Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERANAN MASYARAKAT EKONOMI LEMAH DALAM MEMAJUKAN BANGSA


INDONESIA MELALUI PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA

OLEH
KELOMPOK X
NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. PHILIPUS JAUT (NIM : 2020410052)


2. STEPHANUS RIKARDO (NIM : 2019410099)
3. YULIUS ERWIN ONGGOT TOKAN (NIM : 2019410081)
4. ELANIA GRASELA (NIM : 2020410056)
5. MARIETA ENDANG H. FIANA BUPU(NIM : 2020410057)
6. CARLO (NIM : 2020410054)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TINGGADEWI MALANG

2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah yang berjudul “peranan
masyarakat ekonomi lemah dalam memajukan bangsa Indonesia melalui peningkatan sumber
daya manusia” tepat pada waktunya.

Ucapan terimakasih di sampaikan kepada semua peserta yang turut berpartisipasi


dalam memberikan masukkan dan membantu dalam menemukan referensi materi yang
berkaitan dengan masyarakat miskin dan indikatornya.

Makalah ini berisikan teori yang berkaitan dengan pengaruh kurangnya pendidikan
dan ketrampilan masyarakat miskin dalam memajukan bangsa, dimana karena kurangnya
perekonomian tersebut menyebabkan meningkatnya angka putus sekolah dan berdampak
pada lemahnya skill dan pendidikan masyarakat dalam berbagai bidang dan aspek, termasuk
dalam aspek kebutuhan pokok untuk hidup. Di sini peranan pemerintah dan besarnya tekad
masyarakat sangat di perlukan untuk mengurangi angka kemiskinan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat kekurangan
yang nantinya akan di temui oleh pembaca, maka dari itu penulis sangat mengharapkan
adanya masukan, baik itu saran maupun kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi
kepaduan dari Makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapakan selamat membaca, dan semoga Makalah ini dapat
menambah wawasan kita semua, terutama terhadap rekan- rekan mahasiswa yang saya
banggakan. Amin

Malang, 14 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

1.1. Latar
belakang......................................................................................................... 1
1.2. Rumusan
masalah.................................................................................................... 1
1.3. Maksud dan
tujuan.................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
2.1. Definisi masyarakat miskin.................................................................................... 3
2.2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
kemiskinan....................................... 4
2.3. Indikator
kemiskinan............................................................................................... 5
2.4. Langkah-langkah dalam meningkatkan sumber daya
manusia............................... 5
2.5. Upaya pemerintah dalam menurunkan angka
kemiskinan...................................... 7
2.6. Rintangan dan tantangan yang dihadapai dalam meningkatkan
SDM.................... 7

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 8


A. Kesimpulan.............................................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia sebagai bangsa agraris yang sumber perekonomian terbesarnya
adalah pertanian, maka kehidupannya tak lepas dari kemiskinan. Ditambah lagi
fasilitator masyarakat dalam mengelola sumber daya alamnya masih di perlakukan
secara aktif oleh tenaga manusia, hal ini disebabkan karena keberadaan peralatan
modern yang masih sangat rendah dalam pertanian untuk meringankan pekerjaan
yang di jalan oleh para petani.
Suatu masyarakat dikatakan miskin apabila di tandai oleh kekurangan atau
ketidakmampuannya dalam memenuhi tingkat kebutuhan dasar manusia, seperti
kebutuhan pangan, sandang maupun papan. Ketidakmampuan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan dasanya adalah karena miskinnya aspek primer yaitu aspek
yang mencakup pengetahuan dan ketrampilan dalam dirinya. Menurut Emil Salim
karakteristik penduduk miskin terdiri dari lima ciri, yaitu tidak memiliki faktor
produksi sendiri, tidak memiliki kemungkinan untuk memiliki memperoleh aset
produksi sendiri, rendahnya tingkat pendidikan, masyarakat yang tidak memiliki
fasilitas, masyarakat yang berumur relatif muda namun tidak memiliki ketrampilan
atau pendidikan yang memadai1.
Kemiskinan merupakan salah satu masalah sosial yang harus diselesaikan,
baik itu melalui kesadaran dari masyarakat itu sendiri maupun melalui dorongan dari
kebijakan-kebijakan dari pemerintah. Apabila suatu masyarakat ingin merubah
keadaan yang mereka sendiri sedang hadapi, dimana mereka berniat ingin bekerja dan
mau bekerja, sehingga segala kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah sendiri
dapat mereka manfaatkan semaksimal mungkin. Tekad masyarakat yang ingin
berubah harus beriringan dengan kebijakan pemerintah dalam memutuskan
pengangguran dan meminimalkan angka kemiskinan do bangsa Indonesia. Beberapa
faktor yang yang mempengaruhi tingkat kemiskinan yaitu pendapatan masyarakat,
kesehatan masyarakat dan fasilitas kesehatan, pendidikan dan ketrampilan
masyarakat, akses terhadap barang dan jasa, geografis dan kondisi lingkungan.
Dalam menghadapi kemiskinan itu sendiri, tentunya pemerintah memiliki
peran yang sangat besar. Pemerintah harus serius dalam menangani krisis ekonomi
ini, baik itu melalui penyediaan lapangan pekerjaan, penyediaan fasilitas pendidikan
untuk meningkatkan pendidikan dan ketrampilan masyarakat maupun melalui bantuan
sosial yang di salurkan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokokya.

