Si, MH
DISUSUN OLEH :
ANDI SARUL (60100120013)
GALUH ISWARI (60100120013)
TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2021/2022
DR.H.HUSEN SARUJIN,SH,MM,M.SI,MH.DOSEN PENGAMPU MATAKULIAH
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAN FAKULTAS SAINTEK UIN
ALAUDDIN MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Taufiq
dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas berupa makalah tentang
“PENDIDIKAN BELA NEGARA SEBAGAI KEWAJIBAN WARGA NEGARA”
Kami mengucapkan banyak terimah kasih semoga kebaikan yang di berikan semua pihak
menjadi amal sholeh yang senantiasa mendapatkan balasan dan kebaikan yang berlipat
ganda dari Allah subehana wa ta’ala,amin.dan kami menyadari pada penulisan makalah ini
terdapat banyak kesalahan, untuk itu saran dan keritkan yang bersifat sangat membangun
sangat kami harapkan
Gowa,Desember 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................3
BAB I .........................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG ........................................................................................................................5
B.RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................................6
C . TUJUAN ...........................................................................................................................................6
BAB II ........................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN ..........................................................................................................................................7
1. PENGERTIAN BELA NEGARA ........................................................................................................7
2.Contoh Bela Negara ....................................................................................................................10
Contoh Bela Negara .......................................................................................................................11
Bela Negara di Rumah .................................................................................................................11
Bela Negara di Lingkungan Masyarakat .....................................................................................12
Contoh Bela Negara Lainnya ..........................................................................................................12
3.KEWAJIBAN WARGA NEGARA.........................................................................................................13
4. BENTUK BENTUK BELA NEGARA ....................................................................................................14
Pendidikan Kewarganegaraan .......................................................................................................14
Pelatihan Dasar Kemiliteran ..........................................................................................................14
Pengabdian sebagai Prajurit ..........................................................................................................15
Pengabdian Sesuai Profesi .............................................................................................................15
Pengabdian Masyarakat ................................................................................................................15
Contoh Bela Negara .......................................................................................................................16
5 .TUJUAN DAN MANFAAT BELA NEGARA ........................................................................................16
Fungsi dan Tujuan Bela Negara .....................................................................................................16
Manfaat Bela Negara .....................................................................................................................17
BAB III .....................................................................................................................................................18
PENUTUP ................................................................................................................................................18
KESIMPULAN ......................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Umumnya bela negara selalu dikaitkan dengan upaya mempertahankan negara dari
ancaman serangan militer dari negara asing. Namun yang menjadi pertanyaan, mengapa
wacana bela negara ini muncul di tengah kondisi keamanan negara yang kondusif seperti
sekarang?
Pertanyaan publik semakin banyak karena warga negara yang dilibatkan dalam progra bela
negara ini juga tidak tanggung-tanggung, yakni 100 juta orang dalam 10 tahun. Kewajiban
bela negara berlaku bagi warga negara di bawah 50 tahun dan pendidikan kewarganegaraan
sedari TK hingga perguruan tinggi.
Pihak yang pro menanggapi bela negara sebagai momen untuk menunjukkan semangat
patriotik melawan serangan dari luar.Sebaliknya, yang kontra menganggap momen bela
negara sebagai upaya mobilisasi negara untuk melibatkan rakyat ke dalam perang.
Persepsi bahwa bela negara identik dengan perang telah menjebak pemahaman bela negara
sama dengan wajib militer. Bela negara tidak diwajibkan kepada seluruh warga negara dan
lebih diorientasikan untuk memupuk rasa nasionalisme dan patriotisme.Selain itu bela
negara bersifat sukarela sedangkan wajib militer merupakan ikatan dinas.
Selanjutnya wajib militer merupakan kewajiban yang ditetapkan oleh negara kepada seluruh
rakyat dengan batasan usia tertentu. Wajib militer memang diorientasikan sebagai
persiapan untuk menghadapi perang secara nyata. Asumsinya, negara sedang berada dalam
ancaman perang dengan negara lain sehingga setiap warga negara dipanggil untuk
mempertahankan negara melalui kegiatan wajib militer.
Saat ini bela negara dimaksudkan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan semangat
patriotisme warga negara Indonesiaditengah ancaman bagi bangsa saat iniberupa kejahatan
terorisme internasional dan nasional, aksi kekerasan berbau SARA, pelanggaran wilayah
negara baik di darat, laut, udara, dan luar angkasa, gerakan separatisme, kejahatan dan
gangguan lintas negara, dan perusakan lingkungan.
