NPM : 21801031060
Kelas : Penyuluhan Komunikasi Pertanian 7C
MATERI X
AN SEBAGAI PROSES KOMUNIKASI
Pentingnya Komunikasi
Bagi kehidupan manusia “ mendorong kemajuan peradaban manusia”
Bagi organisasi “sebagai sarana mengarahkan & mengendalikan kegiatan, memahami
tujuan organisasi,dan mempengaruhi orang-orang”
Karakteristik Komunikasi
1. Komunikasi adalah suatu proses
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian
tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta
berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
2. Komunikasi adalah suatu upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan.
Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, disengaja, serta sesuai
dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya
3. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang
terlibat
Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik apabila pihak-pihak yang berkomunikasi
(dua orang atau lebih) sama-sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang
samaterhadap topik pesan yang disampaikan.
4. Komunikasi bersifat simbolis
Komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan
lambang-lambang.
Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah
bahasaverbal dalam bentuk kata-kata, kalimat, angka-angka atau tanda-tanda lainnya.
5. Komunikasi bersifat transaksional
Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan, yaitu memberi dan menerima.
Dua tindakan tersebut tentunya perlu dilakukan secara seimbang atau porsional.
6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu
Maksudnya adalah bahwa para peserta atau pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak
harus hadir pada waktu serta tempat yang sama.
Dengan adanya berbagai produk teknologi komunikasi seperti telepon, internet, faximili,
dan lain-lain, faktor ruang dan waktu tidak lagi menjadi masalah dalam berkomunikasi
Penggolongan Komunikasi
1. Komunikasi Intra pribadi (intrapersonal communications)
Komunikasi intra pribadi merupakan dasar komunikasi antar pribadi. Ketika berbicara
dengan orang lain, sesungguhnya Anda telah merampungkan suatu proses berkomu-nikasi
dengan diri sendiri, “Apa yang ingin saya tanyakan? Pesan apa yang akan saya sampaikan?
Bagaimana sebaiknya cara menyampaikannya?”
2. Komunikasi Antar pribadi (interpersonal communications)
Komunikasi antarpribadi dapat terjadi dalam kon-teks satu komunikator dengan satu
komunikan (komunikasi diadik: dua orang) atau satu komunikator dengan dua komunikan
(komunikasi triadik: tiga orang)
Pentingnya Komunikasi Antar Pribadi
Pertama, komunikasi antarpribadi membantu perkembangan intelektual dan sosial
manusia.Perkembangan intelektual dan sosial manusia sangat ditentukan oleh kualitas
komunikasi manusia dengan manusai lain.
Kedua, identitas atau jati diri manusia terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan
orang lain.
Ketiga, dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran
kesan-kesan dan pengertian yang kita miliki tentang dunia di sekitar, kita perlu
membandingkanya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain tentang realitas yang
sama.
Keempat, kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi
atau hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orang-orang yang merupakan tokoh-
tokoh signifikan (significant figures) dalam hidup kita.
Ciri-Ciri Komunikasi Antar Pribadi
Komunikasi antarpribadi dapat berlangsung secara tatap muka atau menggunakan media
komunikasi antarpribadi (nonmedia massa), seperti telepon.
Dalam komunikasi antarpribadi, komunikator relatif cukup mengenal komunikan, dan
sebaliknya ,pesan dikirim dan diterima secara simultan dan spontan, relatif kurang
terstruktur, demikian pula halnya dengan umpan balik yang dapat diterima dengan segera.
Dalam tataran antarpribadi, komunikasi berlangsung secara sirkuler, peran komunikator
dan komunikan terus dipertukarkan, karenanya dikatakan bahwa kedudukan komunikator
dan komunikan relatif setara.
3. Komunikasi Kelompok (group communications)
Apabila jumlah pelaku komunikasi lebih dari tiga orang, cenderung dianggap komunikasi
kelompok kecil atau lazim disebut komunikasi kelompok saja.
Komunikasi kelompok besar biasa disebut sebagai komunikasi publik.
Jumlah manusia pelaku komunikasi dalam komunikasi kelompok, besar atau kecilnya,
tidak ditentukan secara matematis, melainkan tergantung pada ikatan emosional antar
anggotanya.
Ciri-ciri :Dalam komunikasi kelompok, komunikator relatif mengenal komunikan, dan
demikian juga antarkomunikan.
4. Komunikasi Dalam Organisasi
Komunikasi organisasi terjadi di dalam organisasi maupun antar organisasi, bersifat formal
maupun informal.
Semakin formal sifatnya, semakin terstruktur pesan yang disampaikan.
Karenanya, komunikasi organisasi melibatkan komunikasi kelompok, komunikasi antar
pribadi, komunikasi intra pribadi, dan terkadang komunikasi publik juga muncul di
dalamnya.
5. Komunikasi Massa
Komunikasi massa melibatkan jumlah komunikan yang banyak, tersebar dalam area
geografis yang luas, namun punya perhatian dan minat terhadap isu yang sama.
Karena itu, agar pesan dapat diterima serentak pada waktu yang sama, maka digunakan
media massa seperti surat kabar, majalah, radio, atau televisi.
CIRI-CIRI : Dalam tataran komunikasi ini, komunikator dan komunikan serta antar
komunikan relatif tidak saling kenal secara pribadi, anonim, dan sangat heterogen.
6. Komunikasi Antarbudaya (Intercultural Communication)
Komunikasi antar budaya terjadi apabila sebuah pesan (message) yang harus dimengerti
dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang
lain.
Definisi lain bahwa proses komunikasi antar budaya merupakan interaksi antar pribadi dan
komunikasi antar pribadi yang dilakukan oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang
kebudayaan yang berbeda.
Komunikasi antar budaya terjadi apabila terdapat dua budaya yg berbeda dan kedua budaya
tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi.
Komponen Komunikasi
Pengirim atau komunikator (sender/source) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada
pihak lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan.
Dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang
mengalirkan getaran nada/suara.
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain.
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan ("Protokol")
Proses Komunikasi
1. Model Komunikasi Linear
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun
1949 dalam buku The Mathematical of Communication.
Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi
radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan
bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel).
Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model).
Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan
penerima (receiver).
Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.
Konsep penting dalam model ini adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan
tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat mengganggu kecermatan pesan yang
disampaikan.
2. Model Interaksional
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang
menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator.
Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima
dan dari penerima kepada pengirim.
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung.
Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang
mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui
pengambilan peran orang lain.
3. Model Transaksional
Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-
menerus dalam sebuah episode komunikasi.
Komunikasi bersifat transaksional adalah proses kooperatif: pengirim dan penerima sama-
sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-menerus mengirimkan dan menerima
pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan nonverbal.
Efektifitas Komunikasi
Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.
Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila :Pesan dapat diterima dan dimengerti serta
dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti
dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk
menindaklanjuti pesan yang dikirim.
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi Lisan. Komunikasi yang dilakukan percakapan dua orang, diskusi kelompok,
pidato.
Keuntungan: cepat dan umpan balik dapat diterima dalam waktu singkat.
Kerugian: pesan harus melewati sejumlah orang.
Komunikasi Tertulis. Mencakup memo, surat, , laporan organisasi, pengumuman, dan
bentuk tertulis lainnya. Baik pengirim maupun penerima memiliki catatan komunikasi.
Komunikasi Non verbal. Komunikasi yang disampaikan tanpa kata-kata. Suara dengan
maksud tertentu atau peringatan Images yang mengendalikan atau mendorong perilaku.
Perilaku situasional yang membawa suatu maksud.
Bahasa Tubuh: gerak-gerik, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh lainnya yang
menyampaikan maksud.