B. Rumusan masalah
Di angkat dari latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah yang akan di ulas dalam pembaahasan Makalah ini, yaitu :
1. Pengertian masyarakat miskin?
2. Bagaimana masyarakat miskin dapat bertahan hidup dan tetap sekolah?
1
https://voi.id/amp/37805/penyebab-kemiskinan-definisi-dan-data-orang-miskin-di-indonesia

1
3. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kemiskinan?
4. Apa saja indikator kemiskinan?
5. Apa saja peran masyarakat miskin dalam meningkatkan sumber daya manusia
demi terwujudnya masyarakat yang maju?
6. Langkah apa saja yang dapat dilakukan dalam untuk meningkatkan sumber daya
manusia?
7. Apa saja hambatan yang di hadapi dalam meningkatkan SDM?
8. Bagaimana peranan pemerintah dalam memangkas angka kemiskinan melalui
kebijakan dan programnya?

C. Maksud dan tujuan


1. Menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat miskin tentang pentingnya
pendidikan dalam peningkatan SDM dalam pertumbuhan dan perkembangan
ekonomi.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat di Indonesia tentang indikator-
indikator yang dikatakan sebagai masyarakat miskin.
3. Mengetahui peranan pemerintah dalam upaya penanganan angka putus sekolah
akibat lemahnya keberadaan ekonomi.
4. Mengetahui langkah-langkah strategis dalam menangani kemiskinan.
5. Sebagai jawaban tugas kelompok mata kuliah pembangunan masyarakat desa.

