Abstrak
Penelitian tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan pada komunitas Al-Bahar
terhadap sumber air sehingga mengurangi ketergantungan anggota komunitas pada supply air
bersih dari luar wilayah mereka. Program ini sudah dilaksanakan dengan menggunakan tehnik
partisipatif dan pemberdayaan selama 2 bulan dengan melibatkan 15 orang dewasa yang
berpartisipasi aktif menelusuri masalah dan memelihara kebersihan lingkungan sekitar sumber
air. Hasil evaluasi program intervensi ini menunjukkan indikasi yang signifikan adanya
perubahan kesadaran pada anggota komunitas untuk bertanggung jawab sebagai pengguna
sumber air, menjaga kebersihan lingkungan sekitar sumber air, dan ikut mencari ide
pemecahan masalah lingkungan.
Abstract
This action research aimed to increase trust of the members of Al Bahar community towards
the well water so it could reduce the community’s dependences toward clean water supplies
from outside. This program has been executed by using participation techniques and
empowerment for approximately 2 (two) months with the active involvement of 15 (fifteen)
adolescents by increasing their active participation in investigating the problem as well as
looking after the environmental sanitation surrounding the wells. The program evaluation of
this intervention has showed some significant indications for changes among the members
namely awareness of their responsibilities as the user of the wells, reveal their willingness
willingness to take care of the environmental sanitation in the area; coming up with ideas to
solve some contextual environmental problems.
922
Upaya Mendorong Partisipasi Remaja Dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan Sumber Air Pada Komunitas Pemulung Al Bahar
Depok (Elis Anisah Fitriah)
yang mereka huni adalah sewa kepada Sebagian besar warga memenuhi
pemilik setiap bulan dengan harga mulai kebutuhan air bersih untuk konsumsi
dari Rp. 60.000 hingga Rp.200.000. dengan cara membeli dari penjual keliling
Ironisnya, pemilik kontrakan tidak ataupun berlangganan ke depot isi ulang.
menyediakan fasilitas apa pun sebagai Warga rata-rata membeli air isi ulang
sarana sanitasi dasar dan air bersih yang sebanyak 20 (dua puluh) liter seharga Rp.
dibutuhkan para penyewa. 3.000 hingga Rp. 3.500 untuk mencukupi
Pada tahun 2000 warga secara rata-rata 3-5 (tiga hingga lima) hari
bergotong royong melakukan penggalian kebutuhan air minum anggota keluarganya
sumur pertama untuk memenuhi kebutuhan sedangkan air jerigen 20 (dua puluh) liter
atas air bersih yang kemudian disusul yang dibeli dari penjual keliling dengan
dengan sumur kedua pada tahun 2003. harga Rp.1.500 – Rp. 2.000 untuk
Pada periode itu, warga menggunakan air kebutuhan memasak selama satu hingga
dari sumur tersebut untuk seluruh dua hari. Rata-rata pengeluaran rumah
kebutuhan sehari-hari yakni air minum, tangga untuk air minum dan memasak
mandi, mencuci pakaian, dan peralatan selama sebulan berkisar Rp. 50.000 hingga
rumah tangga termasuk bahan masakan, Rp. 70.000-an.
berwudhu, dan untuk memasak. Sejalan Selama ini memang belum ada
dengan meningkatnya jumlah penyewa, aturan bersama mengenai pemeliharaan
jumlah keseluruhan sumur yang dimiliki sumur dan perawatan sarana pendukung
komunitas ini adalah tujuh sumur dan yang ada. Kebersihan sumur hanya
hanya lima yang masih berfungsi sebagai mengandalkan warga yang sadar tanpa ada
sumber air bersama, dengan kuantitas yang tuntutan untuk berpartisipasi dalam
cukup melimpah. perawatan sumur. Rendahnya rasa
Sayangnya, melimpahnya air di Al memiliki warga terhadap sumur sebagai
Bahar tidak diimbangi dengan kualitas air. fasilitas bersama juga dipengaruhi
Pada musim kemarau, beberapa sumur pandangan warga terhadap ketidakpedulian
akan mengalami perubahan warna, bau, pemilik dan pengurus kontrakan dalam
dan kedalaman, sebaliknya pada saat hujan memenuhi sarana sumur dan kakus sebagai
sumur-sumur tersebut akan kembali kebutuhan utama penyewa. Akibatnya
bening, tidak berbau dan permukaannya sumur dan kakus yang mereka bangun
hampir mendekati bibir sumur. sendiri hanya dibuat sekedarnya dan tidak
Meningkatnya jumlah warga yang menetap ada gerakan untuk memperbaiki maupun
di Al Bahar menjadi persoalan lain yang merawatnya.
