Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Menurut JELLINEX, kosmetologi adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari hukum-hukum kimia, fisika, biologi dan microbiologi tentang

pembuatan, penyimpanan dan penggunaan bahan kosmetika.

Menurut FEDERAL FOOD AND COSMETIC ACT (1958) sesuai dengan

definisi dalam Peraturan Menteri Kesehatan R.I. No.220/Men Kes/Per/IX/76.

Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk digosokkan, dilekatkan,

dituangkan, dipercikkan atau disemprotkan pada, dimasukkan dalam,

dipergunakan pada badan manusia dengan maksud untuk membersihkan,

memelihara, menambah daya tank dan mengubah rupa dan tidak termasuk

golongan obat. Zat tersebut tidak boleh mengganggu faal kulit atau kesehatan

tubuh secara keseluruhan. Dalam definisi ini jelas dibedakan antara kosmetika

dengan obat yang dapat mempengaruhi struktur dan faal tubuh.

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa sekitar 1,5 m2 dengan berat

kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta

merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis

dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi tubuh.

Warna kulit bermacam-macam, misalnya warna terang (fair skin), pirang, kuning,

saw0 matang dan hitam, merah muda pada telapak kaki dan tangan, serta

kecokelatan pada genitalia eksterna orang dewasa. Demikian pula dalam

kelembutannya kulit bervariasi, tebal, tipis dan elastisitasnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa sekitar 1,5 m2 dengan berat

kira-kira 15% berat badan. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta

merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis

dan sensitif, serta bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras, dan lokasi tubuh.

Warna kulit bermacam-macam, misalnya warna terang (fair skin), pirang, kuning,

saw0 matang dan hitam, merah muda pada telapak kaki dan tangan, serta

kecokelatan pada genitalia eksterna orang dewasa. Demikian pula dalam

kelembutannya kulit bervariasi, tebal, tipis dan elastisitasnya. Kulit yang elastis

dan longgar terdapat pada kelopak mata, bibir, dan prepusium. Kulit yang tebal

dan tegang terdapat pada telapak kaki. Kulit yang kasar, terdapat pada skrotum

(kantong buah zakar) dan labia mayor (bibir kemaluan besar), sedangkan

kulit yang halus terdapat di sekitar mata dan leher.

Lapisan Dermis

Lapisan ini jauh lebih tebal daripada epidermis, terbentuk oleh jaringan

elastik dan fibrosa padat dengan elemen selular, kelenjar, dan rambut sebagai

adneksa kulit. Lapisan ini terdiri atas:

a. Pars papilaris, yaitu bagian yang menonjol ke dalam epidermis, berisi ujung

serabut saraf dan pembuluh darah.

b. Pars retikularis, yaitu bagian bawah dermis yang berhubungan dengan subkutis,

terdiri atas serabut penunjang kolagen, elastin dan retikulin. Dasar (matriks)

lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hialuronat dan kondroitin sulfat dan sel-
sel fibroblas. Kolagen muda bersifat lentur namun dengan bertambahnya umur

menjadi stabil dan keras. Retikulin mirip dengan kolagen muda, sedangkan elastin

biasanya bergelombang, berbentuk amorf, mudah mengembang, dan elastic.

Lapisan Subkutis

Lapisan ini merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar

berisi sel-sel lemak di dalarnnya. Sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan

inti terdesak ke pinggir karena sitoplasma lemak yang bertambah. Sel-sel ini

membentuk kelompok yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh trabekula yang

fibrosa. Lapisan sel lemak disebut panikulus adiposus, berfungsi sebagai

cadangan makanan. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh

darah, dan saluran getah bening. Tebal jaringan lemak tidak sama bergantung

pada lokasi, di abdomen 3 cm, sedangkan di daerah kelopak mata dan penis sangat

tipis. Lapis lemak ini juga berfungsi sebagai bantalan.

Kelenjar kulit terdapat di dermis, terdiri atas kelenjar keringat (glandula

sudorifera) dan kelenjar sebum (glandula sebasea). Kelenjar keringat ada dua

macam, yaitu :

1. Kelenjar keringat ekrin mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang

mengandung 95-97 persen air dan mengandung beberapa mineral. Kelenjar

ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan kaki sampai kulit

kepala.

2. Kelenjar apokrin dipengaruhi oleh saraf adrenergic, terdapat di aksila,

areola mame, pubis, labia minor, dan saluran telinga luar.