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi masyarakat miskin
Masyarakat miskin merupakan suatu kondisi dimana masyarakat tidak
memiliki sarana dan prasarana memadai. Dengan kualitas perumahan yang jauh di
bawah standar kelayakan serta mata pencaharian yang tidak menentu, untuk
mencukupi kebutuha hidup.
Kemiskinan bukan hanya di ukur dari pendapatan, tetapi juga mencakup
kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang baik laki-laki maupun
perempuan untuk menjadi miskin, dan keterbatasan akses masyarakat miskin dalam
penentuan kebijakan publik yang berdampak pada kehidupan mereka. Oleh sebab itu,
pemecahan masalah kemiskinan tidak lagi dapat dilakukan oleh pemerintah sendiri
melalui berbagai kebijakan sektoral yang terpusat, seragam dan berjangka pendek.
Implikasi dari pendekatan hak-hak dasar adalah perubahan hubungan negara
dan masyarakat khususnya masyarakat miskin. Negara harus menghormati hak-hak
sosial, politik dan ekonomi masyarakat. Negara juga harus melindungi masyarakat
terutama masyarakat miskin dari pelanggaran hak-hak tersebut. Selain itu negara
wajib memenuhi hak-hak dasar masyarakat.
Pendekatan hak-hak dasar relevan dengan perkembangan yang terjadi di
Indonesi. Proses demokratisasi yang berlangsung selama ini telah membawa
perubahan di berbagai bidang. Perubahan perubahan ini diharapkan dapat mendorong
terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat, sehingga pendekatan hak dasar akan sangat
penting sebagai indikator dalam mengukur proses dan kinerja politik yang sedang
berlangsung. Selain itu, dampak krisis ekonomi dan beban pembayaran utang telah
mengurangi kemampuan anggaran negara untuk memenuhi hak-hak dasar
masyarakat. pengakuan terhadap hak-hak dasar telah memberikan penegasan tentang
pentingnya investasi yang mendukung pemenuhan hak-hak dasar dan mempertajam
prioritas alokasi anggaran bagi pembangunan manusia.
Suatu masyarakat dikatakan miskin apabila di tandai oleh kekurangan atau
ketidakmampuannya dalam memenuhi tingkat kebutuhan dasar manusia, seperti
kebutuhan pangan, sandang maupun papan. Ketidakmampuan masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan dasanya adalah karena miskinnya aspek primer yaitu aspek
yang mencakup pengetahuan dan ketrampilan dalam dirinya. Menurut Emil Salim
karakteristik penduduk miskin terdiri dari lima ciri, yaitu tidak memiliki faktor
produksi sendiri, tidak memiliki kemungkinan untuk memiliki memperoleh aset
produksi sendiri, rendahnya tingkat pendidikan, masyarakat yang tidak memiliki
fasilitas, masyarakat yang berumur relatif muda namun tidak memiliki ketrampilan
atau pendidikan yang memadai.

3
B. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan
Kemiskinan yang terjadi pada suatu masyarakat tidak serta merta terjadi begitu
saja, jika tidak ada faktor-faktor penyebabnya. Berikut beberapa faktor penyebab
terjadinya kemiskinan, yaitu :
1. Tingkat pendidikan yang masih rendah
Faktor penyebab kemmiskinan yang pertama adalah tingkat pendidikan yang
tergolong masih rendah. Tingkat pendidikan mengakibatkan seseorang cenderung
kurang memiliki ketrampilan, wawasan dan pengetahuan yang memadai untuk
kehidupannya. Sedangkan untuk dunia kerja maupun dunia usaha, pendidikan
adalah modal untuk bersaing dalam mendapatkan kesejahteraan nantinya. Oleh
karena itu terjadi banyak pengangguran dan penyebab kemiskinan disebabkan
oleh tinggkat pendidikan yang masih rendah.
2. Masih terbatasnya lapangan pekerjaan
Faktor penyebab kemiskinan yang keddua adalah keterbatasan lapangan
pekerjaan. Dengan terbatnya lapangan pekerjaan, masyarakat tidak dapat
memenuhi kebutuhanny, karena dengan bekerjalah seorang mendapatkan upah
yang nantinya di gunakan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya tersebut.
Keterbatasan lapangan pekerjaan akan membawa konsekuensi penyebab
kemiskinan pada masyarakat. Banyaknya pengangguran karena keterbatasan
lapangan pekerjaan bisa juga menjadi patokan kemiskinan di satu negara.
Semakin jumlah pengangguran akan semakin besar juga jumlah kemiskinan di
suatu negara tersebut. Hal ini juga bisa disebabkan oleh ketidak stabilan ekonomi
dan ketidakpastinya arah politik dan kebijakan negara tersebut.
3. Malas bekerja
Faktor kemiskinan yang ketiga adalah malas bekerja. Hala ini yang paling
serring manjangkiti seseorang yang tak ingin maju dan beranggapan bahwa
kemiskinan itu adalah takdir. Hal tersebut membuat seseorang tidak bergairah dan
bersikap acuh tak acuh untuk bekerja, dan mengantarkan mereka kepada
kemiskinan dan membuat kesejahteraan menghilang.
4. Beban hidup keluarga
Faktor penyebab yang ke empat adalah beban hidup keluarga. Hal ini juga
merupakan hal yang cukuo signifikan. Ketika seseorang memiliki anggota
keluarga yang banyak untuk di hidupi, beban keluarga tentu saja akan bertambah
pula. Dengan begitu seseorang di haruskan unruk menungkatkan pendapatannya
sesuai dengan berapa jumlah anggota yang harus di hidupi.
5. Keterbatasan sumber daya alam maupun modal
Ketika sumber daya alam miskin atau tidak dapat diolah lagi itulah salah satu
penyebab kemiskinan. Hal ini karena alam sekitar yang memang tidak lagi
memberikan keuntungan. Selain itu keterbatasan modal juga menghambat
perkembangan seseorang. Apalagi untuk orang yang memiliki keterbatasan modal
ketrampilan atau pengetahuan. Hal ini tentunya menjadi penyebab kemiskinan
yang cukup serius.

