Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

OLAHRAGA TINJU

MATA KULIAH :

BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :

Kelompok 2

MUHAMAD FARHAN BAHASIR PRATAMA

KSATRIA INDRAKILA

FIRDA TRIWULANDARI

GALIH PANDU NURCAHYO

Dosen Pengampu :

EEN NURHASANAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2021
KATA PENGANTAR

ِ ‫ْــــــــــــــــــم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر‬


‫َّحي ِْم‬ ِ ‫بِس‬

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan
rahmatnyalah maka kami boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “OLAHRAGA TINJU ”, yang menurut
kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari nya.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi
makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT
memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Bekasi, 2 Desember 2021

Hormat Kami,

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................................i
BAB I.................................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................................................1
BAB II.................................................................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN.................................................................................................................................................................. 2
A. Olahraga Tinju..............................................................................................................................................................2
B. Sejarah Tinju................................................................................................................................................................ 2
C. Teknik Dasar Tinju.......................................................................................................................................................3
D. Tipe-tipe Petinju...........................................................................................................................................................4
E. Aturan Dalam Olahraga Tinju.......................................................................................................................................5
BAB III................................................................................................................................................................................. 6
PENUTUP............................................................................................................................................................................6
A. Kesimpulan.................................................................................................................................................................. 6
B. Saran............................................................................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Fenomena saat ini tinju merupakan suatu pertandingan yang bergengsi di mata masyarakat Indonesia.
Dari kontra diksi tujuan tersebut maka Islam mengkaji tinju dari sela-sela atau sisi kemashlahatan atau
kemudhorotannya.

Islam menganjurkan kepada umatnya untuk memiliki jasmani yang kuat,dan salah satu caranya adalah
dengan berolahraga, Tujuan olahraga sebenarnya adalah perhatian terhadap jasad dengan melatih otot,
menguatakan jantung dan membuat badan memiliki kemampuan tahan banting. Seperti yang kita ketahui
bermacam-macam olahraga yang kita kenal di Indonesia. Kita mengenal dua jenis olahraga kejam yaitu Tinju
dan Gulat, Sedangkan tujuan olahraga ini adalah melemahkan lawan dan mengalahkannya walaupun dengan
menghancurkan sebagian jasad lawan. Namun Apakah semua hal yang dinamai olah raga di bolehkan dalam
Islam. Hampir semua cabang olah raga memiliki resiko cedera yang tinggi, namun olahraga yang langsung
kontak dengan tubuh atau menjadikan anggota tubuh sebagai sasaran untuk meraih kemenangan merupakan
olah raga yang menyerempet pada cacat seumur hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah olahraga tinju itu.

2. Bagaimana sejarah tinju.

3. Bagaimana Teknik dasar tinju.

4. Bagaimana tipe-tipe petinju.

5. Bagaimana aturan dalam olahraga tinju.

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu olahraga tinju.

2. Untuk mengetahui sejarah dari olahraga tinju.

3. Untuk mengetahui Teknik dasar yang benar dalam olahraga tinju.

4. Untuk mengetahui tipe-tipe petinju.

5. Untuk mengetahui aturan dalam olahraga tinju.


1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Olahraga Tinju

Tinju adalah olahraga dan seni bela diri yang menampilkan dua orang partisipan dengan berat yang
serupa bertanding satu sama lain dengan menggunakan tinju mereka dalam rangkaian pertandingan berinterval
satu atau tiga menit yang disebut ronde. Baik dalam Olimpiade ataupun olahraga profesional, kedua petinju
menghindari pukulan lawan mereka sambil berupaya mendaratkan pukulan mereka sendiri ke lawannya.

Nilai diberikan untuk pukulan yang bersih dan mantap ke bagian depan pinggang ke atas yang sah dari
lawan, dengan pukulan ke kepala dan dada mendapat nilai lebih. Petinju dengan nilai yang lebih tinggi setelah
sejumlah ronde yang direncanakan akan dinyatakan sebagai pemenang. Kemenangan juga dapat dicapai jika
lawan dipukul jatuh dan tidak dapat bangkit sampai hitungan kesepuluh dari wasit (suatu Knockout atau KO)
atau jika lawan dinyatakan tidak mampu melanjutkan pertandingan (suatu Technical Knockout atau TKO).
Untuk keperluan rekor pertandingan, TKO dihitung sebagai KO.

