Format CALK
Format CALK
BAB I
PENDAHULUAN
diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2013
tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Bab I Pendahuluan
Bab VI Penutup.
BAB II
Pendapatan per 31 Desember tahun 2019 tercapai sebesar 90,95 % dari target
yang telah ditetapkan dengan rincian sebagai berikut : Pendapatan tercapai 90,95 %,
yaitu sebesar Rp 2.674.523.462 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp
2.940.788.381 Perolehan Pendapatan ini berupa pendapatan dari : retribusi jasa umum
(pelayanan kesehatan) capaiannya 99,88 % dan lain-lain pendapatan asli daerah yang
sah capaiannya 0,12 %.
2.2 Hambatan dan Kendala yang ada Dalam Pencapaian Target Yang telah
ditetapkan
Dalam hal pencapaian Pendapatan secara keseluruhan tidak ada kendala yang
cukup berarti karena pencapaiannya sudah melebihi target yang telah ditentukan.
Meskipun demikian pencapain tersebut dilakukan dengan upaya yang optimal oleh
puskesmas dalam pelayanan kesehatan baik melalui puskesmas keliling maupun
kunjungan rumah.
Sebaliknya pencapaian Belanja baru mencapai 98 %, hal ini disebabkan antara lain
adanya kegiatan-kegiatan yang sudah dilaksanakan tetapi belum terealisasi
pembayarannya per 31 Desember 2019. Selain itu juga adanya kegiatan-kegiatan yang
bersumber dari Dana Kapitasi JKN Tahun Anggaran 2019 khususnya belanja obat, alkes
dan bahan habis pakai masih belum terserap dengan baik. Hal ini dikarenakan kegiatan
pengadaan obat, alkes dan bahan habis pakai masih memprioritaskan penggunaan dana
SILPA tahun 2018.
BAB III
KEBIJAKAN AKUNTANSI
11. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 24 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagaimana telah diubah dua kali terakhir dengan
Peraturan Bupati Nomor 36 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Peraturan
Bupati Nomor 24 Tahun 2014 tentang Kebijakan akuntansi Pemerintah Kabupaten
Sukabumi.
Basis Akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan SKPD Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukabumi adalah basis akrual, yaitu untuk pengakuan pendapatan-LO,
Beban, Aset, Kewajiban dan Ekuitas. Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan
disajikan laporan keuangan dengan basis kas, maka entitas wajib menyajikan laporan
demikian.
Basis akrual untuk LO berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak untuk
memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di Rekening pada
saat kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi
walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau entitas
pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan
pula pada LO.
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA
disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan
diiakui pada saat diteria di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas
pelaporan; serta belanja , transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Namun demikian, bilamana
anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun
berdasarkan basis akrual.
Basis akrual untuk Neraca Pemerintah Kabupaten Sukabumi berarti bahwa Aset,
Kewajiban dan Ekuitas Dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada
saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan pemerintah, bukan
pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah memperhatikan saat Kas atau
Setara Kas diterima atau dibayar.
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap pos dalam Laporan Keuangan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
Pengukuran pos-pos dalam Laporan Keuangan menggunakan nilai historis. Aset dicatat
sebesar pengeluaran Kas dan Setara Kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang
diberikan untuk memperoleh Aset tersebut dan kewajiban dicatat sebesar nilai Rupiah.
Kriteria minimum yang perlu dipenuhi oleh suatu kejadian untuk diakui, yaitu :
3.3.1 Pendapatan
(1) Pendapatan-LRA
Pendapatan – LRA diakui pada saat kas diterima di rekening Kas Umum Daerah,
diterima oleh SKPD, atau oleh entitas lain di luar Pemerintah Daerah atas nama
BUD. Pendapatan LRA dicatat dengan azas bruto, yaitu seluruh pendapatan dicatat
sebesar jumlah brutonya.
Pendapatan LRA disajikan pada Laporan Realisasi anggaran dan Laporan Arus Kas
yang disajikan dalam mata uang rupiah.
(1) Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih (SAL) dalam periode tahun anggaran
Belanja diakui dengan Basis Kas, yaitu transaksi atau kejadian baru diakui
sebagai belanja apabila telah ada realisasi pengeluaran Kas dari Kas Daerah.
Dalam pelaksanaanya, belanja diakui pada saat diterbitkannya dokumen Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D) yang mengakibatkan terjadinya pengeluaran
Kas Daerah.
Belanja disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan
Catatan atas Laporan Keuangan.
(2) Beban
Beban adalah peurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau
konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
3.3.3 Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah
Daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah Daerah maupun
masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya non
keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-
sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Tidak termasuk dalam
pengertian sumber daya ekonomis tersebut ialah sumber daya alam seperti hutan,
sungai, danau/rawa, kekayaan di dasar laut, kekayaan di udara, kandungan
pertambangan dan harta peninggalan sejarah seperti candi.
Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh
Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap,
Dana Cadangan dan Aset Lainnya.
Aset Lancar adalah sumber daya ekonomis yang diharapkan segera untuk
direalisasikan, dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan
sejak tanggal pelaporan, meliputi antara lain :
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan
untuk kegiatan operasional. Setara Kas adalah investasi jangka pendek yang
sangat likuid dan segera dapat ditunaikan serta bebas risiko perubahan nilai
yang signifikan. Kas dan Setara Kas dibagi ke dalam tiga pos, yaitu :
a) Kas di Kas Daerah, adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang
setiap saat dapat digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan.
Kas di kas daerah mencakup kas yang dikuasai, dikelola dan di bawah
tanggung jawab bendahara umum daerah;
d) Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) mencakup seluruh kas dan
setara kas yang dikuasai oleh BUD
Kas diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal
uang. Setara Kas ditentukan sebesar nilai nominal deposito atau surat utang
Negara.
Kas dan Setara Kas dalam valuta asing dikonversi menjadi Rupiah
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember.
Investasi Jangka Pendek adalah Investasi yang dapat segera dicairkan dan
dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang.
Investasi Jangka Pendek antara lain : deposito berjangka waktu 3 (tiga)
sampai 12 (dua belas) bulan, pembelian Obligasi/Surat Utang Negara (SUN)
Pemerintah Jangka Pendek oleh Pemerintah Daerah dan Investasi Jangka
Pendek Lainnya.
Investasi Jangka Pendek dalam bentuk surat berharga, dicatat sebesar biaya
perolehan. Investasi Jangka Pendek dalam bentuk surat berharga yang
diperoleh tanpa biaya perolehan, dinilai berdasar nilai wajar.
Investasi Jangka Pendek dalam bentuk non saham, misalnya : dalam bentuk
deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
3) Piutang
4) Penyisihan Piutang
5) Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah dan
barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam
rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan dapat meliputi : barang
konsumsi, amunisi, bahan untuk pemeliharaan, suku cadang, persediaan
untuk tujuan strategis/berjaga-jaga, pita cukai dan leges, bahan baku,
barang dalam proses/setengah jadi, tanah/bangunan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat, hewan dan tanaman, untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat.
Persediaan dengan kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam Neraca,
tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Persediaan
bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki proyek swakelola dan
dibebankan ke suatu perkiraan Aset Konstruksi dalam Pengerjaan, tidak
dimasukkan sebagai Persediaan.
Investasi Jangka Panjang diakui pada saat terdapat pengeluaran kas atau aset
lainnya yang dapat memenuhi kriteria sebagai berikut; Memungkinkan
pemerintah daerah memperoleh manfaat ekonomik dan manfaat social atau
jasa potensial di masa depan; atau Nilai perolehan atau nilai wajar investasi
dapat diukur secara memadai/andal (reliable).
Penilaian investasi jangka panjang dilakukan dengan tiga metode yaitu: Metode
Biaya, Metode Ekuitas dan Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Investasi dalam bentuk Dana Bergulir dinilai sejumlah nilai bersih yang dapat
direalisasikan (net realizable value), Investasi dalam Obligasi dinilai sebesar nilai
nominal obligasi dan Investasi dalam Penyertaan modal pada Proyek
Pembangunan dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya yang
dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka
penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan kepada pihak ketiga.
Nilai penyertaan modal pemerintah dihitung dari nilai ekuitas yang ada di
laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan dikalikan dengan
persentase kepemilikan.
Aset Tetap adalah Aset Berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu
periode Akuntansi (lebih dari 12 bulan) untuk digunakan dalam penyelenggaraan
kegiatan pemerintah atau untuk dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Untuk dapat diakui sebagai Aset Tetap, suatu Aset harus berwujud dan
memenuhi kriteria :
Aset tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh
APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi, dan pertukaran dengan Aset
Lainnya. Aset tetap meliputi 6 (enam) pos, yaitu: Tanah, Peralatan dan Mesin,
Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan Jaringan, Aset Tetap Lainnya,
Konstruksi dalam Pengerjaan.
Konstruksi dalam Pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses
pembangunan yang pada tanggal Laporan Keuangan belum selesai seluruhnya
dikerjakan.
Pengakuan Aset Tetap akan sangat andal bila Aset Tetap telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian Aset Tetap dengan
menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan maka nilai Aset Tetap
didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum kapitalisasi sebagai
berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin sama atau lebih dari Rp.
1.000.000,00 (Satu Juta Rupiah)
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan atau lebih dari
Rp. 10.000.000,00 (Sepuluh Juta Rupiah)
c) Pengeluaran untuk per satuan aset tetap lainnya berupa barang bercorak
olah raga, hewan, ikan dan tanaman sama dengan atau lebih dari Rp.
