Anda di halaman 1dari 10

ALAT – ALAT UKUR

LISTRIK

Disusun oleh :

Nama : Bayu Maulana Jk


Npm : 18010008
Dosen : Dasweptia DJ,ST.,M.Pd.T

Program Studi Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Lampung
Tahun 2019

1. Amperemeter
 Definisi : Amperemeter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat
arus listrik yang melewati suatu rangkaian.
 Fungsi : Alat yang berfungsi untuk mendeteksi/mengukur arus kecil maupun besar.
 Peggunaan :
 Amperemeter dipasang seri dengan bebannya, kabel warna merah untuk kutub
positif dan kabel warna hitam untuk kutub negatif
 Bila yakin rangkaian telah benar, jarum penunjuk akan bergerak ke sebelah kanan
 Ingat! Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan
menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya.
2. Voltmeter

 Definisi : Alat ukur yang digunakan umtuk mengukur besar tegangan atau beda potensial
listrik antara dua titik suatu rangkaian listrik yang dialiri arus listrik.
 Fungsi : Untuk mengukur besarnya tegangan Listrik atau beda potensial dalam suatu
rangkaian Listrik
 Penggunaan : Dengan merangkainya secara paralel dengan rangkaian Listrik yang akan
diukur tegangannya.

3. Wattmeter
 Definisi : Alat untuk mengukur power listrik (atau rate suplai energi listrik) dalam satuan
watt untuk rangkaian sirkuit apapun.
 Fungsi : Untuk mengetahui berapa besarnya daya listrik nyata pada beban ayang sedang
beroperasi dalam suatu sistem kelistrikan dengan beberapa kondisi beban, seperti beban
DC, beban AC satu fasa serta beban AC tiga fasa.
 Penggunaan :
 Masukkan kabel power sumber (In Put) pada terminal Watt dan 10 A, sesuai
petunjuk pada watt meter yang bertuliskan “POWER SOURCE”.
 Masukkan kabel beban (out put) pada terminal COM dan V, sesuai petunjuk pada
Wattmeter Digital yang bertuliskan “LOAD”.
 Setelah kabel In Put dan Out Put terpasang, hidupkan Wattmeter Digital dengan
menggeser tombol posisi ON.
 Tekan tombol pilihan Watt 1 (2000 W) atau Watt 2 (6000 W) tergantung dari
beban yang akan diukur.
 Apabila pada layar tidak tertulis Nol maka perlu di setting Watt Zero Adjust agar
tampilan pada layar bernilai Nol.
 Masukkan kabel In Put pada stop kontak agar beban/Load dapat bekerja
 Lihat hasil tampilan pada layar, apabila menggunakan batas ukur yang Watt 1
(2000 W) maka tampilan pada layar merupakan hasil pengukuran daya pada
beban / Load.
 Apabila menggunakan batas ukur yang Watt 2 (6000 W), maka hasil pada layar
dikalikan 10 baru ketahuan hasilnya.
 Apabila sudah selesai dalam pengukuran daya, matikan Wattmeter Digital dengan
meggeser tombol pada posisi Off.
4. Ohmmeter
 Definisi : Alat ukur listrik yang digunakan untuk mengukur hambatan suatu hambatan
suatu komponen, seperti Resistor atau hambatan kawat penghantar.
 Fungsi : Untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu
menahan aliran listrik pada konduktor.
 Penggunaan :
 Putuskan sambungan sepenuhnya atau matikan semua daya ke rangkaian yang
diuji.
 Pilih Ohmmeter yang sesuai dengan kebutuhan.
 Masukkan timah penguji ke soket meteran.
 Atur meteran ke angka Nol jika perangkat dilengkapi dengan kenop putar.
 Pilih rangkaian atau perngkat elektronik yang ingin diuji.
 Sentuhkan satu Probe ke salah satu ujung rangkaian listrik, dan probe satu lagi ke
ujung lainnya, dan catat hasil pengukuran pada perangkat.
 Matikan Ohmmeter jika sudah tidak digunakan.
5. Frekuensimeter
 Definisi : Alat ukur yang mengukur banyaknya pengulangan gerakan periodik per detik.
 Fungsi : Untuk mengetahui banyaknya frekuensi pada rangkaian listrik AC.
 Penggunaan :
 Siapkan frekuensi meter dengan lidah getar, kabel penghubung, dan setop kontak.
 Pasang dengan benar kabel penghubung yang sudah disiapkan pada 2 lubang
frekuensi meter.
 Hubungkan secara bersamaan 2 kabel yang sudah dipasangkan pada frekuensi
meter ke setop kontak yang dialiri arus listrik bolak-balik atau arus listrik AC.
 Hasil pengukuran dapat kita peroleh dari lidah getar yang bergetar paling cepat.
6. Osiloskop
 Definisi : Alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksi bentuk sinyal listrik agar
dapat dilihat dan dipelajari.
 Fungsi :
 Dipakai untuk mengukur besar tegangan listrik dan Relasi terhadap waktu.
 Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
 Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
 Membedakan arus AC dengan arus DC.
 Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.
 Penggunaan :
 Pastikan Tombol ON-OFF pada posisi OFF
 Kondisikan semua tombol yang memiliki tiga posisi pada posisi tengah.
 Putar tombol INTENSITY pada posisi tengah.
 Tekan tombol PULL 5X MAG ke dalam agar memperoleh posisi normal.
 Tekan tombol TRIGGERING LEVEL pada posisi AUTO
 Hubungkan kabel saluran listrik bolak balik ke stop-kontak ACV
 Putar tombol ON-OFF ke posisi ON. Kira-kira 20 detik kemudian satu jalur garis
akan tergambar pada layar CRT. Jika garis ini belum terlihat, putar tombol INTENSITY
searah jarum jam.
 Atur tombol FOCUS dan INTENSITY untuk memperjelas jalur garis
 Atur ulang posisi vertikal dan horisontal sesuai dengan kebutuhan.
 Hubungkan probe ke input saluran-A/ channel -A (CH-A) atau ke input saluran B/
channel -B (CH-B) sesuai kebutuhan.
 Hubungkan probes ke terminal CAL untuk memperoleh kalibrasi 0,5Vp-p.
 Posisikan pelemah vertikal (vertical attenuator), saklar VOLTS/DIV  pada posisi
10 mV, lalu putar tombol VARIABLE  searah jarum jam. Putar TRIGGERING
SOURCE  ke CH-A, gelombang persegi empat (square-wave) akan muncul di layar.
 Jika tampilan gelombang persegi empat kurang sempurna, maka atur trimmer
yang berada pada probe sehingga bentuk gelombang akan terlihat nyata.
 Pindahkan probe dari terminal CAL 0,5Vp-p. Oscilloscope sudah dapat digunakan.

