Anda di halaman 1dari 10

ADI NUR FAJRI KELAS : 1AA IP NIM:15012100015

RESUME BUKU : PENGANTAR ILMU PEMERINTAHAN YANG DITULIS OLEH,


HAUDI, S.PD., M.M
DARI BAB I, II, III
Dari segi bahasa atau berdasarkan pendekatan Etimologis, kata "pemerintah" atau
"pemerintahan", pada kedua kata tersebut berasal dari suku kata "perintah" yang memiliki arti
sesuatu yang harus dilaksanakan. Dan untuk kata "memerintah" diartikan sebagai menguasai
atau mengurus negara atau daerah sebagai bagian dari suatu negara, jadi kata "pemerintah"
berarti kekuasaan untuk memerintah pada suatu negara. Pemerintah dapat juga diartikan
sebagai suatu badan tertinggi yang memerintah suatu negara. Di dalam kata tersebut dapat
disimpul beberapa unsur yang menjadi ciri-ciri khas dari "perintah", yaitu:

Adanya wewenang atau kekuasaan untuk memberi perintah.


Menurut D. G. A. Van Poelje
Ilmu pemerintahan mengajarkan bagaimana dinas umum disusun dan dipimpin dengan
sebaik-baiknya.

Menurut Inu Kencana Syafiie


Ilmu pemerintahan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana melaksanakan pengurusan,
pengaturan , kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan dalam berbagai peristiwa dan
gejala pemerintahan, secara baik dan benar.

Di beberapa negara pemerintah dan pemerintahan tidak dibedakan: Inggris menyebutnya


"Government" dan Perancis menyebutnya "Gouvernment", keduanya berasal dari perkataan
Latin "Gubernacalum". Dalam bahasa Arab disebut "Hukumat". Di Amerika Serikat disebut
"Administration", sedangkan di Belanda mengartikan "Regering" sebagai penggunaan
kekuasaan negara oleh yang berwenang untuk menentukan keputusan dan kebijaksanaan
dalam rangka mewujudkan tujuan negara dan sebagai penguasa menetapkan perintah-
perintah. Jadi "Regeren" digunakan untuk pemerintahan pada tingkat nasional atau pusat.
"Bestuur" diartikan sebagai keseluruhan badan pemerintah dan kegiatannya yang langsung
berhubungan dengan usaha mewujudkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu, dalam
penyelenggaraan pemerintahan dikenal

"Algemeenstuurs Dients" .
Untuk menyelenggarakan dan melaksanakan tujuan negara, pemerintah melakukan kegiatan-
kegiatan pemerintahan dalam suatu negara. Disini pengertian "pemerintah" dan
"pemerintahan" digunakan dalam arti yang luas. Pemerintahan dalam arti luas terbagi
berdasarkan ajaran Trias Politica dari Montesquieu yang terdiri atas:

Pelaksanaan Peradilan. Pada umumnya yang disebut pemerintah adalah sekelompok individu
yang mempunyai wewenang tertentu untuk melaksanakan kekuasaan. Patokan ini berlaku
untuk pemerintah yang berdaulat .
Pemerintah yang berdaulat mempunyai hak untuk mengurus dan mengatur rumah tangga
nasional dan memiliki monopoli untuk melaksanakan kekuasaan yang bersifat memaksa. Di
dalam pengurusan rumah tangga tersebut termasuk melindungi masyarakat dan wilayah
negara, meningkatkan taraf hidup dan lingkungan hidup, memelihara keamanan dan
ketertiban umum dan sebagainya.
Pembedaan yang umum diadakan antara berbagai bentuk pemerintah adalah pemerintah yang
monopolitis dan yang menganut persaingan bebas, pemerintah yang terdiri dari satu orang
dan yang terdiri dari sekelompok orang, pemerintah yang demokratis dan yang totaliter dan
sebagainya. Di antara pemerintah-pemerintah tersebut terdapat pula yang bentuknya tidak
murni dalam arti bahwa pemerintah tersebut mengandung sedikit banyak bentuk
pemerintahan lainnya.

B. Tujuan Umum
Tujuan mempelajari ilmu pemerintahan secara umum adalah agar dapat memahami teori-
teori, bentuk-bentuk, dan proses-proses pemerintahan, serta mampu menempatkan diri serta
ikut berperan di dalam keseluruhan proses penyelenggaraan pemerintahan terutama
pemerintahan dalam negeri.

