Anda di halaman 1dari 21

BAB II

TEORI DASAR

A. Pengertian Listrik
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik.
Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:
 Listrik adalah kondisi dari partikel sub atomik tertentu, seperti elektron
dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di
antaranya.
 Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus
listrik timbul karenamuatan listrik mengalir dari saluran positif ke
saluran negative
Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental
yang dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya
banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan
arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi – aplikasi industri
seperti elektronik dan tenaga listrik.
Kita semua tentu paham bahwa arus listrik terjadi karena adanya aliran
elektron dimana setiap elektron mempunyai muatan yang besarnya sama. Jika
kita mempunyai benda bermuatan negatif berarti benda tersebut mempunyai
kelebihan elektron. Derajat termuatinya benda tersebut diukur dengan jumlah
kelebihan elektron yang ada. Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan
dengan simbul q atau e, dinyatakan dengan satuan coulomb, yaitu sebesar q »
1,6 ´ 10-19 coulomb.

Misalkan kita mempunyai sepotong kawat tembaga yang biasanya


digunakan sebagai penghantar listrik dengan alasan harganya relatif murah,
kuat dan tahan terhadap korosi. Besarnya hantaran pada kawat tersebut hanya
tergantung pada adanya elektron bebas (dari elektron valensi), karena muatan
inti dan elektron pada lintasan dalam terikat erat pada struktur kristal.
Pada dasarnya dalam kawat penghantar terdapat aliran elektron dalam
jumlah yang sangat besar, jika jumlah elektron yang bergerak ke kanan dan ke
kiri sama besar maka seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Namun jika ujung
sebelah kanan kawat menarik elektron sedangkan ujung sebelah kiri
melepaskannya maka akan terjadi aliran elektron ke kanan (tapi ingat, dalam
hal ini disepakati bahwa arah arus ke kiri). Aliran elektron inilah yang
selanjutnya disebut arus listrik.
Besarnya arus listrik diukur dengan satuan banyaknya elektron per
detik, namun demikian ini bukan satuan yang praktis karena harganya terlalu
kecil. Satuan yang dipakai adalah ampere, dimana :

i= dq/dt
1 ampere = 1coulomb/det.

B. Sifat – sifat Listrik


Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya
yang tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frase "jumlah
listrik" digunakan juga dengan frase "muatan listrik" dan juga "jumlah
muatan". Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen,
muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu
sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum
Coulomb.

Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan


elektromagnetik. Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang
memiliki singkatan "C". Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk
mewakili kuantitas listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti
"kuantitas muatan listrik adalah 0,5 coulomb".
Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan
tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti
itu dipakai dalam bola lampu (bulblamp atau bohlam).
Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan,
maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang
timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan kompor listrik.

C. Teori Dasar Medan Gaya Listrik


Garis medannya memiliki awal dan akhir, berawal dari penghantar
bertegangan sebagai sumbernya dan berakhir pada struktur konduktif. esaran
medan listrik ® kuat medan listrik E, satuan kV/m.

Medan adalah suatu besaran yang mempunyai harga pada tiap titik
dalam ruang. Atau secaram matematis, medan merupakan sesuatu yang
merupakan fungsi kontinu dari posisi dalam ruang.

Medan Listrik merupakan daerah atau ruang di sekitar benda yang


bermuatan listrik di mana jika sebuah benda bermuatan lainnya diletakkan
pada daerah itu masih mengalami gaya elektrostatis.

Gaya listrik adalah gaya yang dialami oleh obyek bermuatan yang
berada dalam medan listrik. Rumusan gaya listrik kadang sering dipertukarkan
dengan hukum Coulomb, padahal gaya listrik bersifat lebih umum ketimbang
hukum tersebut, yang hanya berlaku untuk dua buah muatan titik.

Jadi suatu titik dikatakan berada dalam medan listrik apabila suatu
benda yang bermuatan listrik ditempatkan pada titik tersebut akan mengalami
gaya listrik.

