Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN KELAYAKAN USAHA

Dosen Pengampu Mata Kuliah Kewirausahaan :

I Made Sukma Muniksu S.Pd.H., M.Pd.H

Anggota Kelompok :

Satya Wiwekananda ( 1911011032 / 04 )

I Gusti Made Putra Ambarajaya ( 1911011034 / 06 )

Ni Luh Ayu Suarni ( 1911011065 / 15 )

Ida Ayu Komang Hepi Anjeli ( 1911011070 / 20 )

Ni Putu Nanik Purnama Yanti ( 1911011106 / 22 )

Komang Kartika ( 1911011140 / 30 )

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU

FAKULTAS DHARMA ACARYA

UNIVERSITAS HINDU NEGERI I GUSTI BAGUS SUGRIWA

TAHUN 2021
Kata Pengantar

Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha
Esa karena atas perkenan dari Beliaulah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan cukup
baik dan tepat pada waktunya. Dengan judul makalah “ Kelayakan Usaha ”.

Adapun makalah ini kami susun atas dasar kelengkapan tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Dan agar para mahasiswa juga dapat mengetahui tentang Studi Kelayakan
Usaha. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan di dalamnya, maka untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif dari para pembaca dalam kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dalam membantu proses
belajar Penerapan Studi Kelayakan Usaha. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih.

Om Santih, Santih, Santih Om

Denpasar, 03 Desember 2021


Tim Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Usaha..........................................................................................3
2.2 Tujuan Studi Kelayakan Usaha................................................................................................4
2.3 Pihak yang Berkepentingan dalam Studi Kelayakan Usaha..................................................5
2.4 Aspek – Aspek dalam Studi Kelayakan Usaha........................................................................6
2.5 Tahapan dalam Studi Kelayakan Usaha................................................................................12
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada saat ini sudah banyak sekali kita temukan jenis – jenis usaha yang ada didalam
lingkungan masyarakat mulai dari usaha kecil, menengah , hingga besar. Namun sudah tentu
untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam membangun usaha tidaklah semudah membalikan
telapak tangan, sangat diperlukan pengrobanan mulai pikiran, tenaga, waktu bahkan hingga
biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu tak jarang banyak orang akan berpikir lebih dari
sekali sebelum memulai membangun sebuah usaha.

Memulai usaha harus memperhatikan berbagai aspek penting agar usaha mampu
berjalan dengan lancar. Baik usaha kecil maupun besar, sejumlah tantangan tak lepas
menyelimuti pengusaha selama perkembangan dan pertumbuhan usaha berlangsung. Hal
inilah yang tak jarang menyebabkan usaha gagal beroperasi. Karena sejatinya banyak aspek
yang harus dikukuhkan sebelum merintis suatu usaha.

Dalam menjalankan sebuah usaha tentu ada 2 kemungkinan yang terjadi yaitu berhasil
dan gagal. Untuk meminimalisir terjadinya kegagalan dalam melakukan suatu usaha maka
diperlukan suatu kegiatan untuk mengetahui seberapa siap dan memadai diri kita untuk
melakukan suatu usaha. Hal ini berguna untuk memberikan sebuah gambaran seberapa layak
kondisi kita untuk menjalankan suatu usaha dan juga aspek – aspek apa saja yang perlu ada
dalam melakukan studi kelayakan suatu kegiatan usaha. Maka berikut ini akan dijelaskan
mengenai beberapa hal yang terkait dengan studi kelayakan usaha.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian studi kelayakan usaha?
2. Bagaimana tujuan studi kelayakan usaha?
3. Siapa pihak yang berkepentingan dalam studi kelayakan usaha?
4. Mengapa diperlukan banyak aspek studi kelayakan usaha?
5. Apa saja tahapan dalam studi kelayakan usaha?
1.3 Tujuan
1. Dapat memahami engertian studi kelayakan usaha.
2. Dapat memahami tujuan studi kelayakan usaha.
3. Dapat memahami pihak yang berkepentingan dalam studi kelayakan usaha.
4. Dapat memahami aspek-aspek studi kelayakan usaha.
5. Dapat memahami tahapan dalam studi kelayakan usaha.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Studi Kelayakan Usaha


Menurut Kasmir dan Jakfar (2003: 10) Studi kelayakan usaha adalah kegiatan yang
mempelajari secara mendalam usaha yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak
tidaknya usaha tersebut dijalankan. Studi kelayakan usaha atau disebut juga analisis proyek
usaha adalah penelitian tentang layak atau tidaknya suatu usaha dilaksanakan dengan
menguntungkan secara terus-menerus. Studi ini pada dasarnya membahas berbagai konsep
dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek usaha agar mampu
memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu. Dalam studi ini, pertimbangan
ekonomis dan teknis sangat penting karena akan dijadikan dasar implementasi kegiatan
usaha.

Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana usaha yang tidak
hanya menganalisis layak atau tidaknya usaha dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan
secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak
ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru. Kelayakan usaha merupakan suatu
kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat (benefit) yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek, disebut dengan studi kelayakan usaha.
Dalam penyusunan studi kelayakan usaha lebih banyak digunakan perhitungan yang bersifat
kuantitatif, yaitu berhubungan dengan perkiraan, penafsiran, dan peramalan tentang berbagai
peluang dan tantangan dalam dunia usaha yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Terutama masyarakat yang bergerak dalam bidang dunia usaha, bermacam-macam peluang
dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha. Telah menuntut perlu adanya
penilaian sejauh mana kegiatan atau kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat
(benefit) bila diusahakan.

Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Studi kelayakan usaha merupakan suatu
kegiatan yang mempelajari sarana mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan
dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu kegiatan usaha dijalankan. Dengan
demikian studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study merupakan bahan

3
pertimbangan dalam mengambil suatukeputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha atau proyek yang direncanakan.

2.2 Tujuan Studi Kelayakan Usaha


Pada dasarnya, tujuan utama seorang peusaha melakukan studi kelayakan adalah
untuk mengukur apakah sebuah usaha berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti
pada titik waktu tertentu. berhenti pada titik waktu tertentu. Dalam merintis sebuah usaha,
setiap peusaha pasti ingin usahanya sukses dan berhasil. Namun, tanpa melakukan studi ini,
seorang pengusaha layaknya menerobos medan yang tidak diketahui tanpa petunjuk apa pun.
Hal ini tentunya sangat merugikan bagi peusaha karena bisa mengakibatkan usaha yang
didirikan gagal. Sebaliknya, dengan melakukan studi ini peusaha bisa mengetahui terlebih
dahulu apakah usaha yang didirikan kedepannya dapat berlanjut atau tidak, sehingga
membantu peusaha mengambil keputusan.

Ketika ingin mengetahui kelayakan usaha kita, tentunya kita harus mengetahui
tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20) mengatakan “paling tidak ada lima
tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi
kelayakan”, yaitu:

1. Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada masa yang akan
datang harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan
akan terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Fungsi studi kelayakan adalah
meminimalkan resiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan terjadi pada masa
yang akan datang, kita dapat melakukan perencanaan dan hal-hal yang perlu direncakan.
3. Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun akan
memudahkan pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara sistematis,
menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan rencana
yang sudah disusun.
4. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan rencana yang sudah
disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadapa jalanya usaha.
Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan pengawasan,
jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat di lakukan

4
pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah mengendalikan
agar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan
tercapai.

5
2.3 Pihak yang Berkepentingan dalam Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayaan usaha ini umumnya untuk menghindari resiko kerugian di masa
depan. Tidak hanya itu, banyak sekali manfaat yang akan didapat dengan melakukan studi
kelayakan usaha ini, seperti memudahkan perencanaan, pelaksanaan, proses mengatur
keuangan, pengawasan, dan lain-lain.

Studi kelayakan usaha ini juga dibuat untuk berbagai pihak, baik internal maupun
eksternal. Karena sebenarnya usaha dapat dikatakan layak apabila telah melalui standar
studi kelayakan usaha. Untuk itu, studi ini sangat penting dilakukan oleh para peusaha guna
menghindari kegagalan besar pada perusahaan di masa mendatang.

Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha
di antaranya:

1. Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan)

Memulai usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada sudah barang
tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada
ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan
agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang
waktu. Studi kelayakan berfungsi sebagai laporan, pedoman, dan bahan pertimbangan
untuk merintis dan mengembangkan usaha atau melakukan investasi baru, sehingga
usaha yang akan dilakukan meyakinkan wirausaha itu sendiri maupun pihak-pihak lain
yang berkepentingan.

