Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

W
DENGAN CONGESTIVE HEART FAILURE (CHF)
DI RUANG MAWAR RSUD SOREANG

A. PENGKAJIAN
- Tanggal masuk : 28/10/2021
- Tanggal pengkajian : 31/10/2021
- No register : 689887
- Diagnosis Medis : CHF (Congestve Hemorrhagic Fever)

1. Identitas Klien
Nama : Tn. W
Jenis kelamin :L
Usia : 58 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Buruh
Status perkawinan : menikah
Suku bangsa : Sunda
Agama : Islam
Alamat : Kp. Lebak wangi 03/01, Desa. Cingcin, Kec. Soreang,
Kab. Bandung
Peanggung jawab
Nama : Tn. A
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Kp. Lebak wangi 03/01, Desa. Cingcin, Kec. Soreang,
Kab. Bandung
Hubungan dengan klien : Anak

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama : pada saat dikaji klien mengeluh sesak
b. Riwayat Penyakit Sekarang : pada saat dikaji klien mengatakan sesak nafas,
sesak dirasakan di malam hari dan siang, untuk mengatasinya klien mengatakan
dengan cara minum air hangat. Selain itu klien mengeluh demam, dan sakit dada
di sebelah kiri, jantung terasa berdebar. Kalien mengeluh nyeri pada kaki sebelah
kiri, nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk, dengan skala nyeri 3 dari 0-10, nyeri
dirasakan hilang timbul.
c. Riwayat Penyakit Dahulu :-
d. Riwayat Penyakit Keluarga :-
e. Genogram : tidak terkaji

3. Riwayat Psikososial-Spiritual
a. Support system : Keluarga mensupport dengan selalu mendampingi tn.
W selama di RS
b. Komunikasi : sebelum sakit TN. W sering mengobrol dengan
masyarakat di lingkungannya, namun saat sakit TN. W hanya mengobrol dengan
orang yang menjenguknya, dan tenaga medis
a. System nilai kepercayaan : TN.W mengatakan nilai kepercayaan pada
tuhannya yaitu (Allah SWT.)
c. Konsep diri : pada saat di kaji klien mengatakan sudah pasrah dan
berserah diri pada tuhan.

4. Lingkungan
a. Rumah
 Kebersihan : TN. W mengatakan kebersihan di lingkungannya
bersih dan terawat
 Polusi : TN. W mengatakan di sekitar lingkungannya jarang
sekali mendapat polusi udara dan suara
 Bahaya : TN. W mengatakan di lingkungannya tidak terdapat
bahaya
b. Pekerjaan
 Kebersihan : klien mengatakan di tempat kerjanya cukup bersih
 Polusi : klien mengatakan di tempat kerjanya terdapat polusi
motor
 Bahaya : klien mengatakan di tempat kerjanya tidak terdapat
bahaya yang serius.
5. Pola kebiasaan sehari-hari sebelum dan saat sakit
Kebiasaan/aktifitas Sebelum masuk RS Saat Sakit Ket
1. Pola Nutrisi
a. Asupan (√) Oral (√) Oral
(…) Enternal (…) Enternal
(…) TPN (…) TPN
b. Frekuensi makan 3x/Hari 3x/Hari Pasien mengatakan saat
sebelum sakit makan 3 kali
sehari dengan porsi
nambah. Dan saat sakit
pasien pun makan sesuai
dengan pemberian dari
rumah sakit akan tetapi
selalu tidak habis
dikarenakan tidak nafsu
makan.
c. Nafsu Makan (√) Baik (√) Sedang Nafsu makan klien
Alasannya sebelum sakit baik, pada
karena saat pasien nafsu
merasa mual makannya kurang karena
merasa tidak nafsu makan
d. Diet Pasien Pasien sekarang harus diet
mengatakan minum dengan sedikit
sekarang sehari maxsimal 250 ml
harus minum agar tidak ada penumpukan
sedikit agar cairan di seluruh tubuh.
tidak
penumpukan
cairan di
tubuh.
e. Makanan Tambahan Pasien
mengatakan
saat di rumah
sakit sering
makan yang
dibawa dari
rumah.
f. Makanan alergi/tidak Tidak ada alergi Tidak ada
boleh makanan alergi
makanan
g. Perubahan BB dalam 3 (…) bertambah… (…)
bulan terakhir Kg Bertambah…
(…) Tetap .Kg
(…) berkurang… (…) tetap
Kg (…)
berkurang…
Kg
2. Pola Cairan
a. Asupan Cairan (√) Oral (√) Oral Pasien mengatakan
(…) Parenteral (√) Parenteral sebelum sakit kurang lebiih
1 botol yang besar
Pasien mengatakan saat
sakit tidak boleh minum
banyak
b. Jenis Air mineral Air mineral
& RL
c. Frekuensi > 8 x/hari <8 gelas
x/hari
d. Volume …cc/hari 1000cc/hari
3. Pola eliminasi
BAK
a. Frekuensi 2x/hari 3x/hari
b. Jumlah out put ± 1000cc 950cc/hari Terlihat di urine bag pasien
dengan volume cairan
urine sebanyak 950
c. Warna Kuning jernih Kuning pekat Terlihat di urine bag pasien
dengan warna urine kuning
d. Bau Khas urine Khas urine
e. Keluhan - -
BAB
a. Frekuensi 2x/hari - /hari
b. Warna normal
c. Bau Khas peses
d. Konsistensi Lembek berbentuk
e. Keluhan
f. Pemakaian pencahar
4. Insensible water lose
5. Pola personal hygiene
a. Mandi 2x/hari 1x /hari Pasien mengatakan
sebelum sakit pasien mandi
2 kali sehari saat sebelum
berangkat kerja dan
sesudah pulang kerja.
Pasien mengatakan saat
sakit hanya mandi dengan
di lap oleh istrinya.
b. Oral hygiene
√Frekuensi 2x/hari 1/hari
√Waktu Pada saat mandi Pada saat
mandi
c. Cuci rambut 2-6x/mgg, -
tergantung kondisi
6. Pola istirahat dan
tidur
a. Lama tidur 7jam/hari 9 jam/hari Pasien mengatakan
sebelum sakit > 7jam
Pada saat sakit pasien lebih
banyak tidurnya siang
maupun malem
b. Waktu Pasien mengatakan jarang
√Siang 1jam 3jam tidur disiang hari dan di
√Malam 6jam 6jam waktu malam harinya
pasien tidur cukup.
Pada saat sakit pasien
mengatakan bahwa di
rumah sakit lebih sering
tidurnya dan tidak tau
berapa jamnya.
c. Kebiasaan sebelum Tidak Meminum
tidur menggunakan obat obat
√Pengguanaan obat tidur
tidur Menonton tv
√Kegiatan lain
d. Kesulitan dalam tidur Tn W
√Menjelang tidur mengatakan
√Sering terbangun sering
√Merasa tidak nyaman terbangun
setelah bangun pada saat
tidur(jelaskan tidur karena
alasannya) sakit bisa 2-
3x terbangun
pada saat
tidur di
malam hari
7. Pola aktivitas dan
Latihan
a. Kegiatan dalam
pekerjaan
b. Waktu bekerja 8 jam/hari Tidak bekerja
c. Kegiatan waktu luang Istirahat -
d. Keluhan dalam klien sering
beraktivitas mengeluh
nyeri pada
kaki kiri
e. Olahraga
√Jenis Jalan, jogging -
√Frekuensi Jalan setiap hari,
jogging jarang

f. Keterbatasan dalam
hal : 3x/ hari
√Mandi Mandiri
Dibantu
√Menggunakan pakaian mandiri
orang lain
√Berhias
8. Pola kebiasaan yang
mempengaruhi
kesehatan
a. Merokok () ya Klien mengatakan tidak
(√) tidak meroko dan tidak
Tidak
√Frekuensi meminum kopi juga
merokok
√Jumlah
√lama pemakaian
b. Minuman Keras (…) Ya Klien mengatakan tidak
(√) tidak Tidak minum meminum minuman keras,
√Frekuensi minuman karena tidak suka
√Jumlah keras
√Lama pemakaian
c. Ketergantungan obat (…) ya Tidak
(√) tidak ketergantung
an
6. Pengkajian Fisik
1) Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : 15 GCS : E4 V5 M6
b. Tekanan darah : 140/100
c. Nadi : 96x/menit
d. Pernafasan : 32x/menit
e. Suhu : 36,7ºC
f. SPO2 : 99%
g. TB/BB
√Sebelum masuk RS : tidak terkaji
√Saat dirawat di RS : tidak terkaji
2) Pemeriksaan fisik per system
a. Sistem penglihatan
√Posisi mata : (√) Simetris
√Kelopak mata : mata berair
√Pergerakan bola mata : pergerakan bola mata pasien baik bisa melihat
dengan diberikan satu tujuan
√Konjungtiva : konjuntiva pasien anemis
√Kornea :-
√Sklera : sklera pasien ikterik
√Pupil
Ukuran :-
Reaksi terhadap cahaya : ukuran pupil normal seperti biasanya Reaksi
terhadap cahaya respon pupil pasien saat
dibericahaya mengecil dan membesar saat
tidak dibericahaya.