Rumus Gaya listrik, sebagaimana umumnya gaya, dilambangkan


dengan huruf F atau biasa diberi indeks kecil di bawah E (electric) atau L
(listrik).

→ →
F =q E

dengan:
q : adalah muatan obyek

E : adalah medan listrik
Medan Listrik sering juga di pakai istilah kuat medan listrik atau
intensitas medan listrik. Kuat medan listrik di suatu titik adalah gaya yang
diderita oleh suatu muatan percobaan yang diletakkan dititi itu dibagi oleh
besar muatan percobaan. Gaya yang diderita oleh muatan-muatan positif
percobaan q di berbagai titik akibat muatan Q dapat dijilat dalam gambar 2-1.

Adanya medan gaya listrik digambarkan oleh Garis Medan Listrik


(Lines of Force) yang mempunyai sifa

1. Garis Medan listrik keluar dari muatan positif menuju ke muatan


negative.
2. Garis medan listrik antara dua muatan tidak pernah berpotongan.
3. Jika medan listrik di daerah itu kuat, maka garis medan listriknya rapat
dan sebaliknya.

Medan ada dua macam yaitu :

1. Medan Skalar, misalnya temperatur, potensial dan ketinggian.


2. Medan vektor, misalnya medan listrik dan medan magnet.

Ada dua jenis muatan listrik yang diberi nama positif dan negatif.
Muatan listrik selalu merupakan kelipatan bulat dari satuan muatan dasar e.
Muatan dari elektron adalah - e dan proton + e. Benda menjadi bermuatan
akibat adanya perpindahan muatan dari satu benda ke benda lainnya, biasanya
dalam bentuk elektron. Muatan bersifat kekal. Muatan tidak diciptakan
maupun dimusnahkan pada proses pemberian muatan, tetapi hanya berpindah
tempat.

Gaya yang dilakukan oleh satu muatan kepada muatan lainnya bekerja
sepanjang garis yang menghubungkan muatan-muatan. besarnya gaya
berbanding lurus dengan hasil kali muatanmuatan dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jaraknya. Gaya akan tolak menolak jika muatanmuatan
mempunyai tanda yang sama dan akan tarik menarik jika mempunyai tanda
yang tidak sama. Hasil ini dikenal sebagai Hukum Coulomb :


K q 1 q 2 12
F 12= r
r 212

di mana k adalah tetapan Coulomb yang mempunyai harga k =


8,99x109 N.m2 /C2
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya.
Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih
mengalami gaya listrik. Jika muatan lain berada di dalam medan listrik dari
sebuah benda bermuatan listrik, muatan tersebut akan mengalami gaya listrik
berupa gaya tarik atau gaya tolak.

Arah medan listrik dari suatu benda bermuatan listrik dapat


digambarkan menggunakan garis-garis gaya listrik. Sebuah muatan positif
memiliki garis gaya listrik dengan arah keluar dari muatan tersebut. Adapun,
sebuah muatan negatif memiliki garis gaya listrik dengan arah masuk ke
muatan tersebut.
Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan
kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan
listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut
adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar
muatan uji. Jadi, dituliskan.

F = E q’

Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki


arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus
menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan
positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut.
Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah
masuk atau menuju ke muatan tersebut.

D. Garis – Garis Medan Listrik


1. Memvisualisasikan pola pola-pola medan listrik adalah dengan
menggambarkan garisgaris-garis dalam arah medan listrik listrik.
2. Vector medan listrik di sebuah titik – titik tangensial tangensial
terhadap garis garis-garismedan listrik listrik.
3. Jumlah garis garis-garis per satuan luas permukaan yang tegak
lurus garis garis – garis medan listrik sebanding dengan medan
listrik di daerah tersebut.