B. Sejarah Tinju

Tinju pertama kali muncul sebagai acara Olimpiade pada Olimpiade ke-23 (688 SM). Namun,
pertandingan tinju berasal dari jauh sebelum itu. Bukti paling awal muncul pada ukiran relief Sumeria dari abad
ke-3 SM. Sebuah patung relief dari Thebes Mesir (tahun 1350 SM) menggambarkan gelaran petinju dengan
dihadiri penonton. Beberapa penggambaran Timur Tengah dan Mesir yang masih ada adalah kontes 'adu pukul'
dengan tangan telanjang. Bukti paling awal penggunaan sarung tangan atau penutup tangan dalam tinju adalah
dari ukiran vas Minoan Crete (tahun 1500 SM) yang menunjukkan petinju helm mengenakan pelat kaku yang
diikat ke kepalan tangan.

Pertama kali adanya peraturan untuk olahraga ini berasal dari Yunani kuno. Semula, sebuah pertarungan
tidak memiliki jumlah ronde, mereka melanjutkan sampai satu orang mengakui kekalahan dengan mengangkat
satu jari atau ketika kondisi tubuhnya tidak dapat melanjutkan pertandingan. Gerakan Clinching (menahan
lawan dari jarak dekat dengan satu atau kedua lengan) dilarang keras. Kontes diadakan di luar ruangan, yang
menambahkan tantangan panas yang menyengat dan sinar matahari yang cerah ke dalam pertarungan.
Kontestan mewakili semua kelas sosial; Pada tahun-tahun, sebagian besar petinju berasal dari latar belakang
kalangan mapan dan terkemuka.

Meskipun orang Yunani menggunakan sarung tangan empuk untuk latihan yang tidak berbeda dengan
sarung tinju modern, namun sarung tangan ini tidak dipakai dalam pertandingan yang sebenarnya. Bangsa
Romawi mengembangkan sarung tangan yang disebut caestus yang terlihat pada mosaik Romawi dan dijelaskan
dalam literatur mereka; sarung tangan ini sering memiliki gumpalan logam atau paku yang dijahit ke kulit.
Caestus adalah fitur penting dalam pertandingan tinju saat itu (abad ke-1 SM).

2
Setelah berabad-abad kemudian, olahraga mulai teroganisir secara resmi pada tahun 1880. Kepopuleran
tinju membawa olahraga kontak fisik itu memasuki kancah Olimpiade. Tinju pertama kali dipertandingan pada
Olimpiade 1904 di St. Louis, Amerika Serikat. Pada awalnya, hanya lima kelas yang dipertandingkan yakni
Bantam (-54kg), Bulu (-63,5kg), Menengah (-73kg), dan Berat (+91 kg). Pada saat ini pula berbagai macam
peraturan dalam tinju mulai disempurnakan. Saat itu, tuan rumah Amerika memboyong semua medali yang
dipertandingkan. Hingga kini, Negeri Paman Sam juga terus mendominasi olahraga tinju.

C. Teknik Dasar Tinju

Gerakan memukul atau teknik pukulan menjadi inti dalam cabang olahraga tinju yang digelar di atas ring.
Pukulan dalam cabang olahraga tinju dimaksudkan untuk memperoleh angka hingga menjatuhkan lawan untuk
meraih kemenangan. Ragam teknik pukulan dalam olahraga tinju bisa digunakan untuk menyerang secara
langsung, atau sebagai kombinasi gerakan demi meraih angka. Masing-masing petinju biasanya menguasai dan
menggunakan salah satu teknik pukulan sebagai ciri khas hingga mampu menjatuhkan lawan. Terdapat empat
teknik dasar pukulan dalam tinju yakni jab, cross, hook, dan uppercut yang memiliki ciri khusus.

 Jab

Teknik jab dalam olahraga tinju merupakan pukulan mengarah lurus ke wajah lawan dengan jangkauan
pendek dan cepat. Umumnya seorang petinju melancarkan pukulan jab untuk membangun jarak dengan lawan,
mengawali serangan, atau sebagai bentuk awal kombinasi dengan pukulan lain. Serangan dengan pukulan jab
terbilang efektif untuk mengagetkan lawan, karena tidak membutuhkan kekuatan besar dan momentum yang
cepat ketika dilakukan.

 Cross

Terdapat kesamaan antara pukulan jab dan cross, yakni mengarah lurus ke arah lawan di sekitar wilayah
dagu atau bagian di bawahnya. Jenis pukulan cross memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan teknik jab,
berkat adanya perpindahan beban dari bahu serta tumpuan pijakan pada salah satu kaki di depan. Pukulan jenis
cross umumnya dapat digunakan sebagai cara serangan balik, setelah lawan menyasar tubuh bagian atas atau
wajah seorang petinju.

