantu menyusun dinding sel bakteri.

Adapun mekanisme yang dilakukan oleh protein pada cacing tanah adalah dengan
membuat pori di dinding sel bakteri. Hal ini menyebabkan sitoplasma sel bakteri
terpapar dengan lingkungan luar sehingga dapat mengganggu aktivitas di dalam sel
bakteri dan mengakibatkan kematian.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 31/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Dengan cara ini bakteri menjadi lebih sulit resisten karena yang dirusak adalah
struktur sel milik bakteri itu sendiri.


Jenis-jenis Cacing Tanah
Dalam pengklasifikasian ilmiah, cacing masuk ke dalam tiga phylum, yaitu
Platyhelminthes, Aschelminthes (Nemathelminthes), dan Annelida.

Berikut ini penjelasannya:

1. Platyhelminthes.
Ini adalah kelompok cacing yang berbentuk pipih. Ada cacing yang parasit dan ada
yang tidak. Kelompok ini terbagi menjadi tiga kelas, yakni:

Turbelaria. Kelompok ini umumnya hidup bebas dan tidak bersifat parasit.
Contohnya adalah cacing planaria dan microstomum. Di alam, pIanaria adalah
hewan indikator perairan yang tidak tercemar.
Trematoda. Kelompok ini umumnya bersifat parasit. Contohnya adalah cacing
Fasciola hepatica (cacing hati), Eurytrema pancreaticum (cacing kelenjar pankreas),
dan Schistosoma japonicum (cacing pembuluh darah).
Cestoda. Kelompok ini umumnya bersifat parasit. Contohnya adalah cacing pita.

2. Phylum Aschelminthes.
Kelompok cacing dari phylum yang berbentuk silindris ini terbagi menjadi dua kelas,
yaitu:

Nematoda. Umumnya bersifat parasit. Contohnya adalah cacing yang hidup di


usus mamalia seperti Ascharis Iumbricoides, A. suum, dan Ancylostoma duodenale.
Rotifera. Umumnya bersifat parasit.

3. Annelida.
Kelompok cacing yang bersegmen seperti cincin. Phylum ini terbagi menjadi tiga
kelas, yaitu:

Polycaheta. Kelompok cacing yang memiliki banyak seta atau sisir di tubuhnya.
Contohnya adalah Nereis dan Arenicola

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 32/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Hirudinea. Contohnya adalah lintah dan pacet (Hirudo medicinalis dan


Haemadipsa zeylanica).
Oligochaeta. Contohnya adalah cacing tanah. 

Cacing tanah sendiri bisa dikelompokkan berdasarkan warnanya, yaitu kelompok


merah dan kelompok abu-abu. Kelompok warna merah antara lain Lumbricus rubellus,
Lumbricus terestris, Eisenia foetida, Dendroboena, Perethima dan Perionix. Sedangkan
kelompok abu-abu adalah jenis AIIobopora dan Octolasium.

Jenis cacing yang umum dikembangkan di Indonesia adalah Iumbricus rubeIlus.


Cacing ini berasal dari Eropa, ditemukan di dataran tinggi Lembang Bandung oleh Ir.
Bambang Sudiarto pada tahun 1982.

Dilihat dari morfologinya, cacing tersebut panjangnya antara 80-140 mm. Tubuhnya
bersegmen-segmen dengan jumlah antara 85-140. Segmentasi tersebut tidak terlihat
jelas dengan mata telanjang. Yang terlihat jelas di bagian tubuhnya adalah klitelum,
terletak antara segmen 26 atau 27-32.

KIiteIum merupakan organ pembentukan telur. Warna bagian punggung dorsal


adalah coklat merah sampai keunguan, sedangkan warna bagian bawah ventral
adalah krem. Pada bagian depan anterior terdapat mulut namun tak bergigi.
Sedangkan pada bagian belakang posterior terdapat anus.

Ciri-ciri Cacing Tanah


Berikut ini ciri-ciri cacing tanah yang harus Anda ketahui:

Tubuh cacing tanah tersusun dari segmen-segmen yang berbentuk cincin.


Pada setiap segmen terdapat rambut yang keras yang disebut seta (chaeta).
Cacing tanah sangat menyukai bahan organik yang berasal dari kotoran ternak
dan sisa-sisa tumbuhan. Salah satu hasil dari budidaya cacing tanah adalah
casting yang mampu meningkatkan kualitas produksi dan mendongkrak kuantitas
produk pertanian.
Lama siklus hidup cacing tanah sangat tergantung pada kesesuaian kondisi
lingkungan, cadangan makanan, dan jenis cacing tanah. Pada kualitas yang baik,
cacing tanah dapat hidup selama 5-15 tahun.
Bagian atas merah kecokelatan atau merah ungu Permukaan bawah berwarna
pucat
https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 33/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Menempati tanah lapisan atas, kawin dan bertelur di dalam tanah dengan
membuat liang di dalam tanah bermineral.
Berbiak dengan cara reproduksi seksual. 
Panjang 60-150 mm, diameter 4-6 mm.
Dewasa dalam 179 hari dengan masa hidup 682-719 hari Menghasilkan 79-106
kokon (telur) pertahun perekor cacing.
Diapause dalam bentuk bola pada kedalaman 0.45 m di dalam tanah.

Sifat-Sifat Cacing Tanah


Cacing tanah tidak dapat dibedakan berdasarkan jenis kelaminnya karena cacing
bersifat hermaprodit, yaitu di dalam satu tubuh terdapat dua alat kelamin (jantan dan
betina). Uniknya, cacing tanah tidak dapat melakukan perkawinan sendirian. Ia
membutuhkan pasangan untuk melakukan pertukaran sperma.

Cacing tanah juga tergolong hewan nokturnal dan fototaksis negatif. Nokturnal
artinya aktivitas hidupnya lebih banyak pada malam hari karena pada siang hari ia
beristirahat. Sedangkan fototaksis negatif artinya cacing tanah selalu menghindar
kalau ada cahaya. Ia memilih untuk bersembunyi di dalam tanah.

Cacing tanah bernafas tidak dengan paru-paru tetapi dengan permukaan tubuhnya.
Oleh karena itu ia selalu menjaga kelembaban permukaan tubuhnya agar pertukaran
oksigen dan karbondioksida bisa berjalan lancar.

Usia maksimal cacing tanah adalah 15 tahun, tapi usia produktifnya hanya sekitar dua
tahun. Cacing dewasa yang berumur tiga bulan dapat menghasilkan tiga kokon per
minggu. Di dalam kokon terdapat telur dengan jumlah sekira 2-20 butir. Telur tersebut
akan menetas menjadi juvenil (bayi cacing) setelah 2-5 minggu.

Rata-rata hidup cacing adalah dua ekor per kokon. Cacing akan menjadi dewasa dan
siap kawin setelah ia berumur 2-3 bulan.

Dalam pertumbuhannya, berat cacing sampai berumur satu bulan adalah sekitar 400
persen, 1-2 bulan menjadi 300 persen, dan 2-3 bulan mencapai 100 persen. Dalam
satu siklus (tiga bulan), 1 kg induk cacing menghasilkan 6 kg cacing.

Dalam 1 kg cacing terdapat sekira 2.000 ekor cacing. Sedangkan berat keringnya
adalah sekira 20 persen dari berat basah.
https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 34/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Hama dan Penyakit


Keberhasilan budidaya cacing tanah tidak terlepas dari pengendalian terhadap hama 
dan musuh cacing tanah. Beberapa hama dan musuh cacing tanah antara lain
kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa,
lintah, kutu, dan lain-lain.

Musuh yang juga ditakuti adalah semut merah yang memakan pakan cacing tanah
yang mengandung karbohidrat dan lemak, yang diperlukan untuk penggemukan
cacing tanah.

Pencegahan serangan semut merah dilakukan dengan cara di sekitar media diberi air
cukup atau dilumuri oli dan minyak di bagian kaki-kaki rak dan pada media cacing.

Manfaat Cacing Tanah


Di Indonesia, manfaat cacing tanah masih sangat terbatas, yaitu sebagai pakan ternak
atau ikan. Namun di negara-negara lain cacing tanah juga bermanfaat sebagai bahan
obat, bahan kosmetik, pengurai sampah, dan makanan manusia.

Cacing tanah yang banyak dibudidayakan di Indonesia saat ini adalah cacing tanah
Iumbricus. Cacing tanah Iumbricus dimanfaatkan untuk mempercepat proses
dekomposisi sampah organik. Sampah organik yang digunakan adalah sampah
organik dari perkotaan maupun sampah organik dari pedesaan.