mengakibatkan sumur tercemar karena Permasalahan yang ingin diangkat
tingkat kedisiplinan dalam menggunakan dalam intervensi ini adalah meningkatkan
sumur semakin sulit dikontrol. Kebiasaan kesadaran dan gerakan nyata para remaja
mandi dan mencuci di dekat bibir sumur Al Bahar untuk ikut berpartisipasi dalam
membuat air sisa sabun jatuh ke sumur menjaga kebersihan di sekitar sumur-
yang tidak bertutup tersebut. Banyaknya sumur yang ada di Al Bahar. Dengan
sampah di sekitar sumur membuat saluran demikian, lebih jauh lagi diharapkan dapat
air yang tidak lancar dan tergenang mendorong perilaku pemeliharaan dari
membuat kondisi sekitar sumur semakin seluruh warga pengguna sumur sehingga
kumuh. mampu mengembalikan kepercayaan
Kondisi-kondisi tersebut masyarakat terhadap kualitas air sumur dan
mengakibatkan rendahnya kepercayaan dapat memanfaatkannya secara optimal.
warga untuk menggunakan air sumur Pada akhirnya, warga tidak harus
sebagai air bersih untuk memenuhi tergantung kepada supplier air dari luar
kebutuhan air minum air dan memasak. serta mengurangi biaya yang cukup besar
923
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2013, Vol. V, No.1 Hal: 921-931
924
Upaya Mendorong Partisipasi Remaja Dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan Sumber Air Pada Komunitas Pemulung Al Bahar
Depok (Elis Anisah Fitriah)
925
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2013, Vol. V, No.1 Hal: 921-931
Selama proses terjadi pertukaran informasi, terjadi bilamana telah muncul perasaan dan
umpan balik, perdebatan dalam kesadaran diri sebagai bagian dari
pengambilan keputusan, munculnya komunitas (sense of community) pada
pimpinan-pimpinan situasional dan setiap individu. Selain itu, individu perlu
mengevaluasi tindakan yang sudah memiliki rasa percaya diri terhadap
dilakukan. Dari seluruh proses yang kemampuan mereka untuk menentukan
dialami para remaja melalui pengalaman kehidupan mereka dengan memanfaatkan
dan dinamika kelompok mereka, sumber daya yang mereka miliki. Faktor
diharapkan akan merubah perilaku mereka lain yang berhubungan dengan partisipasi
menjadi pro lingkungan yang menetap masyarakat yaitu dorongan (provocation)
sehingga akan menjadikan mereka sebagai dari lingkungan luar termasuk yang
agen-agen perubahan yang berkontribusi bersifat ancaman terhadap komunitas
pada peningkatan kualitas air di sumur- (Dalton, Elias, Wandersman, 2001).
sumur melalui sistem pemeliharaan. Kieffer (1984) memberikan skema
Secara umum, teknik intervensi tentang proses partisipasi masyarakat
dilakukan untuk melalukan perubahan melalui pemberdayaan individu dan
sosial yang bertujuan meningkatkan penguatan lingkungan, sebagai berikut:
kesejahteraan manusia pada semua level
baik personal hingga organisasional, dari
mikro hingga level makro. Untuk
melakukan sebuah perubahan sosial,
partisipasi dan pemberdayaan merupakan
dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan
karena memiliki hubungan yang erat.
Suatu masyarakat akan berdaya bilamana
seluruh individu yang ada di dalamnya
berpartisipasi. Melalui setiap proses
partisipasi maka proses pemberdayaan di
tingkat individual sekaligus situasi
kemasyarakatan juga sedang terjadi.