Gaya Coulomb di sekitar suatu muatan listrik akan membentuk medan


listrik. Dalam membahas medan listrik, digunakan pengertian kuat medan.
Untuk medan gaya Coulomb, kuat medan listrik adalah vektor gaya Coulomb
yang bekerja pada satu satuan muatan yang kita letakkan pada suatu titik
dalam medan gaya ini, dan dinyatakan dengan E( r ).

Muatan yang menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber.


Misalkan muatan sumber berupa muatan titik q. Kuat medan listrik yang
dinyatakan pada suatu vektor posisi terhadap muatan sumber tsb, adalah
medan pada satu satuan muatan uji. Bila kita gunakan muatan uji sebesar q’ →
0 pada vektor posisi r relatif terhadap muatan sumber, kuat medan harus
sama dengan E(r).

→ →
F ( r , q' ) 1 q
E ( r )= '
=
q 4 π π 0 r2

dimana adalah vektor satuan arah radial keluar.


Muatan sumber q berupa muatan titik seharga q dan terletak pada
→ →
posisi r ' . Titik P berada pada posisi r , sehingga posisi relatif P terhadap

muatan sumber adalah (r - r ' ).

E. Kuat Medan Listrik


Medan gaya listrik yaitu Gaya elektrostatik yang dialami oleh satu
satuan muatan positif yang diletakkan di titik itu setiap satuan muatannya.
Didefinisikan sebagai hasil bagi gaya listrik yang bekerja pada suatu muatan
uji dengan besar muatan uji tersebut.

Besar medan listrik dari sebuah benda bermuatan listrik dinamakan


kuat medan listrik. Jika sebuah muatan uji q’ diletakkan di dalam medan
listrik dari sebuah benda bermuatan, kuat medan listrik E benda tersebut
adalah besar gaya listrik F yang timbul di antara keduanya dibagi besar
muatan uji.

Kuat medan listrik juga merupakan besaran vektor karena memiliki


arah, maka penjumlahan antara dua medan listrik atau lebih harus
menggunakan penjumlahan vektor. Arah medan listrik dari sebuah muatan
positif di suatu titik adalah keluar atau meninggalkan muatan tersebut.
Adapun, arah medan listrik dari sebuah muatan negatif di suatu titik adalah
masuk atau menuju ke muatan tersebut.

 Di Suatu Titik Akibat Suatu Muatan Sumber

Misalkan ada Sebuah Titik P yang berjarak r dari suatu muatan


sumber q, maka arah kuat medan listrik di titik P searah dengan gaya
elektrostatis yang dialami oleh sebuah muatan uji q’ yang bermuatan
positif yang diletakkan di titik tersebut, dan digambarkan sebagai berikut :
 Akibat Beberapa Muatan

Medan listrik adalah gaya listrik persatuan muatan. Karena gaya


listrik mengikuti prinsip superposisi secara vektor, demikian juga yang
terjadi pada medan listrik Hal ini berarti kuat medan listrik dari beberapa
muatan titik adalah jumlah vektor kuat medan listrik dari masing – masing
muatan titik. Misalkan dua buah muatan listrik +q1 dan –q2 terletak
seperti terlihat dalam gambar.

Kuat medan listrik di P akibat muatan +q1 adalah E1 yang arahnya


menjauhi q1 dan kuat medan listrik di P akibat ,muatan – q2 adalah E2
yang menuju q2. Dengan metode penjumlahan vektor, maka kuat medan
listrik total di titik P ( Ep ) adalah :

F. Fluks Listrik
Apabila terdapat garis-garis gaya dari suatu medan listrik homogen
yang menembus tegak lurus suatu bidang seluas A, maka hasil kali antara kuat
medan listrik E dan luas bidang A yang tegak lurus dengan medan listrik itu
disebut dengan fluks listrik (Φ)
Φ = E A cos θ

Di mana :

Φ = fluks medan listrik (N/C m2 = weber = Wb)

E = kuat medan listrik (N/C)