1.000.000,00 (Satu Juta Rupiah)
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu aset tetap yang dapat
disusutkan (depreciable asets) selama masa manfaat aset yang bersangkutan.
Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai pengurang nilai
tercatat aset tetap dalam neraca dan beban penyusutan dalam laporan
operasional.
d) Aset Tetap Lainnya berupa aset tetap Renovasi dan alat musik Modern
Penyusutan tidak dilakukan terhadap :
a) Aset tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen sumber yang sah
dan telah diusulkan kepada pengelola barang untuk dilakukan
penghapusannya ;
b) Aset Tetap dalam kondisi rusak berat dan/atau usang yang telah diusulkan
kepada pengelola barang untuk dilakukan penghapusan.
Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus yaitu
dengan mengalokasikan nilai yang dapat disusutkan dari Aset Tetap secara
merata
Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan sebagai berikut :
Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat
Peralatan dan Mesin 2 s.d 20 tahun
Gedung dan Bangunan 40 s.d 50 tahun
Jalan, Jaringan dan Irigasi 10 s.d 50 Tahun
Aset Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun
Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun
anggaran.
Dana Cadangan diakui pada periode berjalan dan dinilai berdasarkan jumlah
realisasi Pembentukan Dana Cadangan dan jumlah realisasi pencairan Dana
Cadangan.
Dana Cadangan yang diukur dengan valuta asing harus dikonversi ke dalam mata
uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah BI) yang berlaku pada
saat transaksi Dana Cadangan direalisasikan.
Aset Lainnya adalah Aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam Aset Lancar,
Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap dan Dana Cadangan.
Aset Lainnya meliputi Aset tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan
Perbendaharaan, Tuntutan Ganti Rugi, Kemitraan dengan Pihak Ketiga dan Aset
Lain-lain.
Aset Tak Berwujud adalah Aset non keuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang
atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan
intelektual. Aset tak Berwujud dinilai sebesar nilai perolehan dikurangi dengan
biaya-biaya yang tidak dapat dikapitalisasi.
Terhadap Aset Tak Berwujud dilakukan amortisasi, kecuali atas Aset Tak Berwujud
yang memiliki masa manfaat tak terbatas. Amortisasi dapat dilakukan dengan
berbagai metode seperti garis lurus, metode saldo menurun dan metode unit
produksi.
Tagihan Penjualan Angsuran dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran yang telah
dibayarkan oleh pegawai ke Kas Daerah.
Tuntutan Ganti Rugi (TGR) dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Keterangan
Tanggung jawab Mutlak (SKTM) dan Surat Ketetapan Tuntutan Ganti Rugi (SK-
TGR) dikurangi dengan setoran yang telah dilakukan oleh pegawai yang
bersangkutan ke Kas Negara/Daerah.
Bangun Kelola Serah (BKS) dicatat sebesar nilai Aset yang diserahkan oleh
pemerintah kepada pihak ketiga untuk membangun Aset BKS tersebut.
Bangun Serah Kelola (BSK) dicatat sebesar nilai perolehan Aset yang dibangun
yaitu sebesar nilai asset yang diserahkan pemerintah ditambah dengan jumlah Aset
yang dikeluarkan pihak ketiga untuk membangun Aset tersebut.
3.3.4 Kewajiban
Kewajiban Jangka Panjang terdiri atas : Pinjaman Dalam Negeri dan Pinjaman Luar
Negeri atau Utang Jangka Panjang Lainnya.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau dikeluarkan oleh kreditur
atau pada saat Kewajiban timbul.
3.3.5 Ekuitas
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset
dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Saldo Ekuitas berasal dari Ekuitas awal
ditambah (dikurang) oleh Surplus/Defisit LO dan perubahan lainnya seperti koreksi nilai
persediaan, selisih evaluasi Aset Tetap dan lain-lain.
Sampai dengan tahun 2019 ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dalam
Laporan Keuangan telah menerapkan Kebijakan Kapitalisasi Pengeluaran dan Batasan
Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi. Dimana nilai minimum kapitalisasi untuk
belanja/perolehan aset tetap (barang modal) pada Pemerintah Kabupaten Sukabumi
ditetapkan sebagai berikut :
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin sama atau lebih Rp
1.000.000,00 (Satu Juta Rupiah).
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan atau lebih dari Rp.
10.000.000,00 ( Sepuluh Juta Rupiah).
c) Pengeluaran untuk per satuan asset tetap lainnya berupa barang bercorak
olahraga, hewan, ikan dan tanaman sama dengan atau lebih dari Rp. 1.
000.000,00 (Satu Juta Rupiah).
e) Belanja Modal yang mempunyai nilai asset tetap dibawah Nilai Satuan Minimum
Kapitalisasi Asset Tetap sebagaimana dimaksud dicatat di dalam buku inventaris
di luar pembukuan (ekstra kompertabel).
