Makalah PPKN
Makalah PPKN
Oleh:
1. Syamsuddin. S
2. Jusriani
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami
juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang
Sistem Filsafat”
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan kekurangan, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................... 4
A. Latar belakang....................................................................................... 4
B. Rumusan masalah.................................................................................. 5
C. Tujuan pembahasan.............................................................................. 5
BAB II. PEMBAHASAN.......................................................................................... 6
1. Pengertian pancasila dan filsafat.......................................................... 6
2. Objek kajian filsafat pancasila.............................................................. 9
3. Pancasila melalui pendekatan dasar ontologis, Epistemologis,
Aksikologis............................................................................................ 10
4. Hakikat pancasila................................................................................ 13
BAB III. PENUTUP...............................................................................,.............. 15
A. Kesimpulan......................................................................................... 15
B. Saran................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA................................................................... ....................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila adalah dasar dari falsafah Negara Indonesia, sebagaimana
tercantumdalam pembukaan UUD 1945. Oleh karena itu, set iap warga
Negara Indonesia wajibuntuk mempelajari, menghayati, mendalami dan
menerapkan nilai-nilai pancasila dalamsetiap bidang kehidupan.Dalam kehidupan
bangsa Indonesia, diakui bahwa nilai-nilai pancasila adalahfalsafah hidup
atau pandangan yang berkembang dalam sosial-budaya Indonesia. Nilai
pancasila dianggap nilai dasar dan puncak atau sari dari budaya bangsa. Oleh karena
itu,nilai ini diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
5
BAB ll
PEMBAHASAN
Filsafat adalah suatu bidang ilmu yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan
manusia. Istilah 'filsafat' secara etimologis merupakan padanan kata falsafah (Arab)
dan philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa Yunani filosofia (philosophia).
Sementara itu, pada hakikatnya, Pancasila memiliki sistem nilai yang didapat dari
pengertian nilai-nilai dasar luhur kebudayaan bangsa Indonesia.Dari unsur-unsur
kebudayaan tersebut berakar dan mengalir sehingga membuat secara keseluruhan
menjadi terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.
Melalui penjelasan tersebut bisa disimpulkan, Pancasila sebagai suatu produk
filsafat yang digunakan sebagai suatu pandangan hidup.
Filsafat Pancasila juga memiliki fungsi dan peran sebagai pedoman dan pegangan
sikap, tingkah laku serta perbuatan dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk bangsa Indonesia.
Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang filsafat Pancasila, bisa
membaca pengertian para ahli maupun fungsinya.
6
Filsafat Pancasila mulai mengalami perubahan, melalui para filsuf yang
lahir dari Depdikbud. Semua elemen Barat disingkirkan dan diganti dengan
interpretasi dalam budaya Indonesia (Pancasila truly Indonesia).
3. Ruslan Abdulgani
Menurut Ruslan Abdulgani, Pancasila itu adalah filsafat dari negara yang
terlahir sebagai ideologi kolektif (cita-cita bersama) seluruh rakyat dan
bangsa Indonesia.
4. Notonagoro
Notonagoro mengatakan bahwa filsafat Pancasila memberikan
pengetahuan dan pengertian ilmiah mengenai hakikat Pancasila.
Menurutnya, secara ontologi, kajian Pancasila sebagai filsafat
dimaksudkan untuk mengetahui hakikat dasar sila-sila yang terkandung di
dalam Pancasila.pancasil
7
Filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai cara hidup dari Indonesia.
Dengan kata lain, Pancasila merupakan pedoman dan instruksi dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Menjadi Falsafah Hidup Bangsa
Filsafat Pancasila memiliki fungsi kesatuan bangsa. Hal ini dikarenakan
pandangan bahwa Pancasila mengandung nilai kepribadian yang paling
tepat dan sesuai dengan bangsa Indonesia.
Pancasila juga dianggap sebagai nilai yang paling bijaksana, paling adil, dan
paling tepat untuk menyatukan seluruh rakyat Indonesia.
6. Sebagai Dasar Negara
Filsafat Pancasila berfungsi sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan
atau penyelenggaraan negara. Segala sesuatu yang ada dalam kehidupan
bangsa Indonesia, baik rakyat, pemerintah, wilayah maupun aspek negara
lainnya, harus didasarkan pada Pancasila.
7. Memberi Hakikat Kehidupan Bernegara
Filsafat Pancasila memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan
mendasar atau sangat mendasar, seperti sifat kehidupan negara. Dengan
filsafat Pancasila, kita dapat mengetahui sifat kehidupan pedesaan dan
semua aspek yang memiliki hubungan erat dengan kehidupan sosial dan
kelangsungan hidup negara.