Pada dasarnya cacing tanah adalah organisme saprofit, bukan parasit dan tidak butuh
inang. Ia murni organisme penghancur sampah. Penggunaan cacing tanah diharapkan
dapat membantu proses penanganan sampah organik di perkotaan. Alasanya, jika
sampah itu tidak ditangani dengan baik maka akan menimbulkan pencemaran
daratan, udara, dan air.

Cacing tanah yang memiliki ciri khas warna merah muda sampai merah sehingga
sering disebut cacing tanah merah (Red Earthworm) juga dimanfaatkan secara
bersamaan untuk menghasilkan pupuk organik yang dikenal dengan sebutan
Vermikompos atau Kascing.

Peternakan cacing tanah bahkan dilakukan untuk menghasilkan bahan dasar utama
obat-obatan alternatif. Untuk kepentingan ini cacing yang diternakkan adalah cacing

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 35/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

tanah dari berbagai umur yang berbeda untuk berbagai kegunaan pengobatan
penyakit yang berbeda pula.


Menyuburkan Tanaman
Dalam bidang pertanian, cacing bisa menghancurkan bahan organik sehingga
memperbaiki aerasi dan struktur tanah. Hasilnya, lahan menjadi subur dan penyerapan
nutrisi oleh tanaman pun menjadi lebih baik. Keberadaan cacing tanah juga
meningkatkan populasi mikroba yang menguntungkan tanaman.

Lahan pertanian yang mengandung cacing tanah pada umumnya akan lebih subur
karena tanah yang bercampur dengan kotoran cacing tanah sudah siap untuk diserap
oleh akar tanaman.

Cacing tanah yang ada di dalam tanah mencampurkan bahan organik pasir ataupun
bahan antara lapisan atas dan bawah. Aktivitas ini juga menyebabkan bahan organik
akan tercampur lebih merata.

Kotoran cacing tanah juga kaya dengan unsur hara. Menurut ahli-ahli pertanian,
banyak perbedaan pada kadar kimiawi kotoran cacing dan tanah asli.

Pada tahun 1941, misalnya, hasil penelitian T.C. Puh menyatakan bahwa aktivitas
cacing tanah dapat meningkatkan N, P, K, dan bahan organik di dalam tanah. Unsur-
unsur tersebut merupakan unsur pokok bagi tanaman.

Pada tahun 1949 Stockli dalam penelitiannya menjelaskan bahwa humus dan
mikroflora kotoran cacing tanah lebih tinggi dari tanah aslinya. Percobaan pada
tanah-tanah gundul bekas tambang di Ohio, AS, juga menunjukkan bahwa cacing
tanah dapat meningkatkan kadar K yang tersedia 19 persen dan P tersedia 165
persen.

Pada tahun 1979 Wollny juga menyatakan bahwa cacing tanah mempengaruhi
kesuburan dan produktivitas tanah. Bahkan cacing tanah dapat meningkatkan daya
serap air permukaan.

Liang cacing tanah yang ditinggal di dalam tanah berfungsi memperbaiki aerasi dan
drainase yang sangat penting dalam pembentukan tanah. Cacing tanah juga
membantu pengangkutan sejumlah lapisan tanah dari bahan organik.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 36/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Bahkan cacing tanah mampu memperbaiki serta mempertahankan struktur tanah.


Lubang-lubang cacing dan humus secara langsung membuat tanah menjadi gembur.


Bahan Pakan Ternak
Berkat kandungan protein, lemak dan mineralnya yang tinggi, cacing tanah dapat
dimanfaatkan sebagai pakan ternak seperti unggas, ikan, udang, dan kodok.
Sedangkan menurut hasil penelitian para ahli makanan ternak, cacing tanah bisa
digunakan untuk pakan ternak dan ikan.

Kadar protein cacing tanah itu lebih tinggi dibanding dengan tepung ikan. Kandungan
asam aminonya juga paling lengkap, tidak berlemak, mudah dicerna, dan tidak
bertulang sehingga seluruh jasadnya dipakai.

Heti Resnawati, salah seorang peneliti dari Balai Penelitian Ternak Bogor, Jawa Barat,
melakukan riset untuk mengetahui energi metabolis, retensi nitrogen, dan bentuk
pemberian cacing tanah pada ternak unggas.

Riset ini menggunakan 25 ekor ayam ras jantan umur 18 bulan yang ditempatkan di
dalam 25 kandang baterai secara individu dan dibagi dalam empat perlakuan.

