Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA

PERSILANGAN MONOHIBRIDA

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Retno Widowati, M.Si.

Oleh:

Anis Wijayanti
NPM : 216201446029

LABORATORIUM MIKROTIKA
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
TAHUN 2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Genetika merupakan cabang ilmu dari biologi yang menjelaskan persamaan
dan perbedaan sifat yang diturunkan pada makhluk hidup. Selain itu, genetika juga
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan apa yang diturunkan dari induk
kepada turunan nya, bagaimana mekanisme materi genetika itu diturunkan, dan
bagaimana peran materi genetika tersebut. Penurunan sifat atau hereditas mendapat
perhatian banyak peneliti. Peneliti yang paling popular adalah Gregor Johann Mendel
yang lahir tahun 1822 di Cekoslovakia.Pada tahun 1842, Mendel mulai mengadakan
penelitian dan meletakkan dasar-dasar hereditas terutama dalam pembiakan silang.
Penelitian Mendel menghasilkan hukum Mendel I dan II. Mendel melakukan
persilangan monohibrid atau persilangan satu sifat beda, dengan tujuan mengetahui
pola pewarisan sifat dari tetua kepada generasi berikutnya. Persilangan ini untuk
membuktikan hukum Mendel I yang menyatakan bahwa pasangan alel pada proses
pembentukkan sel gamet dapat memisah secara bebas. Hukum Mendel I disebut juga
dengan hukum segregasi.
Hukum Mendel I disebut juga dengan hukum segregasi. “Bila individu genotipe BB
atau bb dikawinkan sesamanya, maka tetap mengalami pemisahan atau mengalami
HukumMendel I. Hanya saja hasil pemisahan adalah gamet yang sama yakni B dan B atau b
dan b. Demikian juga individu heterozigot akan mengalami pemisahan menjadi B dan
b. Jadi semua individu dengan genotip homozigot atau heterozigot sama-sama akan
mengalami pemisahan sesuai hukum Mendel I. Persilangan monohibrid yang menghasilkan
keturunan dengan perbandingan genotip F2, yaitu 1 : 2 : 1 merupakan bukti berlakunya
hukum Mendel I yang dikenal dengan nama Hukum Pemisahan Gen yang satu alel (The Law
of Segregation of Allelic Genes). Persilangan monohibrida adalah persilangan sederhana
yang hanya memperhatikan satu sifat atau tanda beda.
Uji Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara
frekuensi observasi yang benar-benar terjadi/aktual dengan frekuensi harapan atau
ekspektasi.
Frekuensi observasi → nilainya didapat dari hasil percobaan (o)
Frekuensi harapan → nilainya dapat dihitung secara teoritis (e)
Nilai χ² adalah nilai kuadrat karena itu nilai χ² selalu positif
Bentuk distribusi χ² tergantung dari derajat bebas (db) / degree of freedom.
Uji χ² dapat digunakan untuk :
a. Uji Kecocokan = Uji kebaikan-suai = Goodness of fit test
b. Uji Kebebasan
c. Uji beberapa proporsi

Dalam genetika Chi-Square (Chi-Kuadrat) sering kali kita digunakan untuk menguji
apakah data yang diperoleh dari suatu percobaan itu sesuai dengan ratio yang kita
harapkan atau tidak.

B. Tujuan Praktikum
1. Membuktikan adanya prinsisp segresi.
2. Membuktikan perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida, yaitu
perbandingan genotipe 1 : 2 : 1 dan perbandingan fenotipe 3: 1.
3. Dapat menggunakan uji ChiSquare dalam analisis genetika mendel.
BAB II

METODE PENGAMATAN

A. Alat dan Bahan


1. lembar print berisi Lajur Jagung Tipe 1.
2. Kalkulator.

B. Cara Kerja
1. Setiap mahasiswa memiliki lembar print berisi Lajur Jagung Tipe 1 yang akan
dikerjakan oleh mahasiswa dengan NPM ganjil.
2. Hitung berapa jumlah jagung yang berwarna ungu dan berapa jagung yang
berwarna kuning dan berapa total keseluruhan jagung.
3. Catatlah hasil yang didapat dari perhitungan diatas.
4. Uji data yang didapat dengan munggunakan Chi Square.
5. Jelaskan dan simpulkan hasil dari simulasi yang sudah dilakukan.