 Hook

Ragam pukulan hook membuat petinju melakukan gerakan putar dengan siku terlipat untuk menyerang
lawan dalam jarak pendek. Seorang petinju biasanya melakukan dorongan atau langkah kecil ke depan agar
pukulan dapat mengarah tepat menuju bagian samping wajah atau garis rahang lawan. Variasi bentuk pukulan
hook dalam olahraga tinju juga bisa mengarah ke bagian tubuh lawan seperti perut, yang dinamakan sebagai
body rip.

 Uppercut

Bentuk pukulan uppercut bisa diketahui dari arah kepalan tangan, yang bergerak dari bagian bawah untuk
menyerang bagian wajah lawan. Ketika melakukan teknik uppercut, seorang petinju akan mengambil ancang-

3
ancang dengan menekuk lutut dan mengarahkan pukulan dari bawah menuju area sekitar dagu lawan. Tujuan
dari pukulan jenis uppercut adalah sedikit mengangkat tubuh lawan ketika mengenai bagian bawah wajah,
sehingga kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke kanvas.

D. Tipe-tipe Petinju

 Pressure Fighter

Gaya bertinju ini bertumpu pada agresi. Membuat lawan kewalahan dengan kombinasi-kombinasi pukulan
yang membuatnya hanya bisa bertahan. Agresivitas dipandang sebagai nilai plus oleh juri tinju, jadi gaya ini
bisa membuat juri memihak petinju pressure fighter. Gaya bertinju ini jelas tidak mudah karena setiap pukulan
membutuhkan energi. Oleh karena itulah gaya bertinju ini membutuhkan stamina dan endurance yang hebat.

 Out-boxer

Out-boxer merupakan kebalikan dari pressure fighter. Petinju out-boxer senang berada di luar jangkauan
lawannya. Mereka biasanya tinggi atau memiliki lengan yang panjang. Dengan jangkauan yang superior,
mereka akan melancarkan pukulan-pukulan jab atau straight dengan teknik dan akurasi yang luar biasa. Out-
boxer biasanya menaklukkan lawan-lawannya dengan teknik dan strategi.

Meski mayoritas kemenangannya didapatkan berdasarkan keputusan juri, hasil dari mendaratkan pukulan-
pukulan counter yang bersih, petinju out-boxer yang benar-benar andal bisa juga membuat KO lawan. Mereka
akan menggunakan pukulan-pukulan jitunya untuk membuka celah, menyakiti dan mengincar titik tertentu.
Begitu melihat celah, mereka akan merangsek masuk dengan kombinasi yang mematikan.

 Slugger

Slugger adalah gaya tinju yang paling menghibur. Petinju slugger akan merangsek masuk dan mencoba
menghajar lawan dengan kekuatannya. Petinju slugger tidak peduli pukulan lawan masuk, selama pukulan yang
ia lepaskan juga masuk dan menyakiti lawannya. Jadi, ketika dua petinju slugger bertemu di atas ring, penonton
akan menyaksikan pertandingan yang sangat menghibur.

Namun, itu bukan berarti petinju gaya ini tidak memiliki atau tidak menggunakan teknik. Slugger wajib
memiliki teknik penguasaan ring yang baik. Mereka harus tahu kapan dan bagaimana memotong gerakan dan
mencegah lawan lolos dari hujaman pukulan yang mematikan.

 Counter Puncher

Counter puncher adalah gaya bertinju yang menuntut teknik dan kemampuan tingkat tinggi. Petinju dengan
gaya ini bisa menghindari pukulan lawan sambil memasukkan pukulan di celah yang sempit. Kontrol dan
akurasi mereka sangat hebat. Counter puncher bisa membuat lawan frustrasi. Mereka terlihat mudah dipukul,
tetapi pada sepersekian detik, dengan cantik mereka berkelit menghindar dan melayangkan pukulan dengan
kombinasi yang mematikan. Namun, karena gaya ini bertumpu pada serangan balik, seringnya petinju ini
menunggu lawan menyerang. Jadi, kadang pertandingan bisa membosankan.

4
 Boxer puncher

Adalah gaya bertinju yang paling dinamis. Boxer-puncher adalah kombinasi dari empat gaya yang ada di
atas. Mereka bisa agresif, bisa juga menunggu pukulan lawan, bisa berkelit, dan bisa memasukkan pukulan
bersih di celah yang sempit. Teknik petinju ini sangat baik. Boxer-puncher sangat sulit untuk ditangani karena
variasi serangan mereka sangat banyak. Mereka bisa menampilkan gaya yang berbeda di tiap ronde dan bisa
beradaptasi dengan mudah mengikuti gerakan lawan. Namun, biasanya petinju gaya ini kurang memperhatikan
pertahanan.

