Anda di halaman 1dari 24

I.

PENDAHULUAN

Manajemen adalah proses yang menggerakkan tindakan-tindakan dalam usaha


kerjaama manusia, sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar tercapai.
Setiap manusia, Anda dan kita semuanya dalam perjalanan hidup ini selalu akan
manjadi anggota dari berbagai macam organisasi, seperti organisasi sekolah,
organisasi perusahaan, organisasi pemerintahan, militer, dan sebagainya yang
memerlukan adanya manajemen. Organisasi ini mempunyai kesamaan dasar dalam
pengelolaannya, tetapi akan berbeda dalam gaya pengelolaan dan tujuannya.
Misalnya, sebuah organisasi rumah sakit akan dikelola dengan gaya formal atau
serius untuk mendapatkan penghasilan dibandingkan dengan organisasi
kemahasiswaan yang dikelola dengan gaya informal atau tidak untuk menghasilkan
pendapatan yang berorientasi laba. Tetapi pada dasarnya fungsi-fungsi manajemen
tersebut adalah bersifat universal.
Fungsi-fungsi manajemen adalah sama dimana saja pada waktu kapan saja anda
berada dalam sebuah organisasi. Fungsi manajerial akan sama untuk organisasi
berukuran besar, sedang, maupun kecil, dan sebagainya.
Tercapainya Tujuan dari suatu yang hendak kita inginkan secara efektif dan efisisen
jika kita dpat mengelola dan mempunyai manajemen yang baik.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian manajemen
2. Apa manfaat manajemen, mengapa manajemen dibutuhkan
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen sebagai seni, ilmu, dan proses
4. Apa fungsi-fungsi manajemen
5. Apa yang menjadi area pembahasan poac

PENGANTAR MANAJEMEN 1
III. PEMBAHASAN

A. DEFINISI MANAJEMEN

Seperti banyak bidang studi lainnya yang menyangkut manusia, manajemen sulit
didefinisikan. Dalam kenyataannya sulit didefinisikan, tidak ada definisi manajemen
yang telah diterima secara universal. Mernurut Mary Parker Follet mendefinisikan
manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi
ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui
pengaturan orang-orang lain untuk melakukan berbagai tugas yang mungkin
diperlukan, atau berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.

Menurut Stoner, manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer, tanpa
memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka, harus melaksanakan
kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang
mereka inginkan.

Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen yaitu

a. Perencanaan berarti bahwa para manajer memikirkan kegiatan-kegiatan mereka


sebelum dilaksanakan. Berbagai kegiatan ini biasanya didasarkan pada berbagai
metode, rencana, atau logika, bukan hanay atas dasar dugaan atau firasat.
b. Pengorganisasian berarti bahwa para manajer mengkoordinasikan sumber daya-
sumber daya manusia dan material organisasi. Kekuatan suatu organisasi
terletak pada kemamapuan untuk menyusun berbagai sumber daya dalam
mencapai suatu tujuan. Semakin terkoordinasi dan terintegrasi kerja sebuah
organisasi, semakin efektif pencapaian tujuan-tuuan organisasi.
c. Pengarahan berarti bahwa para manajer mengarahkan, memimpin, dan
mempengaruhi para bawahan. Manajer tidak melakukan semua kegiatan sendiri,
tetapi menyelesaikan tugas-tugasnya melalui orang-orang lain. Mereka juga
tidak sekedar memberikan pemerintah, tetapi menciptakan iklim yang dapat
membantu para bawahan melakukan pekerjaan secara optimal.

PENGANTAR MANAJEMEN 2
d. Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin bahwa organsasi
bergerak ke arah tujuan-tujuannya, apabila ada kegiatan yang tidak sesuai
dengan jalur yang benar maka para manajer harus membetulkannya.

Dari definisi diatas terlihat bahwa stoner telah menggunakan kata-kata proses bukan
seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah
kemampuan atau keterampilan pribadi . suatu proses adalaha cara sistematis untuk
melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer,
tanpa memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka, harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-
tujuan yang mereka inginkan.

B. MANFAAT MANAJEMEN
Bagi suatu negara yang sudah maju kemampuan manajemen sudah merupakan suatu
kebutuhan sebagai alat bantu dalam mencapai suatu tujuan, bahkanmanjemen sudah
dijadikan sebagai kebutuhan pokok dalam pengendalian dan pengoperasionalan
kegiatan baik bagi suatu organisasi yang bersifat profit maupun non profit.
Bahkan lebih dari itu bahwa dinegara yang sudah maju manajemen sudah dijadikan
suatu profesi tersendiri. Kecakapan manajemen merupakan suatu keahlian/profesi yang
sanagt penting untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan manusia .

Adapun manfaat atau kegunaan dalam penerapan kemampuan ilmu manajemen sebagai
berikut:
1. Untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien
2. Untuk menjaga keseimbnagn diantar tujuan-tujuan yang saling bertentangan
(antar tujuan, sasaran, dan kegiata)
3. Untuk memperoleh ketteraturan dan ketertiban serta kedisiplinan
4. Untuk memperjelas mekanisme kerja/alur kerja serta pembagian beban kerja ,
wewenang dan tanggung jawab diantara kelompok atau satuan kerja.
5. Untuk menghindarkan terjadinya mis-manajemen atau ketimpangan/
kesimpangsiuran dalam pekerjaan,dll.

PENGANTAR MANAJEMEN 3
Mengapa manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi, karena tanap manajemen,
semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit, ada tiga alasan utama
yang disampaikan oleh George R. Terry, mengapa manajemen dibutuhkan:
a. Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan
organisasi dan pribadi.
b. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara
tujuan-tujuan,sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan
dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi, seperti pemilik dan
karyawan, mau[un kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat
kerja,asosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah.
c. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas. Suatu kerja organisasi dapat diukur
dengan banyak cara yang berbeda. Salah stu cara yang umum adalah efisiensi
dan efektifitas.

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS


Dua konsepsi utama untuk mengukur prestasi kerja (performance) manajemen
adalah efisiensi dan efektifitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan dengan benar. Ini merupakan konsep matematik, atau merupakan
perhitunngan ratio antar keluaran (output) dan masukan (input0. Seorang manajer
efisien adalah seseorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil produktivitas,
performance) dibanding masukan-masukan (tenaga kerja , bahan, uang, mesin, dan
waktu) yang digunnakan. Dengan kata lain manajer yang dapat meminimumkan biaya
penggunaan sumber daya-sumber daya untuk mencapai keliuaran yang telah ditentukan
disebut manajer yang efisien. Atau sebaliknya, manajer disebut efisien bila dapat
memaksimumkan keluarga dengan jumlah masukan yang terbatas.
Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau
peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,
seorang manajer efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode
(cara) yang tepat untuk mencapai tujuan.
Menurut ahli manajemen Peter Drucker efektivitas adalah melakukan pekerjaan
yang benar (doing the right things), sedang efisiensi adalah melakukan pekerjaan

PENGANTAR MANAJEMEN 4
dengan benar (doing things right). Bagi para manajer, pertanyaan yang paling penting
adalah bukan bagaimana melakukan pekerjaan dengan benar, tetapi bagaimana
menamukan pekerjaan yang benar untuk dilakukan, dan memusatkan sumber daya dan
usaha pada pekerjaan tersebut1. Seorang manajer yang bersikeras untuk memproduksi
hanya mobil-mobil besar, sedang permintaan masyarakat justru ditujukan pada mobil-
mobil kecil adalah manjer yang tidak efektif, walupun produksi mobil-mobil besar
tersebut dilakukan dengan efisien.

C. MANAJEMEN SEBAGAI SENI, ILMU, DAN PROSES


a. Manajemen sebagai seni dan ilmu pengetahuan

manajemen berdasarkan ilmu adalah manajemen yang berciri ilmu dan


dilaksanakan menggunakan ilmu pengetahuan dan metode keilmuan. Alat-alat yang
dipergunakan dalam ilmu pengetahuan dan metode keilmuan adalah peelitian,
penyelidikan dan atau uji coba, alat-alat tersebut diperguanakan dalam berbagai bidang
manajemen. Misalnya alat penelitian dilakukan untuk alat pemasaran, tentang
permintaan sebuah produk atau jasa, tentang distribusi produk yang efisien dan efektif.
Alat penyelidikan dalam bidang manajemen misalnya, dilakukan untuk membuat
sebuah perencanaan pendirian peusahaan, desain peralatan, penyelidikan untuk bidang
sumber daya manusia misalnya penyelidikan tentang tingkah laku para pekerja sebagai
kelompoj maupun sebagai individu. Alat uji coba dilakukan dalam manajemen
misalnya untuk melakukan uji coba studi gerak dan waktu, pertambangan, kerajinan
tangan, periklanan, bahkan manajemen antrian.

Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam


menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandung arti bahwa para
manajer mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk
melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau berarti tidak melakukan
tugas-tugas itu sendirian. Sebagai sebuah seni manajemen merupakan sebuah kegiatan
yang berbeda dengan ilmu matematika yang bersifat pasti danlogika, manajemen
merupakan sebuah seni dan dan butuh fleksibilitas dalam mencapai tujuannya.

1
T.Hani Handoko, Manajemen,BPFE,Yogyakarta,2012, hal.7.

PENGANTAR MANAJEMEN 5
Manajemen sebagai seni adalah bahwa dalam mencapai suatu tujuan dalam
menggerakkan orang diperlukan pendekatan kemanusiaan dengan menggunakan seni
atau irama-irama tertentu sehingga orang diminta untuk melakukan pekerjaan itu secara
senang dan suka rela serta merasa dalam kebersamaan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Sedangkan manajemen sebagai ilmu pengetahuan adalah bahwa dalam
mencapai suatau tujuan mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan yang sistematis,
yang mencakup kaidah-kaidah dan konsep-konsep serta prinsip-prinsip yang telah
dibakukan yang cenderung benar dalam semua situasi manajerial.

Jadi manajemen bukan hanya sebagai ilmu yang terpisah dengan seni, tetapi
merupakan kombinasi dari keduanya, ilmu manajemen merupakan sebuah sebuah ilmu
dan sekaligus seni dalam melaksanakannya. Secara klasik manajemen adalah ilmu atau
seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efetif dan efisien, dan
rasional untuk mencpai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

b. Manajemen Sebagai Proses

Menurut Stoner dalam definisinya mengenai manajemen, telah menggunakan kata-kata


proses bukan seni. Mengartikan manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal
itu adalah kemampuan atau keterampilan pribadi . suatu proses adalaha cara sistematis
untuk melakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua
manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka, harus
melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-
tujuan yang mereka inginkan.

Jadi manajemen sebagai proses adalah bahwa dalam mencapai suatu tujuan manajemen
menggunakan suatu proses-proses yang telah baku yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan sehingga efisiensi dan efektifitas
dalam mencapai tujuan dapat tercapai.

D. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Para manjemen dalam membagi fungsi-fungsi manajemen terdapat berbagai versi,
namun secara umum dapat disimpulkan bahwa perbedaan atau versi pembagian fungsi
manajemen dimaksud hanya pada fungsi manajemen yang ketiga melalui

PENGANTAR MANAJEMEN 6
pengembanagan istilah. Adapun fungsi-fungsi manajemen secara global dapat
disampaikan sebagai berikut.
1. Henry Fayol membagi manajemn kedalam :
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (pengorganisasian)
c. Comanding (pemberian perintah)
d. Coordinating (pengkoordinasikan)
e. Controling (pengawasan)
2. George Terry membagi fungsi manajemen kedalam
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (pengorgnisasiann)
c. Actuting (penggerakkan0
d. Controling (pengawasan)
3. Sondang P. Siagian membagi fungsi manajemen kedalam:
a. Planning (perencanaan)
b. Organizing (pengorganisasian)
c. Motivasing (memotivasi)
d. Controling ( pengawasan)

Pada dasarnya fungsi manajemen bersifat universal dan fungsi manajemen adalah sama
dimana saja dan pada waktu kapan saja anda berada dalam sebuah organisasi . Secara
umum kami menggunakan fungsi-fungsi manajemen yang kedua yaitu menurut George
Terry yang meliputi planning, organizing, actuating, controling.

 FUNGSI PERENCANAAN (PLANNING)


a. Pengertian Perencanaan
perencanaan dalam manajemen adalah fungfsi terpenting dalam manajemen, karena
fungsi ini akan menentukan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya, ada sebuah nasehat
yang mengatakan, orang yang gagal merencanakan adal orang yang merencakan untuk
gagal.
Perencanaan merupakan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan yang terbaik
untuk mencapai tujuan organisasi. Perencanaan juga merupakan suatu keputusanuntuk

PENGANTAR MANAJEMEN 7
mengerjakan sesuatu dimasa yang akan datang yaitu suatu dimasa yang akan datang
yaitu suatu tindakan yang digambarkan dimasa yang akan datang.
Perencanaan manjemen akan memberikan cara pandang secara menyeluruh terhadap
semua pekerjaan yang akan dilaksanakan , siapa yang akan melakukan dan kapan akan
dilakukan. Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara
efektik dan efisien.
Perencanaan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan
yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang
tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok , dan menyusun langkah-
langkah praktis untuk mencapai tumuan yang telah ditetapkan tersebut.
b. Manfaat Perencanaan
Manfaat sebuah perencanaan adalah dengan membuat sebuah perencanaan maka anda
akan mengetahui :
 Tujuan yang ingin dicapai
 Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
 Jenis dan jumlah staf yang diinginkan, dan uraikan tugasnya.
 Sejauh mana efektivitas kepemimpian dan pengarahan yang dipelukan
 Bentuk dan standar pengawasan yang dilakukan.

Selain memberikan manfaat ada beberapa kelemahan dengan adanya sebuah


perencanaan, yaitu:

 Perencanaan mempunyai keterbatasan mengukur informasi dan fakta-fakta


dimasa yang akan datang dengan cepat.
 Perencanaan yang baik memerlukan sejumlah dana.
 Perencanaan yang baik memerlukan sejumlah dana.
 Perencanaan mempunyai hambatan psikologis bagi pemimpin dan staf karena
harus menunggu dan melihat hasil yang akan dicapai
 Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif. Gangguan baru untuk
mengadakan perubahan harus ditunda samapai tahap perencanaan berikutnya.
 Perencanaan juga akan menghambat tindakan baru yang harus diambil oleh
staff.

PENGANTAR MANAJEMEN 8
c. Langkah-langakah Perencanaan
Langakah-langkah perencanan dalam manajemen ada lima langkah yang perlu
dilakukan pada proses penyusunan sebuah perencanaan, yaitu :
a. Analisa situasi
b. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya
c. Menentukan tujuan program
d. Mengkaji hambatan dan kelemahan program
e. Menyusun rencana kerja operasional
d. Tipe-Tipe Perencanaan
Tipe-tipe perencanaan akan menetukan isi rencana dan bagaimana perencanaan itu
dilakukan meskipun proses perencanaan adalah sama untuk setiap manajer dalam
praktek perenanaan dapat mengambil berbagai bentuk tipe yang berbeda, untuk lebih
memahami tipe-tipe perencanaan, maka perhatikanlah uraian berikut ini:
a. Perbedaan tipe perusahaan mempunyai perbedaan misi, sehingga diperlukan
perencanaan yang berbeda.
b. Dalam suatu organisasi perusahaan dibutuhkan tipe-tipe perencanaan untuk
waktu yang berbeda
c. Manajer yang berbeda akan mempunyai gaya perencanaan yang berbeda.

Ada dua tipe utama perencanaan, sebagai berikat:

1. Rencana-rencana stragik
Strategi adalah program umum untuk pencapian tujuan organisasi dalam pencapaian
tujuan organisasi dalam pencapaian misi. Strategi memberikan pengarahan terpadu bagi
organisasi dan berbagai tujuan organisasi, dan memberikan pemanfaatan sumber daya
organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan strategik adalah proses pemilihan tujuan organisasi, penentuan strategi,
kebijaksaan, dan program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan dan
penetapan cara, atau secara singkat rencana strategik merupakan proses perencanaan
jangka panjang yang disusun dan digunakan untuk menentukan dan mencapai tujuan
organisasi. Ada tiga alasan penting dalam perencanaan strategik, yaitu:
a. Perencanaan strategik memberikan kerangka dasar dalam sebuah bentuk
perencanaan lainnya yang harus diambil.