Tujuan Khusus
Dalam Negeri atau perguruan tinggi lain baik negeri maupun swasta, yang kesemuanya
diharapkan untuk memperoleh mata kuliah ilmu pemerintahan.
Tujuan dan umum dan khusus tersebut di atas adalah tujuan yang dilaksanakan departemen
dalam negeri.
C. Philosophy, Essential, Beginsel. Secara istilah asas diartikan dasar prinsip, pedoman,
pegangan. Jika diartikan dalam pemerintahan, asas pemerintahan merupakan prinsip dasar
dari pemerintahan yang baik bersifat normatif maupun sebagai sistem nilai pemerintahan
dalam membentuk dan menjalankan pemerintahan. Sedangkan menurut Taliziduhu Ndraha,
asas-asas pemerintahan dapat didefinisikan sebagai pola umum dan normatif perilaku
pemerintahan yang bersumber dari nilai pemerintahan dan sebagai pegangan pemerintahan
yang secara objektif diperlukan untuk memperlancar dan mengefektifkan hubungan interaksi
antara pemerintah dengan yang diperintah.

Asas memandang jauh ke depan


Asas memandang jauh kedepan memiliki arti bahwa pemerintahan yang memiliki visioner.
Dimana untuk mencapai visi tersebut diperlukan perencanaan stratrgis dan matang. Ada
beberapa hal yang perlu di perhatikan, yaitu : waktu, masa jabatan, kesempatan, dan generasi
yang akan datang.

Asas berpikir panjang


Dalam hal ini, ada sebuah peribahasa yang tepat digunakan yakni pikir dahulu pendapatan,
sesal kemudian tidak berguna. Melakukan sesuatu terlebih dahulu mempertimbangkan srgala
resiko secara rasional dan objektif. Hal ini juga yang harus diperhatikan, bahwa dalam ilmu
pemerintahan mempunyai asas berpikir panjang, dimana dalam menentukan aturan dan
kebijakan, seorang pemerintah harus memepertimbangkan segala hal dan hal yang akan
ditimbulkan dengan adanya kebijakan tersebut secara rasional, objektif dan cara-cara yang
konkrit.
Asas belajar dari sejarah
Asas ini menggambarkan bahwa pemerintahan adalah proses sejarah yang melahirkan konsep
sejarah pemerintahan. Dimana dalam pemerintahan itu sendiri terjadi mata rantai sebab akibat
yang menerangkan bahwa setiap kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam pemerintahan
tidak ada yang terjadi secara kebetulan dan jelas akan ada aktor pemerintahan serta dampak
yang ditimbulkan. Karena dalam ilmu pemerintahan, seorang pemerintah bisa berkaca dari
semua kejadian atau peristiwa yang telah terjadi karena setiap kejadian yang terjadi bersifat
unik.

Asas kepastian dan perubahan


Kepastian hukum merupakan bingkai dari perubahan sosial yang terjadi di masyarakat
dimana yang menjadi bingkai itu sendiri adalah hukum positif yang berlaku. Dalam
pemerintahan, perubahan merupakan suatu hal yang pasti dan harus dihadapi sehingga sangat
diperlukan manajemen perubahan oleh pemerintah untuk mengantisipasi perubahan yang
terjadi agar membawa perubahan yang lebih baik. Dalam ilmu pemerintahan, kebijakan yang
dihasilkan oleh pemerintah ada tahap-tahap yang perlu dilakukan. Hal pertama haruslah ada
motif yang dianggap sebagai input dalam menghasilkan kebijakan.
Kemudian, untuk mewujudkan itu semua, diperlukan proses yang diartikan sebagai cara
ataupun alat dalam megelola dan menciptakan kebijakan, kemudian yang terakhir adalah
output yang berupa kebijakan ataupun hasil dari pelaksanaan pemerintahan.

Asas profesionalisme
Profesionalisme adalah konsep yang digunakan dalam ilmu administrasi dan ilmu manajemen
khususnya manajemen sumber daya manusia.
Profesional itu sendiri merupakan suatu sifat ketekunan pada pekerjaan yang dikuasai d an
dilaksanakan dengan benar.

Asas tanggung jawab


Tanggung jawab adalah suatu sikap untuk menanggung resiko terhadap pekerjaan yang
dilakukan dalam peristiwa pemerintahan, dimana tanggung jawab tersebut lebih menekankan
pada pelaksanaan kewajiban dan hak yang dimiliki oleh setiap pemerintah dan yang
diperintah.

