Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah perencanaan pembelajaran
Dosen pembimbing : Dr.Hj.Sulamah,M.Ag

Disusun Oleh ;
Kelompok 1 ;
Abbas Hasbullah
Lisviawati
Qori Nuzulul Isnaeni
Nurul Lutfiyah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT KEPANJEN MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penulisan Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat
disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka panjang waktu tertentu sesuai dengan
keinginan pembuat perencanaan. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang
dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran. Dalam hal ini penulis
ingin mengkaji tentang Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran.
Pembatasan Penulisan Pembatasan penulisan dilakukan guna mempersempit
pembahasan dalam laporan ini. Penulis telah memfokuskan pada salah satu model yang
membahas tentang konsep dasar perencanaan pembelajaran. Konsep dasar perencanaan
pembelajaran, konsep perencanaan yang harus dipegang dan diimplementasikan oleh
calon guru, perlu kiranya untuk lebih memperdalam pengertian dan makna dari model
konsep ini.
B. rumusan masalah

1. Apa Pengertian Perencanaan Pembelajaran .?


2. Apa Tujuan dan fungsi perencanaan pembelajaran.?
3. Apa Cakupan dan ruang lingkup perencanaan pembelajaran.?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaran.
Berikut ini definisi tentang perencanaan pembelajaran menfurut para ahli :
Menurut Wiliam H. Newman dalam bukunya “Administrative Action Techniques of
Organization and Management, mengemukakan bahwa : Perencanaan adalah menentukan
apa yang dilakukan. Menurut Terry menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan
pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang
digariskan. Menurut Banghart dsn Truli mengemukakan bahwa Perencana adalah awal
dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas
kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan. Menurut Nana
Sudjana mengatakan bahwa : Perencana adalah proses yang sistematis dalam
pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akn
dating. Menurut Hadari Nawawi bahwa perencana berarti bahwa Perencanaan berarti
menyusun langka-langka penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan
yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Sedangkan Pengajaran dapat diartikan
sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan
mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalamn belajar. Menurut Jones at.al dalam
Mulyani Sumantri menyatakan bahwa : Pengajaran adalah suatu cara bagaimana
mempersiapkan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dalam kontes pengajaran,
Perencanaan diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media
pengajran, penggunaan pendekatan dan metode pengajaran, dan penilaian dalam suatu
alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Menurut Bintoro Tjokroamidjojo (1977) dalam Sa’ud dan Makmun
(2007:4) menyatakan bahwa “perencanaan dalam arti seluas-seluasnya tidak lain adalah
proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu”. Sebagaimana pendapat Tokroamidjojo, Kauffman (1972)
dalam Fattah (2006:49) menyatakan bahwa “Perencanaan adalah proses penentuan tujuan
atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan
untuk ,mencapai tujuan itu se-efisien dan se-efektif mungkin”. Dipertegas oleh B.Uno
(2006) bahwa “Perencanaan ayakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan
berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antipasif guna memperkecil
kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah
ditetapkan”. Pembelajaran atau pengajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang
dilakukan guru dalam membantu, membimbing dan mengarahkan siswa untuk memiliki
pengalam belajar.

2. Tujuan dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran.


Pada garis besarnya, perencanaan pembelajaran itu bertujuan untuk mengarahkan
dan membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Seperti yang
dikemukakan oleh Sagala (2003) bahwa : “Tujuan perencanaan bukan hanya penguasaan
prinsip-prinsip fundamental, tetapi juga mengembangkan sikap yang positif terhadap
program pembelajaran, meneliti dan menemukan pemecahan masalah pembelajaran.
Secara ideal tujuan perencanaan pembelajaran adalah menguasai sepenuhnya bahan dan
materi ajar, metode dan penggunaan alat dan perlengkapan pembelajaran, menyampaikan
kurikulum atas dasar bahasan dan mengelola alokasi waktu yang tersedia dan
membelajrkan siswa sesuai yang diprogramkan”. Disamping pendapat tentang tujuan
perencanaan di atas, terdapat juga beberapa fungsi
perencanaan seperti yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik (2001) bahwa pada garis
besarnya perencanaan pembelajaran berfungsi sebagai berikut :
1. Member guru pemahaman yang lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan
hubungannya dengan pembelajaran yang dilaksanakan siswa untuk mencapai tujuan
itu
2. Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pembelajarannya terhadap
pencapaian tujuan pendidikan.
3. Menambah keyakinan guru atas nilai-nilai pembelajaran yang diberikan dan prosedur
yang dipergunakan.
4. Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan siswa, minat-minat
siswa, dan mendorong motivasi belajar.
5. Menguarangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya
organisasi yang baik dan metode ysang tepat.
6. Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-
bahan yang up to date kepada siswa.