4
C. Indikator kemiskinan
Ada beberapa tolok ukur atau indikator suatu kemiskinan, yaitu :
1. Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan
2. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan
3. Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan dalam meningkatkan
SDM dan ketrampilan
4. Terbatasnya kesempatan kerja dan berusaha
5. Lemahnya perlindungan terhadap aset usaha, dan perbedaan upah
6. Terbatasnya akses layanan perumahan dan sanitasi
7. Terbatasnya akses terhadap air bersih
8. Lemahnya kepastiankepemilikan dan penguasaan tanah
9. Memburuknya kondisi lingkungan hidup dan sumber daya alam (SDA), serta
terbatasnya aakses masyarakat terhadap SDA.
10. Lemahnya jaminan rasa aman
11. Lemahnya partisipasi
12. Besarnya beban kependudukan yang di sebabkan oleh besarnya tanggungan
keluarga
13. Tata kelola pemerintahan yang buruk yang menyebabkan in efisiensi dan in
efektifitas dalam pelayanan publik, meluasnya korupsi dan rendahnya jaminan
sosial terhadap masyarakat.

D. Langkah-langkah dalam meningkatkan sumber daya manusia


 Langkah yang dapat di ambil oleh perusahaan dalam meningkatkan SDM,
yaitu :
1. Melakukan pelatihan
Dalam mengembangakan sumber daya manusi seorang pekerja atau karyawan
di suatu perusahaan maka bisa dilakukan pelatihan bagi prang tersebut. Tujuannya
adalah untuk mengembangkan individu, dalam hal menigkatkan pengetahuan,
ketrampilan yang dimmiliki, serta sikap individu tersebut. Sebuah perusahaan
tidak akan berkembang dengan baik apabila karyawannya tidak memiliki minat
pada pekerjaannya, dan tidak mempunyai ketrampilan secar khusus. Melalui
pelatihan itu juga, perusahaan bisa menggali potensi pada karyawannya dengan
cara mengembangkann karyawan tersebut. Setiap perusahaan biasanya akan
menerapkan suatu pelatihan khusus, supaya kualitas karyaawannya meningkat.
2. Pendidikan
Cara mengembangkan SDM yang bisa dilakukan oleh perusahaan adalah
dengan pendidikan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kerja, yang artinya
suatu pengembangan yang sifatnya formal dan berhubungan langsung dengan
karir mereka sendiri. Para karyawan di suatu perusahaan juga membutuhkan
pendidikan, yang nantinya akan membantu mereka dalam mengatasi segala
masalah yang terjadi di pekerjaan mereka. Karena di dalam pendidikan itu sendiri,
ada banyak cara yang bisa di gunakan untuk mengatasi masalah tersebut.
3. Pembinaan