Asas kepatuhan
Dalam hal pemerintahan, terdapat asas kepatuhan yang bermakna bahwa apa yang dilakukan
sesuai dengan norma hukum dan prosedur yang ada dalam organisasi pemerintahan.

Asas kebersamaan
Asas ini memperlakukan semua orang sama didalam hukum dan pemerintahan. Bahwa hak-
hak manusia memang perlu dijaga dan dihargai, dimana semua orang berhak mendapat
perlakuan yang adil dalam hukum dan mendapatkan pelayanan yang prima dalam pelayanan
publik dalam hal pemerintahan.
Asas pemerintahan yang baik sebagai spirit pemerintahan modern yang mencakup nilai
transparasi, keadilan, pelayanan, kepastian hukum, efisiensi, efektivitas, dan sebagainya.

Asas persatuan dalam Perbedaan


Salah satu yang membuat unik Indonesia adalah karena keberagamannya. Dimana di
Indonesia terdiri dari beberapa suku, agama, budaya, baha sa dan ras.

Asas persatuan dalam perbedaan menyebabkan


Indonesia menganut Bhineka Tunggal Ika, perbedaan diciptakan dan persatuan sebagai
rahasia ilahi dalam penciptaan.
D. Negara sendiri.

Sistem pemerintahan.
A. Negara adalah insititusi yang dibentuk oleh kumpulan orang-orang yang hidup dalam
suatu wilayah tertentu deng an tujuan sama yang terikat dan taat terhadap perundang-
undangan serta memiliki pemerintahan sendiri". Negara dibentuk atas dasar kesepakatan
bersama yang bertujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup dan
memenuhi kebutuhan mereka. Untuk mengatur bagaimana anggota masyarakat dalam
menjalankan aktivitasnya sebagai warga negara, negara memberikan batasan-batasan dalam
wujud aturan dan hukum. Dan setiap negara memiliki bentuk-bentuk tersendiri.

Teori Kenyataan
Timbulnya suatu Negara adalah soal kenyataan.
Teori Ketuhanan
Timbulnya Negara adalah atas kehendak Tuhan. Segala sesuatu tidak akan terjadi apabila
Tuhan tidak memperkenankannya.

Teori Perjanjian
Negara timbul karena perjanjian yang diadakan antara orang-orang yang tadinya hidup bebas
merdeka, terlepas satu sama lain tanpa ikatan kenegaraan.

Teori Penaklukan
Negara timbul karena serombongan manusia menaklukan daerah dari rombongan manusia
lain.
Bentuk negara adalah merupakan batas antara peninjauan secara sosiologis dan peninjauan
secara yuridis mengenai negara. Peninjauan secara sosiologis jika negara dilihat secara
keseluruhan tanpa melihat isinya, sedangkan secara yuridis jika negara\peninjauan hanya
dilihat dari isinya atau strukturnya. Sedangkan secara yuridis jika negara\peninjauan hanya
dilihat dari isinya atau strukturnya.

Negara Kesatuan
Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintahan pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah.
Namun dalam pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi kedalam 2 macam sistem
pemerintahan yaitu: sentral dan otonomi.
a. Negara kesatuan dengan sisitem sentralisasi adalah pemerintahan yang langsung dipimpin
oleh pemerintahan pusat, sementara pemerintahan daerah di bawahnya melaksanakan
kebijakan pemerintahan pusat. Model pemerintahan Orde
Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto adalah salah satu contoh sistem pemerintahan
model ini.
b. Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah diberikan kesempatan
dan kewenangan untuk mengurus urusan pemerintahan diwilayah sendiri. Sisitem ini dikenal
denga n istilah otonomi daerah. Sistem pemerintahan Negara
Malaysia dan pemerintahan paska Orde Baru di Indonesia dengan sistem otonomi khusus
dapat dimasukan ke dalam model ini.
Negara Serikat, Negara serikat atau Federasi merupakan bentuk negara gabungan yang terdiri
dari beberapa negara bagian dari sebuah negara serikat. Pada mulanya negara-negara bagian
tersebut merupakan negara yang merdeka, berdaulat dan berdiri sendiri. Setelah
memnggabungkan dengan negara serikat, dengan sendirinya negara tersebut melepaskan
sebagian dari kekuasaannya dan menyerahkannya kepada Negara Serikat.
Negara Serikat. Namun pada perkembangan selanjutnya, negara serikat mengatur hal yang
bersifat strategis seperti kebijakan politik luar negeri, keamanan dan pertahanan negara.
Adakalanya dalam pembagian kekuasaan antara pemerintahan federasi dan peerintahan
negara -negara bagian yang disebut adalah urusan-urusan yang diselenggarakan oleh
pemerintah negara -negara bagian, yang berarti bahwa bidang kegiatan federal adalah urusan-
urusan kenegaraan selebihnya.
Di samping 2 bentuk di atas, dari sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk Negara
dapat digolongkan ketiga kelompok yaitu: Monarki, Oligarki, dan Demokrasi.

