Bab 4 Dinamika Litosfer Dan Pedosfer: Materi Geografi Kelas X Semester 2
Bab 4 Dinamika Litosfer Dan Pedosfer: Materi Geografi Kelas X Semester 2
B. Tektonisme :
• Perubahan letak lapisan kulit bumi yang
disebabkan oleh tenaga endogen dengan arah
horizontal dan vertikal
• Menurut kecepatan geraknya :
1. Epirogenesa : Perubahan letak lapisan
bumi yang gerakannya lambat pada
wilayah yang luas
• Positif : Gejala turunnya daratan
sehingga seolah-olah air laut naik
• Negatif : Gejala naiknya daratan
sehingga seolah-olah air laut turun C. Vulkanisme :
1. Peristiwa yang berhubungan dengan
pembentukan gunung berapi & pergerakan
magma dari dalam perut bumi ke permukaan
2. Terdiri dari 2 macam :
1) Intrusi magma : Aktivitas magma yang
tidak sampai ke permukaan bumi.
Akibatnya terbentuk batuan :
1. Batolit, terbentuk di dapur magma yang
luasnya lebih dari 100 km2
2. Lakolit, magma yang menyusup
diantara 2 lapisan batuan yang
menyebabkan lapisan batuan di atasnya
terangkay sehingga cembung,
sedangkan alasnya rata
3. Sill, lapisan magma tipis yang
menyusup di antara batuan lapisan,
bentuknya pipih
4. Intrusi korok (gang), magma yang
menyusup menerobos lapisan batuan
5. Apofisis, semacam intrusi korok,
2. Orogenesa : Gerakan tenaga endogen yang
namun lebih kecil, merupakan cabang
relatif cepat dan meliputi wilayah yang dari gang
6. Diatrema, magma (batuan) yang
relatif sempit. Terjadinya pegunungan dan
lipatan mengisi pipa letusan (pipa kawah)
• Gerak horizontal : Bergerak 1 arah dan
tertahan oleh lapisan lain akan membentuk
lipatan di permukaan bumi. Puncak lipatan
disebut antiklinal, sedangkan lembah dari
lipatan disebut sinklinal
Keterangan : • Tipe hawaii : Lavanya cairan encer,
1) Batholit 6) Apovisa/ apolisa tekanan gas dan dapur magmanya sangat
2) Lakolit 7) Pipa Kawah dangkal. Berbentuk perisai
3) Sill 8) Kawah utama
• Tipe stromboli : Lavanya cairan encer,
4) Diatrema 9) GA Parasit
5) Interusi korok 10) kawah samping tekanan gasnya sedang. Letusan terjadi
berupa semburan gas yang membawa
2) Ekstrusi magma : magma dengan disertai bom dan lapili.
1. Aktivitas magma yang sampai ke Contoh : G. Stromboli
permukaan bumi, menghasilkan gunung api. • Tipe merapi : Lavanya kental, sumber
Hasilnya yaitu erupsi magma sangat dangkal, tekanannya
2. Dilihat dari bentuknya : gasnya rendah
• Erupsi sentral : Gerakan magma yang 6. Penyebab gunung api meletus : Tekanan di
keluar dari sebuah saluran magma. bawah tanah bertambah hingga memaksa
Menghasilkan bermacam-macam bentuk magma naik dan keluar melalui retakan
gunung api yaitu : pada permukaan bumi. Magma yang
1. Gunung api perisai : Erupsi bersifat memancar melalui permukaan bersama
efusif, bahan yang dikeluarkan hanya batu, debu, dan gas disebut lava
berwujud cair. Hanya cembung 7. Tanda gunung api akan meletus :
sedikit halnya perisai. Contoh : G. • Suhu sekitar kawah naik
Kilauea, G. Maunaloa • Sumber air banyak yang mengering
2. Gunung api maar : Erupsinya bersifat • Sering terjadi gempa vulkanik
eksplosif, bahan yang dikeluarkan • Sering terdengar suara gemuruh dari
relatif sedikit, karena sumber magma dalam gunung
dangkal & sempit. Berbentuk seperti 8. Menurut wujudnya, material yang
cekungan dengan tanggul di dikeluarkan oleh letusan gunung api :
sekitarnya. Contoh : Danau kelakah di • Padat (eflata) :
lereng gunung lamongan ▪ Bom : Eflata yang berukuran besar
3. Gunung api strato : Akibat erupsi ▪ Lapili : Eflata dengan ukuran kecil
yang bersifat campuran antara seperti kerikil
eksplosif dan efusif yang bergantian ▪ Pasir vulkanik : Eflata sebesar batuan
secara terus-menerus pasir
▪ Abu vulkanik : Eflata halus berupa
debu yang dapat terbang sampai
ratusan km
▪ Batu apung : Batuan porous
(berongga) berasal dari buih magma
yang terlontar keluar dan cepat
membeku
• Cair :
▪ Lava : Aliran magma yang sampai ke
• Erupsi linier : Erupsi yang terjadi pada permukaan bumi dan suhunya sangat