E. Aturan Dalam Olahraga Tinju

Sistem peraturan dalam olahraga tinju sudah ada sejak kemunculan olahraga ini. Di dalam sejarahnya,
olahraga tinju pada masa Yunani Kuno memiliki aturan main berdasarkan referensi dan gambar-gambar yang
ditemukan oleh para sejarawan. Akan tetapi, karena sumber yang didapatkan sedikit, maka peraturan permainan
tinju ini hanya dapat diduga-duga saja, yaitu sebagai berikut.

 Pemain tidak boleh bergulat atau merangkul.


 Boleh memukul dengan tangan, tapi tidak boleh menggunakan jari untuk mencungkil.
 Tidak menggunakan ring tinju. Tidak ada batas waktu (ronde).
 Pemain dinyatakan menang apabila salah satu petinju menyatakan menyerah atau tidak mampu
melanjutkan permainan.
 Tidak ada kelas dalam permainan karena dipilih secara acak.
 Apabila pertandingan berjalan terlalu lama, petinju boleh saling memukul tanpa bertahan sampai ada
yang menyerah.

Itu peraturan pertandingan tinju pada zaman Yunani Kuno. Peraturan- peraturan tersebut kemudian dijadikan
dasar dalam peraturan olahraga tinju sekarang ini.

Adapun peraturan olahraga tinju sekarang ini adalah sebagai berikut.

 Tidak boleh memukul kepala pada bagian belakang.


 Tidak boleh memukul daerah vital atau alat kelamin lawan.
 Tidak boleh mengeluarkan kata-kata caci maki atau mengolok-olok lawan.
 Tidak boleh memukul lawan apabila lawan sudah tidak berdaya atau menyerah.

Dalam sebuah pertandingan tinju ada istilah knock down, yaitu suatu keadaan petinju yang terjatuh karena
pukulan lawan. Petinju yang terjatuh tersebut diberikan waktu oleh wasit sampai hitungan 10 untuk bangkit
kembali dan meneruskan pertandingan. Apabila petinju tersebut tidak dapat bangkit kembali, maka dinyatakan
kalah dan disebut juga dengan istilah K.O.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Suatu kenyataan yang tidak bias dibantah, bahwa tinju adalah suatu cabang olah raga yang banyak
ditonton oleh seluruh lapisan masyrakat, mulai dari masyarakat awam sampai para pejabat pemerintah pusat,
baik tinju amatir maupun professional.

Melihat risiko akibat pukulan tinju sedemikian hebatnya, maka di kalangan kedokteran, ada yang pro
dan ada pula yang kontra terhadap tinju. Dan pihak yang kontra menyarrankan agar tinju dinyatakan terlarang.
Bahkan ada Negara yang melarang pertandingan tinju di negerinya, seperti inggris kabarnya. Dan pernah pula
terjadi unjuk rasa di Inggris untuk menentang adu tinju itu.

Tujuan bertinju tidak sampai kepada kesihatan badan, dan telah berubah dari hakikat tujuan olahraga
Maka hukum islam telah tegas bahwa segala sesuatu yang menyakiti badan dan menyebabkan bahaya adalah
haram hukumnya, baik yang berkedok olahraga ataupun yang lainnya, termasuk tinju di dalamnya. Maka dari
pembahasan diatas dapat sangat jelas hukum untuk olahraga tinju itu hukumnya tidak diperbolehkan atau
haram.

B. Saran

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-
kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang
budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://makalahamirdm.blogspot.com/2018/03/makalah-olahraga-tinju.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Tinju

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/sejarah-tinju-salah-satu-olahraga-tertua-di-dunia-1uertF7kv9T/full

https://www.kompas.com/sports/read/2021/04/24/11240948/jenis-jenis-pukulan-tinju?page=all#:~:text=Terdapat
%20empat%20teknik%20dasar%20pukulan,uppercut%20yang%20memiliki%20ciri%20khusus.&text=Seperti%20dilansir
%20dari%20laman%20Punch,ketika%20digunakan%20oleh%20seorang%20petinju.

https://review.bukalapak.com/sports/mana-dari-5-gaya-bertinju-ini-yang-cocok-untuk-kamu-81793

http://wawasankoe.blogspot.com/2019/08/tinju-lengkap-sejarah-teknik-dasar.html
6

Anda mungkin juga menyukai