Monarki
Pemerintahan monarki adalah model pemerintahan yang dikepalai oleh raja atau ratu.

Monarki absolut dan monarki konstutional.


a. Monarki absolut adalah model pemerintahan dengan kekuasaan tertinggi di tangan satu
orang raja atu ratu. Termasuk dalam kategori ini adalah
Negara Arab Saudi, Brunae, Swazilan, Bhutan, dan lan-lain.
b. Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan yang kekuasaan kepala negaranya
dibatasi oleh ketentuan-ketentuan kostitusi nagara. Praktek monarki konstitusional ini adalah
yang paling banyak dipraktekan di beberapa negara, seperti Thailand, Jepang, Inggris,
Jordania dan lan-lain.
c.
Inggris, Belanda, dan Malaysia.
Dengan demikian pengertian negara yang berbentuk monarki adalah negara dimana cara
penunjukan kepala negaranya berdasarkan keturunan dari raja yang sebelumya.

Oligarki
Model pemerintahan oligarki adalah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang
berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu .
Pemerintahan model demokrasi adalah pemerintahan yang bersandarkan pada kedaulatan
rakyat atau bendasarkan kekuasaannya pada pilihan atau kehendak rakyat malalui mekanisme
pemulihan
Umum yang berlangsung secara jujur, bebas, aman, dan adil.

Hakekat Negara
Menurut Prof. Muhammad Yamin, pada hakikatnya dapat dikatakan suatu Negara itu harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Harus ada wilayahnya;
b. Harus ada tujuannya.
c.Teori Tentang Tujuan Negara a.
d.. Untuk mencapai kesejahteraan umum.
.
Ada beberapa yang perlu diketahui, mengapa seseorang atau sekelompok orang memiliki
kekuasaan, yaitu sebagai berikut: a.

Legitimate berarti pengangkatan, jadi

Legitimate Power adalah memperoleh kekuasaan melalui pengangkatan.


b. Coersive berarti kekerasan, jadi Coersive Power adalah memperoleh kekuasaan melalui
cara kekerasan, bahkan mungkin bersifat perebutan atau perampasan bersenjata yang sudah
barang tentu diluar jalur konstitusional, hal ini lazim disebut dengan istilah kudeta.
c. Expert berarti keahlian, jadi Expert Power adalah memperoleh kekuasaan melalui keahlian
seseorang, maksudnya pihak yang mengambil kekuasaan memang memiliki keahlian seperti
ini dan berlaku di Negara demokrasi karena sistem kepegawaiannya dalam memilih pegawai
memakai merit sistem.
Kepala Rumah Sakit; Penempatan insinyur pada jabatan teknis Dinas Pekerjaan Umum;
Penempatan lulusan IPDN sebagai camat atau lurah.
d. Reward berarti pemberian, jadi Reward Power adalah memperoleh kekuasaan melalui
suatu pemberian atau karena berbagai pemberian.