lubang yang berbentuk celah tinggi
memanjang. Contoh : Erupsi gunung api ▪ Lahar : Lumpur panas yang
laki di pulau Eslandia merupakan campuran lava dnegan air
• Erupsi areal : Erupsi yang terjadi melalui dan bercampur dengan materi-materi
lubang yang besar karena dapur magma dipermukaan bumi
letaknya dekat sekali ke permukaan ▪ Gas :
bumi. ▪ Gas nitrogen
3. Berdasarkan kekuatannya : ▪ Gas karbondioksida
1) Erupsi efusif : Proses erupsi gunung api ▪ Gas karbonmonoksida
yang berupa ledakan lemah 9. Pengaruh menguntungkan dari erupsi
2). Erupsi eksplosif : Erupsi gunung api gunung api :
yang berupa ledakan kuat • Menyuburkan tanah
4. Faktor yang dapat mempengaruhi tipe • Daerah penangkapan hujan
letusan gunung api : • Objek wisata
• Bahan galian
• Derajat kekentalan magma
10. Pengaruh merugikan erupsi gunung api :
• Tekanan gas magnetik
• Berbagai material, berbahaya dapat
• Kedalaman dapur magma
mengancam jiwa dan harta
5. Jenis tipe letusan gunung api : • Bom, lapili, dan pasir vulkanik, merusak
bangunan rumah, jembatan, ladang
• Abu vulkanik, mengganggu penerbangan, 4. Berdasar letak/kedalaman hiposentrumnya :
pemandangan menjadi gelap • Gempa dalam : 300-700 km
• Aliran lava dan lahar, merusak apa saja • Gempa menengah : 100-300 km
• Awan panas, membunuh penduduk, hewan,
• Gempa dangkal : Kurang dari 100 km
dan tumbuhan
5. Berdasarkan jarak episentrumnya :
11. Daerah gunung api :
• Gempa dekat (lokal) : Kurang dari 10.000
• Sirkum pasifik : Kep. Aleut -
km
semenanjung kamsyatka - Kep. Jepang -
• Gempa jauh : Lebih dari 10.000 km
Taiwan - Filipina - Sangir Talaud -
6. Istilah yang berkaitan dengan gempa :
Sulawesi Utara - Halmahera - Papua -
• Seismologi : Ilmu tentang gempa
Selandia baru - Peg. Andes
• Hiposentrum : Pusat gempa di dalam bumi
• Sirkum mediterania : Laut mediterania -
• Episentrum : Tempat di permukaan
Peg. Atlas - Kaukasus - Himalaya -
bumi/permukaan laut tepat di atas
Arakan Yoma - Busur dalam dan busur
hiposentrum. "Pusat gempa dipermukaan
luar di Indonesia
bumi"
• Gelombang gempa :
D. Gempa bumi :
1. Gelombang longitudinal/gelombang
1. Gerakan/getaran di permukaan bumi yang
primer : Gelombang gempa yang
berasal dari lapisan-lapisan bumi
dirambatkan dari hiposentrum melalui
2. Berdasarkan peristiwa yang menyebabkan :
lipatan litosfer secara menyebar dengan
• Gempa tektonik : Gempa yang disebabkan
kecepatan antara 7-14 km per detik.
gerakan tektonik berupa retakan/patahan.
Gelombang yang pertama kali tercatat
Terkuat, areal luas
pada seismograf
• Gempa vulkanik : Gempa yang terjadi
2. Gelombang transversal/gelombang
karena letusan gunung api. Kurang kuat,
sekunder : Gelombang gempa yang
hanya terasa di daerah sekitar gunung
tersebut dirambatkan dari hiposentrum ke
segala arah dengan kecepatan 4-7 km
• Gempa runtuhan (terban) : Runtuhnya atap
per detik
gua yang terdapat dalam litosfer seperti
3. Gelombang panjang : Gelombang
gua kapur, dan terowongan tambang
gempa yang dirambatkan dengan
3. Berdasarkan bentuk episentrumnya :
kecepatan kurang dari 3.5 km/detik dan
• Gempa linier : Berbentuk garis (linier),
merupakan gelombang perusak
gempa tektonik umumnya gempa linier.
• Seismograf : Alat pencatat gempa
Sebab "patahan" sudah tentu merupakan
• Seismogram : Hasil pencatatan gempa oleh
suatu garis
• Gempa sentral : Berbentuk titik. Gempa
seismograf
• Pleistoseista : Garis pada peta yang
vulkanik dan gempa runtuhan
• Menghitung letak episentrum :
membatasi daerah yang mengalami
kerusakan terhebat di sekitar episentrum
• Isoseista : garis yang menghubungkan
titik-titik pada permukaan bumi dimana
: jarak episentrum dari stasiun pencatat intensitas gempanya sama
gempa. • Homoseista : Garis pada peta yang
S : waktu yang menunjukkan pukul berapa menghubungkan tempat-tempat yang
gelombang tercatat di stasiun itu. mengalami/mencatat gelombang primer
P : waktu yang menunjukan pukul berapa pada waktu yang sama
gelombang tercatat di stasiun itu.
