Kebijakan Pelayanan Sterilisasi Di Rumah Sakit
Kebijakan Pelayanan Sterilisasi Di Rumah Sakit
Pasal 4 ;
RS mempunyai tugas memberikan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna
Pasal 5 ;
RS mempunyai fungsi :
a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan
pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan RS
b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat dua dan ketiga sesuai
kebutuhan medis
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
SDM dalam rangka peningkatan kemampuan
dalam pemberian pelayanan kesehatan
d. p e n y e l e n g g a r a a n p e n e l i t i a n d a n
pengembangan serta penapisan teknologi
bidang kesehatan dalam rangka peningkatan
pelayanan kesehatan dengan
memperhatikan etika ilmu pengetahuan
bidang kesehatan
Bangunan
Pasal 10 ayat (2) butir h ;
RS mempunyai ruang sterilisasi
Prasarana
a. Pasal 11 ayat (1) butir d ; RS mempunyai
instalasi uap
b. Pasal 11 ayat (2) ; prasarana harus memenuhi
standar pelayanan, keamanan serta
keselamatan dan kesehatan kerja
penyelenggaraan RS
c. Pasal 11 ayat (3) ; prasarana harus dalam
keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik
d. Pa s a l 1 1 a y a t ( 4 ) ; p e n g o p e r a s i a n d a n
pemeliharaan prasarana RS harus dilakukan
oleh petugas yang mempunyai kompetensi di
bidangnya
Peralatan (Pasal 16) ;
a. persyaratan peralatan meliputi peralatan
medis dan non medis harus memenuhi
standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan laik pakai
b. peralatan medis harus diuji dan
dikalibrasi secara berkala oleh Balai
Pengujian Fasilitas Kesehatan dan/atau
institusi pengujian faskes yang
berwenang
c. pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan RS harus dilakukan oleh
petugas yang mempunyai kompetensi di
bidangnya
3. PMK No 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan
Perizinan RS
4. PMK No 24 Tahun 2016 Tentang Persyaratan
Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
5. PMK No 11 Tahun 2017 Tentang Keselamatan
Pasien ;
Salah satu dari 6 Sasaran Keselamatan Pasien
yaitu mengurangi resiko infeksi akibat
perawatan kesehatan
6. KMK No 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
Persyaratan Sterilisasi :
a. Sterilisasi peralatan dengan uap panas suhu ±
121ºC (2 bar) 30 menit atau suhu 134ºC (3 bar)
13 menit dan harus mengacu pada petunjuk
penggunaan alat sterilisasi yang digunakan
b. Sterilisasi harus menggunakan
disinfektan yang ramah lingkungan
c. Petugas sterilisasi harus memakai alat
pelindung diri dan menguasai prosedur
sterilisasi yang aman
d. Hasil akhir sterilisasi ;
BEBAS MIKROORGANISME HIDUP
PEDOMAN
1. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (CSSD)
di Rumah Sakit, Depkes RI, 2009
2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya, Depkes RI
& PERDALIN, Cetakan ke-3 (2011)
Ø PPI dan CSSD merupakan 2 kegiatan yang
saling terkait dan saling mendukung dalam
keberhasilan Patient Safety
Ø Tujuan PPI adalah meningkatkan mutu layanan
RS melalui Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
Ø Tujuan CSSD yaitu :
1. m e m b a n t u u n i t y a n g l a i n d i R S y a n g
membutuhkan kondisi steril untuk mencegah
infeksi
2. Menurunkan angka infeksi, membantu
mencegah dan menanggulangi HAIs
3. efisiensi tenaga medis/paramedis pada
pelayanan terhadap pasien
4. menyediakan dan menjamin kualitas hasil
sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan
Efisiensi ;
Saat dilakukan pe ng o r g ani s as i an y g bai k ,
didapatkan efisiensi dlm supervisi pembersihan,
perawatan dan sterilisasi.
Sistem mendukung standarisasi, keseragaman
dan koordinasi prosedur dgn adanya supervisi
terus menerus.
Ekonomi ;
Pelayanan tersentral akan lebih ekonomis,
mencegah adanya duplikasi peralatan.
Usia peralatan jg meningkat karena kegiatan yg
efisien (pembersihan, persiapan dan sterilisasi)
yg disupervisi terus menerus.
Sentralisasi jg mencegah duplikasi petugas,
supervisor dan ruangan pemprosesan.
Safety;
Pada sistem desentralisasi dengan petugas
yg tidak disupervisi terdapat peningkatan
resiko kegagalan dalam proses. Misalnya
metode sterilisasi yg tdk tepat,
mikroorganisme tdk mati krn suhu yg tdk
tepat atau kerusakan peralatan krn
penggunaan oven, atau adanya modifikasi
yg berlawanan dengan keamanan proses.
Patient Patient Safety Performance
Centered & Risk Standard Monitoring & Excellence
Care Management Improvement
Standarisasi dlm tahap prosedur agar
berkualitas
Pengaturan biaya
Pengembangan teknologi
Profesionalisme tenaga (sertifikasi, registrasi
dan update knowledge)
Peran dan fungsi instalasi CSSD di RS sangat
penting
Perlu perencanaan yg baik : desain, lokasi,
ruang lingkup pelayanan dan proses kerja
Pengorganisasian : bentuk instalasi, SOP,
sentral/semi sentral, indikator proses
Monev secara terus menerus
CSSD dapat menjadi profit center
“Knowing isn’t enough, we must do”
“Willing isn’t enough, we must apply”
(Gothe)