Legitimasi Kekuasaan dalam Pemerintahan


Secara etimologis legitimasi berasal dari bahasa latin "Lex" yang berarti "Hukum". Kata
legitimasi identik dengan munculnya kata-kata seperti legalitas, legal dan legitim. Sesuatu
yang tidak legal dianggap diluar peraturan yang syah, kendati peraturan itu sendiri bisa
diciptakan oleh pembuatnya, kecuali hukum Allah yang sudah terpatri.
Legitimasi adalah kesesuaian suatu tindakan perbuatan dengan hukum yang berlaku, atau
peraturan yang ada, baik peraturan hukum formal, etis, adat istiadat maupun hukum
kemasyarakatan yang sudah lama tercipta secara sah. Dalam legitimasi kekuasaan, bila
seorang pimpinan menduduki jabatan dan memiliki kekuasaan secara legitimasi adalah bila
yang bersangkutan mengalami pengangkatan, sehingga dengan demikian yang bersangkutan
dianggap absah memangku jabatannya dan menjalankan kekuasaannya.
Teori-teori tentang Pemegang Kekuasaan a.
Yaitu kepala Negara dianggap anak Tuhan, sehingga tidak ada kemungkinan untuk
membantahnya.
b. Yaitu kepala Negara dipilih dari rakyat karena rakyatlah yang merupakan kedaulatan
tertinggi.
c. Yaitu segalanya demi Negara, karena Negara yang menurut kodratnya mempunyai
kekuasaan mutlak.
d. Yaitu segalanya berdasarkan hukum, karena yang berdaulat adalah hukum, kekuasaan
diperoleh melalui hukum.
Herodotus membagi penguasaan tersebut, sebagai berikut: a.
b.
c. Demokrasi, yaitu penguasaan oleh rakyat banyak.
C. "Demos" yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat, "Cratein" yang berarti
kekuasaan atau kedaulatan.

Demokrasi secara etimologis berasal dari kata


"Demos-Cratein" atau demokrasi adalah keadaan Negara dimana dalam sistem
pemerintahannya, kedaulatan di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan
bersama rakyat. Pendemokrasian berbeda pada berbagai Negara, tergantung bagaimana
Negara tersebut memberikan keluasan hak dan kewajiban kepada rakyatnya dalam hal
pemerintahan. Misalnya kepentingan masyarakat tersalurkan lewat Senat, Partai Politik dan
Parlemen, dari keadaan inilah terbentuk dan timbul perbedaan pendemokrasian tersebut
diatas pada masing -masing Negara.

Demokrasi langsung terjadi bilamana untuk


Negara, setiap warga Negara dari Negara tersebut boleh menyampaikan langsung tentang hal
ikhwal persoalan dan pendapatnya kepada pihak eksekutif, jadi adanya parlemen hampir
tidak diperlukan.
Pemilihan Umum hanya diadakan untuk pemilihan lembaga eksekutif, sedangkan fungsi
legislatif yang dimaksudkan sebagai lembaga pengawasan jalannya pemerintahan, rakyat
langsung mengontrol tetapi kemudian karena rakyat disibukan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari, maka diperlukan lembaga khusus semacam parlemen dan masing-
masing senat. Untuk pemilihan anggota-anggotanya tentu lebih tepat dilaksanakan secara
langsung.

Demokrasi perwakilan terjadi bilamana untuk


Negara, diperlukan adanya semacam lembaga legislatif, karena masyarakat yang begitu
banyak di suatu Negara tidak mungkin seluruhnya duduk di lembaga tersebut.
Lembaga inilah semasa jabatannya diwajibkan mencari data permasalahan dan berbagai
keluhan masyarakat dalam hal ikhwal pemerintahan Negara, dan mereka dilengkapi berbagai
hak seperti hak menyelidiki, hak berpendapat dan hak mengawasi.
A. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi
merupakan bentuk pemerintahan politik yang kekuasaan pemerintahannya berasal dari rakyat.
Demokrasi adalah sebuah bentuk kekuasaan dari, oleh, dan untuk rakyat .
Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan pemerintahan, sedangkan
rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai warga negara. Demos menyiratkan
makna diskriminatif atau bukan rakyat keseluruhan, tetapi hanya populasi tertentu, yaitu
mereka yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal mengontrol akses ke sumber–
sumber kekuasaan dan bisa mengklaim kepemilikan atas hak–hak prerogratif dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan urusan publik atau pemerintahan.
Sulit mencari kesepakatan dari semua pihak tentang pengertian atau definisi demokrasi.
Ketika ada yang mendefinisikan demokrasi secara ideal atau juga disebut sebagai definisi
populistik tentang demokrasi, yakni sebuah sistem pemerintahan "dari, oleh, dan untuk
rakyat" maka pengertian demokrasi demikian tidak pernah ada dalam sejarah umat manusia.
Tidak pernah ada pemerintahandijalankan secara langsung oleh semua rakyat; dan tidak
pernah ada pemerintahan sepenuhnya untuk semua rakyat.
Dalam praktiknya, yang menjalankan pemerintahan bukan rakyat, tapi elite yang jumlahnya
jauh lebih sedikit. Juga tidak pernah ada hasil dari pemerintahan itu untuk rakyat semuanya
secara merata, tapi selalu ada perbedaan antara yang mendapat jauh lebih banyak dan yang
mendapat jauh lebih sedikit. Karena itu, ketika pengertian "demokrasi populistik" hendak
tetap dipertahankan, Dahl mengusulkan konsep "poliarki" sebagai pengganti dari konsep
"demokrasi populistik "tersebut. Poliarki dinilai lebih realistik untuk menggambarkan tentang
sebuah fenomena politik tertentu dalam sejarah peradaban manusia sebab poliarki mengacu
pada sebuah sistem pemerintahan oleh "banyak rakyat" bukan oleh "semua rakyat", oleh
"banyak orang" bukan oleh "semua orang."
B. Demokrasi secara etimologis berasal dari bahasa
Yunani "Demokratia" yang dibagi dalam dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan
rakyat atau pemerintahan yang ra kyatnya memegang peranan yang sangat menentukan.
Secara harfiah, demokrasi berarti kekuatan rakyat atau suatu bentuk pemerintahan dengan
rakyat sebagai pemegang kedaulatannya. Berikut ini pengertian demokrasi menurut beberapa
ahli:

