Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UTS

ASESMEN KOMUNITAS DAN INTERVENSI PSIKOSOSIAL BERBASIS LINTAS


BUDAYA
“PERKUMPULAN IBU-IBU PKK DI SUNGAI ADONG KUALA DUA KUBU RAYA”

Dosen Pengamu :
Risna Hayati, M. Psi., Psikolog

Disusun oleh :
Luckman Andreciam (181810050)

PRODI PSIKOLOGI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2021/2022
A. Tujuan Asmen
Asesmen ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi pada ibu-
ibu PKK di sungai adong kuala dua dan meningkatkan hasil penjualan memotivasi
serta mengajarkan promosi yang baik dan benar dengan harga yang sesuai.

B. Metode Asesmen
Dalam proses asesmen, menggunakan metode wawancara. wawancara
dilakukan untuk mencatat informasi melalui wawancara dimaksudkan untuk
pengambilan data dilapangan yang dilakukan kepada ibu PKK di Sungai Adong
Kuala Dua.

C. Sumber Informasi
Anggota Ibu-Ibu PKK Sungai Adong Kuala Dua.

D. Tempat Dan Waktu


 Tempat : Sungai Adong kuala Dua Kubu Raya.
 Waktu : 2 Desember 2021.

E. Hasil Assesment
1. Temuan di lapangan
Dari hasil proses observasi dan wawancara ibu-ibu PKK Sungai Adong
Kuala Dua dengan memproduksi masker dan handsanitaizer yang di dukung
oleh pihak Pertamina DPPU Supadio. Masker di buat dari kain – kain sisa yang
di dapat dari koperasi konveksi dan penjahit mandiri yang berada di sekitar
Kuala Dua yang di fasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Untuk
Hand sanitizer di buat dari sulingan kulit jeruk yang di dapatkan dari para
penjual buah. Ibu – ibu PKK Sungai Adong terus gencar membuat masker dan
handsanitizer, awalnya masker dan hand sanitizer di jual dengan sistem door to
door. Tapi hal itu tidak berlangsung dengan baik karena warga sekitar kurang
berminat dengan masker ketimbang harga yang cukup mahal untuk kalangan
warga disana. Sedangkan untuk penjualan handsanitizer juga tidak berlangsung
baik di karenakan jika sudah di semprotkan ke tangan dan di biarkan beberapa
detik akan menimbulkan bau tidak sedap seperti bau kulit jeruk busuk. Ibu – ibu
PKK disana bingung untuk menjual nya lagi kemana, yang di karenakan masker
dengan harga cukup mahal dan handsanitizer yang berbau tidak sedap
sedangkan untuk modal mereka belum balik. Pada bulan Maret ada mahasiswa
Untan sedang melakukan KKN di desa Sungai Adong. Mereka memberi arahan
untuk mempromosikan barang mereka lewat media sosial, tapi mahasiswa
Untan tidak mengajarkan mereka bagaimana cara nya bermain sosmed untuk
mempromosikannya. Mahasiswa Untan berjanji akan mengajarkan ibu – ibu
PKK untuk mengajarkan setelah selesai kegiatan KKN, tapi sampai sekarang
mahasiswa Untan tidak kunjung Kembali untuk mengajarkan ibu -ibu PKK. Ibu
– ibu PKK tidak memiliki modal lagi untuk memperbaharui handsanitaizer
menjadi lebih baik. Mereka masih menunggu hasil penjualan masker dan hand
sanitizer yang di titipkan di toko – toko sekitar Kuala Dua. Sedangkan pihak
Pertamina hanya memberikan modal sekali di awal berikut need ( kebutuhan )
dan aset ( sumber daya )yang dimiliki :
a) Need (kebutuhan)
Kebutuhan yang ingin dicapai dan diperlukan adalah bagaimana membuat
strategi pemasaran yang baik melalu social media maupun di jual secara
langsung.
b) Aset (Sumber Daya)
Asset adalah sumber daya yang dimiliki oleh komunitas ibu-ibu pkk sungai
andong kuala dua yaitu, keahlian membuat masker dan hand sanitizer, bantuan
dari pemerintah setempat.

2. Analisis Swot
1) Kekuatan
a) Produksi masker dan hand sanitizer yang di dukung oleh pihak
Pertamina DPPU Supadio
b) Potensi bahan yang di dapat lebih mudah karena memakai bahan bekas
yang dapat diolah kembali seperti Kain – kain sisa yang di dapat dari
koperasi konveksi dan penjahit mandiri yang berada di sekitar Kuala
Dua dan hand sanitizer di buat dari sulingan kulit jeruk yang di dapatkan
dari para penjual buah.
c) Difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Kubu Raya

2) Kelemahan
a) Masker dan hand sanitizer yang di jual dengan sistem door to door tidak
efektif.
b) Harga yang cukup mahal untuk kalangan warga disana.
c) Bahan yang kurang di olah dengan baik sehingga ketika di semprotkan
ke tangan dan di biarkan menimbulkan bau tidak sedap seperti bau kulit
jeruk busuk.
d) Tidak mendapatkan keuntungan dari menjual masker dan handsanitizer.

3) Kesempatan
a) Dukungan dari pihak pertamina DPPU Supadio dan difasilitasi oleh
pemerintah kabupaten kubu raya.
b) Memanfaatkan modal yang ada dan strategi penjualan yang disusun
ulang agar menjadi lebih baik.
c) Bahan-bahan pembuatan masker dan hand sanitizer.

4) Ancaman
a) Modal yang kurang dimanfaatkan karena belum mendapatkaan
keuntungan.
b) Bahan yang tidak dimanfaatkan dengan baik.
c) Anggaran yang kurang
d) Promosi yang kurang dan perencanaan yang kurang.

F. Kesimpulan Dan Saran


Berdasarkan hasil assesment yang di lakukan kepada perkumpulan ibu-ibu pkk
mereka sebenarnya memilki potensi dari segi sumber daya dan manusia yang
memadai tantangannya adalah bagaimana ibu-ibu pkk ini menyusun starategi
pemasaran yang lebih baik, pemberdayaan sumber daya manusia yang bermutu
sehingga dapat memberikan hasil yang positif juga dapat membantu memberikan
pemahaman dan wawasan mengelola modal usaha yang lebih baik sehingga
mendaatkan untung kepada ibu-ibu untuk dapat melihat peluang yang ada
dilapangan sehingga mengalami kemajuan dalam mempraktekan membuat produk
yang menarik, mempromosikan dengan benar dengan harga yang sesuai dengan
keadaan sekarang dengan pengajaran kepada ibu-ibu PKK sehingga kedepannya
dapat membuat produk yang siap jual dan mampu meningkatkan kesejahteraan
mereka. Analisis Swot digunakan untuk dijadikan sebuah proses dalam strategi
persiapan pemberdayaan ibu-ibu PKK di Sungai Adong Kuala Dua, sehingga
sinergis dalam setiap tahapan persiapan sehingga ditemukan prioritas
pemberdayaan, dan alternative solusi bagi permaslahan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai