Anggota Kelompok :
TAHUN 2021
Kata Pengantar
Om Swastyastu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha
Esa karena atas perkenan dari Beliaulah kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan cukup
baik dan tepat pada waktunya. Dengan judul makalah “ Kelayakan Usaha ”.
Adapun makalah ini kami susun atas dasar kelengkapan tugas mata kuliah
Kewirausahaan. Dan agar para mahasiswa juga dapat mengetahui tentang Studi Kelayakan
Usaha. Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan di dalamnya, maka untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif dari para pembaca dalam kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa dalam membantu proses
belajar Penerapan Studi Kelayakan Usaha. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih.
Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Pengertian Studi Kelayakan Usaha..........................................................................................3
2.2 Tujuan Studi Kelayakan Usaha................................................................................................4
2.3 Pihak yang Berkepentingan dalam Studi Kelayakan Usaha..................................................5
2.4 Aspek – Aspek dalam Studi Kelayakan Usaha........................................................................6
2.5 Tahapan dalam Studi Kelayakan Usaha................................................................................12
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada saat ini sudah banyak sekali kita temukan jenis – jenis usaha yang ada didalam
lingkungan masyarakat mulai dari usaha kecil, menengah , hingga besar. Namun sudah tentu
untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam membangun usaha tidaklah semudah membalikan
telapak tangan, sangat diperlukan pengrobanan mulai pikiran, tenaga, waktu bahkan hingga
biaya yang tidak sedikit. Oleh sebab itu tak jarang banyak orang akan berpikir lebih dari
sekali sebelum memulai membangun sebuah usaha.
Memulai usaha harus memperhatikan berbagai aspek penting agar usaha mampu
berjalan dengan lancar. Baik usaha kecil maupun besar, sejumlah tantangan tak lepas
menyelimuti pengusaha selama perkembangan dan pertumbuhan usaha berlangsung. Hal
inilah yang tak jarang menyebabkan usaha gagal beroperasi. Karena sejatinya banyak aspek
yang harus dikukuhkan sebelum merintis suatu usaha.
Dalam menjalankan sebuah usaha tentu ada 2 kemungkinan yang terjadi yaitu berhasil
dan gagal. Untuk meminimalisir terjadinya kegagalan dalam melakukan suatu usaha maka
diperlukan suatu kegiatan untuk mengetahui seberapa siap dan memadai diri kita untuk
melakukan suatu usaha. Hal ini berguna untuk memberikan sebuah gambaran seberapa layak
kondisi kita untuk menjalankan suatu usaha dan juga aspek – aspek apa saja yang perlu ada
dalam melakukan studi kelayakan suatu kegiatan usaha. Maka berikut ini akan dijelaskan
mengenai beberapa hal yang terkait dengan studi kelayakan usaha.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Studi kelayakan usaha juga merupakan penelitian terhadap rencana usaha yang tidak
hanya menganalisis layak atau tidaknya usaha dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan
secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak
ditentukan, misalnya rencana peluncuran produk baru. Kelayakan usaha merupakan suatu
kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat (benefit) yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek, disebut dengan studi kelayakan usaha.
Dalam penyusunan studi kelayakan usaha lebih banyak digunakan perhitungan yang bersifat
kuantitatif, yaitu berhubungan dengan perkiraan, penafsiran, dan peramalan tentang berbagai
peluang dan tantangan dalam dunia usaha yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Terutama masyarakat yang bergerak dalam bidang dunia usaha, bermacam-macam peluang
dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha. Telah menuntut perlu adanya
penilaian sejauh mana kegiatan atau kesempatan tersebut dapat memberikan manfaat
(benefit) bila diusahakan.
Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha atau proyek. Studi kelayakan usaha merupakan suatu
kegiatan yang mempelajari sarana mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan
dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu kegiatan usaha dijalankan. Dengan
demikian studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study merupakan bahan
3
pertimbangan dalam mengambil suatukeputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu
gagasan usaha atau proyek yang direncanakan.
Ketika ingin mengetahui kelayakan usaha kita, tentunya kita harus mengetahui
tujuannya. Dalam hal ini Kasmir dan Jakfar, (2003: 20) mengatakan “paling tidak ada lima
tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi
kelayakan”, yaitu:
1. Menghindari resiko kerugian. Untuk mengatasi resiko kerugian pada masa yang akan
datang harus ada semacam kondisi kepastian. Kondisi ini ada yang dapat diramalkan
akan terjadi atau terjadi tanpa dapat diramalkan. Fungsi studi kelayakan adalah
meminimalkan resiko yang tidak diinginkan, baik risiko yang dapat dikendalikan
maupun yang tidak dapat dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan. Apabila sudah dpat meramalkan yang akan terjadi pada masa
yang akan datang, kita dapat melakukan perencanaan dan hal-hal yang perlu direncakan.