5
Cara meelakukan pembinaan para karyawan di suatu perusahaan bisa dengan
mengatur serta membina mereka yang menjadi sub sistem organisasi, dengan
melalui beberapa program penilaian dan juga perencanaan. Hal-hal seperti itu juga
bisa menjadi salah satu strategi yang tepat dalam mengembangkan SDM di sebuah
perusahaan tertentu, sehingga SDM yang di hasilkan dari pembinaan ini akan
lebih berkualitas. Pembinaan terhadap SDM pada suatu perusahaan selain
bertujuan unttuk mengembangkan kemampuan karyawan, juga agar para
karyawan tersebut mengerti tentang mengapa dalam sebuah perusahaan ada aturan
yang berlaku, termasuk bagaiman cara karyawan mematuhi SOP perusahaan.
4. Recruitment
Malakukan recruitment pada suatu perusahaan untuk mendapatkan SDM, bisa
dilakukan dengan menyesuaikan klasifikasi kebuttuhan perusahaan tersebut yang
nantinya akan menjadi alat organisasi dalam hal pengembangan dan juga
pembaharuan. Biasanya strategi recruitment ini di lakukan oleh perusahaan pada
saat mereka menilai calon pekerja yang melamar di perusahaan mereka.
5. Mengadakan perubahan sistem
Dalam menyesuaikan sistem serta prosedur organisasi di dalam suatu
perusahaan, bisa di lakukan dengan cara merubah sistem yang sudah ada dengan
tujuan yang lebih baik. Tujuan utamanya adalah sebagai antisipasi jika muncul
suatu ancaman sekalihus peluang yang berasal dari faktor eksternal. Sistem di
dalam suatu perusahaan biasanya akan mendukung aktivitas dan operasional, agar
berjalan dengan lebih baik lagi. Untuk membuat suatu sistem yang bagus di dalam
perusahaan, terkadang para pebisnis perlu bantuan konsultan bisnis agar sistem
yang akan dibuat dapat berjalan secara maksimal.
6. Kesempatan
Beri kesempatan pada setiap karyawan untuk menyalurkan ide atau gagasan
mereka, yang akan memajukan perusahaan tersebut. Sehingga karyawan di dalam
perusahaan itu akan memiliki kontribusinya masing-masing bagi perusahaan. Hal
itu juga membuat karyawan menjadi merasa lebih di hargai sekaligus membuat
mereka menjadi lebih berkembang lagi.
7. Penghargaan
Beri juga penghargaan pada karyawan yang memiliki prestasi secara khusus di
dalam perusahaan. Hal itu juga bisa meenjaddi salaah satu cara dalam
pengembangan SDM yang membuat mereka menjadi termotivasi dan dampaknya
cukup besar bagi perusahaan.

 Langkah yang dapat di lakukan pemerintah dalam meningkatkan SDM, yaitu :


1. Memberikan pelatihan dan ketrampilan kepada masyarakat di semua sektor
2. Memberikan pendidikan formal secara gratis
3. Memberikan pemenuhan gizi yang baik kepada setiap warga masyarakat
4. Mendukung mimpi anak bangsa dengan memberikan tunjangan atau beasiswa
bagi warga yang lemah secara ekonomi namun memiliki ketrampilan dan
akademik yang baik.

6
E. Upaya pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan
Dalam meminimalkan angka kemiskinan yang ada di bangsa Indonesia ini, ada
beberapa upaya yang dapat di ambil oleh pemerintah, diantaranya :

1. Menciptakan sebuah bentuk lapangan kerja yang dimana akan memiliki


kemampuan di dalam melakukan penyerapan dari berbagai macam bentuk tenaga
kerja untuk melakukan pengurangan pengangguran. Hal ini di karenakan
pengangguran menjadi sebuah sumber masalah pada kemiskinan.
2. Memberikan subsidi dari seluruhkebutuhan pokok dari manusia sehingga
masyarakat akan dapat menikmati makanan yang memiliki kualitas.
3. Menghapuskan korupsi di masyarakat
4. Melakukan penyelenggaraan dari program Zakat
5. Menjaga berbagai macam bentuk dari stabilitas pada harga bahan kebutuhan
pokok
6. Melakukan peningkatan akses yang di miliki oleh masyarakat miskin kepada
seluruh pelayanan dasar
7. Melakukan penyempurnaan dan melakukan perluasan dari cakupan program
melakuka n pembangunan yang akan berbasis masyarakat.