Hasil riset menunjukkan bahwa cacing tanah segar memiliki kandungan protein lebih
tinggi, yakni 61,96 persen dibanding cacing tanah yang dikeringkan maupun kascing.

Oleh karena itu pengaruh tersebut perlu dijadikan pertimbangan tentang cara
pengolahan yang digunakan dalam penyusunan pakan ternak yang optimal.

Dengan mempertimbangkan komposisi nutrisi, maka cacing tanah memiliki potensi


untuk digunakan sebagai ransum makanan ikan mentah di dunia perikanan.
Pertumbuhan ikan memang sangat ditentukan oleh kandungan protein dalam
makanan.

Dengan kandungan protein cacing yang cukup tinggi (lebih tinggi dari ikan dan
daging) serta komposisi asam amino esensial yang lengkap, penggunaan cacing tanah
sebagai pakan ikan akan memacu pertumbuhan dan menghasilkan ikan yang sehat
serta tahan terhadap serangan penyakit.

Untuk membuat tepung cacing, Anda bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 37/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Bahan:

Meal worm 41 persen



Telur ayam 20 persen
Gandum 14 persen
Bran 18 persen
Kanji 1 persen

Cara membuat:

1. Cacing segar dipisahkan dari medianya.


2. Cacing segar ini dicuci atau dibilas dengan air bersih kemudian ditimbang.
3. Jemurlah di panas matahari dengan menggunakan seng. Jemurlah selama 24 jam
dalam suhu udara 32-35 derajat Celsius.
4. Cacing kering sudah bisa dibuat menjadi tepung dengan menggunakan
penggiling tepung.
5. Tepung cacing ditimbang dan siap untuk digunakan.

Adapun untuk membuat membuat pelet-pelet ikan yang siap pakai, Anda bisa
mengikuti langkah-langkah di bawah ini.

Bahan:

Kuning telur ayam yang telah direbus


Tepung tapioka
Tepung
Bekatul
Tepung cacing

Catatan:

Masing-masing bahan ditimbang sesuai dengan analisis.

Adapun langkah-langkah pembuatannya adalah:

1. Semua bahan dicampur dan diaduk menjadi satu.

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 38/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

2. Tambahkan air hangat secukupnya hingga adonan menjadi cukup kenyal.


Perhatikan penggunaan air untuk penggunaan minimum.
3. Setelah adonan terbentuk, cetaklah adonan itu dengan mesin penggiling daging 
sehingga menghasilkan pelet basah yang panjang seperti mie.
4. Pelet basah dipotong sebesar 0,5 cm membentuk butiran.
5. Pelet dikeringkan di bawah terik matahari sepanjang hari.
6. Pelet ditimbang dan siap untuk digunakan

Bahan Baku Obat-Obatan


Cacing tanah mengandung kadar protein sebanyak 76 persen. Jumlah ini jauh lebih
tinggi daripada kandungan protein pada daging mamalia (65 persen) dan ikan (50
persen).

Cacing tanah juga memiliki banyak properti untuk mengobati penyakit dan menjaga
kesehatan. Banyak orang yang mengonsumsinya tanpa kontak dengan efek samping.

Beberapa penelitian membuktikan adanya daya anti bakteri hasil ekstraksi protein
cacing tanah. Daya ini mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli,
Staphylococcus aureus, dan Salmonella thypus. Tidak Dengan kemampuan tersebut
maka cacing tanah sering digunakan sebagai media pengobatan.

Adapun manfaat dan khasiat dari cacing tanah adalah:

Menyembuhkan tifus
Menurunkan kadar kolesterol
Meningkatkan daya tahan tubuh
Menurunkan tekanan darah tinggi
Meningkatkan nafsu makan
Mengobati infeksi saluran pencernaan (tifus, disentri, diare, maag)
Mengobati penyakit infeksi saluran pernapasan (batuk, asma, influenza,
bronkhitis, TBC)
Mengurangi pegal-pegal akibat keletihan maupun akibat reumatik
Menurunkan kadar gula darah penderita diabetes.
Mengobati wasir, eksim, alergi, luka dan sakit gigi

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 39/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Sebagai upaya pembuktian khasiat cacing tanah untuk pengobatan, cobalah Anda
membuat obat dari cacing tanah. Ada beberapa cara dalam mengolah daging
Iumbricus rubellus, misalnya sistem higroscopy (kandungan air cacing tanah diserap

dengan menggunakan kain kasa).