Aristoteles
Menurut Aristoteles Demokrasi adalah suatu negara suatu kebebasan karena melalui
kebebasanlah setiap warga negara bisa saling berbagi kekuasaan di dalamnya.

Abraham Lincoln
Menurut Abraham Lincoln, Democracy is government of the people, by the people, and for
the people .

Hans Kelsen
Menurut Hans Kelsen, Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang
melaksana kan kekuasaan negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Dimana rakyat telah
yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan
kekuasaan negara.

Sidney Hook
Menurut Sidney Hook Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas
yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.

Mohammad Hatta
Menurut Mohammad Hatta, Demokrasi sebagai sebuah pergeseran dan penggantian
kedaulatan raja menjadi kedaulatan rakyat.
C. Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai-nilai yang mutlak diperlukan untuk
mengembangkan pemerintahan yang demokratis. Ketiadaan hal-hal tersebut akan
mengakibatkan dampak yang kentara berupa pemerintahan yang sulit ditegakkan. Diantara
yang merupakan nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut :
Kebebasan
a. 1945 pasal 28 dalam undang-undang Nomor 15

Tahun 2005. Menuju masa demokrasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan di segala
bidang sering memunculkan permasalahan baru bagi warga negara atau masyarakat. Apabila
masalah tersebut membahayakan, maka warga berhak untuk menyatakan keluhan tersebut
baik secara langsung maupun tidak langsung kepada pemerintah. Hal ini wajib dijamin oleh
pemerintah sebagai wujud dan bentuk kewajiban negara untuk melindungi rakyatnya.
Semakin cepat dan efektif penyelesaiannya, maka kualitas demokrasi pemerintahan tersebut
semakin tinggi. Pada orde lama, kebebasan ini sangat dibatasi. Hanya pendapat yang
mendukung pemerintahan yang diterima. Jika ada pendapat yang bertolak belakang dan
mengancam kekuasaan pemerintahan maka dilarang untuk disalurkan melalui media apapun.
Bahkan banyak dari mereka dipaksa mengaku "bersalah" dan ditempatkan di hotel prodeo.
Di masa orde baru, tindakan tersebut berlangsung makin intensif dan sistematis. Bahkan
pemerintahan membentuk badan intelijen khusus untuk memantau dan mengawasi segala
macam gerakan atau pendapat tokoh masyarakat dan segera menindas mereka bila dianggap
membahayakan tanpa memperdulikan hak asasi manusia .