• Makroseista : daerah di permukaan bumi
Contoh kasus:
yang mengalami kerusakan terberat akibat
Berdasarkan stasiun pengamatan daerah A
gempa, dibatasi oleh pleistoseista
tercatat getaran gempa sebagai berikut:
7. Alat pencatat gempa (seismograf) :
Gelombang P pertama tercatat pukul 2: 28.25
• Seismograf horizontal
Gelombang S pertama tercatat pukul 2: 30.40
• Seismograf vertikal
Hitunglah jarak episentrumnya !
8. Menentukan skala gempa :
Jawab :
• Skala Omori : Dengan 7 tingkatan
= ((2. 30’ 40’’ – 2. 28’ 25’’) – 1’) X 1.000 km
kekuatan
= (2’ 15’’ – 1’) X 1.000 km
• Skala Richter : Charles Francis Richter
= 1’ 15’’ X 1.000 km (karena 1’ = 60’’
9. Pengaruh positif gempa bagi kehidupan :
maka
• Mengetahui jenis mineral yang ada di
= (1 X 1.000) + (15/60 X 1.000))
dalam bumi
= 1.250 km
• Mengetahui struktur lapisan kulit bumi
Artinya jarak episentrum gempa yang tercatat
• Menentukan jenis konstruksi bangunan
dari stasiun A berjarak 1.250 km.
10. Pengaruh negatif gempa bagi kehidupan : 1. Proses pengendapan batuan/tanah yang
• Bangunan roboh/ambruk dilakukan oleh air, angin, dan es
• Terjadinya kebakaran, karena terjadi 2. Digolongkan menjadi 3 jenis :
sambungan pendek aliran listrik • Sedimentasi fluvial : Proses pengendapan
• Terjadi banjir, karena bendungan/tanggul materi yang diangkut oleh air sepanjang
yang bobol aliran sungai. Bentuk lahan hasil
• Saluran pipa air dan gas putus sedimentasi fluvial :
• Terjadinya tsunami (gempa di dasar laut) 1. Delta : Endapan pasir, lumpur, &
• Sarana & prasarana transportasi rusak kerikil yang terdapat di muara sungai
• Distribusi barang & jasa terhambat 2. Bantaran sungai : Daratan yang
terdapat di tengah-tengah badan
B. Tenaga eksogen bermacam-macam : sungai/pada kelokan dalam sungai
1. Erosi sebagai hasil endapan
2. Sedimentasi • Sedimen eolis (terrestrial) : Di daerah
• Erosi : gurun/pantai
1. Proses pelepasan dan pemindahan massa • Sedimen marin : Proses pengendapan yang
batuan secara alamiah dari suatu tempat ke dilakukan oleh gelombang laut yang
tempat lain oleh suatu zat pengangkut yang terdapat di sepanjang pantai. Bentukan
bergerak di permukaan bumi alam dari sedimen marin :
2. Menurut kecepatannya : 1. Beach/bisik : Bentukan deposisional
• Erosi geologi : Suatu bentuk erosi dimana umumnya pada pantai yang landai,
proses pengahancuran tanah relatif terjadi jika swash membawa muatan
seimbang dengan proses pembentukannya. sedimen
Tidak menimbulkan kerusakan alam 2. Bar : Gosong pasir di pantai yang
• Erosi yang dipercepat : Erosi dimana arahnya memanjang sebagai hasil
proses penghancuran tanah lebih cepat pengerjaan arus laut
dibandingkan proses pembentukannya. 3. Tombolo : Gosong pasor yang
Mengakibatkan tanah menjadi tidak subur, menghubungkan suatu pulau karang
sehingga lahan kritis makin meluas dengan pulau utama
3. Menurut zat pelarutnya :
• Erosi air : Disebabkan oleh air, baik di C. Dinamika Perubahan Pedosfer
dalam tanah, permukaan maupun sungai. • Pengertian tanah : Bagian dari lahan yang tersusun
Dibedakan menjadi : dari bahan-bahan anorganik dan organik.
1. Erosi percikan : Disebabkan percikan • Pengertian lahan : Permukaan daratan dengan
air hujan kekayaan benda-benda padat, cair dan gas.
2. Erosi lembar : Terjadi pada lapisan • Komponen tanah :
tanah bagian atas, menyebabkan tanah • Udara
menjadi tidak subur • Mineral
3. Erosi alur : Terjadi pada saat air • Bahan organik
mengalir • Air
4. Erosi parit : Lereng yang terkena erosi • Faktor yang mempengaruhi pembentukan tanah :
membentuk parit yang cukup dalam 1. Waktu
• Erosi angin (deflasi) : Disebabkan tenaga 2. Topografi
angin, biasa terjadi di gurun 3. Bahan induk
• Erosi es/glasial : Disebabkan oleh massa 4. Organisme
es yang bergerak 5. Iklim
• Erosi air laur (abrasi) : Disebabkan oleh • Profil tanah :
gelombang laut (erosi morena) 1. Horizon O: lapisan bahan organik.