PENGANTAR MANAJEMEN 9
b. Pemahaman perencanaan strategik akan memepermudah pemahaman bentuk
perencanaan lainnya
c. Perencanaan strategik sering merupakan titik permulaan bagi pemahaman dan
penilaian kegiatan manajer.

Langkah-langkah dalam pmbuatan perencanaan strategik dapat diuraiakan sebagai


berikut;

a. Penentuan misi dan tujuan


b. Pengembangan profil perusahaan
c. Analisa lingkungan ekternal
d. Analisa internal perusahaan kekuatan dan kelemahan perusahaan
e. Identifikasi ancaman dan kesempatan strategik
f. Pembuatan keputusan strategik
g. Pengembangan strategik perusahaan
h. Pelaksanaan strategi
i. Peninjauan kembali dan evaluasi
2. Rencana-rencana operasional, dalam rencana operasional dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Rencana sekali pakai
Adalah sedrangkaian kegiatan terperinci yang kemungkinan tidak berulang dalam
bentuk yang sama diwaktu yang akan datang. Tipe-tipe rencana sekali pakai adalah
sebagai berikut:
 Program
Suatu program meliputi serangkaian kegiatan yang luas, luas program terdiri
dari :
1) Langkah-langkah pokok yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
2) Satuan atau para anggota organisasi yang bertanggung jawab atas setiap
langkah
3) Urutan dan waktu setiap langkah
 Proyek
Adalah rencana sekali pakai yang lebih sempit dan merupakan bagian terpisah
dari program. Setiap proyek memiliki proyek memiliki ruang lingkup yang
terbatas, arah penugasan yang jelas dan wktu penyelesaian.

PENGANTAR MANAJEMEN 10
 Anggaran
Adalah laporan sumber daya keuangan yang disusun untuk kegiatan tertentu
dalam jangka waktu tertentu.
a. Rencana penutup
Bentuk umum rencana tetap adalah kebijaksanaan, prosedur, dan aturan. Rencana ini
sekali ditetapkan akan terus diterapkan sampai perlu diubah atau dihapuskan, yang
terdiri dari :
 Kebijaksanaan
Para manjer menetapkan kebijaksanaan dikarenakan :
1) Akan meningkatkan efektifitas organisasi
2) Mencerminkan nilai-nilai pribadi manajer
3) Menjernihkan berbagai konflik
 Prosedur standar
Adalah kebijaksanaan dilaksanakn dengan pedoman yang lebih terperinci , manfaat
prosedur standar adalah :
1) Menghemat usaha manajer
2) Memudahkan pendelegasian wewenang
3) Memudahkan penempatan tanggung jawab
4) Menimbulkan cara operasi yang efisien
5) Memudahkan pengawasan
6) Penghematan sumbe daya manusia
7) Membantu kegiatan koordinasi
 Aturan
Adalah bahwa pernyataan bahwa suatu kegiatan tertentu harus ada, tidak boleh
dilakukan dalam situasi yang berbeda.
e .Faktor Waktu Terhadap Perencanaan
faktor waktu dalam pembuatan perencanaan memiliki pengaruh sangat besar terhadap
perencanaan, fakor waktu akan mempengaruhi pembuatan perencanaan dalam tiga hal
yaitu :
1. Waktu sangat diperlukan dalam melaksanakan perencanaan ektiff
2. Waktu sangat diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa
informasi yang lengkap tentang variable-variabledan alternatif-altrnatif, karena

PENGANTAR MANAJEMEN 11
waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua
kemungkinan.
3. Jumlah waktu yang akan dicapai dalam perncanaan harus dipertimbangkan.

f . Hambatan Dalam Pembuatan Perencanaan

dalam pembuatan perencanaan asebuah organisasi, ada hambatan yang sering muncul,
yaitu : yang pertama penolakan dalam diri perencanaan terhadap penetapan
perencanaan yang akan dibuat, dan yang kedua adalah perencanaan dan perubahan
yang akan ditimbulkan dari sebuah perencanaan, hambatan yang pertama mengapa
muncul penolakan dalam diri perencana terhadap perencanaan yang akan dibuat yaitu :

1. Kurang pengetahuan tentang perencanaan organisasi


2. Kurang pengetahuan tentang perubahan lingkungan
3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif
4. Kesulitan perencanaan operasi yang tidak berulang
5. Kesulitan biaya
6. Takut gagal
7. Kurang percaya diri
8. Kesulitan menerima kkenyataan

 FUNGSI PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)


a. Pengertian Pengorganisasian

Kata “organisasi” mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan


suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit,
perwakilan pemerintah, atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan
dengan proses pengorganisasian sebagai suatu cara dalam kegiatan organisasi
dialokasikan dan dituaskan diantara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat
dicapai secara efektif dan efisien.

Pengorganisasian dalam fungsi manajemen adalah salah satu fungsi manajemen yang
mempunyai peran penting seperti fungsi perencanaan. Dengan adanya fungsi
pengorganisasian akan diatur penggunannya secara efektif dan efisien untuk mencapai
ujuan organisasi yang telah ditetapkan.

PENGANTAR MANAJEMEN 12
b. Manfaat pengorganisasian
Dengan pengorganisasian yang baik maka anda sebagai seorang pemimpin oragnisasi
akan dapat mengetahui :
 Pembagia tugas untuk perorangan dan kelompok secara jelas
 Tugas pokok staf dan prosedur kerja yang digunakan staf
 Hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi anggata atau staf sebuah
organisasi. Hubungan ini akan terlihat dalam sebuah struktur organisasi.
 Pendelegasian wewenang, Anda sebagi seorang pemimpin organisasi akan
melimpahkan wewenang kepada staf sesuai dengan tugas-tugas pokok yang
diberikan kepada mereka.
 Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. Tugas staf dan
pemanfaatna fasilitas fisik harus diatur dan diarahkan semaksimal mungkin
untuk membantu staf, baik secara individu maupun kelompok mencapai tujuan
organisasi.

Untuk mempermudah anda dalam membuat fungsi pengorganisasian maka ada lima
langkah penting dalam menyusun fungsi perngorganisasian, yaitu :

1) Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tujuan organisasi sudah disusun
pada saat fungsi perencanaan
2) Membagi habis pekerjaan kedalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan. Dalam hal ini pimpinan yang mengemban tugas poklok
organisasi sesuai dengan visi dan misi organisasi. Untuk itu, ia membagi tugas
pokoknya kepada staf yang ada. Dari sisni akan muncul gagasan
depertementalisasi, pengembangan bidang-bidang, seksi-seksi dan sebagainya
sesuai dengan kegiatan pokok.
3) Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan kegiatan yang praktis.
Pembagian tugas pokok kedalam elemen kegiatan harus mencerminkan apa
yang harus dikerjakan oleh staf.
4) Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan
fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Misalnya,
pengaturan ruang dan alat-alat kerja.

PENGANTAR MANAJEMEN 13
5) Penugasan personal yang terampil yaitu memilih dan menetapkan staf yang
dipandang mampu melaksanakan tugas. Bagian ini penting dipahami oleh
pemimpin personalia saat mengangkat atau memilih staf pejabat atau yang akan
melaksanakan tugas tertentu.

Semakin berhasil kegiatan pengorganisasian, maka semakin menonjol proses hubugan


informal yang menyertai kegiatan formal dalam sebuah organisasi tersebut. Unsur-
unsur dalam sebuah pengorganisasian perlu memperhatikan hal-hal berikut ;
1) Ada dua orang atau lebih
2) Tata hubungan yang jelas
3) Mempunyai maksud tertentu
4) Mempunyai tujuan yang akan dicapai bersama

c. Struktur Organisasi
Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-
mekanisme formal yang mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan
kerangka dan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagia-
bagian, atau posisi-posisi, maupun orang-rang yang menunjukkan kedudukan, tugas
wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini
mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi
adalah sebagi berikut :
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya. Chandler telah menjelaskan
hubungan strategi dan struktur organisasi dalam studinya pada peusahaan-
perusahaan industri di Amerika. Pada dasarnya menyimpulkan bahwa “struktur
mengikuti strategi”. Strategi akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan
saluran komunikasi dapat disusun antara para manajer dan bawahan. Aliran
kerja sangat dipengaruhi strategi sehingga bila strategi berubah maka struktur
organisasi juga berubah.

PENGANTAR MANAJEMEN 14
2. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi yang diguanakan untuk
memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur
organisasi. Sebagai contoh, perusahaan mobil yang mempergunakan teknologi
industri masal akan tingkat standarisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi
dibndingkanperusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan
mode.
3. Anggota atau karyawan dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
Kemampuan dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk
bekerjasama harus diperhatikan dalam merancang struktur organisasi.kebutuhan
manajer dalam pembuatan keputusan juga akan memengaruhi saluran
komunikasi, wewenang dan hubungan diantara satuan-satuan kerja pada luar
organisas. Disamping itu, orang-orang dilur organisasi, seperti pelanggan,
aupplier, dan sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.
4. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun stuan-stuan
kerjanya akan sangat memepengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran
organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks, dan harus dipilih untuk
struktur yang tepat.

Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:

1. Spesialisasi berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok


kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut
menadi satuan kerja (departementalisasi).
2. Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang diguanakan
organisasi untuk menjamin terlaksanaya kegiatan seperti yang direncanakan.
3. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukkan lkasi
(letak) kekuasaan pembuatan keputusan.
4. Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok
kerja.
d. Pembagian kerja
Tujuan organisasi adalah untuk mencapai tujuan diamana individu-individu tidak dapat
mencapainya sendiri. Kelompok dua orang atau lebih yang bekerja bersama secara
kooperatif dan dikoordinasikanapat mencapai hasil lebih daripada dilakukan

PENGANTAR MANAJEMEN 15
perseorangan. Konsep ini disebut synergy. Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip
pembagian kerja (division of labor0 yang memungkinkan synergy terjadi. Beberapa
penulis telah menunjukkan adanya konsekuensi-konsekuensi pada perilaku karyawan
sehubungandengan pembagian kerja, bila hal itu dilaksanakan secara eksrtim. Ini dapat
menimbulkan kebosanan, keletihan, monoton dan kehilangan motivasi yang dapat
menimbulkan ketidak efektifan dan bukan efisiensi.

e. Bagan organisasi formal


Struktur organisasi adalah terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal. Manajer
perlu menggambarkan bagan organisasi (organization chart) untuk menunjukkan
struktur organisasi. Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-
fungsi,departemen-departeman , atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan
bagaimana hubungan diantaranya. Satuan-satuan organisasi yang berpisah biasanya
digambarkan dalam kotak-kotak, dimana dihubungkan satu dengan yang lain dengan
garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal.
Bagan organisasi menggambarksn lima aspek utama suatu struktur organisasi, yang
secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana
yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkat spesialisasi
yang digunakan.
2. Manajer dan bawahan atau rantai perintah. Rantai perintah menunjukkan hubungan
wewenang-tanggung jawab yang menghubungkan atasan dan bawahan dalam
keseluruhan organisasi. Oleh karena itu setiap anggota mempunyai suatau kaitan
dengan manajer puncak organisasi. Dalam hal ini prinsip kesatuan pemerintah harus
jelas, dimana setiap karyawan menerima tugas dan pelimpahan wewenang hanya
dari seorang manajer dan melaporkan pertanggung jawaban juga hanya kepada
seorang manajer.
3. Tipe pekerjaan yang dilakukan. Label dan diskripsi pada tiap kotak menunjukkan
pekejaan organisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda.
4. Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan. Keseluruhan bagan menunjukkan atas
dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi-dasar fungsional atau divisional, atau
lainnya (departementalisasi).

PENGANTAR MANAJEMEN 16
5. Tingkatan manajemen. Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan bawahan
tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen.
Keelemahan atau kekurangan utama bagan adalah masih banayk hal-hal yang tidak
jelas atau tidak ditunjukkan . bagan, sebagai contoh, tidak menunjukkan seberapa besar
tingkat wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan manajerial. Began juga tidak
manunjukkan hubungan-hubungan informal dan saluran informasi, dimana organisasi
tidak dapat berfungsi secara efisien tanpa hal-hal itu.
Bentk-benuk bagan organisasi
Henry G.hodges mengemukakan empat bentuk bagan organisasi yaitu :
1. Bentuk piramid. Bentuk ini yang paling banyak digunakan, karena sederhana,
jelas dan mudah dimengerti
2. Bentuk vertikal bentuk ini agak menyerupai bentuk piramid, yaitu dalam hal
pelimpahan kekuasaan dari atas kebawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak
sepenuhnya.
3. Bentuk horizontal. Bagan ini digambarkan secara mendatar. Aliran wewenang
dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.
4. bent uk lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan
dengan jabatan yang lain. Bagan bentuk lingkaran jarang sekali digunakan
dalam praktek.
 FUNGSI PENGGERAKKAN (ACTUATING)
a. Pengertian Penggerakkan
Actuating adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan tujuan
organisasi. Actuating adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan
organizing. Actuating membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia
organisasi. Sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian
yang tidak pernah menjadi kenyataan. Actuating, dalam bahasa Indonesia artinya
adalah menggerakkan. Maksudnya, suatu tindakan untuk mengupayakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan tujuan organisasi.
Jadi, actuating bertujuan untuk menggerakkan orang agar mau bekerja dengan
sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara bersama- sama untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan
(leadership) yang baik.

PENGANTAR MANAJEMEN 17
Actuating merupakan upaya untuk merealisasikan suatu rencana. Dengan
berbagai arahan dengan memotivasi setiap karyawan untuk melaksanakan kegiatan
dalam organisasi, yang sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawab. Maka dari itu,
actuating tidak lepas dari peranan kemampuan leadership.
b. Leadership dan Actuating
Actuating jelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman
terhadap karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan sifatnya dinamis.
Maka dari itu, fungsi actuating ternyata jauh lebih rumit dari kelihatannya, karena harus
melibatkan fungsi dari leadership. Premis yang terkenal pernah diungkapkan oleh
Doghlas McGregor, bahwa seorang karyawan selalu diasumsikan negatif dan positif.
Di dalam proses actuating ini, keberadaan leadership adalah sebagai pendukung.
Karena actuating sendiri memiliki tujuan sebagai penggerak, yang nantinya akan
bertujuan mengefektifkan dan mengefisienkan kerja dalam organisasi.
c. Prinsip Actuating
 Pelaksanaan dan Penugasan.
Langkah lanjutan dari penetapan program kerja pengawasan adalah pelaksanaan
pengawasan dalam bentuk pemberian tugas. Tjuan utama penugasan adalah untuk
mencapai keseimbangan antara beberapa faktor: persyaratan dan kualifikasi personal,
keseimbangan untuk pengembangan profesi, dan lain-lain.
 Pengawasan Pengelolaan Dana.
Pengelolaan terhadap dana atau anggaran yang digunakan oleh organisasi penting
dilakukan agar dana tidak disia-siakan.
 Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana Pengawasan.
Pengawasan juga membutuhkan saran dan alat untuk melakukan pengawasan, misalnya
teknologi yang digunakan untuk memantau kerja anggota organisasi atau pekerja.
 Dokumentasi Pengawasan.
Hal ini diperlukan unutuk mendapatkan bukti yang nyata bila terjadi pelanggaran,
kesalahan dalam melakukan aktivitas di dalam organisasi.
 Supervisi Audit.
d. Implementasi
Hal penting yang dipertimbangkan dalam melakukan actuating adalah untuk
memotivasi seorang karyawan untuk melakukan sesuatu, misalnya saja:

PENGANTAR MANAJEMEN 18
 Merasa yakin dan mampu melakukan suatu pekerjaan,
 Percaya bahwa pekerjaan telah menambahkan nilai untuk diri mereka sendiri,
 Tidak terbebani oleh masalah pribadi atau tugas lain yang lebih penting atau
mendesak,
 Tugas yang diberikan cukup relevan,
 Hubungan harmonis antar rekan kerja.
 FUNGSI PENGAWASAN (CONTROLING)
a. Pengertian Pengawasan