Partisipasi merupakan sebuah proses
di mana masyarakat dalam sebuah Gambar 1. Model Citizen Participation
komunitas atau warga sebuah Negara
berperan aktif dalam setiap proses Dalam bagan tersebut, baik
pengambilan keputusan dalam lembaga, provokasi maupun sense of community
program, lingkungan yang dapat akan mengarahkan kepada partisipasi.
memberikan dampak dalam kehidupan Dalam partisipasi terjadi proses timbal
mereka (K.Heller et. al., dalam Dalton, balik terhadap kondisi pendukungnya yaitu
2001). Partisipasi dapat ditinjau sebagai pemberdayaan psikologis maupun
sebuah alat atau teknik yang menekankan penguatan setting. Agar dapat
pada dinamika partisipasi yang terjadi, berpartisipasi secara optimal, seseorang
sedangkan bila dipandang sebagai suatu harus memiliki kompetensi yang memadai
akhir atau hasil partisipasi merupakan dimana kondisi tersebut dicapai melalui
sebuah nilai atau kualitas yang ditetapkan pemberdayaan psikologis (pengetahuan,
dari suatu masyarakat. skill, keterampilan sosial: komunikasi,
Sebagai sebuah teknik, setiap proses leadership, dan lain-lain). Sebaliknya
yang terjadi atau bagaimana dinamika proses partisipasi juga akan berdampak
untuk terjadinya proses tersebut dalam membangun kapasitas dari orang
merupakan hal terpenting. Partisipasi akan
926
Upaya Mendorong Partisipasi Remaja Dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan Sumber Air Pada Komunitas Pemulung Al Bahar
Depok (Elis Anisah Fitriah)
yang ada dalam komunitasnya untuk lebih mampu membangun kerangka program
berdaya termasuk juga seting lingkungan. berdasarkan sudut pandang mereka
David Wilcox (1994) terhadap realitas yang ditemui;
mengemukakan lima tangga partisipasi dan 2. Refleksi terus menerus atas proses
level partisipasi dengan mengadopsi pelaksanaan program akan memberi
pendekatan ”tangga partisipasi” dari kesempatan belajar dari partisipan
Sherry Arnstein (1969). Kelima level sehingga peneliti lebih sensitif dan
tindakan untuk partisipasi meliputi: responsif terhadap berbagai kebutuhan
a. Information yakni memberikan dan minat mereka;
informasi kepada komunitas mengenai 3. Remaja dapat memilih dan turut andil
apa yang direncanakan. dalam pengambilan keputusan dengan
b. Consultation. Dalam periode ini, memilih aktivitas mana yang cocok dan
komunitas saling menawarkan sejumlah mereka minati;
pilihan dan mendengarkan umpan balik. 4. Remaja memiliki kontrol dalam
c. Deciding together. Keputusan untuk pelaksanaan kegiatan dan menggagas
melakukan perubahan dilakukan secara isu-isu yang menarik perhatian mereka.
bertahap dengan berbagi tanggung Secara umum, mereka memiliki
jawab. kemampuan namun perlu diasah lebih
d. Acting together. Tahapan implementasi lanjut agar bisa melakukan partisipasi.
kegiatan yang diputuskan kemudian Oleh karena itulah kemudian kegiatan akan
dilakukan bersama melalui kemitraan. lebih banyak difokuskan pada
e. Supporting independent community pemberdayaan psikologis dan penguatan
interests. Pada tingkatan ini, yang social support sangat membantu dalam
dilakukan adalah membantu orang lain proses berikutnya yaitu kegiatan dan
melakukan apa yang mereka inginkan perilaku terhadap kebersihan lingkungan
lebih lanjut dengan melalui nasihat, sesuai keinginan mereka dan sejauh mana
dukungan dana, komitmen dan lain-lain. mereka bisa mengambil peran dalam
Remaja dalam intervensi ini memelihara lingkungan di sekitar sumur-
ditempatkan sebagai salah satu stakeholder sumur yang ada.
sekaligus agen perubahan. Hal ini
METODE INTERVENSI
menekankan keberadaan remaja sebagai
bagian dari komunitas Al Bahar, juga Dari berbagai temuan, baik dalam
remaja memiliki kekuatan mempengaruhi, baseline maupun dalam pertemuan
baik kepada orang tuanya, teman sebaya, konsultasi dengan warga, peneliti lebih
maupun kelompok anak-anak. memfokuskan program menjaga
Kebersamaan dan interaksi mereka dalam kebersihan di sekitar sumur dengan
lingkungannya cukup menjadi sumber memilih remaja sebagai kelompok sasaran
dalam membangun kesadaran sekaligus agen perubahan. Namun
bermasyarakat berdasarkan pengetahuan demikian, sebagai sebuah intervensi yang
yang telah mereka miliki tentang Al Bahar berbasis komunitas, kegiatan ini berjalan
dan adanya motivasi untuk memperbaiki bersamaan dengan intervensi terhadap
lingkungan dimana mereka tumbuh dan keseluruhan komunitas yang dilakukan
berkembang agar lebih baik. secara bersama dengan peneliti yang lain.