A = luas bidang yang ditembus listrik (m2)

q = sudut antara vektor E dan garis normal bidang

G. Gejala Efek Medan Gaya Listrik


1. Sistem saraf. Mengantuk, insomnia, susah berkonsentrasi, mudah
lupa, cepat marah, depresi, tegang leher, sempoyongan, nyeri
kepala, kesemutan.
2. Sistem sirkulasi (jantung dan pembuluh darah). Nyeri dada,
jantung berdebar debar,gangguan irama jantung, tekanan darah
tinggi.
3. Sistem pencernaan. Sariawan, sakit maag (gastritis), sembelit,
mencret, perut kembung.
4. Sistem penglihatan. Mata mudah lelah, penglihatan kabur.
5. Sistem pendengaran. Telinga berdenging. Sistem anggota gerak
tubuh. Mudah lelah,nyeri otot, kaku pada persendian.
6. Sistem anggota gerak tubuh. Mudah lelah, nyeri otot, kaku pada
persendian.
7. Sistem ekskresi (ginjal dan salurannya). Sering kencing, susah
kencing.

H. Muatan Listrik

Pernahkah anda terkejut ketika tangan anda menyentuh layar TV?


Apakah yang menyebabkan peristiwa sengatan yang kadang-kadang disertai
rasa sakit itu? Sengatan itu merupakan akibat yang ditimbulkan oleh listrik
statis. Petir yang sering Anda lihat pada saat hari hujan itu juga merupakan
contoh peristiwa alam yang disebabkan listrik statis. Apakah listrik statis itu?

 Terjadinya Listrik Statis

Kata “listrik” dalam bahasa Inggris electric, berasal dari bahasa


Yunani elektron, yang berarti “amber”. Amber adalah pohon damar
yang membatu, dan pengetahuan kuno membuktikan bahwa jika anda
menggosok batang amber dengan sepotong kain, maka amber menarik
potongan daun kecil-kecil atau debu. Batang karet keras, batang kaca,
atau penggaris plastik, jika digosok dengan sepotong kain juga akan
menunjukkan “efek amber” atau listrik statis sebagaimana yang kita
sebut sekarang. Barangkali anda telah memiliki pengalaman tentang
listrik statis yakni ketika anda menyisir rambut kering, atau ketika
menyetrika baju nilon. Pada setiap kasus tadi, suatu benda menjadi
“bermuatan” listrik karena proses gosokan dan dikatakan memiliki
muatan listrik.

Apakah seluruh muatan listrik sama? Atau mungkinkah terdapat lebih


dari satu jenis?

 Jenis Muatan Listrik

Sesuai dengan hasil percobaan anda, terdapat dua jenis muatan


listrik. Ketika penggaris plastik kedua yang telah dimuati dengan cara
yang sama didekatkan pada penggaris plastik pertama, penggaris
pertama bergerak menjauhi penggaris kedua. Peristiwa ini ditunjukkan
pada Gambar 1a. Ketika batang kaca kedua yang telah dimuati
dengan cara yang sama didekatkan pada batang kaca pertama, batang
kaca kedua juga bergerak menjauhi batang kaca pertama. Peristiwa ini
ditunjukkan pada Gambar 1b. Tetapi, jika batang kaca yang
bermuatan didekatkan pada penggaris plastik yang bermuatan, akan
didapatkan bahwa keduanya akan saling menarik, Gambar 1c.

Karena itu, muatan pada batang kaca haruslah berbeda dengan


muatan pada penggaris plastik. Memang, melalui eksperimen seluruh
muatan benda dapat dikategorikan ke dalam dua jenis. Setiap benda
bermuatan yang ditarik olehpenggaris plastik, akan ditolak oleh batang
kaca, atau setiap benda yang ditolak oleh penggaris plastik, akan
ditarik oleh batang kaca. Jadi terdapat dua jenis muatan listrik yaitu,
muatan yang ditolak batang kaca bermuatan, dan muatan yang
ditarik batang kaca bermuatan. Dua jenis muatan listrik yang
ditunjukkan tersebut dinyatakan oleh seorang Amerika, seorang
saintis, seorang filosuf yang bernama Benjamin Franklin (1706-1790)
sebagai muatan positif dan muatan negatif. Franklin memilih muatan
pada batang kaca yang digosok adalah muatan positif, sedangkan
muatan pada penggaris plastik yang digosok (atau amber) adalah
muatan negatif. Sampai sekarang kita masih mengikuti perjanjian ini.