C. Analisis Data
1. Data Kelompok
Jagung berwarna Ungu (PP) disilangkan dengan jagung berwarna kuning (pp),
jagung berwarna ungu dominan terhadap jagung berwarna kuning.

a. Persilangan
P1 : PP X pp
( Jagung Ungu) ( Jagung Kuning)

F1 : Pp
(Jagung Ungu)

P2 : Pp X Pp

G2 : P P
p p
F2 :
Gamet P P
P PP Pp
P Pp Pp

PP : Jagung ungu
Pp : Jagung ungu
Pp : Jagung ungu
pp : Jagung kuning

Jagung ungu : Jagung kuning


3 : 1
75% : 25%

Genotipe = PP : Pp : pp
1 : 2 : 1
Fenotipe = Jagung ungu : Jagung kuning
3 : 1
2. Persilangan Monohibrid – Analisis Statistik

Jumlah jagung yang dihitung

Kolom Ungu Kuning Jumlah


1 17 12 29
2 26 3 29
3 24 5 29
4 26 3 29
5 24 5 29
6 22 7 29
7 24 5 29
8 27 2 29
9 21 8 29
10 19 10 29
11 17 12 29
12 25 4 29
13 24 5 29
14 20 9 29
15 22 7 29
16 22 7 29
17 22 7 29
18 21 8 29
19 20 9 29
20 24 5 29
21 21 8 29
22 19 10 29
23 25 4 29
24 26 3 29
25 20 9 29
Jumlah 558 167 725

Jumlah jagung warna ungu yang didapat : 558


Jumlah jagung warna kuning yang didapat : 167
Jumlah seluruh jagung : 725

Ungu Kuning Jumlah


Observed (O) 558 167 725
Expected (E) 554 181 725
Deviation (O - E) 14 -14 0
Deviation2 (d2) 196 196
X2 hitung = d2/E 0.36 1.08 1.44
X2 tabel α=0,05; df=1 3.84
Kesimpulan Percobaan yang dilakukan sesuai dengan hukum Mendel
ke-1 karena X2 hitung < X2 tabel
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

Percobaan kali ini menggunakan lembar print berisi Lajur Jagung Tipe 1 yang
akan dikerjakan oleh mahasiswa dengan NPM ganjil. Lembar print berisi Lajur Jagung
Tipe 1 yang berwarna ungu dan kuning sebagai model gen. Jagung berwarna ungu
dengan genotip PP dan jagung warna kuning dengan genotip pp yang disilangkan.
Berdasarkan lembar print lajur jagung tersebut diperoleh sebanyak 558 biji jagung warna
ungu dan 167 biji jagung warna kunning dari total jumlah 725 biji jagung.
Praktikum Genetika mengenai Simulasi Persilangan Monohibrid bertujuan untuk
membuktikan Hukum Mendel 1, diantaranya membuktikan adanya prinsip segregasi
secara bebas, membuktikan perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida yaitu
perbandingan genotipe 1:2:1 dan perbandingan fenotipe 3:1 dan dapat menggunakan uji
Chi Square ( Khi – Kuadrat ) dalam analisis genetika mendel.
Berdasarkan percobaan yang saya lakuakn menggunakan lembar print berisi Lajur
Jagung Tipe 1 yang akan dikerjakan oleh mahasiswa dengan NPM ganjil, diperoleh rasio
Genotipe 1:2:1 dan rasio Fenotipe 3:1. Dalam simulasi persilangan monohibrid,
disilangkan jagung berwarna ungu (PP) disilangkan dengan jagung berwarna kuning (pp),
didapatkan kesimpulan jagung berwarna ungu dominan terhadap jagung berwarna kuning
(pp).
Dari uji Chi-Square diperoleh kesimpulan bahwa percobaan yang dilakukan
sesuai dengan Hukum Mendel 1 karena X2 hitung didapatkan sebesar 1.44 sedangkan X2
tabel dengan α 0,05 dan d = 1 adalah 3.84. Karena X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel
maka H0 diterima. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa persilangan yang dilakukan
sesuai dengan hukum Mendel 1.
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dalam simulasi persilangan monohibrid adalah sebagai berikut:
1. Percobaab secara acak membuktikan adanya prinsip dari segregasi (Hukum
Mendel 1)
2. Percobaan yang dilakukan sesuai dengan Hukum Mendel 1 karena Karena X2
hitung lebih kecil dari X2 tabel
3. Berdasarkan hasil dari uji Chi Square ( Chi – Kuadrat ) dalam analisis genetika
mendel, diperoleh perbandingan Mendel pada F2 persilangan monohibrida yaitu
perbandingan genotipe 1:2:1 dan perbandingan fenotipe 3:1.

B. Saran
Semoga kedepannya praktikum mata kuliah Genetika dapat dilaksanakan secara
langsung di Laboratorium Universitas Nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Yunus, and Penerbit Pustaka Rumah. Buku Ajar Genetika Dasar. Penerbit
Pustaka Rumah C1nta, 2021.
Nusantari, Elya. Genetika Belajar Genetika dengan Mudah & Komprehensif: Dilengkapi
Data Hasil Riset tentang Kesulitan Memahami Konsep Genetika dan Riset dalam
Pembelajaran Genetika. Deepublish, 2015.
Kustiani, Eri dkk. Laporan Praktikum Genetika Simulasi Persilangan
Monohibrida.diakses pada 13/10/2021 pukul 21:30, dari
https://xdocs.tips/doc/laporan-praktikum-simulasi-monohibrid-08p2w4rwp5nv

Anda mungkin juga menyukai