Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Kelompok B
1. Latar Belakang
Diabetes mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme kronis yang disebabkan oleh
banyak factor yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebagai akibat dari
gangguan fungsi insulin. Diabetes adalah penyakit kronis yang kompleks dan
memerlukan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multi-
faktor diluar kendali glikemik.
Berdasarkan hasil pegumpulan data yang dilakukan di RW.08 bahwa lansia perlu
mendapatkan penyuluhan terkait Diabetes Mellitus yang bertujuan untuk peningkatan
kesadaran kesehatan masyarakat dan menurunkan angka kesakitan masyarakat. Kegiatan
penyuluhan ini akan dilakukan oleh mahasiswa Institut Kesehatan dan Teknologi PKP
Jakarta di RT.005/RW.08 Kelurahan.Kelapa Dua Wetan, Kecamatan.Ciracas
2. Tujuan Kegiatan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan lansia dapat mengetahui tentang Diabetes Mellitus dan
cara penanganannya.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan lansia dapat :
a. Menyebutkan pengertian Diabetes Mellitus
b. Menyebutkan penyebab Diabetes Mellitus
c. Menyebutkan faktor resiko Diabetes Mellitus
d. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitusi
e. Menyebutkan Pencegahan Diabetes Mellitus
f. Mendemontrasikan tentang senam kaki diabetes
3. Rancangan Kegiatan
Topik Materi : Diabetes Mellitus
4. Sasaran Kegiatan
Lansia di RT.005 Kelapa Dua Wetan Ciracas
Target Peserta penyuluhan kesehatan terkait Diabetes Mellitus : 10 Orang peserta
lansia.
5. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi
d. Redemonstrasi
6. Media dan Alat :
a. Laptop
b. Sound/Mic
c. PPT
d. Video
e. Leaflet
f. Proyektor
7. Waktu : Jam 10:00-11:00 WIB, hari Kamis, 30 Desember 2021
8. Tempat : Rumah Warga RT.005/RW.08
3. Pengorganisasian/Kepanitiaan
Pembimbing : Ns. Indah Kurniawati, S.Kep., MKM
Leader : Raden Nur Hawa Islamiyah, S.Kep
Moderator : Suryandini Hermawan,S,Kep
Fasilitator : Maretha Huda Pratiwi, S.Kep
Observer : Bella Adelia, S.Kep
4. Rencana Anggaran
2. Tahapan Pelaksanaan
a.Pembukaan oleh moderator
b.Penyajian pemateri oleh pemateri
c.Demonstrasi dan Redemostrasi
d.Tanya jawab
e.Penutup oleh moderator
c. Evaluasi hasil
a. Menyebutkan pengertian Diabetes Mellitus
b. Menyebutkan penyebab Diabetes Mellitus
c. Menyebutkan faktor resiko Diabetes Mellitus
d. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
e. Menyebutkan Pencegahan Diabetes Mellitus
f. Mendemontrasikan tentang senam Diabates Melitus
7. Penutup
Demikian proposal ini, semoga dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan ini dapat berjalan
dengan lancar dan bermanfaat bagi kita semua terutama lansia.
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan lansia mampu mengetahui tentang
penyakit Diabetes Mellitus Type II.
2) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan lansia mampu :
a. Menyebutkan pengertian Diabetes Mellitus
b. Menyebutkan penyebab Diabetes Mellitus
c. Menyebutkan factor risiko Diabetes Mellitus
d. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
e. Menyebutkan komplikasi/ dampak Diabetes Mellitus jika tidak ditangani
f. Menjelaskan pencegahan Diabetes Mellitus
g. Mendemontrasikan tentang senam kaki diabetes
3. MATERI (Terlampir)
4. PELAKSANAAN
1) Topik
Diabetes Mellitus Type II pada Lansia.