3. Memudahkan pelaksaan pekerjaan. Berbagai rencana yang sudah disusun akan
memudahkan pelaksaan usaha. Pedoman yang telah tersusun secara sistematis,
menyebabkan usaha yang dilaksanakan dapat tepat sasaran dan sesuai dengan rencana
yang sudah disusun.
4. Memudahkan pengawasan. Pelaksanaan usaha yang sesuai dengan rencana yang sudah
disusun, akan memudahkan kita untuk melakukan pengawasan terhadapa jalanya usaha.
Pengawasan ini perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
5. Memudahkan pengendalian. Apabila dalam pelaksanaan telah dilakukan pengawasan,
jika terjadi penyimpangan akan mudah terdeteksi, sehingga dapat di lakukan
4
pengendalian atas penyimpangan tersebut. Tujuan pengendalian adalah mengendalikan
agar tidak melenceng dari rel yang sesungguhnya, sehingga tujuan perusahaan akan
tercapai.
5
2.3 Pihak yang Berkepentingan dalam Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayaan usaha ini umumnya untuk menghindari resiko kerugian di masa
depan. Tidak hanya itu, banyak sekali manfaat yang akan didapat dengan melakukan studi
kelayakan usaha ini, seperti memudahkan perencanaan, pelaksanaan, proses mengatur
keuangan, pengawasan, dan lain-lain.
Studi kelayakan usaha ini juga dibuat untuk berbagai pihak, baik internal maupun
eksternal. Karena sebenarnya usaha dapat dikatakan layak apabila telah melalui standar
studi kelayakan usaha. Untuk itu, studi ini sangat penting dilakukan oleh para peusaha guna
menghindari kegagalan besar pada perusahaan di masa mendatang.
Adapun pihak yang memerlukan dan berkepentingan dengan studi kelayakan usaha
di antaranya:
Memulai usaha atau mengembangkan usaha yang sudah ada sudah barang
tentu memerlukan pengorbanan yang cukup besar dan selalu dihadapkan pada
ketidakpastian. Dalam kewirausahaan, studi kelayakan usaha sangat penting dilakukan
agar kegiatan usaha tidak mengalami kegagalan dan memberi keuntungan sepanjang
waktu. Studi kelayakan berfungsi sebagai laporan, pedoman, dan bahan pertimbangan
untuk merintis dan mengembangkan usaha atau melakukan investasi baru, sehingga
usaha yang akan dilakukan meyakinkan wirausaha itu sendiri maupun pihak-pihak lain
yang berkepentingan.
2. Pihak Investor
Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan usaha
serta mempertimbangkan bonafiditas serta tersedianya agunan yang dimilliki. Studi
kelayakan usaha dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk dapat
memberikan pinjaman.
6
4. Pihak Manajemen Perusahaan
7
6. Proyek/usaha yang akan dilaksanakan tersebut diharapkan mampu memberikan suatu
keuntungan yang wajar dengan juga mampu untuk mengembalikan cicilan bunga
beserta pokoknya secara tepat waktu.
7. Proyek/ usaha yang sedang dilaksanakan adalah searah dengan konsep rencana
pembangunan pemerintah baik pemda dan pusat.
8. Manajer yang membawahi pengerjaan proyek/usaha tersebut adalah orang yang
memiliki pengalaman dan pendidikan yang cukup.
9. Manajer dan karyawan yang mengerjakan proyek/usaha tersebut adalah memiliki
performance yang dapat dipertanggungjawabkan secara konsep manajemen modern,
seperti kedisiplinan, loyalitas, kejujuran dan keinginan untuk terus memperbaiki
kesalahan.
10. Diharapkan proyek/usaha tersebut berkeinginan dalam jangka panjang untuk
menerapkan penggunaan teknologi modern guna mengantisipasi perkembangan
teknologi yang dinamis juga untuk mengantisipasi akan munculnya para pesaing.
Beberapa aspek yang tidak bisa dihilangkan dalam kajian kelayakan yaitu:
Dalam hal membangun proyek usaha, ketersediaan SDM-nya, yaitu manajer proyek
dan staf proyek hendaknya dikaji secara cermat. Kesuksesan suatu perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan sebuah proyek usaha sangat tergantung pada SDM yang
solid, yaitu manajer dan timnya. Membangun sebuat tim yang efektif merupakan suatu
kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan. Dalam membangun sebuah tim yang efektif,
pertimbangan harus diadakan bukan hanya pada keahlian teknis para manajer atau anggota
tim semata, tetapi juga pada peranan penting mereka dan keselarasan mereka dalam bekerja.
2) Aspek Teknis
8
a. Identifikasi spesifikasi teknis penting
Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium,
evaluasi bahan baku alternative, serta fabrikasi model dan prototype untuk uji lapangan.
Untuk setiap tahap pengujian, hasil negative dan positif harus ditimbang dan dilakukan
penyesuaian yang perlu.
3) Aspek Pemasaran
9
b. Segmentasi pasar, pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya berdasarkan
geografi, demografi, dan sosial budaya.
c. Target, terget pasar menyangkut banyaknya konsumen yan g dapat diraih.
d. Nilai tambah, wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap
rantai pemasaran, mulai dari pemasok, agen, hingga konsumen akhir.
e. Masa hidup produk, harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan
lama atau tidak.
f. Struktur pasar, harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan
termasuk pasar persaingan tidak sempurna atau sempurna.
g. Persaingan dan strategi pesaing, harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi
atau rendah, jika persaingan tinggi berarti peluang pasar rendah.
h. Ukuran pasar, ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan.
i. Pertumbuhan pasar, pertumbuhan pasar dapat dianalisis dari pertumbuhan volume
penjualan.
j. Laba kotor, apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah.
k. Pangsa pasar, pangsa pasar bisa dianalisis dari selisih jumlah barang dan jasa yang
diminta dengan jumlah barang dan jasa ditawarkan.
4) Aspek Produksi
a. Lokasi operasi, untuk usaha hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan efisien,
baik bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi pelanggannya.
b. Volume operasi, volume operasi harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi
permintaan, sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
c. Mesin dan peralatan, mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi
masa kini dan yang akan datang.
d. Bahan baku dan bahan penolong, bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan
harus cukup tersedia.
e. Tenaga kerja, jumlah dan kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam
kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikannya.
f. Tata letak, tata ruang atau tata letak berbagai fasilitas operasi harus tepat dan prosesnya
praktis sehingga dapat mendukung proses produksi.
10
5) Aspek Manajemen
6) Aspek Keuangan
7) Aspek Kemanfaatan
11
8) Aspek Kesempatan Kerja
Disini diharapkan bahwa proyek/usaha yang dikerjakan tersebut adalah mampu untuk
membuka lapangan pekerjaan baru kepada masyarakat yang otomatis itu adalah membantu
pemerintah untuk mengurangi jumlah angka pengangguran. Misalnya pada usaha yang
sifatnya padat karya, jelas untuk usaha seperti ini penyerapan jumlah tenaga kerja akan terasa
sangat signifikan terjadi.
9) Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menyangkut berbagai hal yang berhubungan dengan lingkungan dan
dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan suatu perusahaan seperti pencemaran dan
kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya. Keseimbangan ekosistem lingkungan harus
selalu dijaga pada saat kerusakan lingkungan sudah terjadi maka mengembalikan kembali
kepada keseimbangan semula adalah sangat sulit karena proses stabilitas lingkungan itu
adalah memakan waktu yang sangat lama.
c. Aspek Politik, diutamakan pada good news dan bad news dari situasi poitik bagi suasana
usaha, khususnya terhadap nilai kurs.
12
2.5 Tahapan dalam Studi Kelayakan Usaha
Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan. Dalam melakukan analisa studi kelayakan, tentu ada tahapan-
tahapan yang harus dikerjakan, dalam melakukan analisa studi kelayakan terbagi atas
beberapa tahap yaitu :
1. Penemuan Ide
Inisiatif ide adalah tahap awal dari studi kelayakan bisnis yang bisa juga digunakan
untuk melihat peluang dari ide usaha yang dibuat. Ide yang sudah ditemukan masih butuh
proses penelitian agar bisa terealisasi menjadi sebuah usaha. Urgensi tahap ini untuk melihat
persaingan.Proses ini harus dilakukan dengan baik untuk meminimalisir kegagalan. Tahapan
penemuan ide dalam studi kelayakan usaha harus dimulai dengan menentukan satu atau
beberapa ide usaha yang prospektif. Jika terdapat lebih dari satu ide usaha, maka ide usaha
yang akhirnya akan dieksekusi harus dipilih dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti
hal-hal teknis yang harus ditempuh serta potensi laba yang akan diraih.
2. Tahap Penelitian
Setelah ide usaha dipilih, tahapan selajutnya dalam membuat studi kelayakan usaha
adalah melakukan penelitian yang lebih mendalam sesuai dengan metode ilmiah. Dimulai
dari mengumpulkan data dan informasi, mengolah data berdasar teori yang relevan,
menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang
sesuai, menyimpulkan hasil, hingga membuat laporan dari hasil penelitian tersebut.
3. Tahap Evaluasi
a. Manajemen
b. Keuangan
c. Sumber daya manusia
13
4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak
Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana usaha yang dianggap layak, maka perlu
dilakukan pemilihan rencana usaha yang memiliki skor tertinggi dalam tahap evaluasi yang
telah dilakukan sebelumnya.
Setelah terpilih sebuah rencana usaha, maka tahap selanjutnya dalam studi kelayakan
usaha adalah menyusun rencana kerja terkait proses realisasi dari rencana pembangunan
usaha tersebut. Jika dinilai layak, tahap selanjutnya adalah realisasi perencanaan yang bisa
diinisiasi dengan penjadwalan dan persiapan. Di tahap ini usaha yang dijalankan harus
mendapatkan komitmen dari para pihak manajemen, para investor, kreditor, pemerintah
bahkan masyarakat.
6. Tahap Pelaksanaan
Setelah semua rencana siap, maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan semua
rencana yang telah disusun. Jika proses pembangunan usaha dapat berjalan dengan lancar,
maka tahap selanjutnya hanyalah tinggal melakukan operasional usaha secara rutin. Dua
tahap harus diperhatikan oleh pebisnis ketika semua tahap sudah terpenuhi, yaitu:
Risiko dan hambatan usaha sudah lumrah terjadi, maka diperlukan perbaikan rencana
awal. Selain itu, perubahan kondisi lingkungan mungkin saja terjadi, jadi penyesuaian pada
kondisi ini perlu ditata ulang.
Dalam sebuah kelayakan usaha, tidak menutup kemungkinan terdapat alternatif yang
bisa dievaluasi secara bersamaan. Selain itu, ditentukan inisiatif yang paling layak untuk
diteruskan dengan pertimbangan akan sumber daya yang tersedia, alokasi modal dan
pengembalian.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Memulai usaha harus memperhatikan berbagai aspek penting agar usaha mampu
berjalan dengan lancar. Baik usaha kecil maupun besar, sejumlah tantangan tak lepas
menyelimuti pengusaha selama perkembangan dan pertumbuhan usaha berlangsung. Studi
kelayakan usaha merupakan suatu kegiatan yang mempelajari sarana mendalam tentang suatu
kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu
kegiatan usaha dijalankan.
Pada dasarnya, tujuan utama seorang peusaha melakukan studi kelayakan adalah
untuk mengukur apakah sebuah usaha berpeluang memiliki kelanjutan atau akan berhenti
pada titik waktu tertentu. berhenti pada titik waktu tertentu. Studi kelayakan usaha ini juga
dibuat untuk berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Karena sebenarnya usaha dapat
dikatakan layak apabila telah melalui standar studi kelayakan usaha.
Studi kelayakan usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam
tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau
tidak usaha tersebut dijalankan. Dalam sebuah kelayakan usaha, tidak menutup kemungkinan
terdapat alternatif yang bisa dievaluasi secara bersamaan. Selain itu, ditentukan inisiatif yang
paling layak untuk diteruskan dengan pertimbangan akan sumber daya yang tersedia, alokasi
modal dan pengembalian.
15
DAFTAR PUSTAKA
Putri Wahyuni Arnold, Pinondang Nainggolan, & Darwin Damanik. (2020). Analisis
Kelayakan Usaha dan Strategi Pengembangan Industri Kecil Tempe di Kelurahan Setia
Negara Kecamatan Siantar Sitalasari. Jurnal Ekuilnomi, 2(1), hal 32.
https://doi.org/10.36985/ekuilnomi.v2i1.349
https://www.niatusaha.com/2021/01/Pengertian-Usaha-Dalam-Kewirausahaan.html (Diakses
2 Desember 2021)