Inilah yang memicu kematian nilai-nilai demokrasi di


Indonesia. Represi terhadap perbedaan pendapat dengan para eksekutif cukup potensial
dalam menghadirkan disintegrasi bangsa. Karena demokrasi mengajarkan kebebasan
berpendapat yang dibatasi oleh kebebasan orang lain. Sehingga segala jenis penindasan ini
harus dijauhkan agar tidak menghalangi demokratisasi dalam tata kehidupan politik
Indonesia. Karenanya, setiap warga berhak memberikan tanggapan dan sikap di dalam era
keterbukaan ini.
b. Berkelompok merupakan naluri dasar manusia yang tak mungkin diingkari. Kebebasan
berkelompok dalam berorganisasi merupakan nilai dasar demokrasi yang harus diaplikasikan
oleh setiap warga negara. Pada masa modern, kebutuhan seperti ini tumbuh dan berkembang
semakin pesat.
Semisal seorang calon presiden tidak mungkin mencalonkan dirinya sendiri kecuali
dicalonkan oleh kelompoknya . Berkelompok pada masa orde baru sangat dibatasi
kebebasannya.
Pembentukan partai selain yang disetujui oleh rezim sangat dilarang pada waktu itu.
Kalaupun ada, maka tidak diperbolehkan berkampanye secara luas sampai ke pelosok daerah.
Hanya partai pemerintah dan militer yang berhak beraktivitas hingga ke desa-desa. Hasilnya,
ketidakadilan semacam ini secara otomatis menguatkan basis yang merupakan partai
pemerintah.
Seiring runtuhnya rezim orde baru, segala bentuk diskriminisasi tersebut ternyata tidak
mampu memusnahkan eksistensi mereka. Partai menjadi kehilangan banyak pendukung dan
sebaliknya jumlah aktivis partai lain semakin bertambah dan terus berkembang menyusul
datangnya era reformasi. Demokrasi telah memberikan banyak alternatif pilihan sebagai
bentuk dukungan akan kebebasan berkelompok.
Tidak ada suatu keharusan untuk tunduk dan mengikuti ajakan maupun intimidasi dari
pemerintah atau kelompok tertentu. Dan juga tidak ada rasa takut dalam menyampaikan
afiliasinya ke dalam sebuah partai atau kelompoknya selain dari partai pemerintah.
c. Secara umum, negara demokrasi yang berkembang selalu mengharapkan agar jumlah
partisipan dalam pemberian suara pada pemilihan umum dapat mencapai suara sebanyak-
banyaknya.
Jenis partisipasi yang pertama ini adalah wujud kebebasan berpartisipasi dalam bidang
politik. Oleh karena pada zaman otoriter, semakin banyak pemilih berarti semakin besar
kebanggaan suatu rezim yang mendapatkan dukungan tersebut. Maka, segala bentuk
intimidasi kepada warga negara sering dijadikan sarana untuk meningkatkan dukungan
Tetapi saat memasuki era reformasi, tidak ditemukan partai politik yang mampu
mengumpulkan lebih dari 50% suara pemilih. Ini membuktikan bahwa negara Indonesia
sedang melangkah ke arah demokrasi yang didalamnya terdapat jaminan kebebasan
berpartisipasi. Ha sil positifnya adalah semakin banyak partai yang mampu mengirimkan
wakilnya ke DPR ataupun
DPRD. Bentuk partisipasi kedua adalah kontak atau hubungan dengan pejabat pemerintah.
Seorang anggota DPR terpilih belum tentu mampu bekerja sesuai harapan masyarakat bahkan
presiden yang terpilih secara aklamasi terkadang tidak mampu memenuhi cita-cita
masyarakat. Maka, upaya untuk mengontak langsung para pejabat merupakan kebutuhan
yang semakin urgen. Rakyat perlu mengontrol dan mengawasi langsung terhadap segala
kebijakan dan keputusan para legislatif maupun eksekutif. Meski begitu, masih terdapat
kendala utama yakni pendidikan politik kepada masyarakat tentang manfaat partisipasi ini
yang belum ditempuh dengan baik. Karena urgensi mengembangkan tingkat kesadaran ini
akan membantu masyarakat dalam menemukan solusi mengatasi problematika kehidupan
yang semakin kompleks.
Melakukan protes terhadap lembaga masyarakat atau pemerintah adalah jenis partisipasi
ketiga. Hal ini merupakan suatu keharusan dalam sebuah negara berdemokrasi yang bertujuan
menjadikan sistem politik dapat bekerja maksimal.
Namun perlu diarahkan dengan baik untuk memperbaiki kebijakan dari pemerintah maupun
swasta. Tidak diperkenankan protes tersebut bertujuan menciptakan gangguan dan hambatan
bagi publik. Merupakan bentuk partisipasi keempat yakni mencalonkan diri dalam pemilihan
jabatan public

Anda mungkin juga menyukai