5) Pengorganisasian
Pembimbing : Ns. Indah Kurniawati, S.Kep., MKM
Leader : Raden Nur Hawa Islamiyah, S.Kep
Moderator : Suryandini Hermawan,S,Kep
Fasilitator : Maretha Huda Pratiwi, S.Kep
Observer : Bella Adelia, S,Kep
6) Setting tempat
M L
P P P P P
F
P P P P P
O D
Keterangan :
L : Leader
M : Moderator
S : Peserta
O : Observer
F : Fasilitator
D : Dosen pembimbing
7) Uraian tugas
a) Pemateri
Mempresentasikan materi yang akan diberikan
Mengevaluasi peserta tentang materi yang akan diberikan
Memberikan reinforcement (+)
b) Moderator
Pada acara pembukaan
- Mengucapkan salam
- Membuka acara
- Memperkenalkan mahasiswa
- Menjelaskan topik serta tujuan penyuluhan
- Menanyakan yang pernah mengalami tanda dan gejala DM
- Menjelaskan kontrak waktu
- Menjelaskan sesi tanya jawab di akhir materi
- Memfokuskan peserta pada acara penyuluhan tersebut
Kegiatan inti (isi)
- Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
- Memberikan kesempatan pada peserta atas jawaban yang diajukan
untuk menjawab
Pada acara penutup
- Menyimpulkan serta menutup diskusi
- Mengucapkan salam
c) Fasilitator
Memotivasi peserta agar tetap aktif/ berperan aktif
Membuat absensi penyuluhan
Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan
d) Observer
Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir/ mengatur
waktu saat penyuluhan
Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanaan
5. KEGIATAN PENYULUHAN
c) Mendengarkan dan
c) Menjelaskan tentang menyimak
pengertian Diabetes Mellitus
d) Mengemukakan
d) Mengkaji pengetahuan audiens pendapat dan menyimak
tentang penyebab Diabetes
Mellitus
e) Mendengarkan dan
menyimak
e) Memberikan reinforcement (+)
f) Mendengarkan dan
menyimak
f) Menjelaskan tentang penyebab
Diabetes Mellitus g) Mengemukakan pendap
at dan menyimak
g) Mengkaji pengetahuan audiens
tentang factor risiko Diabetes
Mellitus h) Mendengarkan dan
menyimak
o) Mendengarkan dan
n) Memberi reinforcement (+) menyimak
p) Mengemukakan pendap
at dan menyimak
o) Menjelaskan tentang komplika
si/ dampak Diabetes Mellitus q) Mendengarkan dan
jika tidak ditangani dengan menyimak
baik
p) Megkaji pengetahuan audiens t r) Mendengarkan dan
entang pencegahan Diabetes menyimak
Mellitus
s) Mendengarkan dan
q) Memberikan reinforcement (+) menyimak
d) Membagikan
leaflet/selembaran e) Menjawab salam
6. EVALUASI
1) Evaluasi struktur
SAP sudah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
Leaflet sudah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
Materi terlampir SAP sudah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
Sudah kontrak dengan pihak RT setempat terkait pelaksanaan penyuluhan Kesehatan
tentang Diabetes Mellitus di rumah Lansia
Alat dan media sudah tersusun sesuai rencana dan berfungsi dengan baik seperti
(Microphone, sound system dan proyektor)
2) Evaluasi proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
Media, alat dan sarana dapat berfungsi dengan baik
Peserta penyuluhan mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Kegiatan berjalan dengan lancar dan pelaksanaan kegiatan kondusif
Peserta berperan aktif dalam jalannya penyuluhan
Ruangan serta tempat penyuluhan nyaman dan tidak panas
Peran dan fungsi masing-masing sesuai yang direncanakan
3) Evaluasi hasil
a) 100% lansia hadir dalam acara penyuluhan
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan semua lansia mampu :
a. Menyebutkan pengertian Diabetes Mellitus
b. Menyebutkan penyebab Diabetes Mellitus
c. Menyebutkan factor risiko Diabetes Mellitus
d. Menyebutkan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
e. Menyebutkan komplikasi/ dampak Diabetes Mellitus jika tidak ditangani
f. Menjelaskan pencegahan Diabetes Mellitus
g. Mendemontrasikan tentang senam kaki diabetes
MATERI DIABETES MELLITUS
A. DEFINISI
Menurut American Diabetes Associatian, (2012) Diabetes Melitus (DM) sebagai suatu
kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya. Sedangkan Menurut
Wijayaningsih, (2013) Diabetes mellitus adalah penyakit herediter (diturunkan) secara
genetis resesi berupa gangguan metabolisme KH yang disebabkan kekurangan insulin
relative atau absolut yang dapat timbul pada berbagai usia dengan gejala hiperglikemia,
glikosuria, poliuria, polidipsi, kelemahan umum, dan penurunan berat badan.