2. Pihak Investor

Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan investor akan


mempelajari laporan studi kelayakan usaha yang dibuat , dikarenakan investor memiliki
kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan modal yang
akan ditanamkan.

3. Pihak Kreditor atau lembaga perbankan

Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan usaha
serta mempertimbangkan bonafiditas serta tersedianya agunan yang dimilliki. Studi
kelayakan usaha dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk dapat
memberikan pinjaman.

6
4. Pihak Manajemen Perusahaan

Sebagai leader(pemimpin) manajemen perusahaan juga memerlukan studi


kelayakan usaha untuk dapat mengetahui dana yang akan dibutuhkan serta digunakan
sebagai pedoman dalam melaksanakan atau mengolah usaha atau proyek.

5. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Studi kelayakan usaha digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam


memberikan izin usaha atau proyek. Masyarakat juga perlu mengetahui serta memahami
studi kelayakan usaha rencana uaha ataupun proyek tersebut untuk di jadikan dasar
dalam pengambilan keputusan memberikan izin.

6. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Kebijaksanaan pembangunan ekonomi dirancang serta dirumuskan oleh


pemerintah. sedangkan pelaksanaan dilakukan oleh masyarakat melalui bermacam
macam pelaksanaan usaha proyek. Berarti pelaksanaan pembangunan juga berpedoman
pada studi kelayakan usaha dari masing-masing rencana usaha atau proyek.

2.4 Aspek – Aspek dalam Studi Kelayakan Usaha


Secara umum suatu pengerjaan proyek/ usaha yang akan dilakukan dianggap
feasible (layak) adalah apabila memenuhi kriteria dibawah ini:

1. Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut mampu memberikan manfaat yang berarti


kepada publik (masyarakat).
2. Proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah dianggap mampu berkembang(expand)
dan yang terpenting memiliki kondisi kontinuitas usaha yang tinggi.
3. Proyek/usaha yang akan dikerjakan itu nantinya diperkirakan akan mampu tahan
terhadap berbagai goncangan ekonomi (economic fluctuation) baik karena faktor
domestik maupun global.
4. Proyek/usaha yang dikerjakan tahan terhadap berbagai masalah termasuk jika
timbulnya krisis kepercayaan.
5. Proyek/usaha tersebut diharapkan akan bisa menampung lapangan pekerjaan atau
secara tidak langsung telah mencoba mengurangi angka
pengangguran(unemployment).

7
6. Proyek/usaha yang akan dilaksanakan tersebut diharapkan mampu memberikan suatu
keuntungan yang wajar dengan juga mampu untuk mengembalikan cicilan bunga
beserta pokoknya secara tepat waktu.
7. Proyek/ usaha yang sedang dilaksanakan adalah searah dengan konsep rencana
pembangunan pemerintah baik pemda dan pusat.
8. Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha tersebut adalah orang yang
memiliki pengalaman dan pendidikan yang cukup.
9. Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/usaha tersebut adalah memiliki
performance yang dapat dipertanggungjawabkan secara konsep manajemen modern,
seperti kedisiplinan, loyalitas, kejujuran dan keinginan untuk terus memperbaiki
kesalahan.
10. Diharapkan proyek/usaha tersebut berkeinginan dalam jangka panjang untuk
menerapkan penggunaan teknologi modern guna mengantisipasi perkembangan
teknologi yang dinamis juga untuk mengantisipasi akan munculnya para pesaing.

Beberapa aspek yang tidak bisa dihilangkan dalam kajian kelayakan yaitu:

1) Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam hal membangun proyek usaha, ketersediaan SDM-nya, yaitu manajer proyek
dan staf proyek hendaknya dikaji secara cermat. Kesuksesan suatu perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek usaha sangat tergantung pada SDM yang
solid, yaitu manajer dan timnya. Membangun sebuat tim yang efektif merupakan suatu
kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan. Dalam membangun sebuah tim yang efektif,
pertimbangan harus diadakan bukan hanya pada keahlian teknis para manajer atau anggota
tim semata, tetapi juga pada peranan penting mereka dan keselarasan mereka dalam bekerja.