3. Cakupan dan Ruang Lingkup Perencanaan Pembelajaran


Secara umum ruang lingkup perencanaan pembelajaran meliputi :
1. Program pengajaran
Program pengajaran adalah salah satu isi dari paket intruksi, program pengajaran,
dibuat dengan tujuan agar dalam proses pembelajaran terarah dan sistematis tidak
menyimpang dari pokok-pokok materi yang akan disampaikan, sehingga tercapainya
tujuan dari sasaran pendidikan khususnya dalam penyampaian materi.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran


Proses pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu kegiatan intraksi antara guru dan
murid dimana akan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Proses pembelajaran juga
diartikan sebagai suatu proses terjadinya intraksi antara pelajar, pengajar dalam upaya mencapai
tujuan pembelajaran, yang berlangsung dalam suatu lokasi tertentu dalam jangka satuan waktu
tertentu pula. Berdasrkan pendapat kedua ahli tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa
proses
pembelajaran sebagai suatu proses intraksi antar guru dan murid dimana akan diakhiri dengan
prosesevaluasi hasil beljar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang berlangsung dalam
suatu lokasi dan jangka waktu tertentu.proses pembelajaran berlangsung dalam suasana tertentu
yakni situasi belajar mengajar. Dalam situasi ini, terdapat factor-faktor yang saling berhubungan
yaitu : tujuan pembelajaran, siswa yang belajar, guru yang mengajar, bahan yang diajarkan,
metode pembelajaran, alat bantu mengajar, prosedur penilaian dan situasi pengajaran. 3. Hasil
belajar yang dicapai Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku
setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas
mencangkup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar
dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan
dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran hasil
belajar merupakan merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi
guru. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama
berkat evaluasi guru. Berikut akan disebutkan mengenai dampal strategi manajeme prestasi
belajar kelas dalam pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa : a. Dampak
Langsung (Instructional effects atau Tujuan Intruksional) Hal ini merupakan suatu uapaya guru
dalam meninngkatkan hasil?prestasi belajar siswa dan akan memberikan efek langsung terhadap
keberhasilan belajar siswa yang berkenaan dengan pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
(psikomotorik).
1. Tipe Prestsi Belajar Bidang Kognitif
Tingkatan-tingkatan tipe hasil belajar bidang kognitif mencakup : a. Pengetahuan
(knowledge) b. Pemahaman (comprehention) c. Penerapan (aplikasi) d. Analisis e.
Sintesis f. Evaluasi
2. Tipe Prestasi Belajar Bidang Psikomotorik
Tipe prestasi ini tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak
seseorang. Adapun tingkatannya meliputi : a. Gerakan reflex b. Keterampilan ada
gerakan-gerakan dasar c. Kemampuan perspektual termasuk didalamnya
membedakan visual, membedakan auditif, motorik dan lain-lain. d. Kemampuan
dibidang fisik : kekuatan, keharmonisan dan ketepatan e. Gerakan-gerakan yang
berkaitan dengan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan
yang kompleks f. Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi
seperti gerakan ekspresif dan interpretative b. Dampak Penyerta/Pengiring Biasanya
dampak pengiring ini berkenaan dengan effective domain (sikap dan nilai). Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa dampak pengiring itu berupa hasil yang tidak
langsung diukur dan tidak pasti dicapai ketika berakhirnya suatu pertemuan peristiwa
belajar mengajar. Hasil itu dapat berupa : 1. Sikap dan nilai 2. Hasil dimana siswa
menjadi modeling (dapat meniru), contangion (tertular), osmosis (dirembesi) tentang
pengetahuan, keterampilan dan sikap dari kondisi belajar, baik yang di program oleh
guru maupun yang tidak di programkan oleh guru.

BAB Ill
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Perencanaan pembelajaran adalah proses menyusun rencana pelaksana


pembelajaran (RPP) yang terdiri atas kegiatan memilih dan menetapkan standar
kompetensi, memilih dan menetapkan kompetensi dasar, mengembangkan indicator,
memilih dan mengembangkan bahan ajar, memilih dan mengembangkan strategi
pembelajaran, memilih dan mengembangkan media/sumber belajar dan
mengembangkan instrument pilihan. Ruang lingkup perencanaan pembelajaran
mencangkup kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran (lebih rinci dari indicator),
merumuskan isi/materi pelajaran yang harus dipelajari, metumuskan kegiatan belajar,
memilih dan mengembangkan sumber media pembelajaran yang akan digunakan dan
mengembangkan instrumen evaluasi pembelajaran. Tujuan perencanaan pembelajaran
adalah menghasilakan rencana pembelajaran yang siap direncanakan guru dalam
pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
1. https://googleweblight.com 2. www.blogspot.com 3. Ahmadi, Abu dan Rohani, A.
(1991). Pengelolaan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta 4. Ali, M. (2000). Guru
dalam proses belajar mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo

Anda mungkin juga menyukai