4. Bentuk tanah sebagai akibat erosi : 2. Horizon A: tanah mengalami pencucian.
• Cliff : Pantai terjal & berdinding curam 3. Horizon B: tanah mengalami penimbunan.
sebagai akibat abrasi 4. Horizon C: Lapisan Bahan Induk Tanah.
• Relung : Cekung yang memiliki dinding 5. Horizon R: lapisan batuan induk.
cliff
• Dataran abrasi : Hamparan wilayah
daratan akibat abrasi
• Ngarai : Lembah yang dalam
• Batu jamur : Batu yang disebabkan erosi
angin
• Sedimentasi :
berwarna hitam sampai contohklat. Terdapat di
Kalimantan, Sumatra dan Papua.
• Tanah grumusol = tanah yang terbentuk dari
material halus berlempung. Terdapat di Jawa
Tengah, Jawa Timur, Madura, Sulawesi
Selatan dan Nusa Tenggara.
• Tanah latosol = tanah yang banyak
mengandung zat besi dan aluminium. Jens
tanah ini sering disebut tanah merah yang
banyak dijumpai di daerah pegunungan.
• Untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah ada Tanahnya berwarna merah sampai kuning.
beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: Terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali,
1. pH tanah Lampung, Kalimantan Tengah, Sumatra Barat.
2. Kandungan mineral • Degradasi lahan sering disebut lahan kritis. Ciri-
3. Bahan organik ciri lahan kritis:
4. Keremahan tanah 1. Penutup vegetasinya kurang dari 25%.
• Manfaat tanah : 2. Tingkat kemiringan lebih dari 15%.
1. Tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran 3. Terjadi gejala aerasi lembar (sheet erosion).
2. Penyedia kebutuhan primer tanaman (air, 4. Terjadi gejala erosi parit (gully erosion).
udara, dan unsur-unsur hara) • Dampak degradasi lahan terhadap kehidupan :
3. Penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat 1. Akibat proses erosi yang merupakan penyebab
pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan asam- lahan tanah menjadi tidak subur, karena
asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; lapisan top soil hilang.
enzim yang dapat meningkatkan kesediaan 2. Produktivitas pertanian menurun sehingga
hara) pendapatan petani berkurang.
4. Sebagai habitat biota tanah, baik yang 3. Terjadi banjir.
berdampak positif karena terlibat langsung 4. Menurunnya kemampuan lahan untuk
atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan menyerap air tanah.
primer dan sekunder tanaman tersebut, 5. Terganggunya ekosistem makhluk hidup.
maupun yang berdampak negatif karena • Lahan Potensial dan Lahan Kritis
merupakan hama & penyakit tanaman. • Lahan potensial adalah lahan yang secara fisis
• Jenis tanah : kimiawi dan ekonomi cukup menguntungkan,
• Tanah aluvial = tanah yang terbentuk dari tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
material halus hasil pengendapan aliran sungai. • Lahan kritis adalah lahan yang sudah tidak
Persebaran tanah aluvial di Indonesia terdapat berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air
di dan unsur pertanian yang baik.
1. pantai Timur Sumatra • Faktor Penyebab Terjadinya Lahan Kritis :
2. pantai Utara Jawa Penyebab meluasnya lahan kritis atau degradasi
3. sepanjang Sungai Barito lahan di permukaan bumi yaitu akibat proses alam
4. sepanjang Sungai Mahakam dan perilaku manusia dalam memanfaatkan
5. sepanjang Sungai Musi lingkungan.
6. sepanjang Bengawan Solo. • Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat
• Tanah andosol = tanah yang berasal dari abu proses alam yaitu:
gunung api. Persebarannya terdapat di: 1. erosi,
Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera dan 2. tanah longsor,
Minahasa. 3. pencucian tanah.
• Tanah regosol = tanah berbutir kasar dan • Faktor penyebab lahan kritis sebagai akibat
berasal dari material gunung api. Terdapat di perilaku manusia misalnya:
Bengkulu, pantai Barat Sumatra, Jawa, Bali 1. perusakan hutan,
dan NTB. 2. pertanian sistem ladang berpindah,
• Tanah kapur = tanah yang terjadi karena hasil 3. kegiatan pertambangan terbuka,
pelapukan batuan kapur dan sifatnya tidak 4. sistem pertanian di pegunungan yang tidak
subur. Terdapat di Jawa Tengah, Aceh, dan menggunakan terassering (sengkedan).