Dalam penyajian Aset tetap di Neraca per 31 Desember 2018, Dinas Kesehatan
Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menerapkan penyusutan atas Aset Tetap
sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
BAB IV
Sesuai struktur Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah untuk Laporan Realisasi
Anggaran SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi per 31 Desember tahun
anggaran 2019 adalah sebagai berikut :
Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah 2.940.788.381 2.674.523.462 90,95 1.990.997.100
Pendapatan Transfer - - -
Lain-Lain Pendapatan yang Sah - - -
Jumlah Pendapatan 2.940.788.381 2.674.523.462 90,95 1.990.997.100
Belanja
Belanja Operasi 2.341.513.337 2.304.307.735 98 1.456.595.779
Belanja Modal 537.153.750 513.107.229 95,52 186,813,727
Belanja Tidak Terduga
Jumlah Belanja 2.878.667.087 2.817.414.964 98 1.643.409.506
Transfer
Transfer/Bagi Hasil ke
Kab/Kota/Desa - - -
Jumlah Transfer - - -
Surplus/(Defisit) 1.002.287.587 139.670.127 13,94 0.00
Pembiayaan
Penerimaan Pembiayaan - - -
Pengeluaran Pembiayaan - - -
Pembiayaan Netto - - -
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran 1.002.287.587 139.670.127 13,94 0.00
1) Pendapatan
Uraian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Pajak Daerah - - - -
Pendapatan Retribusi Daerah 2.940.788.381 2.674.523.462 90,95 1.990.997.100
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang Dipisahkan - - - -
Lain-lain PAD yang Sah - - - 0.00
Jumlah Pendapatan Asli Daerah 2.940.788.381 2.674.523.462 90,95 1.990.997.100
Pendapatan Transfer
Transfer Pemerintah Pusat-Dana
Perimbangan
Pendapatan Lainnya - - - -
Jumlah Lain-lain Pendapatan yang Sah - - - -
Jumlah Pendapatan 2.940.788.381 2.674.523.462 90,95 1.990.997.100
a) Realisasi Pendapatan Asli Daerah per 31 Desember tahun 2019 sebesar Rp.
2.674.523.462,- atau 90,95 % dari target sebesar Rp 2.940.788.381,-
1. Pajak Daerah per 31 Desember tahun 2019 sebesar Rp 0,00 atau 0,00
% dari target sebesar Rp 0,00.
c) Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah per 31 Desember tahun 2019 sebesar
Rp 0,00 dan 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0,00.
2) Belanja
Rincian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)
Belanja
Belanja Operasi
Belanja Pegawai 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Barang dan Jasa 2.341.513.337 2.304.307.735 98,00 0.00
Belanja Hibah - - - -
Belanja Bantuan Sosial - - - -
Belanja Bantuan Keuangan - - - -
Jumlah Belanja Operasi 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Modal
Belanja Tanah 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Peralatan dan Mesin 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Gedung dan
Bangunan 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Jalan, Irigasi dan
Jaringan 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Aset Tetap Lainnya - - -
Belanja Aset Lainnya 0.00 0.00 0.00 -
Jumlah Belanja Modal 0.00 0.00 0.00
Belanja Tak Terduga
Belanja Tak Terduga - - - -
Jumlah Belanja Tidak
Terduga - - - -
Jumlah Belanja 0.00 0.00 0.00 0.00
Penjelasan lebih lanjut dari pos-pos belanja dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Belanja Operasi
Realisasi Belanja Operasi per 31 Desember tahun 2019 sebesar Rp. ……………
atau ………. % dari anggaran yang tersedia sebesar Rp ………………...
b. Belanja Modal
Rincian Anggaran 2019 (Rp) Realisasi 2019 (Rp) % Realisasi 2018 (Rp)
Belanja Tanah 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Peralatan dan Mesin 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Gedung dan Bangunan 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Jalan, Irigasi dan
Jaringan 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Aset Tetap Lainnya - - - 0.00
Belanja Aset Lainnya 0.00 0.00 0.00 -
3) Transfer
4) Surplus/Defisit
Per 31 Desember tahun 2019, dari anggaran Defisit sebesar (Rp ……………….)
realisasinya defisit sebesar (Rp. …………………….). Hal ini terjadi karena adanya
beberapa Belanja yang realisasinya masih rendah.
4) Kas di BLUD
Saldo Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) per 31 Desember 2018
dan 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp. …………………. dan Rp. 0,00 . Kas di
BLUD ini merupakan saldo pada 11 puskemsas yang telah menerapkan pola
pengelolaan keuangan Badan layanan Umum Daerah.
5) Piutang Lainnya
6) Penyisihan Piutang
7) Persediaan
8) Aset Tetap
Penambahan aset tetap selama tahun 2018 sebesar Rp. ……………… yaitu
terdiri dari :
- pengadaan yang berasal dari Belanja Modal tahun 2018 sebesar
Rp. ………………………….
- pengakuan asset tetap berasal dari belanja modal tanah yang belum dilakukan
pembayaran dan tercatat sebagai hutang per 31 Desember 2018 sebesar Rp.