2) Aspek Teknis

Evaluasi aspek teknis mempelajari kebutuhan teknis proyek, sperti penentuan


kapasitas produk, jenis teknologi yang digunakan, penggunaan peralatan, dan mesin serta
lokasi usaha yang paling menguntungkan. Setiap gagasan kewirausahaan- baik produksi
barang maupun penyediaan jasa- mempunyai aspek teknis yang hatus dianalisis seblum usaha
implementasi gagasan dilaksanakan. Ada dua langkah penting dalam proses ini, yaitu:

8
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting

Evaluasi gagasan ventura baru hendaknya dimulai dengan identifikasi persyaratan


teknis yang kritis terhadapa pasar sehingga mampu memenuhi harapan dari pelanggan
potensial. Persyaratan teknis yang paling penting adalah:

1. Desain fungsional produk dan daya tarik penampilannya


2. Fleksibilitas, memungkinkan adanya modifikasi cirri luar dari produk untuk
memenuhi permintaan konsumen atau perubahan teknologi dan persaingan.
3. Daya tahan bahan baku produk dapat diandalkan, kinerja produk seperti yang
diharapkan pada kondisi operasi normal
4. Keamanan produk, tidak menimbulkan bahaya pada kondisi operasional daya guna
yang bisa diterima
5. Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
6. Standariasasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
7. Kemudahan untuk diproduksi dan diproses dan kemudian untuk ditangani

b. Pengembangan dan uji coba produk

Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium,
evaluasi bahan baku alternative, serta fabrikasi model dan prototype untuk uji lapangan.
Untuk setiap tahap pengujian, hasil negative dan positif harus ditimbang dan dilakukan
penyesuaian yang perlu.

3) Aspek Pemasaran

Untuk menganalisis aspek pemasaran, seorang wirausaha terlebih dahulu


harus melakukan penelitian pemasaran dengan menggunakan sistem informasi pemasaran
yang memadai berdasarkan analisis dan prediksi apakah usaha yang akan dirintis
atau dikembangkan memiliki peluang pasar yang memadai atau tidak. Dalam analisis
pasar, biasanya terdapat beberapa komponen yang harus dianalisis dan dicermati, di
antaranya:

a. Kebutuhan dan keinginan konsumen, jika kebutuhan dan keinginan konsumen


terpenuhi, berarti peluang pasar usaha kita terbuka dan layak bila dilihat dari
kebutuhan/keinginan konsumen.

9
b. Segmentasi pasar, pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya berdasarkan
geografi, demografi, dan sosial budaya.
c. Target, terget pasar menyangkut banyaknya konsumen yan g dapat diraih.
d. Nilai tambah, wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap
rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga konsumen akhir.
e. Masa hidup produk, harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan
lama atau tidak.
f. Struktur pasar, harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan
termasuk pasar persaingan tidak sempurna atau sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing, harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi
atau rendah, jika persaingan tinggi berarti peluang pasar rendah.
h. Ukuran pasar, ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan.
i. Pertumbuhan pasar, pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan.
j. Laba kotor, apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah.
k. Pangsa pasar, pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.

4) Aspek Produksi

Beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus dianalisis adalah:

a. Lokasi operasi, untuk usaha hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan efisien,
baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
b. Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
c. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi
masa kini dan yang akan datang.
d. Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan
harus cukup tersedia.
e. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam
kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
f. Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat dan prosesnya
praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.

10
5) Aspek Manajemen

Dalam menganalisis aspek-aspek manajemen, terdapat beberapa unsur yang harus


dianalisis, seperti:

a. Kepemilikan, bentuk kepemilikan perusahaan hendaknya dipilih yang tidak berisiko


terlalu tinggi dan menguntungkan.
b. Organisasi, bentuk organisasi perusahaan harus tepat dan efisien.
c. Tim manajemen, bila usaha merupakan skala besar, maka sebaiknya dibentuk tim
manajemen yang solid.
d. Karyawan, karyawan harus disesuaikan dengan jumlah dan kualifikasi yang diperlukan.