Sulawesi Selatan. • Upaya pencegahan dan penanggulangan lahan
• Tanah litosol = tanah yang terbentuk dari karitis :
batuan keras yang belum mengalami 1. Reboisasi atau penghijauan adalah
pelapukan secara sempurna. penghutanan kembali tanah-tanah hutan yang
• Tanah argosol (tanah gambut) = tanah yang gundul dengan ditanami tanaman keras.
terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang telah Tujuan reboisasi yaitu memulihkan kembali
mengalami pembusukan. Jenis tanah ini
daya serap tanah terhadap air, sehingga proses 2. drainase kurang baik,
aerosi dapat diperlambat. 3. peka terhadap erosi,
2. Penghijauan adalah penanaman kembali tanah 4. kapasitas menahan air rendah.
yang gundul. Jenis tanaman yang digunakan • Kelas IV
dalam progam penghijauan misalnya: turi, 1. lereng miring/berbukit,
cengkeh, jambu monyet, petai, kayu manis, 2. kapasitas menahan air rendah,
nangka , kluwih, karet dan durian. 3. peka terhadap erosi,
3. Sistem penanaman searah garis kontur 4. sering banjir.
(contohuntur ploughing) adalah penanaman 5. solum dangkal,
tanaman yang searah atau sejajar dengan garis • Kelas V
kontur. Menurut R.L. Contohok (1962) 1. topografi relatif datar,
menyatakan bahwa penanaman secara kontur 2. tergenang air,
sangat sesuai bagi tanah-tanah yang memiliki 3. biasanya tanah berbatu,
kemiringan 3–8% akan tetapi kurang efektif 4. tidak sesuai untuk lahan pertanian.
pada tanah yang memiliki kemiringan kurang • Kelas VI
dari 3% atau lebih dari 8% sampai 25%. 1. lereng agak curam,
4. Sistem terassering atau sengkedan. Cara ini 2. ancaman erosi berat,
digunakan untuk mengurangi laju air yang 3. tanah berbatu-batu.
mengalir di permukaan bumi. • Kelas VII
5. Lahan yang kemiringannya lebih dari 45o 1. terletak pada lereng curam,
harus dijadikan areal hutan lindung. 2. erosi sangat kuat,
6. Pembuatan lorak-lorak mati berupa lubang 3. solum dangkal,
pada akhir guludan tanah agar air mengalir 4. untuk padang rumput/hutan produksi
tertampung pada lubang itu dan meresap ke terbatas.
dalam tanah, sehingga proses erosi dapat • Kelas VIII
dihindari 1. lereng sangat curam,
7. Pergiliran tanaman (croprotation) adalah suatu 2. kepasitas menahan air rendah,
sistem bercontohcontohk tanam pada sebidang 3. berbatu-batu,
tanah yang terdiri dari beberapa macam 4. harus dihutankan.
tanaman yang ditanam secara berturut-turut
pada waktu tertentu.
8. Pemulsaan (mulching) adalah menutupi BAB 5 DINAMIKA PERUBAHAN ATMOSFER
permukaan tanah dengan sisa-sisa tanaman.
Sisa-sisa tanaman yang biasa digunakan untuk
pemulsaan yaitu jerami. Menurut Dj.
Greenland dan R. Lal dalam Soil
Contohnservation and Managment in the
Humid Tropic, New York 1977. dengan
dilakukan pemulsaan konservasi air dalam
tanah dapat diperbaiki, jumlah pori-pori yang
dapat menginfiltrasi air meningkat dan
evaporasi yang berlebihan dapat dikurangi.
2. Kelembapan
• Kelembapan/lengas udara: jumlah uap air yang
terkandung dalam udara. Alat pengukur
kelembapan disebut higrometer.
• Jenis kelembapan :
1) Kelembapan relatif/nisbi: perbandingan
jumlah uap air yang dikandung dengan
jumlah maksimal uap air yang dapat
1) Untuk melindungi bumi dari jatuhnya batuan
dikandung pada suhu dan tekanan yang
meteor sama.
2) Memantulkan gelombang radio/TV
2) Kelembapan mutlak/absolut: jumlah uap air
3) Filter sinar ultrviolet matahari
setiap 1 m3udara (gram/m3).
4) Tempat terjadinya gejala cuaca seperti hujan,
angin, awan 3. Curah hujan
4. Cuaca dan Iklim : • Curah hujan: banyaknya hujan yang jatuh.
a. Cuaca adalah rata-rata keadaan udara pada • Faktor yang mempengaruhi curah hujan di
suatu saat di suatu tempat. Ilmu yang Indonesia
mempelajari cuaca dinamakan meteorologi. 1) Terletak di daerah tropis.
b. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada 2) Banyak terdapat pegunungan tinggi.
tempat yang luas dan dalam waktu yang 3) Terletak di antara dua samudera.
lama (10–30 tahun). Ilmu yang mempelajari 4) Dihembus angin muson barat.
iklim disebut klimatologi. • Jenis-jenis Hujan :
1) Hujan Zenithal (Hujan Konveksi). Hujan
B. Unsur-unsur Pembentuk Cuaca dan Iklim yang disebabkan karena uap air naik secara
1. Suhu
vertikal. Hal ini disebabkan karena adanya
2. Kelembapan
pemanasan matahari dalam jumlah besar
3. Curah hujan
sehingga udara renggang kemudian uap air
4. Angin
naik biasanya terjadinya di daerah tropis
5. Tekanan udara
(equator).
6. Penyinaran matahari
2) Hujan Orografis (Hujan Gunung). Hujan
KETERANGAN yang terjadi di lereng gunung.
1. Suhu 3) Hujan Frontal (Hujan Depresi). Hujan yang
• panas dinginnya udara. terjadi pada bidang front, yang mana masa
• Alat pengukur suhu disebut termometer. udaranya panas naik ke atas massa udara
• Pada umumnya suhu di permukaan bumi dingin. Hujan frontal sering terjadi di daerah
dipengaruhi oleh banyak-sedikitnya panas lintang sedang.
matahari.
4) Hujan Sinklonal. Hujan yang terjadi karena
udara panas naik dan disertai angin siklon.
Hujan siklonal terjadi di daerah sedang.
5) Hujan Musim. Hujan yang terjadi karena
angin muson yang lembab naik ke darat atau
pegunungan.
4. Angin
• Angin: udara yang bergerak dari daerah
bertekanan tinggi → rendah. Alat pengukur
kecepatan angin: anemometer.
• Hukum Buys Ballot: Angin bergerak dari
daerah bertekanan udara maksimum ke daerah
bertekanan udara minimum. di belahan bumi
utara angin dibelokkan ke kanan dan di belahan
bumi selatan, angin dibelokkan ke kiri.
Penyimpangan ini disebabkan oleh perputaran • Angin gunung, bertiup malam hari.
bumi pada porosnya (rotasi bumi) yang disebut • Angin lembah bertiup siang hari.
gaya contohriolis. 4) Angin fohn : angin yang tidak
• Gerakan udara, ada 3 (tiga), yaitu (1) konveksi menganduang uap air, sehingga panas dan
adalah perpidahan udara secara vertikal, (2) kering,
adveksi, adalah gerakan udara secara
horizontal dan (3) turbulensi, adalah gerakan
udara yang tidak teratur.
• Jenis-jenis angin :
1) Angin Pasat : Angin yang berhembus
terus-menerus dari maksimum subtropik
utara dan selatan menuju khatulistiwa dan
berbias menurut hukum Buys Ballot.
2) Angin Muson : Angin yang berganti arah
setiap enam bulan sekali.
contoh: Angin gending di Probolinggo dan
Pasuruan, Angin bohorok di Deli Serdang,
Angin brubu di Sulawesi Selatan, Angin
kumbang di Cirebon, dan Angin Wambrau
di Pulau Biak dan Papua.
5. Tekanan udara
• Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan
oleh udara (karena beratnya) kepada setiap
luas 1 cm2 bidang datar di permukaan bumi
sampai batas atmosfer. Alat pengukur tekanan
udara disebut barometer. Semakin tinggi
tempat semakin kecil tekanan udaranya.
6. Penyinaran matahari
• Penyinaran matahari: intensitas sinar matahari • Iklim B = iklim kering: tidak ada surplus air dan
yang jatuh ke bumi. Alat pengukur besarnya tidak dijumpai sungai permanen. Terbagi atas:
penyinaran matahari disebut solarimeter. 1) Iklim Bs = iklim stepa
2) Iklim Bw= iklim gurun
7. Awan • Iklim C = iklim hujan sedang: Bulan terdingin
• Udara di sekeliling kita banyak mengandung suhu rata-rata di bawah 10oC, tetapi di atas (–
uap air. Tidak terhitung banyaknya 3oC) dan Sekurang-kurangnya satu bulan suhu
gelembung udara yang terbentuk oleh busa rata-rata di atas 10oC. Terbagi atas:
laut secara terus-menerus dan menyebabkan 1) Iklim Cw = iklim hujan sedang (musim
partikel-partikel air terangkat ke langit. dingin yang kering).
Partikel-partikel yang disebut dengan aerosol 2) Iklim Cf =iklim hujan sedang, basah
inilah yang berfungsi sebagai perangkap air sepanjang tahun.
dan selanjutnya akan membentuk titik-titik 3) Iklim Cs =iklim hujan sedang, panas yang
air. Selanjutnya aerosol ini naik ke atmosfer, kering.
dan bila sejumlah besar udara terangkat ke • Iklim D = iklim hujan bersalju dingin: Suhu rata-
lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan rata pada bulan terdingin di bawah –3oC dan
mengalami pendinginan dan selanjutnya Suhu rata-rata bulan terpanas di atas 10oC.
mengembun. Kumpulan titik-titik air hasil Terbagi atas:
dari uap air dalam udara yang mengembun 1) Iklim Df = iklim hujan bersalju, basah
inilah yang terlihat sebagai awan. Makin sepanjang tahun.
banyak udara yang mengembun, makin besar 2) Iklim Dw= iklim hujan bersalju, musim
awan yang terbentuk. kering dingin.
• Jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya • Iklim E = iklim kutub (es): Suhu rata-rata pada
dapat dilihat pada gambar berikut. bulan terpanas di atas 10oC. Terbagi atas:
1) Iklim ET = iklim tundra (lumut).