7. Megger
Megger adalah Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi
suatu kabel. Secara prinsip mengger terdiri dari dua kumparan V dan C yang ditempatkan secara
menyilang seperti terlihat pada gambar1 di bawah ini. Kumparan V merupakan besarnya arus
yang mengalir adalah E/Rp dan kumparan C merupakan  besarnya arus yang mengalir adalah
E/Rx. Rx adalah tahanan yang akan diukur. Jarum dapat bergerak disebabkan oleh perbandingan
dari kedua arus, yaitu sebanding dengan Rp/Rx atau berbanding terbalik terhadap tahanan yang
akan diukur.

Fungsi megger adalah sebagai alat untuk mengukur isolator atau ketahanan dari
generator, motor dan juga trafo. pada umumnya alat ini dipakai untuk mengecek instalisi rumah
dan bahkan untuk mengecek ketahanan SUTM atau saluran udara tegangan menengah.

Penggunaan:

Check dahulu baterai apakah dalam kondisi normal atau tidak. Check Mekanikal zero
dalam kondisi megger off, posisi jarum penunjuk harus berada diposisi berimpit dengan garis
skala. Bila tidak bisa tepat silahkan arhakan pointer zero ke 10 pada alat ukur. Silahkan lakukan
pada zero check. Tempatkan kabel test pada terminal megger, serta hubungkan ujung yang lain.
Pilihlah saklar pada posisi 500. Letakkan saklar skala pada skala 1. Silahkan atur ke posisi On,
maka jarum akan bergerak ketika itu harus menunjukkan tepat ke pada angka nol, bila
pengecekan tidak tepat atur pointer. Bila pengecekan dengan pengaturan pointer tidak juga
berhasil silahkan periksa atau mengganti baterai.

Off lagi megger dan ulangi poin pengecekan elektrikal zero seperti tadi.Pasang lagi kabel
test ke peralatan yang sedang diukur. Pilih saklar sesuai tegangan kerja alat yang diukur. On kan
kembali megger dan baca tampilan pada skalanya yang ditunjuk.Bila skala 1 hasil ukur,
pindahkan dan pilih skala 2, bila hasilnya masih sama pilih ke skala 3, dan silahkan tunggu
sampai waktu pengukuran yang ditentukan dari 0,5 – 1 menit atau jarum penunjuk tidak bergerak
lagi. Catat hasil pengukuran kemudian silhakan kalikan dengan skala alat ukur, bandingkan hasil
ukur dengan standard tahanan isolasi. hasil terendah adalah 1 MΩ / kV.

8. kWh Meter
Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar
pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian utama dari
sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan aluminium, magnet
tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear
mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.

Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa fungsi KWH meter pada instalasi listrik adalah
untuk menghitung pemakaian energi listrik para konsumen PLN. Ada dua jenis KWH meter
yang ada saat ini, yakni jenis prabayar atau pulsa, dan yang kedua adalah jenis pasca bayar yang
biasa disebut dengan KWH meter konvensional.

KWH meter memiliki tiga buah kumparan, yang terdiri dari satu buah kumparan
tegangan dengan koil berdiameter tipis, dan dua buah kumparan tegangan dengan koil
berdiameter tebal. Selain itu dalam sebuah KWH meter juga terdapat magnet permanen yang
berfungsi untuk menetralkan alumunium dari induksi medan magnet.

Penggunaan:

Arus beban pada I menghasilkan fluks bolak balik Φc, yang kemudian melewati piringan
aluminium dan menginduksinya. Akibatnya timbul tegangan dan eddy current. Selain itu
umparan tegangan Bp juga mengasilkan fluks bolak balik Φp yang melintas arus If, sehingga
piringan mendapatkan gaya, dan resultan dari torsi membuat piringan tersebut menjadi berputar.

Torsi putaran sebanding dengan fluks Φp serta arus IF dan harga cosinus dari sudut
diantaranya. Akibat Φp dan IF sebanding dengan tegangan E serta arus beban I, maka torsi motor
sebanding dengan EI cos θ, yakni daya aktif yang diberikan menuju ke beban. Oleh sebab itu
kecepatan putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang digunakan.

Semakin besar daya aktif yang digunakan, kecepatan putaran piringan juga semakin
besar, begitu juga sebaliknya. Dari situlah kita dapat menghitung besarnya tagihan listrik yang
harus dibayar setiap bulannya. Besarnya pemakaian listrik dikalikan dengan tarif dasar listrik
atau yang biasa disebut dengan TDL, ditambah biaya abonemen dan juga pajak.

Anda mungkin juga menyukai