Menurut G.R Terry, pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan,


apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan,
menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga
pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
Jelas sekali bahwa fungsi pengawasan yang diambil dari sudut pandang definisi
sangat vital dalam suatu perusahaan. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai
dengan ketentuan dari rencana. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat
penyimpangan. Hal ini dilakukan untuk pencapaian tujuan sesuai dengan rencana.
Fungsi pengawasan manajemen juga berhubungan erat dengan fungsi-fungsi
manajerial lainnya seperti perencanaan, pengorganisasian, penyusunan sumber daya
manusia dan pengarahan yang telah direncanakan secara efektif. Dan pengawasan itu
sendiri harus diawas. Sebagai contoh apakah laporan-laporan yang dibuat sudah akurat,
apakah laporan-laporan pengawasan itu sudah memberikan laporan yang tepat, apakah
kegiatan itu sudah diukur dengan interval frekuwensi yang mencukupi, semuanya ini
merupakan aspek pengawasan.
Definisi pengawasan yang dikemukakan oleh robert J. Mockler berikut ini telah
memperjelas tentang pengawasan. Pengawasan manajemn adalah suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standart pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan,
merancang sistem informasi, umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan
standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-
penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin
bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara efektif dan efisien
dalaam pencapauan tujuan-tujuan perusahaan.

PENGANTAR MANAJEMEN 19
Jadi pengawasan dilakukan sebelum proses, saat proses, dan setelah proses.
Dengan pengendalian diharapkan juga agar pemanfaatan semua unsur manajemen
menjadi efektif dan efisien.
b. Dasar-dasar Poses Pengawasan
Kasus-kasus yang sering terjadi dalam banyak organisasi adalah tidak diselesaikan
suatu tugas atau pekerjaan, tidak tepat waktu penyelesaian suatu pekerjaan, suatu
anggaran yang berlebihan, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang menyimpang dari
rencana.
Istilah lain yang sering dipergunakan dalam fungsi pengawasan antara lain evaluating
atau appreising atau correcting, sebutan controling lebih banyak digunakan karena lebih
mengandung konotasi yang mencakup penetapan standar, pengukuran kegiatan dan
pengambilan tindakan korektifatau correcting, sebutan controling lebih banyak
digunakan karena lebih mengandung konotasi yang mencakup penetapan standar,
pengukuran kegiatan dan pengambilan tindakan korektifatau correcting, sebutan
controling lebih banyak digunakan karena lebih mengandung konotasi yang mencakup
penetapan standar, pengukuran kegiatan dan pengambilan tindakan korektif
c. Tipe-tipe pengawasan
Ada tiga tipe dasar dalam proses kegiatan fungsi pengawasan sebuah organisasi yaitu:
1. Pengawasan pendahuluan
Pengawasan pendahuluan atau sering disebut steering kontrols dirancang untuk
mengantisipasi masalah-masalah atau penyimpangan dari standar atau tujuan
dan kemungkinan koreksi dibuat sebelum suatu tujuan kegiatan tertentu
diselesaikan, jadi pendekatan pengawasann ini lebih efektif dengan mendeteksi
masalah-masalah dan mengambil tindakan yang diperlukan sebelum suatu
masalah terjadi.
2. Pengawasan concurent
Pengawasan ini sering disebut pengawasan yang dilakukan selama suatu
kegiatan berlangsung. Pengawasan ini merupakan proses dimana aspek tertentu
dari suatu prosedur harus disetujui dulu atau syarat tertentu yang harus dipenuhi
terlebih dahulu sebelum suatu kegiatan itu dilaksanakan atau dilanjuti atau
menjadi semacam peralatan cross-ckeck yang lebih menjamin ketepatan
pelaksanaan suatu kegiatan.

PENGANTAR MANAJEMEN 20
3. Pengawasan umpan balik
Pengawasan umpan balik juga dikenal sebagai alat pengukur untuk mengetahui
hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaiakn. Sebab-sebab
penyimpangan dari rencana atau standar ditentukan dan penemuan-penemuan
diterapkan untuk kegiatan-kegiatan serupa dari masa yang akan datang.
Oengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah kegiatan terjadi.
Ketiga pengawasan ini berguna bagi manajemen. Pengawasan pendahuluan dan
berhati terus, cukup memadahi untuk kemungkinan manajemen membuat
tindakan koreksi dan tetap dapat mencapai tujuan. Tetapi ada beberap afaktor
yang harus dipertimbangkan dismping kegunaannya yaitu sistem pengawasan
yang dilakukan sesuai dengan pola suatu perusahaan sehingga dapat
menghindari pengeluaran biaya yang berlebihan.
d. Tahap-tahap Proses Pengawasan
Proses pengawasan biasanya dilakukan paling sedikit lima tahap yaitu :
1. Penetapan standar pelaksanaan (perencanaan)
Tahap pertama dalam pengawasan adalah penetapan standar pengawasan yang
artinya sebagai suatu satuan pengukuran yang dapat digunakan sebagai patokan
untuk penilaian hasil-hasil. Tujuan, sasaran, kuota dan target pelaksanaan dapat
digunakan sebagai standar yang lebih khusus antara lain target penjualanm,
anggaran, bagian pasar, margin keuntungan, keselamatan kerja dan sasaran
produksi.
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegian
Penetapan standar akan tidak berguna apabila tidak disertai berbagai cara untuk
mengukur pelaksanaan kegiatan nyata, oleh karena itu tahap kedua dalam
pengawasan adalah penentuan pengiukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat
yang dapat digunakan beberapa kali, pelaksanaannya dapat diukur dalam setiap
jam, harian dan mingguan serta bulanan. Pengukuran ini dapat digunakan dalam
brentuk laporan yang disediakan oleh pekerja yang bertugas saat itu yang akan
dilaporkan kepada atasannyasrta dapat dibaca dan dimengerti oleh staf lainnya
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan

PENGANTAR MANAJEMEN 21
Setelah proses diatas digunakan maka tahap berikutnya adalah perjalanan proses
yang akan dilakukan secara berulang-ulang dan terus-menerus selama
pelaksanaan kegiatan.
Ada bebagai cara ntuk melakukan pengukuran pelaksanaan yaitu:
 Pengamatan
 Laporan-laporan lisan maupun tulisan
 Penyesuaian dengan sistem dan prosedur
 Inspeksi pengujian atau dengan mengambil sampel
4. Perbandingan pelaksanaan denagan standar dan analisa penyimpangan
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pelaksanaan nyata
dengan pelksanaan yang direncanakan. Pengadaan sistem yang standar ini
diperlukan sebagai alata ukur suatu proses pekerjaan. Penyimpangan-
penyimpangan yang timbul dari adanya suatu proses dalam suatu pekerjaan
harus dapat dianalisa dan dijelaskan serta diperbaiki dimasa akan datang
sehingga kesalahan yang dibuat tidak akan terulang lagi, swelain itu dapat
menghindari kerugian yang besar dalam hal dana.
5. Opengambilan tindakan koreksi apabila diperlukan
Apabila hasil dari suatu analisa memerlukan suatu tindakan koreksi, tindakan
itu harus segera diambil. Tindakan koreksi itu dapat diambil dalam
beberapabentuk standar yang mungkin dapat diubah dan diperbaiki.
Koreksi yang dilakukan dapat beupa :
a. Mengubah standar mula, ada kemungkinan standar yang dibuat terlalu
tinggi
b. Mengubah pengukuran pelaksanaan
c. Mengubah cara dalam menganalisa penyimpangan-penyimpangan
Suatu pengawasan sangat penting dilakukan karena hal itu berkaitan dengan suatu
organisasi atau perusahaan. Perubahan suatu lingkungan yang terus menerus harus
disertai dengan adanya pengawasan yang berulang-ulang dan mebingkat sesuai dengan
perkembangannya dan lingkungan dari suatu organisasai itu sendiri atau seuatu
perusahaan.
Semakin besarnya suatu organisasi semakin kompleks masalah yang akan dihadapi.
Sistem pengawasan yang diperlukan akan semakin berkembang dan semakin kompleks

PENGANTAR MANAJEMEN 22
pula sehingga dapat membantu dalam menjalankan proses standar. Kesalahan-
kesalahan yang timbul dapat diperkecil dengan adanya pengawsan dari seorang
manajer.

E. YANGMENJADI AREAL PEMAHASAN POAC


1. Planing (perencanaan), areal tugasnya meliputi :
a. Pemilihan dan penetapan tujuan
b. Penyusunan strategi dalam mencapai tujuan
c. Menentukan kebijaksanaan dalam mencapai tujuan
d. Penyusunan program dan penjadwalannya
2. Organizing (pengorganisasian) areal tugasnya meliputi :
a. Penentuan sumber daya kegiatan yang dibutuhkan dalam pencapaian tujuan
b. Penyusunan organisasi atau kelompok kerja/satuan kerja
c. Penugasan wewenang dan tanggung jawab
d. Koordinasi satuan kerja/kelompok kerja
3. Actuating (penggerakkan) areal tugasnya meliputi :
a. Seleksi personil yang dibutuhkan
b. Penempatan dan pengembangan karir
c. Penyelenggaraan orientasi personil
d. Pemberian motivasi
e. Komunikasi timbal balik
4. Controling (pengawasan) areal tugasnya meliputi :
a. Penetapan standart penilaian/evaluasi
b. Pengukuran pelaksanaan sesuai rencana
c. Pengambilan tindakan korektif

Keempat fungsi manajemen dimaksud adalah merupakan suatu kesatuan yang bulat dan
utuh serta tidak dapat dipisah-pisahkan baik dalam kerangka teori maupun prakteknya
dilapangan. Bahkan masing-masing fungsi dimaksud apabila dalam pelaksanaan
operasionalnya tidak konsisten kesinambungannya atau keterkaitannya pasti akan
terjadi kurang efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan.

PENGANTAR MANAJEMEN 23
IV. SIMPULAN

Manajemen adalah proses yang menggerakkan tindakan-tindakan dalam usaha


kerjaama manusia, sehingga tujuan yang telah ditentukan benar-benar
tercapai.manajemen sebagai seni merupakan manajemen yang merupakan sebuah
kegiatan yang berbeda dengan ilmu matematika yang bersifat pasti dan logika,
manajemen sebagai sebuah seni membutuhkan fleksibilitas dalam mencapai tujuannya,
manajemen sebagai ilmu pengetahua adalah manajemen yang berciri ilmu dan
dilaksanakan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan metode keilmuan, Jadi
manajemen bukan hanya sebagai ilmu yang terpisah dengan seni, tetapi merupakan
kombinasi dari keduanya, ilmu manajemen merupakan sebuah sebuah ilmu dan
sekaligus seni dalam melaksanakannya. Secara klasik manajemen adalah ilmu atau seni
tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efetif dan efisien, dan rasional
untuk mencpai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Manajemen mempunyai empat fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian,


penggerakkan, dan pengawasan. Keempat fungsi tersebut sangat menentukan
tercapainya sebuah tujuan secara efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, Susatyo, Pengantar Manajemen Cara Mudah Memahami Ilmu


Manajemen,Yogyakarta: Pustaka Baru, 2013.

Handoko T.Hani,Manajemen,Yogyakarta: BPFE, 2012.

PENGANTAR MANAJEMEN 24

Anda mungkin juga menyukai