Null 5
Null 5
Oleh
Wintoro
A. Definisi
Hipertensi atau lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah suatu
keadaan dimana sesorang mengalami peningkatan darah diatas normal yaitu lebih
tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90
jantung kronis, yang disebabkan karena peningkatan tekanan darah, baik secara
B. Etiologi
1. Hipertensi Esensial
Sampai saat ini penyebab Hipertensi esensial tidak diketahui dengan pasti.
2. Hipertensi Primer
Hipertensi primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi
3. Hipertensi Sekunder
4. Hipertensi Maligna
C. Patofisiologi
(difus). Belum ada perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif ventrikel
kiri. Pada stadium selanjutnya, akibat hipertensi yang terus menerus, maka
hipertropi menjadi tak teratur (eksentrik). Pada kondisi ini terjadi penurunan
fungsi pompa ventrikel secara menyeluruh yang berakibat pada penurunan fraksi
konsumsi oksigen otot jantung, serta penurunan efek mekanik pompa jantung.
Kondisi ini akan lebih diperburuk bila terjadi penyakit jantung koroner.
1. Penebalan arteri koroner, yaitu bagian dari hiprtrophy umum otot polos
pembuluh darah seluruh tubuh. Kemudian terjadi retensi garam dan air yang
tahanan perifer.
D. Manifestasi Klinis
1. Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan
tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa.
Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan
2. Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai
pertolongan medis.
rangsangan simpatik yang kronik. Jantung berdenyut lebih cepatdan kuat. Terjadi
hiper sirkulasi yang mungkin diakibatkan oleh peningkatan aktifitas dan system
mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertropi ventrikel kiri dan
E. Pemeriksaan Penunjang
dan jantung.
fungsi.
kategori pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi dan pengobatan
penyakit jantung hipertensi. Tekanan darah ideal adalah kurang dari 140/90 pada
pasien tanpa penyakit diabetes dan penyakit ginjal kronik dan kurang dari 130/90
1. Pengaturan Diet
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau
2. Olahraga Teratur
menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dinjurkan untuk
dengan kejadian hipertensi dan LVH. Jadi penurunan berat badan adalah hal
yang sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah. Penurunan berat badan
blocker dan kombinasi alpha dan beta blocker, calcium channel blockers,
hydralazine. Hampir pada semua pasien memerlukan dua atau lebih obat
Edema paru
Sesak
Gangguan pertukaran
gas
A. Pengkajian
suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data ini dari berbagai sumber
(Nursalam 2011)
1. Identitas klien
2. Riwayat kesehatan :
3. Pemeriksaan fisik.
4. Pemeriksaan diagnostic
b. Rontgen foto
c. Pemeriksaan hematologi
d. Pemeriksaan urinalisa
e. Elektrokardiografi (EJG)
keluhan nyeri pada dada, wajah meringis, gelisah sampai adanya perubahan
bunyi jantung ekstra (S3, S4), nyeri dada, nadi perifer tak teraba,
ekstremitas dingin.
1. Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan perawatan 1. Pertahankan tirah baring pada fase akut
dengan iskemik jaringan. diharapkan : 2. Lakukan tindakan distraksi dan relaksasi,
1. pasien mampu melaporkan adanya ciptakan lingkungan yang tenang
pengurangan rasa nyeri/nyeri 3. Minimalkan aktivitas vasokonstriksi yang dapat
terkontrol, meningkatkan nyeri seperti batuk panjang,
2. pasien mampu mengungkapkan membungkuk dll.
metode pengurangan nyeri 4. Kolaborasi pemberian analgesic
3. pasien mengikuti theraphy
farmakologi yang diberikan untuk
mengurangi nyeri.
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
2 Kerusakan pertukaran gas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi
perawatan diharapkan pasien dada.
berhubungan dengan tidak
menunjukan ventilasi yang 2. Tinggikan posisi kepala dan Bantu dalam
adekuatnya ventilasi. adekuat/ oksigenasi dengan GDA mengubah posisi.
3. Bantu pasien mengatasi ketakutan dalam bernafas
4. Kolaborasi pemberian oksigen tambahan
3 Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji frekuensi dan irama jantung
berhubungan dengan perawatan diharapkan pasien 2. Catat bunyi jantung
perubahan kontraktilitas menunjukan tanda vital dalam 3. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis
miokard, perubahan irama batas yang dapat diterima, bebas 4. Kaji perubahan pada sensori seperti letargi,
dan frekuensi jantung, dari gejala gagal jantung, bingung, cemas, depresi.
peubahan struktur ventrikel 5. Berikan istirahat dengan lingkungan yang tenang,
kiri. Bantu pasien menghindari stress
6. Kolaborasi pemberian oksigen dengan
kanul/masker sesuai indikasi.
7. Kolaborasi pemberian vasodilator
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
4 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji respon pasien terhadap aktivitas, perhatikan
perawatan diharapkan : adanya perubahan tanda vital, dipsnoe, nyeri dada,
berhubungan dengan
1. pasien mampu berpartisipasi kelelahan yang berlebihan.
kelelahan umum. dalam aktivitas yang 2. Intruksikan pasien tentang cara penghematan energi
diinginkan, dan lakukan aktivitas secara perlahan.
2. melaporkan peningkatan 3. Dorong pasien untuk melakukan aktivitas secara
toleransi terhadap aktivitas bertahap jika dapat ditolerir, beri bantuan sesuai
yang dapat diukur. dengan kebutuhan.
Brunner & Suddarth, 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta.
EGC.