Pada kasus menometorhagia pemeriksaan menunjang yang perlu dilakukan adalah
pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan darah lengkap) dan USG. Selain itu untuk mengaji masalah stuktur dan keganasan, dapat dilaksanakan pap smear-biopsi (diagnosis dibuat apabila hasil biopsi endometrial dalam fase luteal tidak cocok dengan gambaran endometrium yang seharusnya didapat dari hari siklus yan bersankutan), pemeriksaan patologi-anatomi, histeroskopi untuk melihat kondisi dalam rahim dan membantu mendiagnosis hal-hal seperti endometriosis, serta pemeriksaan hormonal. Pada wanita usia produksi juga dan diperlukan pemeriksaan suhu basal badan (SSB), sitologi vagina, atau analisa hormonal (FSH, LH, estradiol, prolaktin, dan progesteron) untuk mengetahui ada tidaknya ovulasi (Wiknjosastro, 2007).
Sumber : Wiknjosastro,. H. (2007). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Surwono Prawirohardjo.