……………………
- pengakuan asset tetap berasal dari belanja modal peralatan mesin yang belum
dilakukan pembayaran dan tercatat sebagai hutang per 31 Desember 2018
sebesar Rp. ………………………
- pengakuan asset tetap berasal dari belanja modal gedung dan bangunan yang
belum dilakukan pembayaran dan tercatat sebagai hutang per 31 Desember 2018
sebesar Rp. …………………………
- pengakuan asset tetap berasal dari belanja modal jalan, irigasi dan jaringan yang
belum dilakukan pembayaran dan tercatat sebagai hutang per 31 Desember 2018
sebesar Rp. ………………………….
- pengakuan asset tetap KDP berasal dari belanja modal gedung dan bangunan
yang belum dilakukan pembayaran dan tercatat sebagai hutang per 31 Desember
2018 sebesar Rp. ………………………….
- penetapan asset berupa kendaraan sepeda motor (8 unit) berdasarkan Surat
Keputusan Pengelola Barang Nomor 030/5612-BPKAD tanggal 28 Agustus 2018
senilai Rp. …………………………..
- penetapan asset berupa kendaraan sepeda motor (14 unit) berdasarkan Surat
Keputusan Pengelola Barang Nomor 030/6852.A-BPKAD tanggal 11 Oktober 2018
sebesar Rp. ………………………….
- penetapan asset berupa kendaraan mini bus (1 unit) berdasarkan Surat
Keputusan Pengelola Barang Nomor 030/8131-BPKAD tanggal 28 Nopember
2018 sebesar Rp. …………………………..
- penetapan asset berupa tanah bangunan berdasarkan Surat Keputusan Pengelola
Barang Nomor 590/4585-BPKAD tanggal 16 Juli 2018 sebesar Rp. 10.980.000,00
- penetapan asset berupa bangunan gedung berdasarkan Surat Keputusan
Pengelola Barang Nomor 590/4585-BPKAD tanggal 16 Juli 2018 sebesar Rp.
…………………………
- pengakuan asset gedung yang berasal dari Konstruksi Dalam Pengerjaan yang
sudah selesai pengerjaannya sebesar Rp. …………………………..
- pengakuan aset gedung yang berasal dari belanja modal jalan, jaringan dan
irigasi sebesar Rp. ……………………….
- pengakuan aset jalan, jaringan dan irigasi yang berasal dari belanja modal
gedung sebesar Rp. ………………………..
- pengakuan aset jalan, jaringan dan irigasi yang berasal dari belanja modal
peralatan mesin sebesar Rp. ……………………….
- pengakuan aset KDP yang berasal dari belanja modal gedung yang masih belum
selesai pengerjaanya sebesar Rp. ………………………..
- pengurangan aset gedung ke aset jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp.
………………..
- pengurangan aset gedung dari belanja modal gedung yang kelebihan
pembayaran Rp. ……………………….
- pengurangan aset peralatan mesin ke aset jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp.
………………………….
- penyusutan asset sebesar Rp. ………………………………
Jadi saldo Aset Tetap per 31 Desember 2018 sebesar Rp ………….. terdiri
dari:
Tanah Rp 0.00
Peralatan dan Mesin Rp 0.00
Gedung dan Bangunan Rp 0.00
Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 0.00
Aset Tetap Lainnya Rp 0.00
Konstruksi dalam
0.00
Pengerjaan Rp
Akumulasi Penyusutan (0.00)
Jumlah Rp 0.00
Harga perolehan aset tetap berupa Jalan, Irigasi dan Jaringan sebesar
Rp ………………………. adalah nilai Bangunan Jalan, Jembatan, Sarana Air Bersih,
dan instalasi.