F. Rintangan dan tantangan yang di hadapi dalam meningkatkan SDM


Dalam meningkatkan sumber daya manusia tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan, dan tentunya terdapat hambatan yang akan di hadapi, di antaranya :

1. Produktivitas relatif rendah dan sulit meningkat


Yang menyebabkan produktivitas sulit meningkat salah satunya karena belum
di dukung oleh bekal ketrampilan yang memadai. Khususnya dalam menghadapai
industrialisasi terlebih lagi digitalisasi.
2. Institusi pendidikan belum mampu menjawab tantangan peningkatan produktivitas
dan kualitas tenaga kerja.
Dengan mayoritas tenaga kerja yang memiliki keterbatasan skill maka akan
sulit untuk meningkatkan produktivitas dan bersaing
3. Gap antara kebutuhan dan penyediaan tenaga kerja masih lebar
Dari profil ini masih banyak angkatan kerja yang telah mengikuti pelatihan
atau sertifikasi yang justru belum bekerja.
4. Era baru ekonomi dan disrupsi teknologi mengubah karakteristik permintaan
tenaga kerja
Profil ketenagakerjaan dan permasalahan yang ada saat ini tentu akan menjadi
pertimbangan tersendiri bagi investor dalam merealisasikan investasi di sektor
padat karya. Hal ini akan berdampak terhadap berkurangnya minat investasi di
sektor padat karya.

7
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perbaikan tata pemerintahan akan membuka peluang lebih luas bagi
masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan memberdayakan
masyarakat miskin. Pemberdayaan adalah kunci keberhasilan bagi masyarakat miskin
untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan. Di sini penulis menegaskan bahwa
perbaikan tata pemerintahan dan perluasan partisipasi harus menjadi bagian integral
dari setiap kebijakan yang di laksanakan untuk memberdayakan masyarakat miskin
dan meningkatkan taraf dan mutu hidup masyarakat miskin.
Disamping itu langkah strategis pemerintah dalam menangani ketimpangan
SDM juga sangat di perlukan. Ada beberapa tindakan yang dapat dijalankan oleh
pemerintah yaitu melalui pengembangan anak usia dini dan gizi, perlindungan
kesehatan untuk semua masyarakat, akses pendidikan yang bermutu dan bantuan tunai
kepada warga miskin .
Pemberantasan masyarakat tidak hanya memerlukan program dan kebijakan
yang di tetapkan oleh pemerintah saja. Suatu tekad dan kemauan dari masyarakat
sanagt di perlukan untuk merubah kehidupan dari masrakat itu sendiri. Jadi antara
tekad masyarakat untuk keluar ikatan kemiskinan dan program pemerintah harus
saling berkesinambungan, supaya tujuan yang ingin di gapai dapat terwujud, yaitu
masyarakat yang sejahtera dan makmur serta bangsa yang maju.

B. Saran
Semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua sebagai
pembaca. Dan lebih khusus penulis sampaikan kepada rekan-rekan mahasiswa,
semoga Makalah ini dapat menambah wawasan kita semua dalam memahami tentang
dampak kemiskinan terhadap kemajuan bangsa Indonesia. Penulis berharap supaya
kita semua dapat memahami faktor-faktor penyebab timbulnya kemiskinan serta
langkah strategis yang dapat di ambil oleh masyarakat miskin itu sendiri, maupun
peranan pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan di negeri ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat kekurangan
yang kita temukan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan adanya masukan dari
pembaca yang bersifat membangun demi kepaduan dari Makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA
https://voi.id/amp/37805/penyebab-kemiskinan-definisi-dan-data-orang-miskin-di-
indonesia

https://www.daya.id/usaha/artikel-daya/sumber-daya-manusia/pengembangan-
sumber-daya-manusia-yang-tepat-untuk-perusahaan

https://jabar.idntimes.com/news/indonesia/helmi/pak-jokowi-ini-nih-4-permasalahan-
pembangunan-sdm-di-indonesia-regional-jabar/3

https://www.worldbank.org/in/news/press-release/2016/10/02/tackling-inequality-
vital-to-end-extreme-poverty-by-2030

https://sg.docworkspace.com/d/sINP7x5hppInjjQY

Anda mungkin juga menyukai