Keterlibatan remaja dalam program Secara khusus, program ini
ini sejak perencanaan hingga evaluasi ditujukan untuk mendorong partisipasi
diharapkan memiliki dampak positif dan remaja Al Bahar dalam pemeliharaan
berkelanjutan karena: kebersihan lingkungan sekitar sumur-
1. Dengan berkonsultasi dengan kelompok sumur Al Bahar melalui penguatan
remaja dan komunitas, kita akan kemampuan individual dan dinamika
927
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2013, Vol. V, No.1 Hal: 921-931
kelompok remaja sebaya. Kelompok tetangga, dan orang tua mereka. Potensi
remaja usia 12-17 tahun dipilih oleh ini perlu dikembangkan untuk
peneliti sebagai kelompok target dengan mendorong pemberdayaan masyarakat
pertimbangan sebagai berikut: melalui pemberdayaan individual
a. Pada baseline ditemukan bahwa remaja dengan memanfaatkan dinamika
merupakan pengguna sumur aktif kelompok remaja secara suportif dan
karena beberapa pekerjaan rumah konstruktif.
tangga terkait dengan penggunaan air Tahapan yang dilakukan selama
dilakukan oleh remaja, antara lain program intervensi ini selain menggunakan
mencuci pakaian, mencuci alat rumah pendekatan experiential learning dengan
tangga, mandi, memandikan menempatkan remaja sebagai pusat
adik/keponakannya, memasak, perhatian maka beberapa strategi yang
mengambil air untuk persediaan di sesuai dengan karakteristik belajar remaja
rumah dan lain-lain. itu sendiri. Project cycle dari skema
b. Remaja khususnya remaja putri rancangan intervensi meliputi beberapa
menyatakan kebutuhan dan harapan tahap yang sesuai dengan prinsip-prinsip
terhadap sumur dan fasilitas perubahan sosial diuraikan sebagai berikut :
pendukungnya sebagai tempat yang 1. Persiapan : Dilakukan untuk mengenali
lebih ”aman” (terjaga privacy pada saat para remaja, mengidentifikasi kesediaan
beraktivitas di sumur/tempat mandi untuk berkomitmen bekerja sama dan
tanpa harus merasa diperhatikan oleh menjelaskan tujuan dari kegiatan.
warga lain khususnya pada saat mereka Persiapan ini memerlukan waktu yang
mandi) karena sumur-sumur yang ada cukup lama untuk membangun rasa
sangat terbuka. kepercayaan terhadap peneliti serta
c. Dalam baseline, remaja menunjukkan memperkuat rasa memiliki terhadap
telah memiliki pengetahuan mengenai program yang akan dilakukan. Dalam
air dan sadar mengenai pentingnya air tahapan ini para remaja merefleksikan
bersih bagi kehidupan. Mereka juga pengalaman dan penghayatan perilaku
mampu mengidentifikasi beberapa mereka dalam menggunakan sumur,
solusi untuk memperbaiki kondisi serta mengumpulkan ide-ide untuk
lingkungan mereka. Pengetahuan, memperbaiki kondisi lingkungan sumur
kebutuhan, dan harapan ini perlu dan kualitas air sumur Al Bahar.
dipertahankan agar konsisten dan 2. Pelaksanaan: Para remaja dikondisikan
mendorong terpenuhinya perkembangan dalam kelompok, melakukan interaksi,
moral khususnya penanaman nilai membangun rasa saling percaya dan
kehidupan yang pro lingkungan dan membagi tugas yang akan dilakukan
kemandirian. sesuai minat dan kemampuan.
d. Mayoritas remaja (baik yang bersekolah Dinamika kelompok ini kemudian
ataupun tidak) juga memulung dengan dibangun menjadi bentuk yang lebih
paruh waktu, sekitar tiga jam sehari. formal dengan mengajak para remaja
Mereka memiliki waktu luang yang untuk lebih terorganisir melalui
cukup luang dan mengharapkan ada pembentukan kelompok. Kelompok
kegiatan yang bermanfaat untuk inilah yang kemudian merancang setiap
mengisi waktu tersebut. tahapan yang bisa mereka lakukan
e. Dari sudut pandang ecological system dalam mencapai tujuan yang diharapkan,
remaja memiliki kemampuan untuk mengevaluasinya dan menentukan
mempengaruhi berbagai lingkungan langkah berikutnya. Proses belajar
maupun individu lain disekitar mereka mengamati, mengalami, menghayati
misalnya adik-adiknya, rekan sebaya, dan membangun pengetahuan serta
928
Upaya Mendorong Partisipasi Remaja Dalam Pemeliharaan Kebersihan Lingkungan Sumber Air Pada Komunitas Pemulung Al Bahar
Depok (Elis Anisah Fitriah)
kemampuan sosial baru menjadi fokus air yang kemudian membuat mereka
dalam tahapan pelaksanaan ini. tergantung kepada supplier air dari luar.