Namun Anda juga bisa mengolah cacing tanah tersebut dengan cara berikut ini.

Cara 1

1. Carilah cacing tanah merah yang bentuknya kecil-kecil dan bukan cacing yang
hitam dan besar.
2. Bersihkan dan pastikan sudah tidak ada unsur tanah atau kotoran lain untuk
menjaga higienisnya saja.
3. Tuangkan air kira-kira tiga gelas untuk ukuran diminum tiga kali sehari.
4. Masukkan cacing dan rebus hingga mendidih.“
5. Saring dan ambil airnya saja.
6. Dinginkan sebentar atau minumkan hangat-hangat.

Cara 2

1. Siapkan 1 kg cacing segar untuk membuat sekitar 2000 kapsul


2. Cacing yang masih segar dicuci dengan air yang mengalir
3. Celupkan cacing ke dalam air hangat agar mati
4. Lakukan pengeringan cacing, misalnya dijemur di panas matahari
5. Hancurkan cacing yang telah kering hingga menjadi serbuk dengan
menggunakan mesin penggiling (misalnya blender)
6. Masukan serbuk cacing pada alat pengisi kapsul atau isi kapsul yang sudah ada
secara manual
7. Lanjutkan proses dengan memasukkan kapsul ke dalam botol
8. Masukkan pula slica gel ke dalamnya agar tetap kering dan tidak lembab
9. Tutup botol rapat-rapat dan kemas dengan kotak kemasan berlabel
10. Obat alami dari cacing pun siap dipasarkan.

Cara pemakaian:

Untuk demam tinggi pada tifus, berikan dua kapsul setiap empat jam sekali.
Setelah demam turun, berikan dosis normal, misalnya tiga kali sehari satu kapsul.
https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 40/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Untuk orang sehat, obat ini bisa dikonsumsi satu kapsul per hari untuk membantu
daya tahan tubuh.
Untuk luka borok, obat bisa diberikan dari dalam dan luar. Pemberian dari luar 
dengan membuka kapsul dan langsung menuangkan serbuk pada luka tersebut.
Hasilnya, kulit yang luka akan cepat mulus kembali.

Bahan Baku Kosmetik


Bukan rahasia lagi jika sebagian produk kosmetik menggunakan cacing tanah sebagai
bahan bakunya. Di negara-negara industri maju, cacing tanah dimanfaatkan dalam
bidang kosmetika, dan minyak hasil ekstraksi cacing tanah dapat digunakan sebagai
pelembab, terutama pelembab kulit dan lipstik.

Cacing tanah juga dimanfaatkan untuk pelembab wajah dan anti-infeksi. Sedangkan
sebagai produk herbal, banyak merek tonikum yang menggunakan ekstrak cacing
tanah sebagai campuran bahan aktif.

Makanan Manusia
Cacing merupakan sumber protein yang berpotensi untuk dimasukkan sebagai bahan
makanan manusia seperti halnya daging sapi atau ayam. Penggunaan cacing tanah
sebagai makanan manusia pada umumnya dicampur dengan makanan lain.

Di Filipina, cacing tanah digunakan sebagai bahan untuk membuat perkedel. Memang
cacing tanah di sama disukai sebagai santapan yang lezat.


Share   

Akmal Bahtiar
Menyelesaikan studi sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, aktif menulis berbagai topik populer,
seperti sains, sastra, dan hiburan.

     

Baca juga:

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 41/42
29/12/21 05.33 Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Tips Membuat CV yang Menarik Perusahaan Tankmate Louhan | Ikan yang Bisa Digabung
 23 November 2021 dengan Louhan
 13 Oktober 2021

Tankmate Pbass | 15 Ikan Hias yang Bisa 22 Jenis Ikan Tetra, Ikan Hias Kecil untuk
Dicampur Peacock Bass Aquascape
 13 Oktober 2021  15 September 2021

Cara Menulis Surat Lamaran Pekerjaan Agar 15 Jenis Ikan Hias Air Tawar Populer
Diterima HRD  5 Juni 2021
 11 September 2021

© Copyright 2021, Some Rights Reserved

Tentang Kami
Kontak
Ketentuan Layanan
Kebijakan Privasi

https://titikdua.net/budidaya-cacing-tanah/ 42/42

Anda mungkin juga menyukai