√Lapang Pandang : mata pasien Nampak bisa melihat dan bertuju


pada yang ditujukan oleh perawat
√Ketajaman Penglihatan : pasien saat diberikan nama perawat sejauh 60
cm pasien masih bisa melihat.
√Tanda-tanda radang : tidak ada tanda-tanda radang
√Pemakaian alat bantu lihat : tidak memakai alat bantu penglihatan
√Keluhan lain :-
b. Sistem Pendengaran
√Kesimetrisan : Simetris
√Seruman : warna kekuningan, kering, bau
(warna, konsistensi, bau)
√Tanpa Radang :-
√Cairan dari telinga : tidak terdapat cairan
√Fungsi pendengaran : fungsi pendengaran saat diajak becira pasien
tampak nyambung.
√Pemakaian alat bantu : tidak memakai alat bantu pendengaran
√Test garpu tala : perawat tidak menggunakan garpu tala tetapi
menggunakan gesekan kedua jari dan pasien
nampak bisa mendengar dan menyebutkan
mendekat atau menjauh
c. Sistem wicara
√Kesulitan/gangguan wicara : tidak terdapat gangguan wicara
d. Sistem pernafasan
√Jalan nafas : tidak ada sumbatan/masalah
√RR : 32x/menit
√Irama : teratur
√Kedalaman : (√) Dalam
(…) Dangkal
√Suara nafas : Ronchi
√Batuk : (√) ya
: () tidak
Jika Ya, : - Warna Sputum keputihan
: - Konsistensi pekat
: - tidak terdapat darah
√Penggunaan otot bantu nafas : tidak terdapat otot tambahan
√Penggunaan alat bantu nafas : klien menggunakan alat batu nafas
√WSD (tipe, undulasi, karakteristik cairan, jumlah cairan, tanda ifeksi, dll)
e. Sistem Kardiovaskular
Sirkulasi perifer
√Nadi :96x/mnt
Irama : (√) teratur
(…) tidak teratur
Denyut : (…) Lemah
: (√) Kuat
√Temperatur kulit : (√) hangat
(…) dingin
√Warna kulit : (√) Pucat
(…)Sianosis
(…) Kemerahan
√CRT : 3 detik
√Flebitis : tidak terdapat flebitis
√Varises :…
√Edema (lokasi dan derajat) : …

Sirkulasi jantung
Irama : (√) Teratur
: (...) tidak teratur
√Distensi vena jugularis : terdapat vena jugularis yang membesar di area
leher pasien
√Bunyi jantung : normal
√Keluhan :
(√) Lemah
(√) Lelah
(√) Palpitasi/berdebar
(…) Keringat dingin
(…) Gemetaran
(…) Kesemutan
(…) Kaki dan tangan dingin
(√) Nyeri dada
(…) Ictus Cordis
(…) Kardiomegali
f. Sistem Neurologi
√Glascow Coma Scale : E4 V5 M6
√Tanda-tanda peningkatan TIK
Nyeri kepala hebat :
Penurunan kesadaran : pasien tidak ada penurunan kesadaran
Muntah Proyektil : tidak
Papil eodema : tidak terkaji
Lain-lain : tidak terkaji
√Gangguan Neurologis : tidak terkaji
(N1 s/d N XII)
√Pemeriksaan reflek patologis
R. Oppenheim : tidak terkaji
R. Hoffman : tidak terkaji
R. Chaddock : tidak terkaji
Babinski : tidak terkaji
Lain-lain : tidak terkaji
R. Fisiologis
R. Bisep : tidak terkaji
Brachioradial : tidak terkaji
Pattela : tidak terkaji
Achilles : tidak terkaji
Lain-lain : tidak terkaji
√Rangsang meningen : tidak terkaji
√Kaku kuduk : tidak terkaji
√Kernig sign : tidak terkaji
√Lasegue sign : tidak terkaji
√Brudzinski 1 : tidak terkaji
√Brudzinski 2 : tidak terkaji
√Kekuatan otot : kekuatan otot pasien 5
g. Sistem pencernaan
√Keadaan Mulut : anemis, tidak ada lesi, tidak ada kelainan
√Kesulitan menelan : tidak ada kesulitan menelan
√Muntah :-
√Nyeri daerah perut : klien mengatakan tidak ada nyeri daerah perut
√Bising Usus : tidak terkaji
√Massa pada abdomen : tidak ada
√Ukur lingkar perut : tidak ada
√Asites : tidak ada
√ Palpasi Hepar : tidak terkaji
√Nyeri tekan : tidak ada
√Nyeri lepas : tidak ada
√Colostomy : tidak ada
√Penggunaan NGT : tidak ada.
h. Sistem imunologi
√Pembesaran kelenjar getah bening : tidak ada
i. Sistem endokrin
√Nafas bau keton : (…) ya
: (√) tidak
√Luka : (…) ya
: (√) tidak
Kondisi luka :…
√Exopthalmus : (…) ya
: (√) tidak
√Tremor : (…) ya
: (√) tidak
√Pembesaran klj. Thyroid: (…) ya
: (√) tidak
√Tanda peningkatan gula darah
(…) Polidipsi
(…) Polipagia (…) Poliuria
j. Sistem urogenital
√Distensi kandung kemih : tidak ada
√Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
√Nyeri perkusi : tidak ada nnyeri saat diperkusi
√Urine
(…) Anuria (…) Hematuria
(…) Disuria (…) Nocturia
(…) Oliguria
√Penggunaan kateter : klien menggunakan kateter setelah di rumah
sakit
√Keadaan Genital : tidak terkaji
k. Sistem integument
√Keadaan rambut
Kekuatan : tidak rontok
Warna : Hitam dan putih
Kebersihan : bersih
√Keadaan kuku
Kekuatan : Baik
Warna : Merah muda
Kebersihan : Baik
√Tanda radang : tidak ada
√Keadaan kulit
Turgor : baik
Warna : kuning langsat
Kebersihan : baik
Tanda radang : tidak ada
Dekubitus : pasien mengatakan tidak ada luka lecet pada
tubuh bagian belakang
Pruritus : tidak ada
Tanda Perdarahan : tidak ada
Diaforesis : tidak ada
√Luka bakar : tidak terdapat luka bakar
l. Sistem Muskuloskeletal
√Keterbatasan gerak, deformitas : pasien dapat bergerak bebas
√Rentang gerak :…
√Sakit pada tulang dan sendi : tidak ada nyeri di sendi maupun tulang
√Tanda-tanda fraktur : tidak ada
Lokasi : tidak ada
√Kontraktur pada sendi ekstremitas : tidak ada
√Tonus otot/kekuatan otot :5
√Kelainan bentuk tulang/otot : tidak ada
√Tanda radang sendi : tidak ada
√Penggunaan alat bantu : Kekuatan otot normal, gerakan penuh
yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan penuh
√Penggunaan traksi, gips, spalk, ORIF/EP, PSSW : -
II. Pemeriksaan penunjang
 Antigen SARS CoV2 : Negatif
 EKG
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
: Sinus rhytem disertai STPemeriksaan
depres V3 & V4 (Septal), disertai Q patologis.
Hematologi

Hemoglobin 12.5 11-14 g/dL

Leukosit 9.100 5000-15000 /uL

Hematokrit 39 32-43 %

Trombosit 294.000 150000-440000 /uL

Hitung Jenis

Basofil 0 0.0-1.0 %

Eusinofil 3 1-5 %

Neutrofil Batang 0 2-6 %

Neutrofil Segmen 79 25-60 %

Limfosit 17 25-60 %

Monosit 7 1-6 %

GDS 81 <24 jam 40-60 Mg/dl

Kimia Klinik

Ureum 134 18-55 Mg/dl

Creatinin 5.28 0.8 – 1.3 Mg/dl

Troponin | kualitatif Negatif Negatif mg/L

Natrium 142 135 - 150 Mmol/L

Kalium 4.1 3.6 – 5.6 Mmol/L

Klorida 110 96 - 108 Mmol/L


III. Penatalaksanaan medis
1) Tindakan medis yang sudah dilakukan : rencana operasi laparatomi
2) Pemberian Obat
- RL 1500cc / 24Jam
- omeprazole 1x1
- Lasix 3x2 amp
- Aspilet 1x1 PO
- ISDN 5mg SC
- Bisoprol 1x1 25gr PO
- Atrovastatin 1x20mg PO

IV. Data Fokus


1) Data Subjektif
- Klien mengatakan Sesak nafas
- Klien mengatakan mudah lelah
- Klien mengatakan batuk
- Klien mengatakan jantung berdebar
- Klien mengatakan sakit dada
- Skala nyeri 3
- Frekuensi nyeri kadang-kadang/hilang timbul, dan sering terjadi di
malam dam siang hari
- Nyeri serasa ditusuk-tusuk
- Pasien mengatakan demam ± 3 hari SMRS

2) Data Objektif
- TD 140/100
- Nadi 96x/menit
- Pernafasan 32x/menit
- Suhu 36,7ºC
- Terdapat pembesaran vena jugularis
- EKG (Sinus rhytem disertai ST depres V3 & V4 (Septal), disertai Q
patologis)

B. Analisa data
Sumber: Hidayat (2013), SDKI (2016)

No SYMPTOMS ETIOLOGI PROBLEM


.
1 DS : Gagal Jantung Penurunan
- Klien mengatakan curah jantung
mudah lelah hipertrofi ventrikel
DO :
pemendekan
- Klien tampak pucat miokard
- terdapat vena jugularis
yang membesar di area pengisian LV
leher pasien (LVEDP )
- TTV
TD : 140/100 mmHg Penurunan curah
RR : 32x/mnt jantung
N : 96x/mnt
S : 36,7 ºC

2 DS : Bersihan jalan
- Klien mengatakan sesak peningkatan nafas tidak
- klien mengatakan sesak produksi sekret efektif
seperti ada yang
menutupi jalan nafas kesulitan
mengeluarkan
sekret
DO:
- klien tampak menutupi jalan
menggunakan terapi nafas
oksigen 3lpm
- klien tampak berbaring sesak
di tempat tidur dengan
posisi semi fowler bersihan jalan nafas
- klien tampak batuk tidak efektif
- TTV
TD : 140/100 mmHg
RR : 28x/mnt
N : 96x/mnt
S : 36,7 ºC

3 DS : Gagal jantung Intoleransi


- Klien mengatakan aktivitas
mudah lelah Kegagalan
DO:
memompa darah ke
- Klien tampak lemah sistemik
- TTV
TD : 140/100 mmHg hipoksia
RR : 28x/mnt
N : 96x/mnt metabolisme
S : 36,7 ºC anaerob

ATP

Fatique

Intoleransi aktifitas

C. Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung b.d penurunan kontraksi ventrikel
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
3. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2

D. Rencana Asuhan Keperawatan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Pasien : Tn.W Nama Mahasiswa : Lucky Putra Pamungkas
Ruang : Mawar NPM : 321017
No. MR : 689887
Diagnosa
Tujuan dan kriteria
No keperawatan dan data Tindakan Rasional
hasil
penunjang
1 Setelah dilakukan 1. Kaji tanda-tanda 1. Untuk
Penurunan curah tindakan perawatan vital mengetahui
jantung b.d selama 2 x 24 jam 2. Kaji adanya nyeri keadaan umum
penurunan kontraksi curah jantung dada 2. Untuk
ventrikel. adequat dengan 3. Kaji adanya mengetahui
kriteria hasil : dipsneu, ortopneu, lokasi,
- Klien dan takipneu karakteristik,
menunjukkan 4. Kaji JPV durasi, frekuensi,
tanda vital 5. Kaji toleransi kualitas nyeri
dalam batas aktivitas 3. untuk mengetahui
yang dapat 6. Kolaborasi apakah ada
diterima pemberian O2 masalah dalam
(disritmia 7. Kolaborasi pernafasan atau
terkontrol atau pemberian obat tidak
hilang) dan 4. Membantu pasien
bebas gejala mengurangi nyeri
gagal jantung. 5. Untuk membatasi
- Tidak ada aktivitas klien
edema paru, supaya tidak
perifer, dan mudah lelah
tidak ada asites 6. Untuk
- Tidak terjadi meningkatkan
penurunan sediaan oksigen
kesadaran untuk kebutuhan
miokrdium
melawan efek
hipoksia/iskemia.
7. untuk
meningkatkan
volume
sekuncup ,
memperbaiki
kontraktilitas, dan
menurunkan
kongesti.
Diuretik,
Furosemid
(Lasix),
Sprironolaktor
(aldakton)
2 Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Untuk mengetahui
tidak efektif b.d tindakan frekuensi nafas adanya progres
sekresi yang tertahan keperawatan secara berkala. pemberian
selama 1x24 jam 2. Monitor suara intervensi.
diharapkan nafas tambahan 2. Untuk
bersihan jalan 3. Berikan posisi menandakan
nafas meningkat semi fowler adanya secret
dengan kriteria 4. Ajarkan teknik 3. Untuk
hasil : nafas dalam dan meningkatkan
- Kemampuan batuk efektif ekspansi paru.
batuk efektif 5. Berikan terapi 4. Untuk
meningkat nebu memudahkan
- Produksi sputum 6. Berikan terapi O2 mengeluarkan
menurun 7. Kolaborasi: secret.
Frekuensi nafas pemberian 5. Untuk
dalam batas medikasi mengencerkan
normal tanpa secret
menggunakan
6. Untuk Memenuhi
terapi O2
keb. O2.
7. Untuk
Mempercepat
penyembuhan
3 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1.Mengetahui
b.d tindakan gangguan fungsi penyebab utama
ketidakseimbangan keperawatan tubuh yang kelelahan
antara suplai dan selama 1x24 jam mengakibatkan 2.Meningkatkan
kebutuhan O2 diharapkan kelelahan manajemen aktivitas
toleransi aktivitas 2. Koordinasi 3.Meningkatkan
pasien meningkat pemilihan manajemen energi
dengan kriteria aktivitas sesuai
hasil: kemampuan
1. Jarak berjalan 3. Anjurkan
meningkat aktivitas secara
2. Keluhan bertahap
lemah
menurun
E. Catatan tindakan dan evaluasi

TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI

Tgl No. No. Tindakan Paraf SOAP Paraf


Dx. Urut & &
Kep Tindak Nama Nama
an
1. Mengkaji
1. 1 tanda-tanda S:
vital - Klien mengatakan
2. Mengkaji sesak berkurang
4 - Klien mengatakan
adanya nyeri
nyeri dada
dada
berkurang
3. Mengkaji
3 adanya O:
dipsneu, - Terdapat
ortopneu, dan pembesaran JPV
takipneu - TTV
4. Mengkaji JPV
- TD : 130/100
2 5. Mengkaji
5 mmHg
toleransi
aktivitas - RR : 28x/mnt
6. Berkolaborasi - N : 92x/mnt
6 pemberian O2 - S : 36,4 ºC
Kolaborasi A:
pemberian - masalah teratasi
obat sebagian
P:
intervensi dilanjutkan
1. Kaji tanda-tanda
vital
2. Kaji adanya nyeri
dada
3. Kaji adanya
dipsneu, ortopneu,
dan takipneu
4. Kaji JPV
5. Kaji toleransi
aktivitas
6. Kolaborasi
pemberian O2
7. Kolaborasi
pemberian obat
1. Memonitor
2 1 frekuensi S:
nafas secara - klien
mengatakan
berkala. sesak
2. Memonitor berkurang
2 suara nafas - klien
tambahan mengatakan
3. Memberikan dapat tidur
6 posisi semi dengan
nyenyak
fowler
O:
4. mengajarkan - suara nafas
7 teknik nafas tambahan
dalam dan berkurang
batuk efektif - TTV
5. Memberikan TD : 130/100
3 terapi nebu mmHg
6. Berikan terapi RR : 28x/mnt
4 O2 N : 92x/mnt
7. Berkolaborasi: S : 36,4 ºC
5 pemberian
medikasi A: masalah teratasi
sebagian

P:
intervensi dilanjutkan
1. Monitor
frekuensi nafas
secara berkala.
2. Monitor suara
nafas tambahan
3. Berikan posisi
semi fowler
4. Ajarkan teknik
nafas dalam dan
batuk efektif
5. Berikan terapi
nebu
6. Berikan terapi O2
7. Kolaborasi:
pemberian
medikasi
1. Mengidentifikas
3 1 i gangguan S:
fungsi tubuh - Klien mengatakan
dapat melakukan
yang
mengakibatkan aktivitas lebih
kelelahan banyak
O:
2. Berkoordinasi - Klien tampak lebih
pemilihan segar
2 aktivitas sesuai A: masalah teratasi
kemampuan P:
3. Menganjurkan - Intervensi
aktivitas secara dihentikan
bertahap
3

Anda mungkin juga menyukai