I. Konsep Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik


yang saling dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit
mempunyai satu lintasan tertutup. Elemen atau komponen yang akan dibahas
pada mata kuliah Rangkaian Listrik terbatas pada elemen atau komponen yang
memiliki dua buah terminal atau kutub pada kedua ujungnya. Untuk elemen
atau komponen yang lebih dari dua terminal dibahas pada mata kuliah
Elektronika. Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian
Listrik dapat dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif.
Elemen aktif adalah elemen yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah
sumber tegangan dan sumber arus, mengenai sumber ini akan dijelaskan pada
bab berikutnya. Elemen lain adalah elemen pasif dimana elemen ini tidak
dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang hanya
dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor
atau banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R,
dan komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan
menjadi dua yaitu komponen atau lemen yang menyerap energi dalam bentuk
medan magnet dalam hal ini induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan,
belitan atau kumparan dengan simbol L, dan kompone pasif yang menyerap
energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah kapasitor atau sering
juga dikatakan dengan kondensator dengan symbol C.
Elemen atau kompoen listrik yang dibicarakan disini adalah :

1. Elemen listrik dua terminal


 Sumber tegangan
 Sumber arus
 Resistor ( R )
 Induktor ( L )
 Kapasitor ( C )
2. Elemen listrik lebih dari dua terminal
 Transistor
 Op-amp

Rangkaian itu sendiri, dimana rangkaian adalah interkoneksi dari


sekumpulan elemen atau komponen penyusunnya ditambah dengan rangkaian
penghubungnya dimana disusun dengan cara-cara tertentu dan minimal
memiliki satu lintasan tertutup. Dengan kata lain hanya dengan satu lintasan
tertutup saja kita dapat menganalisis suatu rangkaian. Yang dimaksud dengan
satu lintasan tertutup adalah satu lintasan saat kita mulai dari titik yang
dimaksud akan kembali lagi ketitik tersebut tanpa terputus dan tidak
memandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang kita tempuh. Rangkaian
listrik merupakan dasar dari teori rangkaian pada teknik elektro yang menjadi
dasar atay fundamental bagi ilmu-ilmu lainnya seperti elektronika, sistem daya
sistem computer, putaran mesin, dan teori control.

J. Arus Listrik
Pada pembahasan tentang rangkaian listrik, perlu kiranya kita
mengetahui terlebih dahulu beberapa hal megenai apa itu yang dimaksud
dengan listrik. Untuk memahami tentang listrik, perlu kita ketahui terlebih
dahulu pengertian dari arus.

Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau


muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis
: intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama
muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan
tersebut diam maka arus pun akan hilang.

Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya.


Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana
dalam teori atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton
bermuatan + dan neutron bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron
(-), normalnya atom bermuatan netral.

Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negative
Arah arus searah dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau
berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan
positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima
elektron dari partikel lain.

Coulomb adalah unit dasar dari International System of Units (SI) yang
digunakan untuk mengukur muatan listrik.

Simbol : Q = muatan konstan

q = muatan tergantung satuan waktu

muatan 1 elektron = -1,6021 x 10-19 coulomb

1 coulomb = -6,24 x 1018 elektron

dq
Secara matematis arus didefinisikan : i =
dt
Satuannya : Ampere (A)
Dalam teori rangkaian arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika terjadi
beda potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus dimaan
arah arus positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus
negatif mengalir sebaliknya.
Macam-macam arus :
1. Arus searah (Direct Current/DC)
Arus DC adalah arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan
terhadap satuan waktu, artinya diaman pun kita meninjau arus tersebut
pada wakttu berbeda akan mendapatkan nilai yang sama.

2. Arus bolak-balik (Alternating Current/AC)

Arus AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap


satuan waktu dengan karakteristik akan selalu berulang untuk perioda
waktu tertentu (mempunyai perida waktu : T)

Tegangan

Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial


dalam bahasa Inggris voltage adalah kerja yang dilakukan untuk
menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau
komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau pada kedua
terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita
menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal
ke terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya
adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat
bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan.
dw
Secara matematis : v=
dq

Satuannya : Volt (V)

Pada gambar diatas, jika terminal/kutub A mempunyai potensial lebih tinggi


daripada potensial di terminal/kutub B. Maka ada dua istilah yang seringkali
dipakai pada Rangkaian Listrik, yaitu :
1. Tegangan turun/ voltage drop Jika dipandang dari potensial lebih
tinggi ke potensial lebih rendah dalam hal ini dari terminal A ke
terminal B.
2. Tegangan naik/ voltage rise Jika dipandang dari potensial lebih rendah
ke potensial lebih tinggi dalam hal ini dari terminal B ke terminal A.
Pada buku ini istilah yang akan dipakai adalah pengertian pada item nomor 1
yaitu tegangan turun. Maka jika beda potensial antara kedua titik tersebut adalah
sebesar 5 Volt, maka VAB = 5 Volt dan VBA = -5 Volt.

Energi

Kerja yang dilakukan oleh gaya sebesar satu Newton sejauh satu
meter. Jadi energy adalah sesuatu kerja dimana kita memindahkan sesuatu
dengan mengeluarkan gaya sebesar satu Newton dengan jarak tempuh atau
sesuatu tersebut berpindah dengan selisih jarak satu meter.

Pada alam akan berlaku hukum Kekekalan Energi dimana energi


sebetulnya tidak dapat dihasilkan dan tidak dapat dihilangkan, energi hanya
berpindah dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya. Contohnya pada
pembangkit listrik, energi dari air yang bergerak akan berpindah menjadi
energi yang menghasilkan energi listrik, energi listrik akan berpindah menjadi
energi cahaya jika anergi listrik tersebut melewati suatu lampu, energi cahaya
akan berpinda menjadi energi panas jika bola lampu tersebut pemakaiannya
lama, demikian seterusnya.

Untuk menyatakan apakah energi dikirim atau diserap tidak hanya


polaritas tegangan tetapi arah arus juga berpengaruh. Elemen/komponen listrik
digolongkan menjadi :

1. Menyerap energi

Jika arus positif meninggalkan terminal positif menuju terminal


elemen/komponen, atau arus positif menuju terminal positif
elemen/komponen tersebut.

2. Mengirim energi

Jika arus positif masuk terminal positif dari terminal


elemen/komponen, atau arus positif meninggalkan terminal positif
elemen/komponen.
Energi yang diserap/dikirim pada suatu elemen yang bertegangan v dan
muatan yang melewatinya Δq adalah Δw = vΔq Satuannya : Joule (J).

Daya

Rata-rata kerja yang dilakukan

dw dw dq
Daya secara matematis : P= = =vi
dq dq dt

Satuannya : Watt (W)

K. Analisis Rangkaian

Mencari hubungan antara masukan dan keluaran pada rangkaian yang


telah diketahui, misalkan mencari keluaran tegangan/ arus ataupun
menentukan energi/ daya yang dikirim. Ada 2 cabang utama dari teori
rangkaian (input, rangkaian, output) :

1. Analisa rangkaian (rangkaian dan input untuk mencari output).


2. Sintesa rangkaian/ desain (input dan output untuk mencari rangkaian).

Misalkan suatu potential v dikenakan ke suatu beban dan mengalirlah


arus i. Energi yang diberikan ke masing-masing elektron yang menghasilkan
arus listrik sebanding dengan v (beda potensial). Dengan demikian total energi
yang diberikan ke sejumlah elektron yang menghasilkan total muatan sebesar
dq adalah sebanding dengan v dq.