Menurut Black dan Hawks, (2014) Diabetes mellitus adalah penyakit kronis progresif
yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolism karbohidrat,
lemak, dan protein, mengarah kepada hiperglikemia (kadar glukosa tinggi). Hiperglikemi
jangka panjang dapat berperan menyebabkan komplikasi mikrovaskular kronik (penyakit
ginjal dan mata) dan komplikasi neuropatik. Diabetes juga dikaitkan dengan peningkatan
insidensi penyakit makrovaskular, seperti penyakit arteri coroner (infark miokard),
penyakit sebrovaskular (stroke), dan penyakit vascular perifer (Brunner & Suddarth,
2013).
Diabetes mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme kronis yang disebabkan oleh
banyak factor yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebagai akibat dari
gangguan fungsi insulin. Diabetes adalah penyakit kronis yang kompleks dan
memerlukan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multi-
faktor diluar kendali glikemik.
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi penyebab
kematian tertinggi di dunia, penyakit ini juga menjadikan penderitanya berkurang
produktivitas kerja yang berdampak pada berkurangnya pendapatan serta kualitas
hidupnya. Diabetes mellitus type II merupakan penyakit seumur hidup dimana tubuh
tidak mampu memproduksi atau menggunakan insulin dengan cara yang benar.
Gula dari makanan yang masuk melalui mulut dicernakan di lambung kemudian diserap
oleh usus, masuk kedalam aliran darah. Glukosa ini merupakan sumber energi utama bagi
sel tubuh di otot dan jaringan. Agar dapat melakukan fungsinya, gula membutuhkan
teman yang disebut sebagai insulin. Hormone insulin ini diproduksi oleh sel beta di pulau
Langerhans (Islets of Langerhans) dalam pancreas. Setiap kali kita makan maka pancreas
memberikan respons dengan mengeluarkan insulin ke dalam aliran darah, ibaratkan kunsi
insulin merupakan kunci yang akan membuka pintu sel agar glukosa masuk ke dalam sel
kemudian dialirkan ke alirah darah dan membentuk energi. Dengan demikian, kadar
glukosa didalam darah dapat menurun/ stabil.
Hati merupakan tempat penyimpanan sekaligus pusat pengolahan gula. Pada saat kadar
insulin meningkat seiring dengan makanan yang masuk ke dalam tubuh, hati akan
menimbun glukosa, yang nantinya akan dialirkan ke sel-sel tubuh bilamana dibutuhkan.
Ketika kita lapar dan tidak makan, insulin dalam darah rendah, timbunan gula dalam hati
(glikogen) akan diubah menjadi glukosa Kembali dan dikeluarkan ke aliran darah menuju
sel tubuh untuk dijadikan sebagai energi.
Pada penderita diabetes mellitus, ada gangguan keseimbangan antara transportasi gula ke
dalam sel, gula yang disimpan di hati, dan gula yang dikeluarkan oleh hati. Akibatnya,
kadar gula dalam darah meningkat. Dan kelebihan ini dikeluarkan melalui urine, oleh
karena itu keluaran urine menjadi banyak dan mengandung gula. Penyebab keadaan ini
hanya dua, pertama karena pancreas tidak mampu lagi memproduksi insulin dan yang
kedua sel tidak memberikan respon pada kerja insulin sebagai kunci untuk membuka
pintu sel sehingga gula tidak dapat masuk ke dalam sel untuk dialirkan ke aliran darah.
B. ETIOLOGI
Diabetes melitus tipe II (NIDDM, Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus) diabetes
mellitus yang tidak tergantung pada insulin. Diabetes mellitus tipe II terjadi akibat
penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan
produksi insulin. Faktor risiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes tipe
II adalah sebagai berikut : usia (resistensi insulin cendrung meningkat pada usia diatas 65
tahun), obesitas, kelompok etnik, gaya hidup, merokok, riwayat dan keluarga.
C. FAKTOR RESIKO
Terdapat beberapa factor risiko terjadinya diabetes mellitus type II:
1. Keturunan/ genetic
2. Ras atau etnis
3. Obseitas (kelebihan lemak akan memblokir kerja insulin, sehingga gula tidak dapat
terangkut kedalam sel)
4. Metabolic syndrome (mereka yang memiliki kelainan seperti tekanan darah tinggi
>140/90 mmHg, dan obseitas)
1. Poliuria (sering BAK) : hal ini terjadi karena air tidak diserap kembali oleh tubulus
ginjal sekunder untuk aktivitas osmotik glukosa, mengarah kepada kehilangan air,
glukosa, dan elektrolit
2. Polidipsi (rasa haus berlebihan) : terjadi karena dehidrasi sekunder terhadap polyuria
menyebabkan rasa haus yang berlebihan
3. Pilifagi (rasa lapar berlebihan) : kelaparan sekunder terhadap katabolisme jaringan
menyebabkan rasa lapar.
