Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kami menyebutnya “Common Doji” karena begitu umum terjadi, biasanya muncul pada small
trading range.
Doji merefleksikan harga tengah dimana kekuatan penjual dan pembeli seimbang sehingga
Pola candlestick doji memiliki harga pembukaan dan penutupan yang relatif sama. Ini
Poal doji menunjukkan ketidakpastian dari pertarungan antara penjual dan pembeli. Pada sesi ini
harga bergerak naik dan turun dari harga pembukaan tapi akhirnya ditutup dengan harga yang
Pembeli maupun penjual sama-sama kuat dan pertarungan mereka berakhir dengan draw.
Ada empat jenis doji seperti yang tampak pada gambar di bawah ini:
Jika terjadi doji, perhatikan pola candlestick yang terjadi sebelumnya untuk memahami apa
Jika doji terjadi setelah serangkaian candlestick dengan badan yang panjang berwarna putih
(seperti maribozu putih), ini merupakan pertanda bahwa pembeli mulai kehabisan tenaga dan
melemah. Supaya harga terus naik, dibutuhkan lebih banyak pembeli tapi yang terjadi pembeli sudah
tidak ada lagi. Sementara itu penjual sedang bersiap-siap untuk masuk mengambil alih kendali pasar
diperlukan konfirmasi lebih lanjut. Anda harus menunggu sampai candlestick ditutup di bawah harga
Sebaliknya jika doji terbentuk setelah serangkaian candlestick dengan badan yang panjang
berwarna hitam (seperti maribozu hitam), ini menunjukkan bahwa penjual sudah mulai kehabisan
tenaga dan tidak bisa menekan harga lebih jauh lagi. Sementara itu pembeli mulai bersiap-siap
Untuk memastikan trend naik masih diperlukan konfirmasi lebih lanjut berupa candlestick
Long Legged Doji bisa dikatakan candlestick yang lebih dramastis. Dikatakan bahwa harga
naik tinggi selanjutnya terjadi taking profit sehingga harga kembali ke tengah. Candlestick seperti
Gravestone Doji, diantara semua candlestick mungkin candlestick ini yang paling tidak
menyenangkan. Dimana harga yang sudah mencapai atas tidak sanggup menahan ketinggiannya dan
Dragonfly Doji, bentuk terakhir dari doji, dimana harga open merupakan harga tertinggi,
dijual kemudian ditutup kembali pada harga open. Adapun Candlestick ini menurut pengalaman
jarang sekali terjadi, dan ketika terjadi maka harga akan cenderung untuk naik atau bullish.
2. Candles 5-6: HAMMER dan HANGINGMAN, Sinyal Pembalikan atau Reversal
Hangingman, candlestick ini dinamakan demikian karena telihat seperti seseorang yang
sedang dieksekusi dengan kaki berayun, selalu terjadi setelah perpanjangan tren naik. Analoginya
bahwa trader melihat aksi jual, dan buru-buru mengambil posisi tetapi kemudian mereka menemukan
bahwa mereka bisa membeli dengan harga yang jauh lebih murah.
Disisi Lain Hammer muncul dari perpanjangan tren turun (downtrend). Hammer terjadi
karena adanya tekanan jual yang kuat seringkali di saat harga pembukaan, untuk selanjutnya pasar
mengalami recovery kemudian ditutup dekat dengan harga open atau lebih tinggi.
Hammer adalah pola pembalikan bullish yang terbentuk waktu trend menurun. Hal ini bernama
Ketika harga jatuh, sinyal palu/hammer yang dekat dibawah harga akan mulai naik lagi.
Panjang bayangan lebih rendah menunjukkan bahwa penjual mendorong harga yang lebih rendah,
namun para pembeli mampu mengatasi tekanan jual dan menutup dekat denga harga open.
Hanya karena Anda melihat bentuk palu dalam trend turun tidak berarti Anda secara
otomatis menempatkan buy order, konfirmasi lebih bullish diperlukan sebelum itu untuk keamanan
menarik pelatuk.
Sebuah contoh yang baik dengan menunggu konfirmasi lilin putih untuk menutup di atas candle di
Kriteria:
tingkat Resistance. Ketika harga naik, pembentukan hanging man menunjukkan bahwa penjual mulai
Panjang bayangan lebih rendah Menunjukkan bahwa penjual mendorong harga lebih rendah
selama sesi. Pembeli mampu mendorong harga kembali beberapa tetapi hanya di dekat harga open.
Hal ini memberitahu kita bahwa tidak ada pembeli yang tertinggal untuk memberikan momentum
Kriteria:
Panjang bayangan lebih rendah yaitu sekitar dua atau tiga kali tubuh candle.