6) Aspek Keuangan

Analisis aspek keuangan meliputi komponen-komponen sebagai berikut:


a. Kebutuhan dana, yaitu kebutuhan dana untuk operasional perusahaan.
b. Sumber dana, yaitu sumber dana internal dan modal eksternal.
c. Proyeksi neraca, sangat penting untuk mengetahui kekayaan perusahaan.
d. Proyeksi laba rugi, proyeksi laba rugi dari tahun ke tahun menggambarkan perkiraan
laba atau rugi di masa yang akan datang.
e. Proyeksi arus kas, dari arus kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban-kewajiban keuangannya.

7) Aspek Kemanfaatan

Aspek kemanfaatan yang dimaksud disini adalah bahwa proyek/usaha yang


dikerjakan tersebut nantinya diharapkan akan bermanfaat bagi masyarakat dan juga telah
turut membantu menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan. Aspek ini
dimaksudkan untuk meyakini apakah secara yuridis rencana usaha dapat dinyatakan layak
atau tidak. Jika suatu rencana usaha yang tidak layak tetap direalisasikan, usaha berisiko
besar akan dihentikan oleh pihak yang berwajib atau oleh masyarakat. Dalam aspek ini
menyangkut siapa pelaksana usaha, usaha apa yang dilaksanakan, waktu pelaksanaan usaha,
dimana usaha dilaksanakan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11
8) Aspek Kesempatan Kerja

Disini diharapkan bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah mampu untuk
membuka lapangan pekerjaan baru kepada masyarakat yang otomatis itu adalah membantu
pemerintah untuk mengurangi jumlah angka pengangguran. Misalnya pada usaha yang
sifatnya padat karya, jelas untuk usaha seperti ini penyerapan jumlah tenaga kerja akan terasa
sangat signifikan terjadi.

9) Aspek Lingkungan

Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan lingkungan dan
dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan seperti pencemaran dan
kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya. Keseimbangan ekosistem lingkungan harus
selalu dijaga pada saat kerusakan lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan kembali
kepada keseimbangan semula adalah sangat sulit karena proses stabilitas lingkungan itu
adalah memakan waktu yang sangat lama.

10) Aspek Ekonomi, Sosial dan Politik

a. Aspek Ekonomi, meliputi :

 Rencana Pembangunan Nasional


 Distribusi Nilai Tambah
 Keuntungan Ekonomi Nasional
 Hambatan di bidang ekonomi, dan
 Dukungan Pemerintah

b. Aspek Sosial, meliputi:

 Perusahaan sebagai lembaga sosial


 Perubahan kondisi sosial yang kompleks
 Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik

c. Aspek Politik, diutamakan pada good news dan bad news dari situasi poitik bagi suasana
usaha, khususnya terhadap nilai kurs.

12
2.5 Tahapan dalam Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan. Dalam melakukan analisa studi kelayakan, tentu ada tahapan-
tahapan yang harus dikerjakan, dalam melakukan analisa studi kelayakan terbagi atas
beberapa tahap yaitu :

1. Penemuan Ide
Inisiatif ide adalah tahap awal dari studi kelayakan bisnis yang bisa juga digunakan
untuk melihat peluang dari ide usaha yang dibuat. Ide yang sudah ditemukan masih butuh
proses penelitian agar bisa terealisasi menjadi sebuah usaha. Urgensi tahap ini untuk melihat
persaingan.Proses ini harus dilakukan dengan baik untuk meminimalisir kegagalan. Tahapan
penemuan ide dalam studi kelayakan usaha harus dimulai dengan menentukan satu atau
beberapa ide usaha yang prospektif. Jika terdapat lebih dari satu ide usaha, maka ide usaha
yang akhirnya akan dieksekusi harus dipilih dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti
hal-hal teknis yang harus ditempuh serta potensi laba yang akan diraih.

2. Tahap Penelitian

Setelah ide usaha dipilih, tahapan selajutnya dalam membuat studi kelayakan usaha
adalah melakukan penelitian yang lebih mendalam sesuai dengan metode ilmiah. Dimulai
dari mengumpulkan data dan informasi, mengolah data berdasar teori yang relevan,
menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang
sesuai, menyimpulkan hasil, hingga membuat laporan dari hasil penelitian tersebut.