3. Monitoring: Dilakukan untuk memantau Keterlibatan seluruh lapisan masyarakat di
sejauh mana perkembangan dari lingkungan Al Bahar menjadi sebuah bukti
kegiatan, dinamika yang terjadi dalam bahwa persoalan air merupakan persoalan
kelompok maupun indikator fisik bersama dan dengan saling bekerja sama,
lingkungan yang bisa diamati sebagai apa yang menjadi tujuan bersama yakni
hasil dari pelaksanaan. Proses ini juga tersedianya air bersih yang berkualitas bisa
dilakukan secara partisipatif dengan dicapai.
mengapresiasi indikasi-indikasi temuan Ditinjau dari sisi proses, evaluasi
dan langkah koreksi yang diambil oleh mempertanyakan apakah desain yang
kelompok remaja tersebut agar proses digunakan sesuai untuk mencapai tujuan
pelaksanaan tetap mengarah pada yang diharapkan. Hal ini terkait dengan
pencapaian tujuan bersama. apakah semua langkah yang dilakukan
4. Evaluasi: Dilakukan kepada target sesuai rencana/kronologi dari setiap
group untuk mengetahui perubahan kejadian. Bila ditinjau dari keseluruhan
pengetahuan mengenai air, kondisi kegiatan yang direncanakan dan tingkat
lingkungan sumur selama program, dan partisipasi dari remaja sebagai target group
relasi mereka dalam kelompoknya. maka ada satu kegiatan belum tercapai
Evaluasi ini juga dilakukan dengan karena waktu yang belum memungkinkan.
pendekatan partisipatif dimana Dari tingkat kehadiran, rata-rata remaja
kelompok remaja memiliki kesempatan yang mengikuti kegiatan sekitar 75% dari
yang sama untuk menilai seberapa besar keseluruhan remaja yang ditargetkan.
perubahan mereka bisa lihat dan Jumlah ini meningkat bilamana dihitung
rasakan. Evaluasi ini lebih bersifat dengan bertambahnya partisipasi remaja
kualitatif dibandingkan kuantitatif dari luar wilayah target (bukan pengguna
dengan berdasarkan indikator yang sumur, tetapi teman sebaya-bermain
sudah ditentukan dalam matriks Logical mereka).
Framework Analysis. Dari sisi evaluasi ketercapaian hasil
maka dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Hasil Intervensi dan Pembahasan
Linney dan Wandersman (1991) Tabel 1. Evaluasi Hasil
menawarkan empat langkah dasar dalam KONDISI
METODE
KONDISI AKHIR
AWAL
melakukan evaluasi terhadap program
Tidak ada Dinamika Remaja memiliki kelompok
yang berdasarkan logic model, meliputi wadah dan Kelompok yakni Kelompok Remaja
evaluasi terhadap tujuan dan hasil yang kegiatan Pecinta Kebersihan
remaja Lingkungan dan Sumur
diinginkan, proses, capaian dan dampak (PKLS) dengan struktur
dari kegiatan. Bila dibandingkan dengan organisasinya.
Mulai tumbuhnya rasa
kondisi sebelum kegiatan intervensi ini kebersamaan dan empati
terjadi, maka bisa dikatakan bahwa warga terhadap temannya yang
berasal dari antar blok
mulai membangun kepercayaan mereka Kegiatan remaja secara
terhadap sumber air yang ada di regular setiap hari Minggu
untuk membersihkan
lingkungannya seiring dengan lingkungan sumur dan
pembangunan sumur khusus yang bisa kegiatan lainnya yang
dirancang bersama.
mereka konsumsi khususnya untuk
memasak. Pembangunan sumur khusus
untuk konsumsi oleh warga, menjadi
perwujudan kemampuan warga untuk
memecahkan persoalan rendahnya kualitas
929
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi 2013, Vol. V, No.1 Hal: 921-931
931