Melalui bela negara ini, diharapkan, dalam setiap diri warga negara akan tumbuh sikap dan
perilaku warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara serta keyakinan akan
pancasila sebagai ideologi negara guna menghadapi ancaman baik yang berasal dari luar
maupun dari dalam negeri yang membahayakan dan mengancam kedaulatan baik
kedaulatan di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan
negara.
Konsep bela negara sendiri mengandung arti keikutsertaan dalam pertahanan negara, yang
meliputi: mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dari segala ancaman. Sedangkan wujud pembelaan terhadap negara
berupa hak dan kewajiban melalui pendidikan kewarganegaraan, pengabdian sebagai
prajurit TNI dan pengabdian sesuai profesi.
Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa dan bernegara sebaiknya
mendapat perhatian dan tanggung jawab kita semua. Sehingga amanat pada UUD 1945
untuk menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik Indonesia serta
kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan. Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran
berbangsa dan bernegara di tingkat pemuda yang perlu di cermati secara seksama adalah
semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak
persoalan-persoalan masyarakat yang membutuhkan peranan pemuda untuk membantu
memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi
dan politik, karena dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari himpitan
persoalan, maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa yang kuat dan tidak dapat di intervensi
oleh negara apapun, karena masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan dan jangan
sampai mengalami penderitaan.
Di situ pemuda telah melakukan langkah konkrit dalam melakukan bela negara. Kesadaran
bela negara adalah dimana kita berupaya untuk mempertahankan negara kita dari ancaman
yang dapat mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang berdasarkan atas cinta
tanah air. Kesadaran bela negara juga dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan
nasionalisme di dalam diri masyarakat. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban dasar
juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang dilaksanakan dengan penuh
kesadaran, penuh tanggung jawab dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara
dan bangsa. Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta terhadap tanah
air kita.
B.RUMUSAN MASALAH
C . TUJUAN
PEMBAHASAN
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi
suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari
suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal
tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah
memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir, tumbuh dewasa serta
dalam upayanya mencari penghidupan.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau
agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik
konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan
negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial maupun peningkatan kesejahteraan orang-
orang yang menyusun bangsa tersebut.
Dalam pelaksanaan pembelaan negara, seorang warga bisa melakukannya baik secara fisik
maupun non fisik. Pembelaan negara secara fisik diantaranya dengan cara perjuangan
mengangkat senjata apabila ada serangan dari negara asing terhadap kedaulatan bangsa.
Sementara, pembelaan negara secara non fisik diartikan sebagai semua usaha untuk menjaga
bangsa serta kedaulatan negara melalui proses peningkatan nasionalisme. Nasionalisme
adalah rangkaian kecintaan dan kesadaran dalam proses berkehidupan dalam negara dan
bangsa, serta upaya untuk menumbuhkan rasa cinta pada tanah air. Selain itu, pembelaan
bisa dilakukan dengan cara menumbuhkan keaktifan dalam berperan aktif untuk
mewujudkan kemajuan bangsa dan negara.
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah
tentara atau perangkat pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau
sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer). Beberapa negara (misalnya Israel,
Iran) dan Singapura memberlakukan wajib militer bagi warga yang memenuhi syarat (kecuali
dengan dispensasi untuk alasan tertentu seperti gangguan fisik, mental atau keyakinan
keagamaan). Sebuah bangsa dengan relawan sepenuhnya militer, biasanya tidak memerlukan
layanan dari wajib militer warganya, kecuali dihadapkan dengan krisis perekrutan selama
masa perang.
Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Jerman, Spanyol dan Inggris, bela negara
dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat
melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial
Britania Raya. Dalam beberapa kasus milisi bisa merupakan bagian dari pasukan cadangan
militer, seperti Amerika Serikat National Guard.
Di negara lain, seperti Republik China (Taiwan), Republik Korea, dan Israel, wajib untuk
beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional. Sebuah pasukan cadangan
militer berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang disebut sebagai cadangan
militer, yang merupakan kelompok atau unit personel militer tidak berkomitmen untuk
pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak
terduga, memperkuat pertahanan negara.
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan
syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. Kesadaran bela negara itu
hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara.
Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai
dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata
musuh bersenjata. Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi
bangsa dan Negara.
Di Indonesia proses pembelaan negara sudah diatur secara formal ke dalam Undang-undang.
