Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rahmat Samsudin

NPM : 21801031060
Kelas : Penyuluhan Komunikasi Pertanian 7C

MATERI XII
MUNIKASI INTERPERSONAL

Pengertian / Definisi
 R Wayne Pace : Komunikasi interpersonal merupakan suatu komunikasi yang berlangsung
antara 2 orang atau lebih secara tatap muka.
 G.R Miller dan M. Steinberg (1975): Komunikasi interpersonal dapat dipandang sebagai
komunikasi yang terjadi dalam suatu hubungan interpersonal.
 Judy C. Pearson, dkk (2011) : Komunikasi interpersonal sebagai proses yang menggunakan
pesan-pesan untuk mencapai kesamaan makna antara-paling tidak-antara dua orang dalam
sebuah situasi yang memungkinkan adanya kesempatan yang sama bagi pembicara dan
pendengar
 Joseph A. DeVito (2013) : Komunikasi interpersonal adalah interaksi verbal dan nonverbal
antara dua (atau kadang-kadang lebih dari dua) orang yang saling tergantung satu sama
lain.

Elemen-Elemen Dalam Komunikasi Interpersonal


• Sumber – Penerima (source – Receiver)
• Pesan (Message)
• Memproduksi – Memahami (Encoding – Decoding)
• Media (Channel)
• Gangguan (Noise)
• Umpan Balik (Feedback)
• Konteks (Context)
• Suatu komunikasi selalu berlangsung dalam sebuah konteks atau lingkungan yang
mempengaruhi bentuk dan isi pesan yang akan disampaikan.
• Etika (Ethics)
• Setiap tindakan komunikasi memiliki dimensi moral, apa yang benar dan apa yang
salah.
Sistem Komunikasi Interpersonal
Jalaluddin Rahmat Dalam Bukunya “Psikologi Komunikasi” menyebutkan bahwa dalam
sistem komunikasi interpersonal ada hal-hal penting tentang
1) Persepsi Interpersonal
 Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan
menggunakan panca indera (Drever dalam Sasanti, 2003).
 Kesan yang diterima individu sangat tergantung pada seluruh pengalaman yang telah
diperoleh melalui proses berpikir dan belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal
dari dalam diri individu.
 Rahmat (dalam Aryanti, 1995) mengemukakan bahwa persepsi juga ditentukan juga
oleh faktor fungsional dan struktural.
 faktor fungsional atau faktor yang bersifat personal antara kebutuhan individu,
pengalaman, usia, masa lalu, kepribadian, jenis kelamin, dan lain-lain yang bersifat
subyektif.
 Faktor struktural atau faktor dari luar individu antara lain: lingkungan keluarga,
hukum-hukum yang berlaku, dan nilai-nilai dalam masyarakat.
2) Konsep Diri
 Menurut Burns (1993) konsep diri adalah suatu gambaran campuran dari apa yang kita
pikirkan orang-orang lain berpendapat mengenai diri kita, dan seperti apa diri kita yang
kita inginkan.
 Konsep diri adalah pandangan individu mengenai siapa diri individu, dan itu bisa
diperoleh lewat informasi yang diberikan lewat informasi yang diberikan orang lain pada
diri individu (Mulyana, 2000).
 Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa konsep diri yang dimiliki individu dapat
diketahui lewat informasi, pendapat, penilaian atau evaliasi dari orang lain mengenai
dirinya. Individu akan mengetahui dirinya cantik, pandai, atau ramah jika ada informasi
dari orang lain mengenai dirinya.
 Jadi, Konsep Diri Merupakan cara pandang secara menyeluruh tentang dirinya, yang
meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami, kondisi fisik dirinya maupun
lingkungan terdekatnya.
3) Atraksi Interpersonal
 Atraksi interpersonal adalah kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik
seseorang.
Teori atraksi interpersonal :
1. Reinforcement theory menjelaskan bahwa seseorang menyukai orang lain adalah
sebagai hasil belajar.
2. Equity theory menyatakan bahwa dalam suatu hubungan, manusia selalu cenderung
menjaga keseimbangan antara harga (cost) yang dikeluarkan dengan ganjaran (reward)
yang diperoleh.
3. Exchange theory, interaksi sosial diibaratkan sebagai transaksi dagang. Jika orang kenal
pada seseorang yang mendatangkan keuntungan ekonomis dan psikologis, akan lebih
disukai.
4. Gain-loss theory, orang cenderung lebih menyukai orang-orang yang menguntungkan dari
pada orang-orang yang merugikan kita.
4) Hubungan Interpersonal
 Hubungan interpersonal dapat diartikan sebagai asosiasi antara paling tidak dua orang
yang saling bergantung, yang menggunakan beberapa pola interaksi secara konsisten, dan
siapa yang menjadi pasangan interaksi dalam sebuah periode waktu. Hubungan
interpersonal merupakan hal paling penting dalam dalam komunikasi interpersonal yang
efektif.
 Gerarld R. Miller dalam Rakhmat (2001 : 119) menyatakan bahwa untuk memahami
proses komunikasi interpersonal dituntut adanya pemahaman mengenai hubungan
simbiotis antara komunikasi dan perkembangan relasional. Dalam artian, perkembangan
relasional dipengaruhi oleh komunikasi hingga pada akhirnya (secara simultan), sifat
komunikasi antar partisipan komunikasi dipengaruhi oleh perkembangan relasional.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hubungan Interpersonal