4. Penurunn berat badan : kehilangan awal sekunder terhadap penipisan simpanan air,
glukosa, dan trigliserid, kehilangan kronis sekunder terhadap penurunan masa otot
kaena asam amino dialihkan untuk membentuk glukosa dan keton
5. Pandangan kabur : terjadi karena paparan kronis retina dan lensa mata terhadap cairan
hiperosmolar
6. Lemah, letih, dan puisng : penurunan isi plasma mengarah pada postural hipertensi,
kehilangan kalium dan katabolisme protein berkontribusi terhadap kelemahan.
7. Ketonuria : ketika glukosa tidak dapat digunakan untuk energy oleh sel tergantung
insulin, asam lemak digunakan untuk energy : asam lemak dipecah menjadi keton
dalam darah dan disekresikan oleh ginjal. Pada DM tipe II insulin cukup untuk
menekan berlebihan penggunan asam lemak tapi tidka cukupp untuk penggunaan
glukosa.
8. Kadar glukosa darah pada waktu puasa lebih dari 120 mg/dl
9. Kadar glukosa darah dua jam sesudah makan lebih dari 200 mg/dl
E. KOMPLIKASI
Adapun beberapa komplikasi atau dampak dari penyakit diabetes mellitus jika tidak
tertangani dengan baik atau tidak terkontrol, adalah sebagai berikut:
1. Hipoglikemia
Bila kadar glukosa darah turun terlalu rendah dalam batas 20-50 mg/ 100 ml lebih dari
beberapa menit, akan menimbulkan gejala syok hipoglikemik ditandai oleh iritabilitas
progresif yang menyebabnkan pingsan, kejang, dan koma. Gejala hipoglikemik juga
ditandai dengan adrenergic yaitu berdebar, banyak keringat, gemetar,dan rasa lapar
2. Hiperglikemia
Akibat glukosa tidak dapat diangkut kedalam sel karena kuragnya insulin. tanpa
tersedianya karbohidrat untuk bahan bakar sel, hati mengubah simpanan glikogen
kembali ke glukosa (glikogenesis). Respon ini memperberat situasi dengan
meingkatnya kadar glukosa darah bahkan lebih tinggi (Black & Hawks, 2014).
Komplikasi kronis diabetes mellitus: klien/pasien dengan Diabetes Mellitus yang hidup
lebih lama, dengan peningkatan risiko untuk komplikasi kronis yaitu:
1. Komplikasi Makrovaskular yaitu penyakit seperti arteri coroner, penyakit
serebrovaskuler, hipertensi, penyakit pembuluh darah serta infeksi.
2. Komplikasi mikrovaskuler yaitu seperti retinopati (kerusakan pada mata), nefropati
(kerusakan pada ginjal), ulkus tungkai dan kaki (luka basah pada DM).
F. PENCEGAHAN
Tindakan promosi Kesehatan:
1. Mengelola obesitas
2. Menjaga BB ideal
3. Olahraga
4. Tidak merokok
Suatu penelitian kasus kontrol menunjukkan bahwa latihan fisik teratur dapat
menurunkan kadar gula darah, meningkatkan kekuatan otot dan menurunkan marker
inflamasi pada pasien dengan diabetes (ADA,2012). Senam diabetes dapat menurunkan
kadar gula darah dan mencegah kegemukan, pada saat latihan fisik glukosa dan lemak
merupakan sumber energi utama. Senam diabetes dapat diberikan pada seluruh penderita
DM tipe 2 dengan latihan fisik atau gerakan yang teratur yaitu senam pemanasan,
senam inti dan senam pendinginan. Senam diabetes dapat menurunkan kadar gula
darah dan mencegah kegemukan, pada saat latihan fisik glukosa dan lemak
merupakan sumber energi utama. Senam diabetes dapat diberikan pada seluruh
penderita DM tipe 2 dengan latihan fisik atau gerakan yang teratur yaitu senam
pemanasan, senam inti dan senam pendinginan.
DAFTAR PUSTAKA
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen klinis untuk
Hasil yang Diharapkan. Edisi 8. Jakarta: Salemba Medika
Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 volume 2. Jakarta
EGC