Diantaranya sudah tersebutkan ke dalam Pancasila serta Undang-undang Dasar 1945,
khususnya pasal 30. Didalam pasal tersebut, dijelaskan bahwa membela bangsa merupakan
kewajiban seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa tersebut, merupakan bukti dan proses bagi
seluruh warga negara untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam berbakti pada nusa dan
bangsa, serta kesadaran untuk mengorbankan diri guna membela negara. Pemahaman bela
negara itu sendiri demikian luas, mulai dari pemahaman yang halus hingga keras.
Diantaranya dimulai dengan terbinanya hubungan baik antar sesama warga negara hingga
proses kerjasama untuk menghadapi ancaman dari pihak asing secara nyata. Hal ini
merupakan sebuah bukti adanya rasa nasionalisme yang diejawantahkan ke dalam sebuah
sikap dan perilaku warga negara dalam posisinya sebagai warga negara. Didalam konsep
pembelaan negara, terdapat falsafah mengenai cara bersikap dan bertindak yang terbaik
untuk negara dan bangsa.
Didalam proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi unsur penting,
diantaranya adalah :
Cinta Tanah Air Kesadaran Berbangsa & bernegara Yakin akan Pancasila sebagai ideologi
Negara Rela berkorban untuk bangsa & Negara Memiliki kemampuan awal bela Negar
2.Contoh Bela Negara
1. Menaati seluruh peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah atau kampus.
24. Menaati seluruh peraturan yang telah ditetapkan oleh orang tua.
36. Melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat terhadap suatu keputusan yang
berhubungan dengan kepentingan masyarakat sosial.
Hak dan kewajiban negara dan warga negara dalam bidang pertahanan dan keamanan telah
diatur dalam UUD 1945 hasil amandemen pasal 27 ayat 3 dan pasal 30 ayat 1 dan 2.
“ setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan Negara”.
Makna yang terkandung : Setiap warga negara memiliki hak untuk mendapatkan
perlindungan dari negara serta wajib untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara ,
membela negara tidak harus dalam wujud perang tetapi bisa diwujudkan dengan cara lain
seperti ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling), ikut serta
membantu korban bencana di dalam negeri, belajar dengan tekun pelajaran atau mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan atau pkn, dan selalu menaati dan melaksanakan
peraturan.
“tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam pertahanan dan keamanan
Negara”
Makna yang terkandung : setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan
keamanan dari negara dan mempunyai kewajiban untuk melakukan upaya untuh
pertahanan negara Indonesia , Upaya pertahanan dan keamanan haruslah menjamin
tercegahnya atau teratasinya hal-hal yang langsung atau tidak langsung dapat mengganggu
jalannya pembangunan nasional .
“usaha pertahanan dan keamanan Negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
kemanan rakyat semesta oleh TNI dan POLRI sebagai kekuatan utama, dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung”
Makna yang terkandung : usaha pertahanan keamanan negara dilakukan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta dengan TNI dan POLRI sebagai kekuatan paling
besar yang bertugas untuk menjadi keamanan dan ketertiban masyarakat , membantu
menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan ,
menangani kriminalitas , dan memelihara keamanan dalam negeri , sedangan tugas rakyat
yang mempunyai kekuatan pendukung adalah dengan tidak melakukan hal hal yang dapat
menghambat atau memberi ancaman pada keamanan NKRI contohnya dengan tidak
melakukan aksi terorisme , tidak melakukan kekerasan yang berbau SARA , merusak
lingkungan atau tidak membuat gerakan sparatis guna menciptakan negara baru.
Pendidikan Kewarganegaraan
Seseorang tidak bisa memiliki jiwa patriotik tanpa pengetahuan akan nilai-nilai kebangsaan.
Secara ringkas, pendidikan ini mengajarkan kita untuk menjadi warga negara yang baik,
yaitu warga negara yang selalu patuh pada hukum dan kontrak sosial lainnya.
Berpartisipasi dalam latihan kemiliteran berbeda dengan menjadi anggota militer. Nilai
penting dari ikut latihan ini adalah memupuk kemampuan fisik sekaligus menumbuhkan jiwa
patriot dan nasionalisme dalam diri.
Jadi, meski kuat secara fisik, tanpa adanya jiwa nasionalisme, tidak akan mau mati demi
membela negara.
Menjadi prajurit di Indonesia adalah pilihan. Beberapa negara di dunia seperti Korea dan
Amerika Serikat menerapkan aturan wajib militer.
Indonesia, tidak atau belum menerapkannya. Bukan tidak mungkin beberapa tahun ke
depan, bisa jadi aturan wajib militer diterapkan. Terutama jika negara dalam keadaan
genting akibat peperangan dengan negara lain.
Menjadi prajurit, tak diragukan lagi adalah suatu bentuk upaya membela negara secara
nyata.
Bentuk upaya bela negara yang satu ini ditentuikan oleh profesi. Secara sederhana, siapa
pun dapat membela negara sesuai pekerjaan atau keahlian profesionalnya.
Sebagai contoh, seorang guru dapat menerapkan upaya bela negara dengan cara
membimbing para murid dengan tekun sehingga meraih apa yang dicita-citakannya kelak.
Mengajar di depan kelas secara profesional adalah suatu bentuk bela negara.
Pengabdian Masyarakat
Terakhir, dalam upaya bela negara tidak harus selalu mengangkat senjata dan masuk ke
satuan militer, Kepolisian, dan satuan keamanan lainnya.
Namun, dari sisi individu itu sendiri memiliki suatu pengabdian tersendiri terhadap
masyarakat. Banyak pekerjaan masyarakat, yang tidak berhubungan dengan kegiatan
keamanan dan mengangkat senjata, tetapi masih berkaitan dengan pengabdian kepada
masyarakat.
Misalnya, pekerjaan sebagai seorang dokter atau perawat, yang akan selalu siap membantu
ketika melakukan pengobatan terhadap siapa saja. Hal tersebut merupakan satu di antara
bagian dari upaya-upaya dalam rangka meningkatkan pembelaan negara.
Contoh Bela Negara
Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga. (lingkungan keluarga)
Membentuk keluarga yang sadar hukum (lingkungan keluarga)
Meningkatkan iman dan takwa dan iptek (lingkungan sekolah)Kesadaran untuk menaati tata
tertib sekolah (lingkungan sekolah)
Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat (lingkungan masyarakat)
Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama (lingkungan masyarakat)
Mematuhi peraturan hukum yang berlaku (lingkungan negara)
Membayar pajak tepat pada waktunya (lingkungan negara)
Itulah penjelasan bela negara dengan fungsi dan tujuan mengapa bela negara dilakukan,
semoga dengan melakukan hal itu manfaat nya bisa dirasakan dan bisa menjadi salah satu
bagian dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kita cintai
ini.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya. [1]
Peran penting Bela Negara dapat dikuak secara lebih jernih dan mendalam melalui
perspektif pertahanan. Keutuhan wilayah Indonesia, beserta seluruh sumber daya,
kedaulatan dan kemerdekaannya, selalu terancam oleh agresi asing dari luar dan pergolakan
bersenjata dari dalam. Kalau ancaman ini menjadi nyata dan Indonesia tidak siap, semuanya
bisa kembali ke titik nol. Antisipasi para pendiri bangsa tercantum dalam salah satu poin
tujuan nasional yaitu “Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia”. Pernyataan ini menjadi dasar dari tujuan pertahanan. Ia tidak berdiri sendiri
tetapi berbagi ruang dengan tujuan keamanan atau ketertiban sipil dan berdampingan 3
(tiga) tujuan lainnya, yakni tujuan kesejahteraan (memajukan kesejahteraan umum), tujuan
keadaban (mencerdaskan kehidupan bangsa) dan tujuan kedamaian (berpartisipasi aktif
dalam perdamaian dunia yang adil dan abadi).[2] Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan Syarat-syarat tentang pembelaan diatur
dengan undang-undang.[3]
Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan
berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus,
hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-
sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.[4] Tercakup di dalamnya adalah bersikap
dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Contoh-Contoh Bela Negara:
1. Melestarikan budaya
2. Belajar dengan rajin bagi para pelajar
3. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara
4. Mencintai produk-produk dalam negeri
Pemerintah Indonesia saat ini menjalankan program pelatihan Bela Negara yang terbuka
bagi seluruh lapisan masyarakat. Pada tanggal 22 Oktober 2015, Menteri Pertahanan
(Menhan) Ryamizard Ryacudu meresmikan pembukaan program bela negara. Program
tersebut dimaksudkan untuk memperteguh keyakinan berdasarkan 5 unsur tersebut di atas,
dan program ini bukanlah sebuah bentuk wajib militer.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.wantannas.go.id/2018/10/19/bela-negara-pengertian-unsur-fungsi-tujuan-
dan-manfaat-bela-negara/
http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/view/1741
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5601438/pengertian-bela-negara-lengkap-
dengan-tujuan-fungsi-dan-manfaatnya
https://unnes.ac.id/pakar/bela-negara-haruskah