31 Desember 2018
Nama Kegiatan 31 Desember 2017 (Rp)
(Rp)
Dinas Kesehatan
Perencanaan Detail Engineering Design RSUD Sagaranten
Kabupaten Sukabumi (Bantuan Provinsi 2012) 0.00 0.00
Bantuan Keuangan di Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi 0.00 0.00
untuk Kegiatan Detail Engineering Design Instalasi Pengolahan
Air Limbah dan Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya
Pemantauan Lingkungan RSUD Sagaranten (Bantuan Provinsi
2012)
Rehab/pembangunan puskesmas Cicurug yang belum selesai 0.00 0.00
(80%)
Rehab/pembangunan puskesmas Jampang Tengah.yang
belum selesai (80%)
Penambahan ruangan puskesmas Cisaat (95%) 0.00
Perkuatan talud Bangunan Farmasi RSUD Sagaranten (85%) 0.00 0.00
Penambahan ruangan pustu Padajaya Kec Jampangkulon 0.00
(85%
Penambahan ruangan pustu Cimunding Kec Jampangtengah 0.00
(90%)
Rehab puskesmas PONED Ciambar (80%) 0.00
Penambahan ruangan puskesmas Gegerbitung (85%) 0.00
Rehab puskesmas PONED Lengkong (95%) 0.00
Penambahan ruamgan puskesmas Caringin (85%) 0.00
Rehab pustu Munjul Puskesmas Nagrak (85%) 0.00
Pemagaran puskesmas Cidadap (55%) 0.00 0.00
Penambahan ruangan puskesmas Sukalarang (95%) 0.00
Rehab pustu Cikangkung (90%) 0.00 0.00
Penambahan ruangan puskesmas Parungkuda (85%) 0.00
Pemagaran RSUD Sagaranten (62%) 0.00 0.00
Pengawasan rehab puskesmas dan pustu (85%) 0.00 0.00
Pengawasan penambahan ruangan puskesmas dan pustu
(90%)
Surade 0.00 0.00
Cicurug 0.00 0.00
BU 0.00 0.00
Pembangunan instalasi farmasi puskesmas Cibitung (uang 0.00
muka 30% dari Rp. 149.400.000)
DED Pembangunan puskesmas Sagaranten 0.00
Pembangunan gedung laboratorium RSUD Sagaranten 0.00
Pembangunan gedung laundry RSUD Sagaranten 0.00
Pembangunan gedung radiologi RSUD Sagaranten 0.00
Pembangunan gedung perawatan kebidanan dan penyakit 0.00
kandungani RSUD Sagaranten
9) Akumulasi Penyusutan
Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2018 dan 2017
masing-masing sebesar Rp (……………….) dan Rp (…………………….).
Saldo Aset Tidak Berwujud per 31 Desember 2018 dan 2017 masing-
masing sebesar Rp …………………. dan Rp. ……………………. Saldo Aset tidak
Berwujud meliputi Software lainnya.
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2018 dan 2017 sebesar Rp ……… dan
Rp …………... Mutasi aset lain-lain selama tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Aset Tetap Rusak Berat adalah Aset Tetap berupa barang bergerak dan
barang tidak bergerak yang kondisinya rusak berat dan dicatat sebesar Rp 1,00
untuk setiap jumlah/volume per jenis barang.
Saldo Aset Tetap dengan kondisi rusak berat per 31 Desember 2018
sebesar Rp 1.529,00 meliputi :
Peralatan dan Mesin Rp 0.00
Gedung dan Bangunan Rp 0.00
Jalan, Irigasi dan Jaringan Rp 0,00
Aset Tetap Lainnya Rp 0,00
Jumlah Rp 0.00
Saldo aset lain-lain berupa aset rusak berat per 31 Desember 2018 sebesar
Rp ………….. adalah akibat dari penetapan neraca awal tahun 2007.
Saldo Utang Beban per 31 Desember 2018 dan 2017 adalah sebesar Rp.
0,00 dan Rp. 0,00.
Saldo Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2018 dan 2017
adalah sebesar Rp. Rp. …………….. dan Rp. ………………………. . Saldo utang
tersebut antara lain merupakan utang kepada beberapa Rumah Sakit atas
pelayanan kesehatan peserta Jamkesda, utang kepada pihak ketiga penyedia jasa
atas belanja barang dan jasa, serta utang atas pemakaian listrik, telepon dan
internet bulan Desember 2018. Saldo utang jangka pendek lainnya dapat dirinci
sebagai berikut:
31 Desember 2017
Uraian 31 Desember 2018 (Rp)
(Rp)
Utang pada BLUD RSUD Sekarwangi - 0.00
Utang pada BLUD RSUD Palabuhanratu - 0.00
Utang pada BLUD RSUD Jampang Kulon - 0.00
Utang pada RS lainnya 0.00 0.00
Utang pada pihak ketiga (dari belanja kapitasi 0.00 0.00
JKN dan BLUD)
Utang pada pihak ketiga 0.00
14) Ekuitas
Beban
Beban Operasi
Beban pegawai-LO 0.00 0.00 0.00 0.00
Beban Persediaan 0.00 0.00 0.00 0.00
Beban Jasa 0.00 0.00 0.00 0.00
Beban Pemeliharaan 0.00 0.00 0.00 0.00
Beban Perjalanan Dinas 0.00 0.00 0.00 0.00
Beban Bunga - - - -
Beban Subsidi - - - -
Beban Hibah - - - -
Beban Bantuan Sosial 0.00 - 0.00 -
1) Pendapatan – LO
Jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)-LO Tahun Anggaran 2018 dan Tahun
Anggaran 2017 adalah masing-masing sebesar Rp. ………………… dan Rp.
……………………. Pendapatan Asli Daerah-LO Pemerintah Kabupaten Sukabumi
terdiri dari:
Kenaikan/
Uraian Saldo 2018 (Rp) Saldo 2017 (Rp) %
(Penurunan)
Pendapatan
Pendapatan Asli Daerah 0.00 0.00 0.00 0.00
Pendapatan Pajak Daerah - - -
0.00 0.00 0.00 0.00
Pendapatan Retribusi Daerah
Jumlah Pajak Daerah-LO Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2017
adalah masing-masing sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00.
Jumlah Retribusi Daerah-LO pada Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran
2017 adalah masing-masing sebesar Rp. …………………. dan Rp.
……………………… dengan rincian:
Kenaikan/
Rincian TA. 2018 TA. 2017 %
(Penurunan)
Retribusi Balai Pengobatan/ 0.00 0.00 0.00 0.00
Puskesmas
Retribusi Pemeriksaan Calon 0.00 0.00 0.00 0.00
Mempelai
Retribusi Laboratorium Patologi 0.00 0.00 0.00 0.00
Klinik
Retribusi Pemeriksaan Kesehatan 0.00 0.00 0.00 0.00
Calon Haji
Pelayanan Kesehatan di Puskesmas 0.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah 0.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah Lain-lain Pendapatan asli Daerah yang Sah Tahun Anggaran 2018
dan Tahun Anggaran 2017 adalah masing-masing sebesar Rp......................
dan Rp. ........................... dengan rincian:
Kenaikan/
Rincian TA. 2018 TA. 2017 %
(Penurunan)
Hasil Penjualan Aset Daerah yang
- - - -
Tidak Dipisahkan
Penerimaan Jasa Giro - - - -
Penerimaan Bunga Deposito - - - -
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah - - - -
Pendapatan Denda Keterlambatan
- - - -
Pelaksanaan Pekerjaan
Pendapatan Denda Pajak - - - -
Pendapatan Denda Retribusi - - - -
Pendapatan dari Pengembalian - - - -
Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum - - - -
Pendapatan dari Angsuran/ Cicilan
- - - -
Penjualan
Pendapatan Hasil Pengelolaan Dana
- - - -
Bergulir
2. Pendapatan Transfer
Jumlah pendapatan transfer tahun anggaran 2018 dan tahun anggaran 2017
adalah masing-masing sebesar Rp. 0,00 Dan Rp. 0,00.
Jumlah surplus non operasional-LO tahun anggaran 2018 dan tahun anggaran
2017 adalah masing-masing sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00.
Jumlah pendapatan luar biasa-LO tahun anggaran 2018 dan tahun anggaran
2017 adalah masing-masing sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00.
2) Beban
Jumlah Beban Pemerintah Kabupaten Sukabumi tahun 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp. ……………………….. dan Rp. ……………………………...
Kenaikan/
Rincian TA. 2018 (Rp) TA. 2017 (Rp) %
(Penurunan)
Beban
Beban Operasi
Beban Pegawai 0.00 0.00 0.00 0.00
Beban Persediaan 0.00 0.00 0.00 0.00
Beban Jasa 0.00 0.00 0.00 0.00
Penjelasan lebih lanjut dari pos-pos beban dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Beban Operasi
Beban Operasi adalah beban yang timbul akibat adanya kegiatan sehari-hari
Pemerintah Daerah yang memberi manfaat jangka pendek.
Jumlah Beban Operasi tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp. ……………………….. dan Rp. ………………………..
1. Beban Pegawai
Beban pegawai adalah beban atas kompensasi, baik dalam bentuk uang
maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang diberkan kepada pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil
(PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh Pemerintah yang belum
berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Jumlah Beban Pegawai tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp. ……………… dan Rp. ………………………. Rincian Beban pegawai adalah
sebagai berikut:
Kenaikan/
Rincian TA. 2018 (Rp) TA. 2017 (Rp) %
(Penurunan)
Gaji dan Tunjangan 0.00 0.00 0.00 0.00
Tambahan Penghasilan PNS 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Insentif Pemungutan 0.00 0.00