8.Memberi Substansi tentang Hakikat Negara, Ide Negara ,dan Tujuan
Bernegara
Dengan filsafat Pancasila kita dapat menemukan kebenaran yang penting
tentang sifat negara, gagasan negara, dan tujuan negara Indonesia. Hal ini
dikarenakan adanya substansi yang memiliki kebenaran universal bagi
bangsa Indonesia selama berabad-apancasila
8
dengan kehidupan negara. Hal ini dapat tercermin dalam berbagai contoh
Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah.
9
merupakan suatu ajaran atau sistem nilai, baik berupa pandangan hidup
(filsafat hidup) maupun sebagai cita-cita hidup atau ideologi. Misalnya,
paham-paham individualisme, kapitalisme, sosialisme, ideologi komunisme,
ideologi zionisme, ideologi pan-Islamisme, ideologi nasionalisme, dan
sebagainya.
10
sebagai sebab, adapun negara adalah sebagai akibat. Sebagai suatu sistem
filsafat landasan sila-sila pancasila itu dalam hal isinya menunjukkan suatu
hakikat makna yang bertingkat, serta ditinjau dari keluasannya memiliki
bentuk bertingkat.
Epistemologi
Sebagai suatu ideologi maka pancasila memiliki tiga unsur pokok agar
dapat menarik loyalitas dari pendukungnya yaitu;
11
nilai-nilai dasarnya yaitu filsafat pancasila. Oleh karena itu dasar epistimologis
pancasila tidak dapat dipisahkan dengan konsep dasarnya tentang hakikat
manusia
Aksikologis
Istilah Aksiologi berasal dari bahasa Yunani axios yang artinya nilai,
manfaat, dan logos yang artinya pikiran atau ilmu. Aksiologi adalah teori nilai,
yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik. bidang yang diselidiki
adalah hakikat nilai, kriteria nilai, dan kedudukan metafisiska suatu nilai. Nilai
(value dalam bahasa inggris) berasal dari bahasa Latin valere yang artinya
kuat, baik, dan berharga.
Pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa saja
yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. Banyak
pandangan tentang nilai terutama dalam menggolongkan nilai dan
penggolongan tersebut amat beraneka ragam tergantung pada sudut
pandangnya msing-masing.
12
dalam kenyataannya ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah bila mana
dibandingkan satu dangan yang lainnya.
4. Hakikat pancasila
13
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat Pancasila
adalah sesuatu yang terkandung dalam nilai-nilai yang terdapat pada sila
Pancasila yang harus dijadikan sebab, sehingga dijadikan sebagai dasar negara.
Pancasila menunjukan hakikat atau subtansi Pancasila yaitu dasar atau kata dasar
Tuhan, manusia, rakyat, dan adil. Mendapatkan awalan serta akhiran ke-an, per-
an, ke-tuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Hakikat atau
substansi memiliki sifat abstrak, umum, universal, mutlak, tetap, tidak berubah,
terlepas dari situasi, tempat dan waktu.
(a) hakikat abstrak, disebut hakikat jenis atau hakikat umum pribadipribad
memiliki unsur-unsur yang sama, tetap dan tidak berubah. Sifat tetap dan tidak
berubah tersebut karena dari sejak dahulu sampai sekarang diakui oleh umat
manusia,
(b) hakikat pribadi yaitu unsuru-unsur yang tetap yang menyebabkan segala
sesuatu yang bersangkutan tetap dalam diri pribadi
(c) hakikat konkrit yaituu sesuatu yang secara nyata dan jelas. Setiap manusia
dalam kenyataannya. Hakikat konkrit ini sebagai pedoman praktis dalam
kehidupan berbangsa dan negara Indonesia yang sesui dengan kenyatan sehari-
hari, tempat, keadaan, dan waktu.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari apa yang telah dijelaskan di atas, Pancasila merupakan kesatuan yang
tidak bisa dipisahkan, karena dalam masing-masing sila tidak bisa di tukar tempat
atau dipindah. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila merupakan pandangan hidup
bangsa dan negara Indonesia. Dan filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan
karena memiliki logika, metode dan sistem.
B. SARAN
Saran yang dapat dipetik dari materi ini adalah agar seluruh masyarakat
mengetahui seberapa penting Pancasila dan dapat mengamalkan nilai-nilai sila
dari pancasila dengan baik dan benar, serta tidak melecehkan arti penting
pancasila.
15
DAFTAR PUSTAKA
Heri Herdiawanto dan Jumanta Hamdayama, 2010. Cerdas, Kritis, Dan Aktif
Berwarganegara (Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi).
ERLANGGA : Jakarta.
https://www.bola.com/ragam/read/4424273/pengertian-filsafat-pancasila-ketahui-
fungsi-dan-tujuannya
http://muhammadhamudi.blogspot.com/2017/03/dasar-ontologis-epistemologi-
dan.html?m=1
https://www.slideshare.net/chawhytz/pancasila-sebagai-sistem-filsafat-
24861116#:~:text=PENJABARAN%20FILSAFAT%20TERHADAP%20P
ANCASILA%20%EF%82%97,%EF%82%97%20Persatuan%20indonesia.
16