2) Iklim EF = iklim es abadi.
3) Iklim EH = iklim daerah tinggi (lebih dari
300 m).
• Penyebaran tipe iklim Koppen
1) Iklim Af =Sumatra, Kalimantan, Sulawesi,
Kepulauan Maluku dan Irian Jaya.
2) Iklim Am = Jawa Tengah, Jawa Barat,
Sulawesi Selatan dan Tenggara, Kepulauan
Arum, Kepulauan Kai dan Irian Jaya bagian
selatan.
3) Iklim Aw = sebagian Jawa Tengah bagian
timur Jawa Timur dan Nusa Tenggara.
4) Iklim Cf = Sumatra, Kalimantan, Sulawesi
dan Irian Jaya.
C. Klasifikasi Iklim 5) Iklim Cw = di pegunungan-pegunungan
1. Iklim Menurut Garis Lintang (Iklim Matahari) Jawa Timur dan Irian Jaya.
6) Iklim D = di pegunungan salju Iran Jaya.
7) Iklim E = di Irian Jaya dan puncak-puncak
gunung tinggi.
2. Iklim Koppen
• Iklim A = iklim hujan tropis: Suhu rata-rata 3. Iklim Menurut Junghuhn
bulan di atas 18oC dan Hujan tahunan tinggi. • Junghuhn membagi daerah pegunungan di Jawa
Terbagi atas: menjadi 4 daerah:
1) Iklim Af = iklim hujan hutan tropis. 1) Zona panas = 0–650 m. Jenis vegetasi :
2) Iklim Am = iklim muson. jagung, padi, kelapa dan tebu.
3) Iklim Aw = iklim sabana.
2) Zona sedang = 650–1500 m. Jenis vegetasi: 1) Permukaan bumi.
sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, kina, teh 2) Angin panas dan dingin.
tembakau, contohklat. 3) Arus panas dan dingin.
3) Zona sejuk= 1500–2500 m. Jenis vegetasi : 4) Relief bumi.
pinus dan cemara.
4) Zona dingin = lebih dari 2500. Jenis vegetasi D. Pola Curah Hujan di Indonesia
: lumut. Pola curah hujan di setiap wilayah di Indonesia
• Klasifikasi iklim menurut Junghuhn didasarkan sangat bervariasi dikarenakan berbagai faktor
pada ketinggian tempat dan vegetasi. seperti letak geografis, topografi, dan lainnya.
Jadi di Indonesia tidak ada batas yang jelas antara
musim penghujan dan musim kemarau, ini
dikarenakan Indonesia terletak di Daerah
Konvergensi Antar Tropik. Jadi kalau kalian
lihat di berita kadangkala pada bulan yang sama
di Jakarta banjir akan tetapi di Kupang dilanda
kekeringan. Jadi jangan beranggapan bahwa
ketika sudah masuk musim hujan, maka semua
daerah di Indonesia akan hujan. Berikut adalah
pola pergerakan curah hujan yang ada di
4. Klasifikasi Menurut Schmidt-Ferguson Indonesia.
• Tahun 1951 Schmidt-Ferguson membagian
1. Pantai sebelah barat setiap pulau memperoleh
iklim di Indonesia berdasarkan sifat basah dan curah hujan lebih besar dibandingkan pantai
keringnya bulan (curah hujan). Digunakan bagian timur.
simbol huruf A-H. 2. Jumlah curah hujan di Indonesia bagian barat
• Untuk menentukan perbandingan bulan kering
lebih besar dibandingkan wilayah timur.
dan bulan basah digunakan rumus: 3. Curah hujan bertambah sesuai dengan
ketinggian tempat. Curah hujan terbanyak
terdapat pada ketinggian 600 - 900 mdpl.
Keterangan: 4. Di daerah pedalaman pulau, musim hujan
1) Bulan kering = bulan yang rata-rata curah jatuh pada musim pancaroba.
hujannya kurang dari 60 mm. 5. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak
2) Bulan lembab= bulan yang rata-rata curah DKAT.
hujannya antara 60–100 mm. 6. Pola curah hujan bergeser dari barat ke timur
3) Bulan basah = bulan yang rata-rata curah ▪ Pantai barat Sumatera sampai Bengkulu
hujannya lebih dari 100 mm. mendapat curah hujan terbanyak pada bulan
November
▪ Lampung dan Bangka yang berada di timur
Sumatera mendapat hujan terbanyak pada
bulan Desember
▪ Jawa bagian utara, Bali, Nusa Tenggara
mendapat curah hujan pada bulan Januari -
Februari.
7. Di daerah Sulawesi Selatan bagian timur,
Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah musim
hujan berlangsung sekitar bulan Mei - Juni.
Pada saat itu daerah lain sedang mengalami
musim kemarau. Batas daerah musim kemarau
dan musim hujan kira-kira terletak di sekitar
120 BT.
Terdapat 3 jenis pola hujan di Indoensia yaitu
1. Pola Monsoon: memiliki perbedaan yang jelas
antara musim hujan dan musim kemarau.