- -
Retribusi
Honorarium PNS 0.00 0.00 0.00 0.00
Honorarium Non PNS 0.00 0.00 0.00 0.00
Belanja Pegawai Pengelolaan
BLUD 0.00 - 0.00 0.00
Jumlah 0.00 0.00 0.00 0.00
2. Beban Persediaan.
Kenaikan/
Rincian TA. 2018 (Rp) TA. 2017 (Rp) %
(Penurunan)
Bahan Pakai Habis 0.00 0.00 0.00 0.00
Persediaan/Bahan Material 0.00 0.00 0.00 0.00
Cetak dan Penggandaan 0.00 0.00 0.00 0.00
Pakaian Dinas dan Atributnya 0.00 0.00 0.00 0.00
Pakaian Kerja 0.00 0.00 0.00 0.00
Pakaian Batik/Olahraga 0.00 0.00 0.00 -
Barang untuk Diserahkan 0.00 0.00 0.00
kepada Masyarakat/Pihak ketiga 0.00
3. Beban Jasa
Jumlah Beban Jasa Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp. 153.567.187.356,00 dan Rp. 132.640.018.276,00. Beban ini antara lain
meliputi :
Kenaikan/
Rincian TA. 2018 (Rp) TA. 2016 (Rp) %
(Penurunan)
Jasa Kantor 0.00 0.00 0.00 0.00
Jasa Premi Asuransi 0.00 0.00 0.00 -
Sewa 0.00 0.00 0.00 0.00
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
Sewa Sarana Mobilitas 0.00 0.00 0.00 0.00
Sewa Perlengkapan dan Peralatan 0.00 0.00 0.00 0.00
Kantor
4. Beban Pemeliharaan
Kenaikan/
Rincian TA. 2018 (Rp) TA. 2017 (Rp) %
(Penurunan)
Perawatan Kendaraan Bermotor 0.00 0.00 0.00 0.00
Pemeliharaan 0.00 0.00 0.00 0.00
Pe,eliharaan Pengelolaan BLUD 0.00 - 0.00 -
Jumlah 0.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah Beban Perjalanan Dinas Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp. ...................... dan Rp. .............................
6. Beban Bunga
Jumlah Beban Bunga Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0,00 dan Rp. 0,00.
7. Beban Subsidi
Jumlah Beban Subsidi Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0,00 dan Rp. 0,00.
8. Beban Hibah
Jumlah Beban Hibah Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar
Rp. 0,00 dan Rp. 0,00.
Jumlah Beban bantuan sosial Tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing
sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00.
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah
masing-masing Rp. ………………………. dan Rp. ……………….. Rincian beban
Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2018 dan Tahun 2017 adalah
sebagai berikut :
Kenaikan/
Rincian TA. 2018 (Rp) TA. 2017 (Rp) %
(Penurunan)
Beban Penyusutan
‘- Peralatan dan Mesin 0.00 0.00 0.00 0.00
‘- Gedung dan Bangunan 0.00 0.00 0.00 0.00
‘- Jalan, Irigasi dan Jaringan 0.00 0.00 0.00 0.00
‘- Aset Tetap Lainnya -
Jumlah Beban Penyusutan 0.00 0.00 0.00 0.00
Beban Amortisasi
‘- Beban Amortisasi Aplikasi - - - -
‘-Beban Amortisasi ATB 0.00 0.00 0.00 0.00
Lainnya
Jumlah Beban Amortisasi 0.00 0.00 0.00 0.00
Jumlah Beban Penyusutan dan 0.00 0.00 0.00 0.00
Amortisasi
Jumlah Beban Penyisihan piutang untuk Tahun 2018 dan 2017 adalah
masing-masing Rp. 0,00 dan Rp.0,00.
Kenaikan/
Rincian TA. 2018 (Rp) TA. 2017 (Rp) %
(Penurunan)
Beban Lain-lain 0.00 0.00 0.00 0.00
Makanan dan Minuman 0.00 0.00 0.00 0.00
Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan 0.00 0.00 0.00 0.00
Bintek PNS
Beban Lain-lain Pengelolaan 0.00 0.00 0.00 0.00
Dana BLUD
Jumlah Beban Lain-lain 0.00 0.00 0.00 0.00
b. Beban Transfer
Jumlah Beban tahun 2018 dan 2017 adalah masing-masing sebesar Rp. 0,00 dan
Rp. 0,00.
3) Surplus/Defisit -LO
Jumlah Surplus/Defisit-LO Tahun Anggaran 2018 dan Tahun Anggaran 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp. (0.00) dan Rp. (0.00).
1) Ekuitas Awal
Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2018 dan 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp. ………………. dan Rp. ……………….. .
2) Surplus/Defisit-LO
Jumlah Selisih Reavaluasi aset tetap untuk tahun 2018 dan 2017 adalah
masing-masing sebesar Rp. 0,00 dan Rp. 0,00.
Jenis Aset Tetap Koreksi
1. Peralatan Mesin 0,00
2. Bangunan Tempat Kerja 0,00
3. Bangunan Tempat Tinggal 0,00
Jumlah 0,00
Jumlah koreksi lain-lain untuk tahun 2018 dan 2017 adalah masing-
masing sebesar Rp. (0.00) dan Rp. (0.00). Jumlah koreksi tersebut
adalah nilai penghapusan gedung yang diusulkan pada tahun 2016 tetapi
baru dihapuskan pada tahun 2017.
BAB V
2. Menjamin tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan dasar yang merata dan
berkualitas;
Sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Kesehatan
adalah sebagai berikut:
Adapun strategi yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi tersebut adalah
sebagai berikut :
Untuk dapat mewujudkan visi dan misi Dinas Kesehatan tersebut di atas, maka
telah disepakati rumusan arah kebijakan teknis sebagai berikut:
BAB VI
PENUTUP
Demikian Catatan atas Laporan Keuangan ini disusun agar dapat menjelaskan
secara lengkap Pos-pos Laporan Keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi.
NAMA
NIP.