1) Percaya (Trust)
Merupakan faktor yang paling penting. Percaya diartikan sebagai suatu keyakinan yang
kuat mengenai keandalan, kebenaran, kemampuan, atau kekuatan seseorang atau sesuatu.
Dalam hubungan interpersonal, percaya dimaksudkan sebagai bentuk keyakinan terhadap
perilaku seseorang guna meraih tujuan yang telah ditetapkan dimana terdapat
ketidakpastian dalam pencapaiannya serta dalam situasi yang mengandung resiko.
Faktor-faktor yang mempengaruhi trust sebagai berikut:
 Karakteristik, (memiliki kemampuan, keterampilan, pengalaman khusus, dapat
diandalkan, jujur dan konsisten)
 Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai kekuasaan
terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk.
 Kualitas komunikasi
2) Perilaku Sportif
Merupakan sikap untuk mengurangi resiko defensif dalam komunikasi. Perilaku sportif
akan meningkatkan kualitas komunikasi.
Beberapa ciri perilaku suportif yaitu:
 Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas
kelemahan dan kekurangannya.
 Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari
pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan
menetukan cara mencapai tujuan.
 Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam.
3) Sikap terbuka
Sikap terbuka memiliki pengaruh yang besar terhadap keefektifan komunikasi
interpersonal.
Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan
mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai
sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.
 Komunikasi ini dapat dihalangi oleh gangguan komunikasi dan oleh kesombongan,
sifat malu dll.

Hambatan Komunikasi Interpesonal


1. Mendengar apa yang diharapkan akan didengar. Pengalaman-pengalaman masa lampau
mengarahkan seseorang untuk mendengarkan sesuatu hal yang memang diharapkannya.
2. Mengabaikan informasi-informasi yang bertentangan dengan yang diketahui. Apabila
kita mendengar pesan yang berbeda dengan pengertian kita terdahulu, kita cenderung
mengabaikan pesan itu daripada merubah gagasan kita atau mencari penjelasan yang lain.
3. Mengevaluasi sumber, arti yang kita tegaskan pada suatu pesan sangat dipengaruhi
oleh penilaian kita terhadap sumber.
4. Pengamatan yang berbeda. Kata-kata, tindakan, dan kejadian- kejadian akan diamati
berdasarkan nilai-nilai individual dan pengalaman dari Penerima.
5. Tanda-tanda non verbal yang tidak sesuai. Nada suara, ekspresi wajah, dan postur
badan dapat membantu atau mengganggu komunikasi.
6. Pengaruh perasaan. Kehidupan perasaan yang mendominasi (misalnya marah, takut,
gembira dsb) akan mempengaruhi interprestasi terhadap pesan-pesan yang diterima.
Memperbaiki Komunikasi Interpesonal
Untuk dapat melakukan komunikasi yang efektif diperlukan beberapa persyaratan, atara lain :
persepsi, ketetapan, kredibilitas, pengendalian, dan kecocokan / keserasian.
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dengan
memperhatikan tiga hal sebagai berikut:
1. Membuat satu pesan secara lebih berhati-hati.
2. Minimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si Pengirim dan si penerima pesan

Anda mungkin juga menyukai