Proteksi terhadap polusi (polluntant protecting)

Kosmetika yang melindungi kulit terhadap polusi adalah alas/dasar bedak


(foundation).Bentuk sediaan alas/dasar kosmetik ini dapat berbentuk 1) bebas
minyak (oil free) dengan bahan dasar air 2)minyak dalam air (water based) 3)air
dalam minyak (oil based)

Untuk memberikan nuansa kulit dirtambah dengan warna pigmen yang


larut dalam bahan dasar tersebut dan untuk meningkatkan daya absorbsi (oil
controlled) ditambah dengan bedak/dan kaolin

Dengan bahan dasar tersebut bentuk sediaan alas/dasar bedak dapat


ditemukan dalam bentuk cair,krim ,bedak kocok,cake atau batang (stick).Bentuk
khusus misalnya mousse (aerosol) atau souffle (krim kocok)

Berdasarkan bahan dasarnya dapat diperkirakan waktupengeringan (play


time) dan daya tahan pakai (wearability) kosmetika.Setelah dioles waktu
pengeringan dari foundation yang bebas minyakl lebih cepat dari minyak dalam
air,lebih cepat dari pada air dalam minyak dan paling lama yang bebas air.Sejajar
dengan itu,daya tahan pakai kosmetika dasar bebas air lebih lama dari air dalam
minyak.minyak dalam air dan air.Daya tahan kosmetika dapat sangat singkat (<1
jam),singkat (3 jam),sedang (4 jam ) dan lama (sampai 8 jam )

Berdasarkan bahan dasar tersebut dapat diperkirakan pada daya kilap


(finish) kosmetika.Kandungan minyak yang rendah menyebabkan kosmetika ini
kurang mengkilat (matte),disusul semi matte dan most matte

Berdasarkan penambahan bedak ,kaolin atau titanium oksida kosmetika


dasar mempunyai sedikit daya menutupi/menyembunyikan cacat kulit (coverage)
dan tabir surya.

Proteksi terhadap Ultraviolet (Ultraviolet Protecting)

Terhadap sinar ultraviolet manusia dapat melakukan berbagai cara untuk


melindungi tubuhnya,memakain baju,topi,payung atau berlindung dibalik
atap,tembok atau pepohonan.Namun perlindungan tersebut kadang-kadang tidak
mencukupi karena selain alat pelindung masih bisa ditembus sinar tersebut,kita
bisa mengunci diri tetap tinggal dibalik bayang-bayang penutup tadi dalam
artimau tidak mau kita harus selalu bergerak dalam kehidupan sehari-
hari.Lagipula sinar ultraviolet ternyata dapat dipantulkan oleh berbagaai benda
dipermukaan bumi sehingga besar kemungkinan pantulannya akan mencapai kulit
kita.

Oleh karena itu,dibuat kosmetika yang dapat menyaring sinar matahari


(sun screen) atau bahkan yang dapatr menahan seluruh sinar matahari (sun block )
untuk mengurangi efek buruk sinar matahari tersebut.Kosmetika ini disebut
kosmetika tabir surya.Ada 2 macam tabir surya.

1)Tabir surya kimia;misalnya PABA.PABA ester,benzifenon,salisilat dan


antranilat,yang dapat mengabsorpsi energi radiasi.

Tabir surya kimia mengabsorbsi hampir 95%,radiasi sinar UVB yang dapat
menyebabkan sunburn (eritma dan kerut) namun hampir tidak dapat menghalangi
UVA penyebab direct tanning,kerusakan sel elastin,actinic skin damage dan
timbulnya kanker kulit.2.Tabir surya fisik;misalnya titanium dioksida,Mg
silikat,seng oksida,red petrolatum dan kaolin,yang dapat memantulan sinar.Tabir
surya fisik dapat menahan UVA maupun UVB.

Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya sering dilakukan


kombinasi antara tabir surya sering dilakukan kombinasi antara tabir surya kimia
dan tabir surya fisik,bahkan ada yang menggunakan beberapa macam tabir surya
dalam satu sediaan osmetika.

Kemampuan menahan sinar ultraviolet dari tabir surya dinilai dalam faktor
proteksi sinar (sun protecting factor/SPF) yaitu perbandingan antara dosis
minimal yang diperlukan untuk menimbulkan eritema pada kulit yang diolesi oleh
tabir surya dengan yang tidak.Nilai SPF iniberkisar antara 0 sampai 100,dan
kemampuan tabir surya yang dianggap baik berada di atas 15.Pathak membagi
tingkat kemampuan tabir surya sebagai berikut:

1.Minimal bila SPF antara 2-4 ,contoh salisilat,antranilat


2.Sedang,bila SPF antara 4-6,contoh sinamat,benzofenon

3.Ekstra,bila SPF antara 6-8 ,contoh derivat PABA

4.Maksimal,bila SPF antara 8-15,contoh PABA

5.Ultra,bila SPF lebih dari 15,contoh kombinasi PABA,non-PABA,dan fisik

Krim biasanya diterapkan pada kulit eksternal dengan tangan kosong.

Banyak lotion, krim tangan khususnya dan krim wajah diformulasi bukan sebagai

system penyampaian obat, tetapi hanya untuk mulus, lembab, dan melembutkan

kulit. Ini sangat berhubungan dengan penuaan dan kelompok demografis usia, dan

dalam hal penggunaan wajah, juga bisa digolongkan sebagai kosmetik dalam

banyak kasus, dan mungkin mengandung wewangian.

Kebanyakan lotion emulsi minyak-dalam-air menggunakan zat seperti

stearil alkohol untuk menjaga emulsi stabil, tetapi lotion air-dalam minyak juga

dapat diformulasikan. Komponen utama dari lotion perawatan kulit, krim atau gel

emulsi (yaitu campuran minyak dan air) adalah fase air dan fase minyak, sebuah

emulgator untuk mencegah pemisahan dua fase, dan, jika digunakan, satu zat aktif

atau beberapa zat aktif. Berbagai macam bahan lainnya seperti pewangi , gliserol ,

petroleum jelly , pewarna , pengawet , protein dan zat penstabil biasanya

ditambahkan ke lotion

Selain dari penggunaan medis dan penggunaan dalam perawatan kulit,

lotion sering digunakan sebagai pelengkap untuk membantu pijat , foreplay atau

masturbasi . Hal ini tidak biasa untuk bahan obat yang sama untuk diformulasi ke

dalam, lotion krim dan salep.

Kulit kering, Sejalan dengan usia, minyak pelumas pada lapisan kulit

tangan semakin berkurang. Walhasil, kulit tangan tampak kering karena


kehilangan kemampuannya untuk melembabkan. Solusi tepat: Usai mencuci

tangan dengan sabun, sebaiknya jangan biarkan kulit tangan terlalu lama kering.

Segera aplikasikan hand lotion atau body lotion. Menurut dr. Tina, kulit akan

cenderung lebih kering kalau kita sering berada di ruangan ber-AC, mandi dengan

air hangat, dan jarang mengonsumsi air putih. Oleh karena itu, selalu sediakan

hand atau body lotion di atas meja kerja atau di dalam tas. Aplikasikan juga krim

tabir surya sebelum beraktivitas di luar ruangan. Sebab, paparan sinar UV bisa

mengganggu produksi protein pada jaringan kulit dan membuat kulit jadi kering.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Resep

R/ Cetyl alkohol 2%

Asam stearat 14%

Sorbitol sirup 3%

TEA 1%

Nipagin 0,1%

Tween 80 5%

Air ad 100

3.2 Penimbangan

Untuk membuat 50 g sediaan, maka ditimbang :

Cetyl alkohol = 2/100 x 50 = 1 gram

Asam stearat = 14/100 x 50 = 7 gram

Sorbitol sirup = 3/100 x 50 = 1,5 gram

TEA = 1/100 x 50 = 0,5 gram = 500 mg

Nipagin = 0,1/100 x 50 = 0,050 g = 50 mg

Tween 80 = 5/100 x 50 = 2,5 gram

Air = 50 g – (1+7+1,5+0,5+0,05+2,5) g = 37,45 g

3.3 Prosedur

 Ditara wadah hand cream.


 Ditimbang bahan-bahan.
 Dipanaskan lumpang.
 Sorbitol sirup, cetyl alkohol, dan asam stearat dilebur (massa I ).
 Nipagin dan TEA dilarutkan dalam air panas (massa II).
 Dicampur massa I dan massa II dalam lumpang panas, digerus hingga
terbentuk massa lotion.
 Ditambahkan tween 80, digerus homogen.
 Dimasukkan dalam wadah.
BAB IV

KESIMPULAN

 Jumlah sediaan hand cream yang dibuat adalah 50 g.

 Hand cream dibuat dengan pencampuran asam lemak dengan basa dalam

keadaan panas (suhu 60 – 700C) dalam lumpang panas.

Anda mungkin juga menyukai