Warna tubuh tidak penting, meskipun tubuh hitam lebih bearish dari tubuh putih.
Engulfing Bullish terjadi setelah tren turun yang signifikan. Engulfing memiliki ciri body
mencakup body candlestick sebelumnya dan tidak memiliki shadow atau bayangan. Adanya
Candlestick ini memberi sinyal bahwa kekuatan seller mulai lemah, diisi oleh tekanan buyer.
Sebuah Engulfing Bearish terjadi setelah uptrend yang signifikan. Sekali lagi, body
candlestick tidak terdapat shadow atau bayang-bayang. Engulfing Bearish merefleksikan bahwa
Candle ni, kalau saya jumpa memang akan tunggu untuk entry lah. Tapi perlukan confirmation
Dibahagikan Engulfing candle kepada dua jenis. Iaitu Bullish Engulfing dan Bearish
Engulfing. Sebagaimana namanya Engulfing yang bermaksud “melitupi“, macam tu juga lah sifat
candle tersebut.
candle hijau di bawah closing price candle merah dan closing price candle hijau di atas opening price
candle merah. Buy signal akan muncul di atas garisan seperti dalam gambar di atas.
Sebaliknya juga jika Bearish Engulfing. Saya percaya anda faham. Jadi, ada buy atau sell
Bahwasanya Dark Cloud Cover terjadi setelah uptrend yang kuat dan kondisi bearish mulai
mengisi pasar. Dark Cloud memberi sinyal waspada dan melindungi profit yang didapat karena dalam
Kalau Dark Cloud Cover memberi peringatan bahwa uptrend akan segera berakhir, sebaliknya
candlestick sebelumnya yang menunjukan bahwa harga akan turun, sebaliknya Candle Piercing
mengindikasikan bahwa tren turun akan berakhir/ berbalik arah, dan kondisi bullish mulai mengisi
pasar.
6. Candle 11-12: EVENING STAR dan MORNING STAR
Pola Evening Star biasanya terjadi selama tren naik yang berkelanjutan. Adanya Star
menyampaikan bahwasanya tekanan bullish dan bearish sedang tarik menarik, namun tidak ada pihak
yang menang. Kemudian Muncul Candle ketiga dengan black real body, memberi sinyal kuat bahwa
Selanjutnya adalah candle Morning Star. Adapun Formasi candle Morning Star merupakan
kebalikan dari prinsip Evening Star dimana terjadi selama downtrend dimulai dengan black candle,
kemudian star dan candle ketiga yang menjadi sinyal pembalikan yang lengkap.
Candle Shooting Star hanya dapat terjadi pada sebuah pasar yang berpotensi naik. Dan saat
muncul candlestick ini akan menjadi peringatan bahwa minor uptrend akan mengalami pembalikan.
Pada Shooting Star body yang kecil dan upper shadow yang panjang menunjukan bahwasanya
Kalau kita lihat candlestick Inverted Hammer sekilas nampak sama dengan Shooting Star.
Bedanya Shooting Star terjadi pada akhir tren naik, sedangkan Inverted Hammer terjadi setelah
Ketika kita melihat candle harami , kita akan membayangkan candle yang pertama sebagai ibu
dan candle kedua ibarat anaknya yang muncul dari perutnya. Dari situlah nama harami atau ibu hamil
berasal. Candlestick harami bisa terjadi saat tren naik ataupun tren turun, semisal muncul dalam
kondisi uptrend meskipun nampak bahwa bullish masih mengendalikan pasar tetapi cukup potensial
Di Jepang Marubozu berarti closed-cropped (dipotong pendek) atau sebutan lainnya shaven
head atau shaven bottom. Tipikal candlestick marubozu berupa body candle yang panjang ,
menunjukan saat itu pasar berada dalam range yang lebar. Dan dengan shadow yang pendek atau
hampir tanpa shadow memperlihatkan bahwa harga bergerak naik (white candle) dan begerak turun
High Wave dan Spinning Top adalah candlestick yang mengekspresikan keraguan dan
kebingungan. Sebuah pertanyaan yang menarik mengenai candlestick ini, apakah high wave dan
spinning top merupakan kebalikan dari marubozu? Jawabannya relative, yang pasti ketika muncul
marubozu merefleksikan buyer dan seller benar-benar sepakat di pasar, hal ini kontras dengan
spinning top dan high wave yang menandakan situasi dimana buyer dan seller sukar menemukan
kesepakatan.
12. Candle THREE BLACK CROWS
Candle Three Black Crows , formasi yang jarang sekali terjadi di pasar. Dan saat benar-benar
terjadi swing trader harus waspada pada candlestick ini. Three black crows mencerminkan
bahwasanya seller telah mengkontrol kembali harga di pasar, dan dimungkinkan harga selanjutnya
Pasangan Bullish untuk candle three black crows dikenal sebagai „three white soldiers‟ dan
oleh para ahli teori menganggapnya sebagai salah satu pola candlestick yang memberi sinyal kuat
Tweezers, dapat membantu trader untuk segera menarik keuntungan yang di dapat di pasar.
Menurut pengalaman candle tweezers jarang sekali terjadi di pasar. Namun ketika memang terjadi
mereka hampir selalu signifikan. Jenis tweezers menurut teori ada dua yakni tweezers top dan
tweezers bottom dan para trader mengenalnya sebagai pola double bottom atau double top.
Jenis Trader dan Entry Point
Strategy ini bisa dibilang scalper,cocok untuk kondisi market yang bergerak mendatar.
Indikator yang diperlukan adalah jenis Oscillator yang dapat mendeteksi kejenuhan pasar.
BUY ketika harga berada di sekitar support,dan indikator menunjukan telah jenuh jual. Lebih
SELL ketika harga berada disekitar resistance ,dan indikator menunjukan jenuh jual. Lebih
2. BREAKOUTER
Sebelum breakout biasanya di dahului oleh false signal ,lembah yang lebih tinggi dari
sebelumnya,puncak yang lebih rendah dari sebelumnya,atau ada indikator yang menunjukan jenuh
BUY ketika harga berhasil menembus resistance disertai Volume yang besar dan Volatilitas yang
tinggi.
SELL ketika harga berhasil menembus Support disertai Volume yang besar dan Volatilitas yang
tinggi .
3. TREND FOLLOWER
Trading dengan mengikuti trend sangat cocok untuk jangka panjang. Terbentuknya tren
ditandai dengan adanya lembah yang semakin meninggi atau puncak yang semakin merendah.Trend
normalnya memiliki kemiringan 45 derajat.Jika trend terlihat sangat curam,ini menunjukan akan
segera dibalikkan.
BUY sesaat setelah terbentuk lembah yang semakin tinggi dari lembah sebelumnya.Sangat
lebih baik jika indikator jenis trending menunjukan bahwa trend naik sedang terjadi.
SELL sesaat setelah terbentuk puncak yang semakin rendah dari puncak sebelumnya.Juga
lebih baik jika indikator jenis trending menunjukan sedang terjadi trend turun dan atau indikator
jenis oscilator menunjukan bahwa harga baru saja keluar dari zona jenuh beli.
4. CORRECTER
Strategy ini adalah temuan seorang trader bernama Edi Marsel ,strategy ini cocok digunakan
Trend yang kuat mempunyai satu arah,sehinga ketika arah grafik berbalik tanpa ada
tenaga,arah grafik akan dikembalikan seperti semula mengikuti trend yang sedang terjadi.
BUY ketika trend kuat terjadi dan harga berada di sekitar support.Lebih baik jika grafik
SELL ketika trend kuat terjadi dan harga berada di sekitar Ressistance.Lebih baik jika
grafik menunjukan pelemahan dan indikator oscilator menyatakan telah jenuh beli
Dengan mengetahui beberapa entry point ini , silahkan anda tentukan mana yang paling mudah
dan cocok untuk trading anda. Jenis trader manapun bukan masalah, yang menjadi masalah jika anda
Nah pada bagian ini akan saya terangkan mengenai formasi yang terjadi pada candlestick. Secara garis besar
formasi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu Bullish candlestick formations, Neutral candlestick formations,
dan Bearish candlestick formations.
Ini semua adalah Bullish pattern. Beberapa diantaranya menandakan strong bullish pattern. Sedikit panduan
sederhana, apabila ditemukan formasi-formasi berikut maka kemungkinan yang terjadi adalah sebuah trend
bullish akan segera terjadi.
Hammer – Anda pasti dapat menduga mengapa disebut hammer. Hammer terjadi setelah trend menurun
yang kuat. Jika terjadi setelah trend menguat yang tajam maka disebut hanging man. Bentuknya seperti
bullish pattern dengan lowest price yang dalam serta tidak memiliki highest price.
Piercing Line – Candle pertama adalah bear candle yang panjang diikuti bull candle yang juga panjang. Bull
candle muncul dibawah bear candle tetapi tidak sampai separuh dari bear candle.
Bullish Engulfing Lines – Merupakan bullish pattern yang kuat dan terjadi setelah downtrend yang cukup
besar (dan biasanya merupakan trend balik / reverse). Terjadi ketika bearish kecil disusul bullish yang
besar.
Morning Star – Pattern seperti ini menandakan harga telah mencapai titik bawah (support) yang potensial.
Munculnya star (candle yang ditengah) mengindikasikan akan terjadi trend balik bila diikuti bullish pada
candle berikutnya. Star dapat berupa bull candle atau bear candle.
Bullish Doji Star – Star seperti ini menunjukan trend balik yang sifatnya masih tidak pasti. Jika tidak ada
indikator pendukung lainnya yang memastikan trend akan berlangsung, disarankan untuk wait and see terlebih
dahulu.
Long Bearish Candle – Bearish candle terjadi ketika harga dibuka dekat pada highest price dan ditutup dekat
pada lowest price.
Hanging Man – Terjadi setelah uptrend yang signifikan. Terdiri dari dua candle dengan lowest price yang jauh
kebawah tanpa highest price. Pattern seperti ini adalah kebalikan dari hamer pada bullish candlestick
formation.
Dark Cloud Cover – Merupakan bearish pattern . Akan lebih kuat pengaruhnya apabila candle kedua muncul
dibawah dari bullish candle pertama.
Bearish Engulfing Lines – Merupakan bearish pattern yang cukup kuat apabila terjadi setelah uptrend dan
merupakan reverse pattern. Terjadi setelah bullish candle kecil diikuti bearish candle yang besar.
Evening Star – Menunjukan bahwa harga sudah mencapai titik resistance point-nya. Star (candle yang
ditengah) menunjukkan kemungkinan terjadi trend balik berupa bearish. Star dapat berupa bear candle atau
pun bull candle.
Doji Star – Seperti pada bullish doji star, demikian doji star seperti ini menunjukan bearish trend dengan periode
yang tidak pasti. Diperlukan penguat seperti evening star untuk memastikannya.
Shooting Star – Merupakan trend balik minor. Star harus memiliki highest price yang cukup panjang untuk dapat
dikatakan shooting star.
Formasi candlestick netral tidak menunjukkan uptrend maupun downtrend. Untuk keadaan seperti ini
disarankan wait and see.
Spinning Tops – Benar-benar simetris dan jarak antar open dan close tidak terlalu besar. Tidak ada kepastian apa
yang akan terjadi setelahnya.
Doji – Seperti Doji pada formasi bullish atau pun bearish. Posisi seperti ini menandakan ketidak pastian trend yang
akan terjadi serta periodenya.
Double Doji – Nah untuk model double doji seperti ini kemungkinan yang akan terjadi adalah “breakout” untuk
ketidak pastian yang terjadi. Namun demikian model breakout yang akan terjadi tetap tidak dapat dipastikan dari
hanya formasi ini. Harus ada pendukung lainnya.
Harami – Model seperti ini mengindikasikan berkurangnya momentum trend yang akan segera diikuti berakhirnya
trend. Terdiri dari candle dengan ukuran yang lebih kecil berada ditengah-tengah candle yang lebih besar
sebelumnya. Pada contoh disamping menandakan berakhirnya bullish trend karena bullish disusul oleh bearish
candle yang lebih kecil.
Long-legged Doji –Sering menunujukkan titik balik. Terjadi ketika open dan closing price adalah sama dengan
highest dan lowest price relatif besar.
Dragonfly Doji – Juga merupakan titik balik. Hanya saja disini menunjukkan bahwa lowest price-nya jauh lebih
besar dibanding highest price.
Gravestone Doji – Open dan close serta lowest price adalah sama. Sementara highest price jauh meninggi.
Stars – Nah ini adalah bintang reverse. Posisinya berada diatas dari candle sebelumnya yang berjenis sama. Seperti
pada formasi lainnya, kondisi seperti ini menunjukkan reversal trend mungkin terjadi.
Setelah saya bentangkan begitu banyak formasi, pastilah timbul pertanyaan dalam diri Anda: Ada begini banyak
formasi, bagaimana dapat saya gunakan secara efektif untuk digunakan dalam ber-trading?
Jawabannya sederhana (meski tidak semudah menuliskannya disini). Sering-seringlah digunakan dan
melihat referensi!! Itu saja, maka Anda akan terbiasa. Saya sendiri sejujurnya (jujur nih…J) tidak
hafal semua formasi yang ada. Hanya beberapa yang saya anggap penting saja. Dan yang perlu diingat,
konfirmasi hanya dengan membaca formasi seringkali menimbulkan false signal. Perlu dukungan yang
lebih kuat dengan keberadaan indikator lainnya. Hal lainnya lagi, indikasi yang diberikan dalam
candlestick formation biasanya hanyalah memberikan indikasi trend dalam jangka waktu yang sangat
pendek (tidak lebih dari 7 candle). Sulit menentukan trend dalam jangka waktu panjang dengan
candlestick.