3. Tahap Evaluasi

Tahap evaluasi dalam studi kelayakan usaha merupakan proses membandingkan


sesuatu dengan satu atau beberapa kriteria standar yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif,
terutama terkait biaya (cost) yang dikeluarkan dengan manfaat (benefit) yang akan diperoleh.
Selain aspek hukum, evaluasi usaha juga meliputi beberapa aspek lainnya:

a. Manajemen
b. Keuangan
c. Sumber daya manusia

13
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana usaha yang dianggap layak, maka perlu
dilakukan pemilihan rencana usaha yang memiliki skor tertinggi dalam tahap evaluasi yang
telah dilakukan sebelumnya.

5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah terpilih sebuah rencana usaha, maka tahap selanjutnya dalam studi kelayakan
usaha adalah menyusun rencana kerja terkait proses realisasi dari rencana pembangunan
usaha tersebut. Jika dinilai layak, tahap selanjutnya adalah realisasi perencanaan yang bisa
diinisiasi dengan penjadwalan dan persiapan. Di tahap ini usaha yang dijalankan harus
mendapatkan komitmen dari para pihak manajemen, para investor, kreditor, pemerintah
bahkan masyarakat.

6. Tahap Pelaksanaan

Setelah semua rencana siap, maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan semua
rencana yang telah disusun. Jika proses pembangunan usaha dapat berjalan dengan lancar,
maka tahap selanjutnya hanyalah tinggal melakukan operasional usaha secara rutin. Dua
tahap harus diperhatikan oleh pebisnis ketika semua tahap sudah terpenuhi, yaitu:

a. Tahap pelaksanaan usaha

Risiko dan hambatan usaha sudah lumrah terjadi, maka diperlukan perbaikan rencana
awal. Selain itu, perubahan kondisi lingkungan mungkin saja terjadi, jadi penyesuaian pada
kondisi ini perlu ditata ulang.

b. Tahap evaluasi terhadap perencanaan dibandingkan dengan kenyataan

Dalam sebuah kelayakan usaha, tidak menutup kemungkinan terdapat alternatif yang
bisa dievaluasi secara bersamaan. Selain itu, ditentukan inisiatif yang paling layak untuk
diteruskan dengan pertimbangan akan sumber daya yang tersedia, alokasi modal dan
pengembalian.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Memulai usaha harus memperhatikan berbagai aspek penting agar usaha mampu
berjalan dengan lancar. Baik usaha kecil maupun besar, sejumlah tantangan tak lepas
menyelimuti pengusaha selama perkembangan dan pertumbuhan usaha berlangsung. Studi
kelayakan usaha merupakan suatu kegiatan yang mempelajari sarana mendalam tentang suatu
kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu
kegiatan usaha dijalankan.

Pada dasarnya, tujuan utama seorang peusaha melakukan studi kelayakan adalah
untuk mengukur apakah sebuah usaha berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti
pada titik waktu tertentu. berhenti pada titik waktu tertentu. Studi kelayakan usaha ini juga
dibuat untuk berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Karena sebenarnya usaha dapat
dikatakan layak apabila telah melalui standar studi kelayakan usaha.

Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan. Dalam sebuah kelayakan usaha, tidak menutup kemungkinan
terdapat alternatif yang bisa dievaluasi secara bersamaan. Selain itu, ditentukan inisiatif yang
paling layak untuk diteruskan dengan pertimbangan akan sumber daya yang tersedia, alokasi
modal dan pengembalian.

15
DAFTAR PUSTAKA

Putri Wahyuni Arnold, Pinondang Nainggolan, & Darwin Damanik. (2020). Analisis
Kelayakan Usaha dan Strategi Pengembangan Industri Kecil Tempe di Kelurahan Setia
Negara Kecamatan Siantar Sitalasari. Jurnal Ekuilnomi, 2(1), hal 32.
https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v2i1.349

Rizky, R. (2019). Makalah Studi Kelayakan Usaha Apotek.

Rusdiana, A. 2014. KEWIRAUSAHAAN Teori dan Praktik. Bandung: CV Pustaka Setia.

Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Umar, Husein. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

https://www.niatusaha.com/2021/01/Pengertian-Usaha-Dalam-Kewirausahaan.html (Diakses
2 Desember 2021)

https://surveycenter.co.id/pihak-pihak-dalam-studi-kelayakan-bisnis/ (Diakses 3 Desember


2021)

https://investaadvisor.com/tahapan-studi-kelayakan/ (Diakses 3 Desember 2021)

Anda mungkin juga menyukai