2. Pola Equatorial: memiliki 2 puncak musim
hujan (bimodial) yang biasanya terjadi pada
bulan Maret dan Oktober.
3. Pola Hujan Lokal: hanya memiliki satu puncak
musim hujan (unimodial)
5. Iklim Fisis
• Iklim fisis ialah iklim suatu daerah yang
dipengaruhi oleh:
Gurun merupakan daerah tandus yang
berbatasan dengan padang rumput dan semakin
menjauh dari padang rumput maka akan
semakin gersang. Fitur gurun adalah:
a) Curah hujan rendah (<25 cm per tahun)
b) Hujan turun tidak teratur dn tidk pernah
lebat
c) Matahari sng terik (pada musim panas suhu
bisa mncapai 40 o C)
d) Amplitudo harian sangat besar
3. Tundra
Tundra adalah daerah dingin (beku), dengan
fitur-fitur:
a) Terletak di daerah kutub utara
b) Memiliki iklim kutub
c) Pohon rendah atau amat pendek (semak)
dan lumut
d) Masa pertumbuhan vegetasi sangat pendek
4. Hutan Basah
Hutan basah di daerah tropis dan subtropis
E. Jenis-jenis Vegetasi Alam Menurut Iklim .Hutan ini sepanjang tahun selalu mendapatkan
Ada beberapa jenis vegetasi alam berasarkan iklim, air dan memiliki spesies pepohonan yang
yaitu: beragam. Fitur adalah:
1. Padang Rumput a) Waktu pertumbuhannya lama
Padang rumput adalah suatu wilayah yang b) Jenis tumbhannya banyak
tumbuhannya di dominasi oleh rerumputan c) Ketinggian 20 m sampai 40 m
dengan karakteristik wilayah sebagai berikut: d) Berdaun lebar
a) Terletak di daerah tropis sampai subtropis e) Hutan basah
b) Curah hujan antara 25-50 cm pertahun f) Jenis pohon sulur sampai kayu keras
c) Ada di derah bsah, seperti Amerika Utara
dan India.
6. Taiga
Hutan yang didominasi oleh tanaman pinus
berdaun seperti jarum.Persebarannya di Indnesia
sangat merata dan beraneka. Banyak tanaman
yang hanya tumbuh di Indonesia
(endemic). Dari 300.000 jenis tumbuhan di
bumi ini, kurang lebih 37.000 jenis (12,3%) ada
di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia
terletak di antara dua wilayah biogeografi, yaitu
Oriental dan Australia.
Ada beberapa jenis tanaman langka yang
tumbuh di Indonesia, misalnya bunga Raflesia
di Begkulu, Nangroe Aceh Drussalam, Sumatra
Barat, Kalimantan Timur, Jambi dan Jawa
Barat. Jenis tanaman yang mencirikan Taiga:
a) Salacca salcca kultivar pondoh (salak
pondoh) dari Yogyakarta (SleSman)
b) Salacca zalaccurtivar contohndet (salak
contohndet) dari DKI Jakarta
c) Santalum album (Cendana) dari daerah Nusa
Tenggara Timur (Pulau Timur)
d) Mextroxylon sagu (Sagu) dari daerah Maluku
dan Papua.
gambar Taiga
1. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi
permukaan bumi.
A. Siklus Air (Siklus Hidrologi)
B. Perairan Darat
1. Air Tanah
Air tanah adalah air yang terdapat dalam
Penguapan awan terbawa angi ke daratan lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan
Kondensasi Hujan di daratan air hujan tanah.
mengalir masuk kesungai/ laut
Penyebab perbedaan kedalaman air tanah
c. Siklus air panjang 1. Perbedaan topografi.
2. Perbedaan jenis tanah
3. Curah hujan.
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan danau.
menjadi dua, yaitu air tanah danau yang terdapat di daerah berbatu kap
permukaan (Freatik) dan air tanah dalam. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi a
Jenis air tanah Penjelasan Karst Contohntoh
pelarutan batu kapur. Bekas erosi memben
Air tanah tanah yang terdapat di atas lapisan cekungan
Air yangdanadacekungandi terisi air sehing
permukaan tanah / batuan yang tidak tembus terbentuklah
sumur-sumur,danau.
sungai,
(Freatik) air (impermeable). danau
danau dan
yangrawa
terjadi karena adanya erosiglets
air tanah yang terdapat di bawah lapisan Pencairan es akibat erosi mengisi cekung
Air tanah dalam tanah/batuan yang tidakGlasial
tembus Sumur bor atau
cekungan yangartesis
dilewati sehingga terben
air (impermeable). danau.
2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan danau yang sengaja dibuat oleh manus
menjadi air tanah yang berasal Waduk atau Pembuatan waduk biasanya berkaitan deng
dari atmosfer(angkasa) dan air tanah yang berasal Bendungan kepentingan pengadaan listrik tenaga
dari dalam perut bumi. perikanan, pertanian dan rekreasi.