Energi yang diberikan pada elektron tiap satuan waktu didefinisikan


sebagai daya (power) p sebesar
L. Hukum Ohm
Pada sebagian besar konduktor logam, hubungan arus yang mengalir
dengan potensial diatur oleh Hukum Ohm. Ohm menggunakan rangkaian
percobaan sederhana seperti pada gambar 1.2. Dia menggunakan rangkaian
sumber potensial secara seri, mengukur besarnya arus yang mengalir dan
menemukan hubungan linier sederhana,dituliskan sebagai V = IR dimana R =
V/I disebut hambatan dari beban. Nama ini sangat cocok karena R menjadi
ukuran seberapa besar konduktor tersebut menahan laju aliran electron.

Awas, berlakunya hukum ohm sangat terbatas pada kondisi-kondisi


tertentu, bahkan hukum ini tidak berlaku jika suhu konduktor tersebut
berubah. Untuk materialmaterial atau piranti elektronika tertentu seperti diode
dan transistor, hubungan I dan V tidak linier.

Daya pada Hambatan (Resistor)

Jika sebuah tegangan V dikenakan pada sebuah hambatan R maka besarnya


arus yang mengalir adalah I = V / R (hukum Ohm) dan daya yang diberikan
sebesar
P = VI

= V2/R

= I2R

Untuk kasus tertentu persoalannya menjadi lain jika potensial yang diberikan
tidak konstan, misalnya berbentuk fungsi sinus terhadap waktu (seperti pada arus
bolakbalik) v = V sin t dengan demikian
i = v/R

= (V/R) sin w t

dan

p=v´i

= (V2/R) sin2 w t
p selalu berharga positif sehingga daya akan selalu hilang pada setiap saat,
berubah menjadi panas pada hambatan. Daya tersebut selalu berubah setiap saat,
berharga nol saat sin t = 0, dan maksimum sebesar V2/ R saat sin t = 1.
Untuk menentukan efek pemanasan dari isyarat di atas, persamaan daya di atas
dapat dituliskan sebagai
1 v2
p= ( R¿¿
2 2
Dalam hal ini kita harus berhati-hati untuk menentukan 3 pengukuran yang
dipakai, yaitu :

Harga RMS = / 2 p V

Amplitudo puncak = Vp

Harga puncak-ke-puncak = 2Vp

M. Penggunaan Listrik
Basic Electricity, yaitu penggunaan energy listrik secara langsung.
Maksudnya energy listrik disebut langsung digunakan sebagai tenaga utama
secara langsung tanpa adanya proses lebih lanjut. Penggunaan energy listrik
dengan basic electricity umumnya digunakan pada :
 Lampu
 Kipas angina
 Bor listrik
 Mesin pompa air
 Motor listrik
 Lemari es
 Elemen pemanas, dan alat listrik lain yang tidak menggunakan
rangkaian elektronika
Basic Elektronic, yaitu penggunaan energy listrik dengan melalui
pemrosesan terlebih dahulu didalam komponen – komponen elektronika.
Sehingga energy listrik diproses terlebih dahulu sebelum digunaka ebagai
tenaga utama dalam kebutuhan yang sesungguhnya. Penggunaan energy listrik
dengan basic electronic umunya digunakan pada :
 Pesawat radio
 Televisi
 Tape recorder
 Komputer
 Amplifier
 Lampu hemat energy, dan perangkat elektronik lain yang
menggunakan rangkaian elektronika
Kita hidup zaman dimana hampir semua kegiatan manusia tergantung
adanya listrik. Mulai dari pekerjaan rumah tangga seperti mencucuci,
memmasak, menyetrika pakain, memotong rambut, dan masih banyak lagi
hingga pekerjaan industry seperti perkantoran, perusahaan transportasi,
instansi pemerintahan dan semua kegiatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai